Share

Bab 911

Author: Angin
Sekarang Chandra tidak punya pilihan selain kembali dan menunggu kabar dari Cakra. Dia pun naik taksi dan kembali ke rumah Grace.

Begitu sampai di rumah, Sonia langsung bertanya padanya, “Bagaimana? Kamu sudah temukan dia?”

Chandra menggelengkan kepala dengan lemas. Dia berjalan masuk dan duduk di sofa tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Grace juga bertanya, “Nggak ketemu?”

Sonia menggunakan energi sejati untuk menyingkirkan hawa dingin yang berlebihan di dalam tubuh Grace. Untuk saat ini Grace tidak merasa dingin lagi. Dia telah kembali normal. Saat ini, dia memasang raut wajah kebingungan.

Chandra mengeluarkan ponselnya dan membuka video rekaman CCTV yang Arya kirimkan padanya. Sonia langsung mendekat untuk melihat video itu.

Begitu melihat video tersebut, Sonia spontan bertanya, “Siapa itu? Kenapa Amanda pergi bersamanya?”

Ekspresi Chandra sangat serius.

“Kalau dilihat dari penampilannya, sepertinya dia kakekku. Tapi kakekku meninggal dalam kebakaran sepuluh tahun yang lalu. Aku sud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 912

    Kakek sangat menyayangi Chandra sejak dia masih kecil. Kakek yang mengajarinya tulisan kuno dan membimbingnya belajar keterampilan medis. Chandra pun mempelajari keterampilan medis dasar.Berkat bimbingan kakeknya, Chandra memiliki dasar sehingga bisa memahami Kitab Kedokteran jilid kedua dalam waktu yang sangat singkat.“Kak Chandra, aku harus bilang apa lagi kamu baru percaya? Saat itu kakekmu yang mulai pertikaian dalam keluarga Atmaja. Kamu tahu nggak berapa banyak anggota keluarga Atmaja yang dia bunuh? Kamu tahu nggak berapa banyak anggota keluarga Atmaja yang mati di tangannya? Orang yang punya niat jahat seperti itu nggak ada istilah keluarga di kamusnya. Sekalipun kamu cucunya, kalau kamu halangi jalannya, dia juga nggak akan segan-segan padamu.”Sonia mengingatkan Chandra. Dia tidak ingin Chandra disesatkan oleh kekeluargaan dan kehilangan kemampuan penilaian yang paling dasar.“Aku yakin Kakek bukan orang seperti itu. Dia pasti punya alasannya sendiri,” kata Chandra sambil m

  • Jenderal Naga   Bab 913

    “Bu Sandra.”Satpam yang hendak menyerang langsung berhenti ketika melihat Sandra datang. Mereka pun menyapa Sandra dengan hormat.“Kembali ke tempat kerja masing-masing.” Sandra mengedarkan pandangannya ke arah para satpam dan memberikan perintah.“Baik.”Para satpam pun berbondong-bondong pergi dan bergegas kembali ke pos kerja masing-masing.Setelah mereka pergi, Sandra baru menatap Chandra dan bertanya, “Bukannya kamu pergi cari Amanda? Kenapa datang ke perusahaan?”“Aku cari Nova.”“Untuk apa cari dia?”“Mau tanya sesuatu.”“Oke, aku akan antar kamu ke sana.”Sandra membawa Chandra ke kantor di lantai paling atas. Setelah Nova menerima telepon dari Chandra, dia menunggu di dalam kantornya. Dalam waktu kurang dari satu jam, Chandra sudah muncul.“Chandra ....”Nova langsung berdiri. Chandra berjalan ke sofa di dalam ruangan kantor itu dan duduk di sana. Nova juga mengikuti pria itu dan duduk di seberangnya. Sandra pun tidak pergi.Chandra mengeluarkan ponselnya dan membuka video ya

  • Jenderal Naga   Bab 914

    “Aku benar-benar nggak tahu.” Nova menyangkal untuk kesekian kalinya.“Kalau sampai aku tahu kamu sembunyikan dari aku, huh ....” Chandra mengibaskan lengan bajunya dan langsung keluar dari kantor.“Kak Chandra ....”Sandra memanggil Chandra, tapi pria itu tidak berhenti. Sandra melirik Nova, lalu cepat-cepat pergi mengejar Chandra. Dia menghentikan Chandra di luar kantor dengan menarik tangan pria itu dan bertanya, “Kak Chandra, sebenarnya apa yang terjadi?”Chandra menghela napas panjang. Setelah menenangkan diri, dia baru berkata, “Amanda dibawa pergi seseorang. Orang itu kemungkinan besar adalah kakekku. Hanya saja, kakekku sudah meninggal dalam kebakaran sepuluh tahun yang lalu. Aku juga nggak yakin. Tapi Sonia menduga Istana Raja Langit kemungkinan besar dibangun oleh kakekku. Nova juga sudah melakukan kontak dengan kakekku, bahkan diam-diam bantu aku dua kali.”“Ini ... bukankah ini hal bagus?” kata Sandra. “Kakekmu diam-diam bantu kamu, ada yang salah dengan itu?”Chandra berka

