Share

Bab 594

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Dia sama sekali tidak menyangka ternyata orang yang sudah melecehkan putrinya adalah Naga Hitam. Dia adalah pendekar yang melindungi Someria dan juga Dokter Sakti Someria. Dia sudah menjaga perbatasan dan melindungi keamanan negara. Kali ini, kehadirannya di konferensi medis pengobatan tradisional juga telah membalikkan situasi Negara Someria.

Saat berhadapan dengan pahlawan seperti ini, Roy benar-benar tidak bisa mengajukan tuntutan. Akan tetapi, putrinya memang telah menjadi korban.

"Chandra, aku bisa saja membatalkan tuntutanku, tapi kamu harus menikahi putriku. Kamu memang dijebak, tapi Amanda juga nggak bersalah. Dia nggak akan bisa hidup dengan baik lagi di masa depan, kecuali menikah denganmu," pungkas Roy.

Chandra mengernyitkan alisnya dan menjawab, "Aku punya istri."

Roy lalu berkata, "Saat berdiri di luar, aku mendengar Nova ingin bercerai denganmu dan itu adalah hal yang bagus. Dengan begitu, kamu bisa menikahi Amanda dengan terbuka. Amanda juga nggak buruk, dia punya bakat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga    Bab 595

    Di pengadilan, seluruh anggota juri dan yang lainnya telah sampai. Sementara itu, ada banyak anggota dari Keluarga Kurniawan yang juga hadir dalam persidangan kali ini. Pada saat ini, anggota pengadilan datang dengan wajah penuh penyesalan dan berkata, "Mohon maaf, Pak Roy sudah membatalkan tuntutannya. Dia bilang ini hanya sebuah kesalahpahaman, Chandra tidak melecehkan putrinya. Jadi, terdakwa Chandra sudah dibebaskan.""Apa?" Seluruh anggota dari Keluarga Kurniawan berdiri. Yani seketika berteriak, "Ada apa ini? Apa nggak salah? Buktinya sudah begitu jelas, kenapa sidangnya malah dibatalkan? Cepat lakukan sidangnya dan jatuhkan hukuman untuk Chandra. Lebih baik jika dia dipenjara selama puluhan tahun."Namun, staf tersebut tidak menggubrisnya dan langsung pergi seusai menyampaikan pemberitahuan itu. Seluruh anggota dari Keluarga Kurniawan pun pergi dengan kebingungan, sementara Sandra dan Mawar juga menghela napas dengan lega. Sandra pun melihat Mawar sekilas sambil menyunggingkan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Jenderal Naga    Bab 596

    Namun, setelah mengetahui alasan dibalik kejadian tersebut, Amanda sudah memaafkan Chandra. Sekarang, dia merasa sedikit bersimpati begitu melihat Keluarga Kurniawan mendesak Chandra untuk bercerai dengan Nova. Sebagai pendekar Someria dan pelindung Someria, Chandra justru tidak memiliki posisi apa pun di Keluarga Kurniawan.Chandra langsung menolak Roy dan berkata sambil tersenyum, "Paman Roy, kamu sudah salah paham. Aku nggak akan bercerai dengan Nova, nggak peduli bagaimana Nova dan Keluarga Kurniawan memperlakukanku, aku tetap nggak akan bercerai.""Hais." Roy pun hanya bisa menghela napas, lalu menarik Amanda untuk pergi. Amanda berulang kali menoleh setiap berjalan beberapa langkah dan menatap Chandra untuk mengingatnya. Dia ingin mengingat pendekar yang melindungi Negara Someria itu dan juga pria yang sudah merebut hal pertama dalam hidupnya. Dia tahu bahwa kepergian kali ini mungkin akan menjadi perpisahan seumur hidup dan dia tidak akan bisa bertemu Chandra lagi selamanya. Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Jenderal Naga    Bab 597

    Sandra tidak menjalankan mobilnya, melainkan memiringkan tubuhnya dan menatap Chandra. Dia melihat kepedihan dan keputusasaan di wajah Chandra. Dia sulit memercayai pendekar yang melindungi Someria dan Dokter Sakti nomor satu di dunia juga bisa memiliki sisi yang menyedihkan seperti ini. Kemudian, Sandra yang merasa kasihan kepada Chandra pun bertanya, "Kenapa kamu nggak langsung memberi tahu Nova? Kalau kamu mengungkapkan identitasmu, dia nggak akan bercerai denganmu." "Kalau bisa dikatakan, aku sudah mengatakannya sejak awal." Chandra lalu menghela napas dan berkata dengan tidak berdaya, "Sudahlah, biarkan saja semua masalah ini terjadi. Ayo, antar aku ke Bengkel Angkasa di pinggiran kota.""Chandra …," panggil Sandra."Apa?" Chandra memiringkan tubuhnya, lalu menatap Sandra dan bertanya dengan kebingungan, "Ada apa?"Sandra hendak berbicara, lalu dia menghela napas dengan berat dan berkata, "Anggap saja aku membantumu kali ini.""Hah?" Chandra tampak kebingungan.Sandra menyalaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Jenderal Naga    Bab 598

