Share

Bab 905

Penulis: Angin
Chandra meninggalkan komplek vila tempat Grace tinggal. Dia naik taksi langsung menuju ke rumah keluarga Kurniawan.

Setelah duduk di dalam taksi, Chandra tenggelam dalam pikirannya. Dia telah bercerai dengan Nova. Alasan Chandra ke rumah keluarga Kurniawan sebelumnya yaitu karena Nova mengancam akan bunuh diri. Selain itu, Nova juga terkena racun. Chandra khawatir racun di tubuh Nova bekerja.

Sekarang, Nova sepertinya sudah menerima situasi ini. Chandra merasa, dia juga tidak perlu tinggal di rumah keluarga Kurniawan lagi.

“Pak, sudah sampai.”

Sopir taksi memberitahu Chandra kalau mereka sudah sampai di tempat tujuan. Chandra baru sadar dari lamunannya.

“Oh.”

Chandra mengangguk lalu membayar ongkos taksi dengan memindai kode QR. Setelah itu, dia keluar dari mobil.

Setelah sampai di vila keluarga Kurniawan, langit sudah mulai gelap. Cahaya lampu di vila keluarga Kurniawan terang benderang.

Chandra berjalan ke depan pintu dan menekan bel. Sesaat kemudian, pintu itu terbuka. Orang yang me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 906

    Chandra berencana begitu dia mengambil Kitab Kedokteran, dia langsung pergi dari rumah itu.“Kak Chandra.”Seorang pria bertubuh tinggi dan memakai seragam militer dengan ekspresi tegas di wajahnya berjalan mendekat. Pria itu adalah Andri.Karena Chandra, Andri baru bisa terpilih untuk mengikuti pelatihan khusus. Saat ini pelatihan khusus belum berakhir, tapi dia meminta izin untuk pulang hanya karena dia ingin bertemu dengan Chandra. Dia ingin berterima kasih kepada Chandra secara langsung.Chandra menatap Andri dan berkata sambil tersenyum, “Hebat juga, baru berapa lama sudah terlihat jauh lebih kuat.”Andri tersenyum, “Pelatihan khusus sangat sulit, tapi aku malah sangat termotivasi. Aku harap suatu hari nanti aku juga bisa jadi pahlawan terkenal seperti Kak Chandra dan bisa melindungi keluarga dan negara.”Chandra mengibaskan tangan dan berkata, “Pahlawan apaan? Sekarang aku bukan jenderal Pasukan Naga Hitam lagi, bukan Naga Hitam lagi. Aku hanya orang biasa.”“Di dalam hatiku, Kak

  • Jenderal Naga   Bab 907

    Nova sungguh tidak rela melepaskan Chandra. Chandra pernah sangat baik padanya. Namun, dia yang tidak menghargai pria itu. Setelah kehilangan Chandra, Nova baru menyesal.Nova tidak menyalahkan Chandra. Dia hanya menyalahkan dirinya sendiri. Semua karena salah Nova sendiri. Sekarang Nova berusaha untuk mempertahankan pria itu.Chandra diam seribu bahasa. Pada saat Nova memintanya untuk tinggal, dia benar-benar ingin tinggal. Namun, dia telah berjanji pada Amanda. Seorang pria harus menepati janjinya, tidak boleh mengingkari janji yang dia ucapkan sendiri.“Karena kamu sudah tahu segalanya, seharusnya kamu juga tahu soal Amanda.”“Aku tahu.”Nova melepaskan Chandra dan berkata, “Kamu pergi saja.”Chandra tidak berkata apa-apa lagi. Dia langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu.Sedangkan Nova terlihat sedih dan tidak berdaya. Pada saat yang sama, dia juga terlihat bertekad. Dia menatap Chandra yang pergi dan bergumam pelan, “Aku nggak akan menyerah. Sekalipun aku harus kejar k

