Ribuan Pasukan Naga Hitam berlutut dengan satu kaki di luar Hotel Rivera.Paul berdiri di barisan paling depan dengan mengenakan baju perang. Tangannya memegang sebuah baju perang lainnya. Arya berdiri di samping memegang sebuah dokumen berwarna merah.Suara pasukan yang lantang itu menarik perhatian orang-orang yang lewat di luar hotel. Polisi yang menjaga keamanan juga terkejut. Apa yang telah terjadi?Para warga yang membawa petisi baru saja pergi. Sekarang, bahkan Pasukan Naga Hitam dan Arya juga datang ke sini.Apa Naga Hitam benar-benar ada di dalam hotel?Di dalam hotel.Leon buru-buru mendekat. Dia berlari sambil berkata, "Kakek, Kak Nova, gawat. Terjadi masalah."Toni berteriak, "Kenapa panik begitu? Nggak punya etika.""Bukan begitu, Kakek. Ini benar-benar masalah serius. Pasukan Naga Hitam ada di luar, bahkan Arya juga datang. Mereka semua sedang berteriak menyambut sang Jenderal."Begitu Leon mengatakan itu, semua orang tertegun.Jenderal?Naga Hitam benar-benar di dalam ho
Terlebih lagi anggota Keluarga Kurniawan, semua orang mematung seketika. Tidak ada yang berani percaya bahwa Chandra, menantu pecundang yang menikah ke Keluarga Kurniawan, ini adalah sang dewa perang Naga Hitam yang terkenal.Mereka juga tidak menyangka Chandra dan Naga Hitam adalah orang yang sama.Detik demi detik waktu berlalu.Drap, drap, drap!Di dalam hotel, mendadak terdengar suara langkah kaki yang serempak. Semua orang langsung menoleh ke arah datangnya suara.Terlihat seorang pria yang mengenakan jubah perang Naga Hitam melangkah keluar. Sesuai dengan nama pemiliknya, jubah itu memiliki warna dasar hitam. Di jubah perang itu, terukir seekor naga hitam yang tampak seolah-olah hidup dan di bahu jubah tersebut terdapat lima bintang yang disematkan.Di seluruh Kerajaan Someria, hanya ada 5 orang yang memiliki status Jenderal berbintang 5.Pada saat ini, aura Chandra terlihat sangat berbeda dengan sebelumnya. Dengan mengenakan jubah perang Naga Hitam, wajahnya tampak sangar dan tu
Setelah itu, Chandra yang mengenakan jubah Naga Hitam pun memasuki mobil jeep dan pergi menjauh. Nova hanya menyaksikan hal itu sambil menangis terisak-isak.Dia berjongkok di lantai melihat mobil jeep yang melaju sambil menutup mulutnya dengan tangan. Air matanya terus berderai tiada henti. Pada saat ini, Nova baru sadar bahwa dia telah kehilangan seorang pria yang sangat mencintainya dan selalu melindunginya selamanya."Selamat jalan, Dewa Perang.""Dewa Perang, kami menunggu kepulanganmu."Setelah mobil jeep itu menjauh, banyak sekali orang yang menghaturkan salam untuk mengantar kepergiannya. Suara mereka berkumandang dengan keras di langit Kota Rivera.Sepuluh menit kemudian, di luar Hotel Rivera, situasinya telah menjadi tenang. Semua orang memperhatikan anggota Keluarga Kurniawan yang tampak muram.Mana mungkin mereka tahu bahwa menantu mereka ini adalah Naga Hitam? Jika mereka tahu bahwa dia adalah Naga Hitam, mereka pasti akan menyanjung, bahkan mungkin menyembahnya."Nova, ap
"Menantuku ... Naga Hitam? Serius?" Yani memukul kepalanya sendiri dengan penuh penyesalan. "Yani, kamu ini benar-benar bodoh! Kamu menolak dan bahkan mengusir menantu terbaik di seluruh dunia!"Sandra melirik Nova sekilas dengan tatapan dingin, lalu berkata, "Jaga dirimu, selamat tinggal."Usai berbicara, dia pun berbalik dan pergi dari tempat itu.Melihat ekspresi Nova yang kecewa, Grace hanya bisa menghela napas. Setelah itu, dia menarik tangan Gilang dan berkata, "Ayah, kita juga pulang ke Rivera Utara saja. Chandra tidak cocok dengan tempat ini, begitu pula dengan kita.""Baik," ucap Gilang seraya mengangguk. Kemudian, mereka berdua pergi meninggalkan Hotel Rivera.Melihat kepergian Sandra, Nova buru-buru menghentikannya, "Sandra, jangan pergi. Beri tahu aku, aku harus bagaimana sekarang?"Sandra berbalik menatap wajah Nova yang telah dibasahi air mata, lalu berkata, "Menyesal sekarang nggak ada gunanya. Saat itu, kamu sendiri yang membuat Chandra meninggalkanmu. Aku juga nggak bi