    Sandra langsung menarik Chandra dan berteriak, "Nova sebentar lagi naik, kenapa masih bengong? Cepat!" Tubuh mereka berjarak sangat dekat, Chandra bahkan bisa merasakan suhu tubuh Sandra dengan jelas. Saat ini, dia sedikit gugup. Meskipun Sandra bilang sedang berakting untuk dilihat oleh Nova dan membuatnya menyerah, mereka tetap saja harus melakukan ciuman yang intens. Hal ini membuat Chandra merasa sedikit malu. Sebaliknya, Sandra justru sangat berani dan bahkan berinisiatif.…Demi bertemu dengan Naga Hitam, Nova sengaja pulang untuk mengganti gaun yang seksi. Dia terus-menerus memikirkan ucapan ibunya dan merasa itu sangat berlogika. Saat di perjalanan, dia sudah mengambil keputusan. Jika Naga Hitam menginginkannya, dia akan memberikan tubuhnya. Dia akan mengikat Naga Hitam dengan tubuhnya lebih dulu, setelah itu baru bercerai dengan Chandra dan menikah dengan Naga Hitam lagi.Di bawah bimbingan dari Kusuma, Nova yang membawa harapan besar pun tiba di luar kantor presiden direktur

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Jenderal Naga    Bab 599

    Kali ini, Chandra benar-benar berterima kasih kepada Sandra. Sandra telah membantunya untuk membuat Nova menyerah sepenuhnya dan tidak lagi memikirkan Naga Hitam. Dengan begitu, peluang Nova akan bercerai dengannya akan semakin kecil. Setelah berpikir sejenak, Chandra merasa bahwa permintaan itu tidak terlalu berlebihan. Chandra lalu menjawab, "Baiklah, tapi sepakat hanya satu hari saja."Sandra memutarkan matanya dan menggerutu dengan kesal, "Astaga, apa menjadi kekasihku itu begitu menderita? Setidaknya, aku juga seorang wanita cantik."Chandra cekikikan dan berkata, "Tapi, aku punya istri. Kalau kelak istriku tahu, gimana aku menjelaskannya?""Sudahlah, ayo pergi jalan-jalan."Sandra juga tidak terlalu mempermasalahkannya dan langsung menggandeng tangan Chandra dengan sangat mesra. Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan kekasih. Chandra juga tidak menolak karena sudah berjanji untuk menjadi kekasih Sandra selama satu hari. Dia bisa menerima semuanya selama tidak terlalu keter

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Jenderal Naga    Bab 600

    Yani mengubah gaya berbicaranya dan berkata, "Ingat, kelak kamu harus mengenakan pakaian yang seksi, lebih bagus yang bisa sedikit terbuka, tapi jangan terlalu terbuka. Biarkan pria memiliki imajinasi yang nggak terbatas. Selain itu, kamu harus memperhatikan ucapan dan tindakanmu. Setiap kata dan tindakanmu itu harus bisa memancarkan pesona dan membangkitkan hasrat pria."Yani mulai mengajari Nova. "Tatapanmu sangat penting. Apa kamu mengerti tatapan yang menggoda tapi menolak itu?"Nova menggelengkan kepalanya."Hais, seperti ini." Yani pun mencontohkannya sendiri. Dia mengedipkan matanya, lalu menggigit bibirnya dengan pelan. Boni yang sedang melihat ponsel di samping melirik Yani sekilas. Begitu melihat Yani, dia mendadak merasa ingin muntah. Namun, tatapan maut dari Yani membuatnya seketika berhenti, lalu berdiri dan berkata, "Rumah terlalu pengap, aku pergi ke balkon untuk mencari udara segar sebentar.""Nova, kamu sudah bisa?" Nova mencoba untuk mempelajarinya, tetapi dia tetap m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Jenderal Naga    Bab 601

