Share

Bab 594

Author: Angin
Dia sama sekali tidak menyangka ternyata orang yang sudah melecehkan putrinya adalah Naga Hitam. Dia adalah pendekar yang melindungi Someria dan juga Dokter Sakti Someria. Dia sudah menjaga perbatasan dan melindungi keamanan negara. Kali ini, kehadirannya di konferensi medis pengobatan tradisional juga telah membalikkan situasi Negara Someria.

Saat berhadapan dengan pahlawan seperti ini, Roy benar-benar tidak bisa mengajukan tuntutan. Akan tetapi, putrinya memang telah menjadi korban.

"Chandra, aku bisa saja membatalkan tuntutanku, tapi kamu harus menikahi putriku. Kamu memang dijebak, tapi Amanda juga nggak bersalah. Dia nggak akan bisa hidup dengan baik lagi di masa depan, kecuali menikah denganmu," pungkas Roy.

Chandra mengernyitkan alisnya dan menjawab, "Aku punya istri."

Roy lalu berkata, "Saat berdiri di luar, aku mendengar Nova ingin bercerai denganmu dan itu adalah hal yang bagus. Dengan begitu, kamu bisa menikahi Amanda dengan terbuka. Amanda juga nggak buruk, dia punya bakat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 595

    Di pengadilan, seluruh anggota juri dan yang lainnya telah sampai. Sementara itu, ada banyak anggota dari Keluarga Kurniawan yang juga hadir dalam persidangan kali ini. Pada saat ini, anggota pengadilan datang dengan wajah penuh penyesalan dan berkata, "Mohon maaf, Pak Roy sudah membatalkan tuntutannya. Dia bilang ini hanya sebuah kesalahpahaman, Chandra tidak melecehkan putrinya. Jadi, terdakwa Chandra sudah dibebaskan.""Apa?" Seluruh anggota dari Keluarga Kurniawan berdiri. Yani seketika berteriak, "Ada apa ini? Apa nggak salah? Buktinya sudah begitu jelas, kenapa sidangnya malah dibatalkan? Cepat lakukan sidangnya dan jatuhkan hukuman untuk Chandra. Lebih baik jika dia dipenjara selama puluhan tahun."Namun, staf tersebut tidak menggubrisnya dan langsung pergi seusai menyampaikan pemberitahuan itu. Seluruh anggota dari Keluarga Kurniawan pun pergi dengan kebingungan, sementara Sandra dan Mawar juga menghela napas dengan lega. Sandra pun melihat Mawar sekilas sambil menyunggingkan s

  • Jenderal Naga   Bab 596

    Namun, setelah mengetahui alasan dibalik kejadian tersebut, Amanda sudah memaafkan Chandra. Sekarang, dia merasa sedikit bersimpati begitu melihat Keluarga Kurniawan mendesak Chandra untuk bercerai dengan Nova. Sebagai pendekar Someria dan pelindung Someria, Chandra justru tidak memiliki posisi apa pun di Keluarga Kurniawan.Chandra langsung menolak Roy dan berkata sambil tersenyum, "Paman Roy, kamu sudah salah paham. Aku nggak akan bercerai dengan Nova, nggak peduli bagaimana Nova dan Keluarga Kurniawan memperlakukanku, aku tetap nggak akan bercerai.""Hais." Roy pun hanya bisa menghela napas, lalu menarik Amanda untuk pergi. Amanda berulang kali menoleh setiap berjalan beberapa langkah dan menatap Chandra untuk mengingatnya. Dia ingin mengingat pendekar yang melindungi Negara Someria itu dan juga pria yang sudah merebut hal pertama dalam hidupnya. Dia tahu bahwa kepergian kali ini mungkin akan menjadi perpisahan seumur hidup dan dia tidak akan bisa bertemu Chandra lagi selamanya. Ja

  • Jenderal Naga   Bab 597

    Sandra tidak menjalankan mobilnya, melainkan memiringkan tubuhnya dan menatap Chandra. Dia melihat kepedihan dan keputusasaan di wajah Chandra. Dia sulit memercayai pendekar yang melindungi Someria dan Dokter Sakti nomor satu di dunia juga bisa memiliki sisi yang menyedihkan seperti ini. Kemudian, Sandra yang merasa kasihan kepada Chandra pun bertanya, "Kenapa kamu nggak langsung memberi tahu Nova? Kalau kamu mengungkapkan identitasmu, dia nggak akan bercerai denganmu." "Kalau bisa dikatakan, aku sudah mengatakannya sejak awal." Chandra lalu menghela napas dan berkata dengan tidak berdaya, "Sudahlah, biarkan saja semua masalah ini terjadi. Ayo, antar aku ke Bengkel Angkasa di pinggiran kota.""Chandra …," panggil Sandra."Apa?" Chandra memiringkan tubuhnya, lalu menatap Sandra dan bertanya dengan kebingungan, "Ada apa?"Sandra hendak berbicara, lalu dia menghela napas dengan berat dan berkata, "Anggap saja aku membantumu kali ini.""Hah?" Chandra tampak kebingungan.Sandra menyalaka