Sepuluh tahun yang lalu, Nova mengorbankan tubuhnya demi menyelamatkan Chandra. Kali ini, dia pulang untuk membalas budi kepada Nova, sekaligus memberikannya 20 triliun. Dengan demikian, dia tidak berutang apa pun lagi kepada Nova.Sekarang, dia malah berutang pada gadis lainnya. Sebagai seorang pria, Chandra tentu harus bertanggung jawab atas semua perbuatannya. Saat itu, dia masih belum bercerai dengan Nova, sehingga dia tidak bisa memberikan janji kepada Amanda.Namun, kini dia telah bercerai dengan Nova. Berhubung kondisi di perbatasan sedang kacau saat ini, dia harus bergegas ke sana untuk mengamankan situasi.Melihat Amanda yang malang ini berdiri di hadapannya, Chandra hanya bisa memberikan janji kepadanya dengan tulus. Dengan janji ini, Amanda juga sudah merasa puas. Dia tahu bahwa Chandra adalah dewa perang di Someria. Jadi, Chandra pasti akan menepati janjinya."Aku akan menunggumu pulang di Rivera," ucap Amanda.Chandra tidak banyak bicara, dia hanya berbalik dan masuk kemba
Kini, setelah peperangan pecah, keadaan rakyat mereka juga pasti akan menderita."Paul, bagaimana pendapatmu tentang serangan aliansi 28 negara ini terhadap perbatasan Someria?" tanya Chandra sembari menatap Paul.Sebelumnya, Paul mengalami cedera. Meskipun lukanya belum sembuh sepenuhnya, dia sudah bisa berjalan sekarang. Dia ikut bergabung karena kondisi di Gurun Selatan saat ini cukup parah.Paul termenung sejenak Setelah beberapa saat, dia berkata, "Aku merasa sangat mencurigakan. Kali ini, aliansi 28 negara meluncurkan serangan terhadap Gurun Selatan karena kejadian sebuah bus wisata dibajak dan orang-orang di dalam bus meninggal di wilayah Someria. Menurutku, ini sepertinya sengaja diatur oleh seseorang."Chandra mengangguk pelan. Analisis Paul sangat terus terang dan tepat sasaran."Menurutmu, ulah siapa ini dan apa tujuannya?" Chandra kembali bertanya, "Dalang di balik semua ini seharusnya tahu bahwa kekuatan aliansi 28 negara ini masih belum sebanding dengan Someria. Tapi, mer
Someria tidak pernah takut pada negara mana pun dalam melakukan pertempuran. Chandra juga tidak pernah gentar. Namun, dia tahu bahwa dampak peperangan bagi rakyat jelata sangatlah besar. Oleh karena itu, dia lebih mengutamakan perdamaian dan sebisa mungkin menghindari peperangan.Meskipun sekarang aliansi 28 negara telah merebut Gurun Selatan, Chandra tetap tidak buru-buru melancarkan serangan untuk merebut kembali kota yang hilang. Dia harus memahami situasi ini dengan baik. Memahami akar masalah dan konsekuensinya, agar dia tidak diperalat oleh orang lain.Kunci untuk memahami hal ini adalah dengan mencari tahu tentang pembajakan bus wisata. Dia harus memahami jenis bus apa itu, dan latar belakang orang-orang di dalamnya. Apakah kehadiran mereka di Someria adalah kebetulan atau ada yang sengaja mengatur.Pada saat ini, Pasukan Naga Hitam tidak dapat pergi ke negara-negara lain untuk melakukan penyelidikan.Tugas ini akan diberikan kepada pembunuh di daftar hitam. Mereka adalah pembun
Entah sudah berapa banyak air mata Nova yang mengalir. Pada akhirnya, dia keluar dari kamar dengan tidak bersemangat.Di ruang tamu, telah hadir banyak orang. Ada Yani, Boni, Indah, dan Hendro.Luka Hendro masih belum pulih sepenuhnya, tetapi dia memutuskan untuk rawat jalan."Kakak ...," panggil Hendro. Kemudian, dia memarahi Nova, "Kenapa Kakak nggak bilang sama aku kalau Kakak bercerai dengan Kak Chandra? Kalau Kakak beri tahu aku, pasti akan kucegah."Nova berjalan mendekat dan duduk di sofa. Tidak ada emosi apa pun yang terlihat di wajahnya. Dia tampak seolah-olah telah kehilangan semangat hidup.Nova melirik Hendro sekilas, lalu bertanya dengan nada datar, "Kenapa? Jangan-jangan, kamu juga sudah tahu identitas Chandra sedari awal?"Hendro menggeleng, lalu berkata, "Bukan dari dulu juga sih aku mengetahuinya. Saat kita ditangkap oleh Keluarga Winata, Kak Chandra datang untung menyelamatkan kita. Kamu diselamatkan terlebih dahulu, sedangkan aku sempat melihat Kak Chandra membunuh D
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di