    "Lupakanlah." Chandra segera menolaknya. Dia tidak berani memiliki hubungan dengan wanita yang begitu menggoda seperti Sandra. Jika terlalu dekat dengannya, Chandra takut dirinya akan terjerumus."Kenapa? Apa kamu takut jatuh cinta kepadaku?" ucap Sandra sambil tersenyum."Anggap saja seperti itu." Chandra tidak menyangkal dan lanjut berkata, "Selain itu, aku punya istri. Kalau masih menjalin hubungan denganmu, itu sama saja dengan nggak menghormatimu, nggak menghormati Nova, juga nggak bertanggung jawab kepada diriku sendiri.""Aku nggak peduli. Selama kita nggak mengatakannya, Nova nggak akan tahu," ucap Sandra.Chandra menggelengkan kepalanya dengan tegas. Dia tahu bahwa Sandra sedang bergurau dengannya, mungkin saja dia akan memberi tahu Nova nantinya. Meskipun Sandra tampak tertawa, sorot matanya melintas sedikit rasa kecewa.Dia sangat berharap hubungan mereka bisa seperti ini selamanya, tetapi Chandra berbeda dengan pria lain. Dia adalah pahlawan masyarakat yang selalu memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Jenderal Naga    Bab 602

    Johnson lalu mengeluarkan sepuntung rokok dan memberikannya kepada Chandra. Chandra juga langsung menerimanya dan bertanya, "Ada informasi apa tentang Kimin?"Kimin dan yang lainnya begitu bersusah payah membuat rencana pasti bukan hanya untuk menyerang ilmu pengobatan tradisional sesederhana itu. Mereka pasti masih memiliki konspirasi yang lain dan Chandra belum mengetahui hal itu secara spesifik hingga saat ini.Johnson menjawab sambil menggelengkan kepalanya, "Anggota kita terus mengawasi Kimin. Sejak kepergiannya kemarin, dia tidak pernah muncul lagi."Chandra bertanya, "Apa sudah diselidiki tujuan mereka?"Mendengar pertanyaan Chandra, raut wajah Johnson berubah menjadi serius. Chandra pun melirik Johnson sekilas dan berkata, "Katakan saja, tidak masalah."Johnson pun menjawab, "Kami memang sudah menemukan sesuatu. Berdasarkan informasi yang didapat, Klinik Majestic sudah mendirikan sebuah institut penelitian yang sangat rahasia dan terpencil di sini tiga bulan yang lalu. Lokasi s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Jenderal Naga    Bab 1909

    Seperti apa kekuatan yang layak disebut sebagai Penguasa Kekuatan? Para pesilat bumi bahkan tak bisa membayangkannya. Mereka hanya tahu bahwa masa depan manusia bumi akan sangat sulit. Santara berhenti bicara, dan Chandra pun tak banyak bertanya lagi. Ia duduk bersila di tanah, fokus memulihkan diri. Yang lain juga melakukan hal yang sama. Suasana pun berubah sunyi, terdiam di tengah proses pemulihan. Sambil memulihkan diri, pandangan mereka semua tertuju pada pohon besar dengan bunga ungu, berharap pada hasil akhirnya. Pohon itu memang luar biasa—buahnya tumbuh dengan cepat. Dalam sehari, bunga-bunganya mulai layu dan muncul kuncup buah. Kecepatannya membuat semua orang terkejut. Umumnya, bunga perlu bermekaran selama sebulan lebih sebelum muncul buah, tetapi kini, hanya dalam sehari, sudah ada kuncup buah yang terlihat. Pohon ini benar-benar ajaib. Semua orang menunggu dengan sabar. Satu minggu kemudian, pohon itu telah dipenuhi buah berwarna ungu, seukuran kepalan tangan, ber

  • Jenderal Naga    Bab 1908

    “Bunganya saja sudah sewangi ini, bayangkan kalau sudah jadi buahnya nanti,” gumam salah satu pesilat. “Ini pasti benda suci,” tambah yang lain. Banyak orang berbicara dengan kagum, termasuk Chandra yang terpana dengan keharuman dan energi spiritual tempat itu. Energi di sini begitu kuat, beberapa kali lipat lebih kuat dibandingkan di luar. Tanpa banyak bicara, Chandra duduk bersila dan mulai memulihkan diri, begitu pula pesilat lain yang terluka, semuanya memanfaatkan waktu ini untuk mengobati luka mereka. Suasana di tempat itu terasa damai saat semua orang menunggu dengan tenang.Di sela-sela itu, Santara beberapa kali melirik ke arah Nova, kadang terlihat berpikir, kadang mengerutkan kening, seolah memendam sesuatu. Tatapan Santara yang berulang kali ke arahnya membuat Nova merasa tidak nyaman. Sambil duduk di samping Chandra, Nova berbisik pelan, “Sayang, Santara itu terus memandangiku.” Chandra menepuk tangannya dengan tenang dan berkata, “Jangan dipikirkan.” Nova meman