  • Jenderal Naga   Bab 598

    Sandra langsung menarik Chandra dan berteriak, "Nova sebentar lagi naik, kenapa masih bengong? Cepat!" Tubuh mereka berjarak sangat dekat, Chandra bahkan bisa merasakan suhu tubuh Sandra dengan jelas. Saat ini, dia sedikit gugup. Meskipun Sandra bilang sedang berakting untuk dilihat oleh Nova dan membuatnya menyerah, mereka tetap saja harus melakukan ciuman yang intens. Hal ini membuat Chandra merasa sedikit malu. Sebaliknya, Sandra justru sangat berani dan bahkan berinisiatif.…Demi bertemu dengan Naga Hitam, Nova sengaja pulang untuk mengganti gaun yang seksi. Dia terus-menerus memikirkan ucapan ibunya dan merasa itu sangat berlogika. Saat di perjalanan, dia sudah mengambil keputusan. Jika Naga Hitam menginginkannya, dia akan memberikan tubuhnya. Dia akan mengikat Naga Hitam dengan tubuhnya lebih dulu, setelah itu baru bercerai dengan Chandra dan menikah dengan Naga Hitam lagi.Di bawah bimbingan dari Kusuma, Nova yang membawa harapan besar pun tiba di luar kantor presiden direktur

  • Jenderal Naga   Bab 599

    Kali ini, Chandra benar-benar berterima kasih kepada Sandra. Sandra telah membantunya untuk membuat Nova menyerah sepenuhnya dan tidak lagi memikirkan Naga Hitam. Dengan begitu, peluang Nova akan bercerai dengannya akan semakin kecil. Setelah berpikir sejenak, Chandra merasa bahwa permintaan itu tidak terlalu berlebihan. Chandra lalu menjawab, "Baiklah, tapi sepakat hanya satu hari saja."Sandra memutarkan matanya dan menggerutu dengan kesal, "Astaga, apa menjadi kekasihku itu begitu menderita? Setidaknya, aku juga seorang wanita cantik."Chandra cekikikan dan berkata, "Tapi, aku punya istri. Kalau kelak istriku tahu, gimana aku menjelaskannya?""Sudahlah, ayo pergi jalan-jalan."Sandra juga tidak terlalu mempermasalahkannya dan langsung menggandeng tangan Chandra dengan sangat mesra. Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan kekasih. Chandra juga tidak menolak karena sudah berjanji untuk menjadi kekasih Sandra selama satu hari. Dia bisa menerima semuanya selama tidak terlalu keter

  • Jenderal Naga   Bab 600

    Yani mengubah gaya berbicaranya dan berkata, "Ingat, kelak kamu harus mengenakan pakaian yang seksi, lebih bagus yang bisa sedikit terbuka, tapi jangan terlalu terbuka. Biarkan pria memiliki imajinasi yang nggak terbatas. Selain itu, kamu harus memperhatikan ucapan dan tindakanmu. Setiap kata dan tindakanmu itu harus bisa memancarkan pesona dan membangkitkan hasrat pria."Yani mulai mengajari Nova. "Tatapanmu sangat penting. Apa kamu mengerti tatapan yang menggoda tapi menolak itu?"Nova menggelengkan kepalanya."Hais, seperti ini." Yani pun mencontohkannya sendiri. Dia mengedipkan matanya, lalu menggigit bibirnya dengan pelan. Boni yang sedang melihat ponsel di samping melirik Yani sekilas. Begitu melihat Yani, dia mendadak merasa ingin muntah. Namun, tatapan maut dari Yani membuatnya seketika berhenti, lalu berdiri dan berkata, "Rumah terlalu pengap, aku pergi ke balkon untuk mencari udara segar sebentar.""Nova, kamu sudah bisa?" Nova mencoba untuk mempelajarinya, tetapi dia tetap m

  • Jenderal Naga   Bab 601

    "Lupakanlah." Chandra segera menolaknya. Dia tidak berani memiliki hubungan dengan wanita yang begitu menggoda seperti Sandra. Jika terlalu dekat dengannya, Chandra takut dirinya akan terjerumus."Kenapa? Apa kamu takut jatuh cinta kepadaku?" ucap Sandra sambil tersenyum."Anggap saja seperti itu." Chandra tidak menyangkal dan lanjut berkata, "Selain itu, aku punya istri. Kalau masih menjalin hubungan denganmu, itu sama saja dengan nggak menghormatimu, nggak menghormati Nova, juga nggak bertanggung jawab kepada diriku sendiri.""Aku nggak peduli. Selama kita nggak mengatakannya, Nova nggak akan tahu," ucap Sandra.Chandra menggelengkan kepalanya dengan tegas. Dia tahu bahwa Sandra sedang bergurau dengannya, mungkin saja dia akan memberi tahu Nova nantinya. Meskipun Sandra tampak tertawa, sorot matanya melintas sedikit rasa kecewa.Dia sangat berharap hubungan mereka bisa seperti ini selamanya, tetapi Chandra berbeda dengan pria lain. Dia adalah pahlawan masyarakat yang selalu memiliki

  • Jenderal Naga   Bab 602

    Johnson lalu mengeluarkan sepuntung rokok dan memberikannya kepada Chandra. Chandra juga langsung menerimanya dan bertanya, "Ada informasi apa tentang Kimin?"Kimin dan yang lainnya begitu bersusah payah membuat rencana pasti bukan hanya untuk menyerang ilmu pengobatan tradisional sesederhana itu. Mereka pasti masih memiliki konspirasi yang lain dan Chandra belum mengetahui hal itu secara spesifik hingga saat ini.Johnson menjawab sambil menggelengkan kepalanya, "Anggota kita terus mengawasi Kimin. Sejak kepergiannya kemarin, dia tidak pernah muncul lagi."Chandra bertanya, "Apa sudah diselidiki tujuan mereka?"Mendengar pertanyaan Chandra, raut wajah Johnson berubah menjadi serius. Chandra pun melirik Johnson sekilas dan berkata, "Katakan saja, tidak masalah."Johnson pun menjawab, "Kami memang sudah menemukan sesuatu. Berdasarkan informasi yang didapat, Klinik Majestic sudah mendirikan sebuah institut penelitian yang sangat rahasia dan terpencil di sini tiga bulan yang lalu. Lokasi s

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status