  • Jenderal Naga   Bab 908

    Amanda membawa Chandra ke lantai dua, lalu membuka pintu sebuah kamar dan berkata, “Kak Chandra, kamu pakai kamar yang ini saja. Seprai dan yang lainnya semuanya baru.”“Oke.”Chandra menganggukkan kepala. Kemudian, dia masuk ke dalam kamar.Begitu melihat Amanda ikut masuk ke kamar dan terlihat seperti ingin membicarakan sesuatu tapi ragu, Chandra spontan bertanya, “Ada yang ingin kamu katakan?”Amanda merasa tidak enak hati. Wajah cantiknya seketika tersipu malu. “Kak ... Kak Chandra, kamu dan Kak Nova ....”Amanda berhenti sejenak. Setelah mengumpulkan keberaniannya, dia baru bertanya lagi, “A-apakah karena aku kamu baru kembali ke sini? A-aku sudah bilang, aku nggak akan paksa kamu. Aku juga tulus mendoakan kamu dan Kak Nova. Aku harap kalian berdua baik-baik saja.”“Nggak ada apa-apa, kamu nggak usah pikir yang macam-macam. Kamu keluar dulu, aku mau baca buku.”“Oh.” Amanda menjawab satu kata oh, lalu keluar dari kamar.Di lantai bawah, beberapa perempuan duduk bersama.Begitu mel

  • Jenderal Naga   Bab 909

    “Hilang?”Chandra spontan tercengang, lalu bertanya, “Semalam masih baik-baik saja, kenapa tiba-tiba hilang?”“Huh.” Sandra menghela napas, “Dari semalam ada yang nggak beres dengannya. Dia menanyakan banyak pertanyaan yang aneh.”“Tanya apa?”“Pokoknya, dia merasa dia datang cari kamu justru membawakan masalah untuk kamu, buat kamu serba salah. Dia juga merasa gara-gara dia, kamu nggak tinggal di rumah keluarga Kurniawan, malah tinggal di rumah Grace. Pagi ini dia menghilang, semua barang bawaannya juga dibawa pergi.”Ekspresi Chandra menjadi serius.“Kenapa kamu masih diam saja? Cepat pergi cari dia.”“A-aku harus cari ke mana?” Chandra sendiri juga tidak tahu.“Dia pasti sudah kembali ke Kota Diwangsa. Sekarang seharusnya dia belum sampai di bandara. Dengan kemampuanmu, kamu pasti bisa cegat dia,” kata Sandra.“Hmm.”Chandra mengangguk, lalu dia bergegas turun ke bawah. Sonia juga sudah bangun. Sonia sedang menggunakan energi sejatinya untuk mengurangi hawa dingin yang berlebihan d

  • Jenderal Naga   Bab 910

    Pria tua itu berjalan mendekat dan muncul di hadapan Amanda.“Bapak panggil saya?” tanya Amanda.“Tentu saja panggil kamu,” jawab pria tua itu.Pria tua itu tidak lain dan tidak bukan adalah Robi. Robi mencondongkan badannya ke depan dan berbisik di telinga Amanda.“Benarkah?” tanya Amanda dengan ekspresi gembira di wajahnya.“Tentu saja,” kata Robi. “Ikut saja denganku, aku nggak akan berbohong padamu.”Amanda berpikir sejenak, lalu dia menganggukkan kepalanya dan menjawab, “Oke.”Amanda mengikuti Robi dan meninggalkan bandara. Mereka pergi dengan sebuah mobil hitam.Sementara itu, Chandra sudah tiba di bandara. Sesampainya di bandara, dia langsung menelepon Arya.Arya mengatakan hari ini memang ada reservasi tiket atas nama Amanda, tapi Amanda tidak naik ke pesawat.Chandra spontan mengerutkan keningnya ketika mendengar hal itu, “Nggak naik ke pesawat?”“Iya, penerbangan yang dia pesan sudah lepas landas. Nggak ada penumpang bernama Amanda.”“Oke, aku mengerti.”Usai berkata, Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 911