  • Jenderal Naga   Bab 915

    Sonia mengungkapkan hasil analisisnya. Semua analisis itu memiliki prasyarat, yaitu Robi benar-benar masih hidup, orang yang membawa Amanda pergi adalah Robi.Kalau orang itu bukan Robi, maka orang yang membawa Amanda pergi adalah orang yang menyamar sehingga terlihat seperti Robi. Kalau benar seperti itu, maka akan ada banyak variabel di dalamnya. Semua analisis Sonia yang sebelumnya juga tidak valid, banyak diantaranya akan disangkal.“Katakan saja langsung padaku, sekarang apa yang harus aku lakukan?”“Kalau dia benar-benar Robi, maka Amanda nggak akan berada dalam bahaya. Kamu hanya perlu menahan diri untuk nggak melakukan apa pun. Aku yakin, Robi akan segera mengambil tindakan. Mungkin saja, tindakannya kali ini akan langsung buat kekacauan besar, yang melibatkan Empat Keluarga Besar serta beberapa tokoh besar di Kota Diwangsa. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah tingkatkan kekuatanmu secepat mungkin. Seenggaknya harus terobos lima alam. Dengan begitu, kamu baru punya hak untu

  • Jenderal Naga   Bab 916

    Nova menyilangkan tangan di depan dada dan menatap Sandra, “Aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan. Kamu ingin tanya hal yang Chandra tanyakan hari ini, kan? Aku katakan sekali lagi, aku nggak tahu. Aku nggak tahu apa pun.”Usai berkata, Nova langsung berjalan pergi.“Cukup pintar, tapi justru semakin kelihatan ada sesuatu,” gumam Sandra.Nova naik lift dan langsung menuju garasi basement. Dia mengeluarkan kunci mobil dan menekannya. Sebuah mobil yang berada tidak jauh darinya mengeluarkan suara bip beberapa kali.Nova pun berjalan ke arah mobil itu. Kemudian, dia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.Seorang pria tua duduk di kursi depan. Nova sedang tidak fokus. Setelah masuk ke dalam mobil, dia baru menyadari ada orang di dalam mobil. Nova kaget hingga spontan menepuk dadanya dan berteriak, “Kakek, apa yang kamu lakukan? Kamu selalu muncul dan menghilang begitu saja. Tadi siang aku telepon, kenapa Kakek nggak angkat?”“Aku tahu Chandra pergi cari kamu. Aku juga tahu kamu pasti sang

  • Jenderal Naga   Bab 917

    Chandra sedang beristirahat di kamar di lantai dua rumah Grace sepanjang hari. Dia sempat turun untuk makan. Selesai makan, dia kembali ke lantai atas lagi. Chandra duduk bersila di tempat tidur dan mulai bermeditasi, mulai berlatih.Malam berlalu dengan tenang. Keesokan paginya, Chandra menelepon lagi untuk menanyakan kabar. Pertama telepon ke Arya, lalu ke Cakra. Namun, keduanya tidak dapat menemukan orang yang dicurigai sebagai kakeknya itu.Chandra mengganti pakaiannya dan turun ke bawah. Grace dan Sonia juga sudah bangun.“Kak Chandra.”Begitu melihat Chandra, keduanya menyapa secara bersamaan. Chandra mengangguk pelan dan duduk di sofa.“Bagaimana? Ada kabar dari Arya?” tanya Sonia.Chandra menggelengkan kepala, “Nggak ada. Orang yang bawa Amanda pergi sepertinya muncul tiba-tiba. Arya sudah gunakan semua intelijen yang dia miliki. Tapi dia tetap nggak bisa temukan orang itu. Dia juga nggak bisa melacak mobil yang membawa Amanda pergi. Aku benar-benar nggak percaya masih ada oran

  • Jenderal Naga   Bab 918

    Kondisi rumah sangat bersih dan rapi, tidak ada noda apa pun. Chandra langsung naik ke lantai atas dan menuju kamar Sandra. Pintu kamar tertutup rapat. Chandra mengetuk pintu dengan pelan, tapi tidak ada suara apa pun di dalam.Chandra pun memutar knop pintu. Ternyata pintu kamar itu tidak terkunci. Pelan-pelan pintu itu terbuka.Begitu masuk ke dalam kamar, tercium aroma wewangian yang samar-samar. Di dalam kamar, selimut terlipat rapi. Chandra masuk ke dalam dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh bagian dalam selimut. Selimut itu sangat dingin. Seharusnya tidak ada yang tidur di sini tadi malam.Sonia juga melihat ke sekeliling kamar sambil berkata, “Sepertinya tadi malam dia nggak pulang.”“Aneh sekali, ke mana dia kalau nggak pulang?” Wajah Chandra tampak serius. Kalau hanya Sandra sendiri, dia tidak akan khawatir. Namun sekarang, Nova juga hilang.“Coba kita ke perusahaan,” saran Sonia.“Oke.”Chandra mengangguk setuju. Mereka berdua pun berjalan ke rumah. Benjamin menyetir mob

  • Jenderal Naga   Bab 919

    Kecurigaan Chandra bukannya tak berdasar. Mawar adalah anggota geng perampok makam. Namun, dia tidak tahu apa-apa tentang orang di balik layar. Dia selalu mengatakan kalau hanya kakaknya yang melakukan kontak dengan orang itu.Selain itu, meskipun Mawar memiliki kekuatan, dia tidak terlalu kuat. Kalau begitu, bagaimana dia bisa melarikan diri setelah merebut kunci dari musuh? Dia juga menemukan Windu dan diam-diam mengikuti Winda pergi ke Kota Rivera. Semua itu tidak masuk akal.Sonia melihat Chandra bergumam sendiri. Dia pun bertanya, “Kak Chandra, lagi memikirkan apa?”“Sonia, coba kamu bantu aku analisis.” Chandra menatap Sonia, lalu menceritakan tentang Mawar dan lainnya yang merampok makam Raja Januar. Mawar memperebutkan kotak dengan musuh. Begitu mendapatkan kunci, dia langsung pergi. Kemudian, dia mengejar Windu sampai ke Kota Rivera.“Menurutmu, apakah ada orang lain di belakang Teuku selain Pak Taka? Atau di belakang Pak Taka masih ada orang lain, jadi Pak Taka hanyalah bonek

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status