    Sekarang Chandra tidak punya pilihan selain kembali dan menunggu kabar dari Cakra. Dia pun naik taksi dan kembali ke rumah Grace.Begitu sampai di rumah, Sonia langsung bertanya padanya, “Bagaimana? Kamu sudah temukan dia?”Chandra menggelengkan kepala dengan lemas. Dia berjalan masuk dan duduk di sofa tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Grace juga bertanya, “Nggak ketemu?”Sonia menggunakan energi sejati untuk menyingkirkan hawa dingin yang berlebihan di dalam tubuh Grace. Untuk saat ini Grace tidak merasa dingin lagi. Dia telah kembali normal. Saat ini, dia memasang raut wajah kebingungan.Chandra mengeluarkan ponselnya dan membuka video rekaman CCTV yang Arya kirimkan padanya. Sonia langsung mendekat untuk melihat video itu.Begitu melihat video tersebut, Sonia spontan bertanya, “Siapa itu? Kenapa Amanda pergi bersamanya?”Ekspresi Chandra sangat serius.“Kalau dilihat dari penampilannya, sepertinya dia kakekku. Tapi kakekku meninggal dalam kebakaran sepuluh tahun yang lalu. Aku sud

  • Jenderal Naga   Bab 912

    Kakek sangat menyayangi Chandra sejak dia masih kecil. Kakek yang mengajarinya tulisan kuno dan membimbingnya belajar keterampilan medis. Chandra pun mempelajari keterampilan medis dasar.Berkat bimbingan kakeknya, Chandra memiliki dasar sehingga bisa memahami Kitab Kedokteran jilid kedua dalam waktu yang sangat singkat.“Kak Chandra, aku harus bilang apa lagi kamu baru percaya? Saat itu kakekmu yang mulai pertikaian dalam keluarga Atmaja. Kamu tahu nggak berapa banyak anggota keluarga Atmaja yang dia bunuh? Kamu tahu nggak berapa banyak anggota keluarga Atmaja yang mati di tangannya? Orang yang punya niat jahat seperti itu nggak ada istilah keluarga di kamusnya. Sekalipun kamu cucunya, kalau kamu halangi jalannya, dia juga nggak akan segan-segan padamu.”Sonia mengingatkan Chandra. Dia tidak ingin Chandra disesatkan oleh kekeluargaan dan kehilangan kemampuan penilaian yang paling dasar.“Aku yakin Kakek bukan orang seperti itu. Dia pasti punya alasannya sendiri,” kata Chandra sambil m

  • Jenderal Naga   Bab 913

    “Bu Sandra.”Satpam yang hendak menyerang langsung berhenti ketika melihat Sandra datang. Mereka pun menyapa Sandra dengan hormat.“Kembali ke tempat kerja masing-masing.” Sandra mengedarkan pandangannya ke arah para satpam dan memberikan perintah.“Baik.”Para satpam pun berbondong-bondong pergi dan bergegas kembali ke pos kerja masing-masing.Setelah mereka pergi, Sandra baru menatap Chandra dan bertanya, “Bukannya kamu pergi cari Amanda? Kenapa datang ke perusahaan?”“Aku cari Nova.”“Untuk apa cari dia?”“Mau tanya sesuatu.”“Oke, aku akan antar kamu ke sana.”Sandra membawa Chandra ke kantor di lantai paling atas. Setelah Nova menerima telepon dari Chandra, dia menunggu di dalam kantornya. Dalam waktu kurang dari satu jam, Chandra sudah muncul.“Chandra ....”Nova langsung berdiri. Chandra berjalan ke sofa di dalam ruangan kantor itu dan duduk di sana. Nova juga mengikuti pria itu dan duduk di seberangnya. Sandra pun tidak pergi.Chandra mengeluarkan ponselnya dan membuka video ya

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status