  • Jenderal Naga    Bab 1907

    Jamal memanfaatkan Tara sebagai sandera untuk mengancam Santara. Santara menggenggam pedangnya erat-erat, wajahnya suram. Sambil bertarung dengan Raja Januar, dia memperhatikan jalannya pertempuran Tara dan melihat bahwa orang yang mengalahkan Tara ternyata adalah seorang wanita. Dia melirik Nova dengan penuh perhatian. Saat ini, mata Nova sudah kembali normal, dan darah yang mendidih di tubuhnya perlahan mereda, mengurangi aura kuat yang menyelimutinya. “Darah Iblis, ya?” gumamnya pelan. Akhirnya, Santara memilih untuk menghentikan pertarungan. Kekuatan para pesilat kalangan manusia bumi ternyata jauh melebihi dugaannya. Setelah dia menyarungkan pedangnya, Raja Januar pun menghela napas lega. Raja Januar turun ke tanah terlebih dahulu, berhenti di depan Jamal. Nova juga telah keluar dari kondisi transformasinya, wajahnya pucat dan tubuhnya lemas seolah semua energi telah terkuras habis dalam pertarungan sebelumnya. Dengan langkah pelan, dia berjalan menghampiri Chandra. Chan

  • Jenderal Naga    Bab 1906

    Saat Tara ragu, Nova sudah menyerang dengan cepat. Dentuman keras terdengar saat pedang mereka bertemu, memicu ledakan energi sejati yang mengguncang ruang di sekitarnya. Nova terlempar ke belakang, tetapi Tara juga terdorong beberapa langkah mundur. Dalam hatinya, Tara terkejut, “Kekuatan yang mengerikan.” Darah dalam tubuh Nova mendidih, seperti gunung berapi yang akan meletus, melepaskan kekuatan besar yang memperkuat tubuhnya. Meski baru mencapai Alam Kesembilan, kekuatan ini membuatnya mampu mengimbangi, bahkan mendorong mundur Tara. “Mati!” Mata Nova yang merah menyala menatap Tara dengan penuh amarah. Ia mengerahkan energi sejati Bintang Iblis, mengalirkannya ke dalam Pedang Keji Sejati, lalu menggunakan jurus Pedang Iblis. Jurus ini kuat dan agresif, penuh dengan energi yang dahsyat, menambah kehebatan serangannya. Dalam wujud yang sudah berubah ini, kekuatan Nova meningkat berkali-kali lipat. Bahkan Tara, yang berada di Alam Mahasakti, mulai kesulitan menahan seranga

  • Jenderal Naga    Bab 1905

    Chandra memusatkan seluruh energi sejati semesta, kekuatan darah, dan ototnya, membuat auranya seketika meningkat pesat. Tara mendekat dengan pedang terhunus. TRANG! Kedua pedang saling beradu. Dalam sekejap, Chandra cepat-cepat mengubah jurusnya, langsung mengincar titik lemah di tubuh Tara. Tara terkejut. Ia tidak menyangka bahwa teknik pedang Chandra begitu tidak terduga. Dia dengan cepat mengubah posisinya, berusaha menangkis serangan Chandra. Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, Chandra sementara ini mampu menahan serangan Tara. Ia juga menggunakan Jurus Pedang Pertama dan jurus Pedang Kilat Semesta, sehingga bisa sejenak bertahan melawan Tara. Hal ini memberi Jamal kesempatan untuk mundur. Jamal segera menarik diri ke kejauhan, mengeluarkan sebotol pil dan menelannya. Melihat Chandra yang bertarung sengit dengan Tara, Jamal tak bisa menahan kekagumannya, “Kuat sekali! Bahkan meski baru melepas dua belenggu, energi sejatinya sudah setara denganku. Kalau berhasil melep

  • Jenderal Naga    Bab 1904

    Kedua sosok itu beradu telapak tangan, sehingga Raja Januar terpental jauh ke belakang, sementara Santara hanya mundur beberapa langkah. Dari bentrokan pertama ini, semua orang bisa melihat bahwa kekuatan Raja Januar masih di bawah Santara. Namun, Raja Januar tak gentar. Setelah menstabilkan tubuhnya, dia menghunus pedangnya dan kembali menyerbu ke arah Santara. Pertarungan sengit pun pecah di udara.Jamal, dengan wajah serius, berkata, “Kita harus cepat mengalahkan Tara, agar bisa membantu Ayah nanti.” Chandra mengangguk dan dengan cepat mencabut Pedang Naga Pertama. Bersama Jamal dan Sesepuh Klan Darah, Victor, mereka bertiga menyerbu ke arah Tara. Melihat mereka mendekat, Tara mendengus dingin, “Kalian benar-benar tak tahu diri!” Dia mencabut pedangnya, dan seberkas energi pedang menyebar seperti riak di permukaan air.Ketiganya segera menghindar dan bergerak mengelilingi Tara. Chandra, dengan Pedang Naga Pertama di tangan, melancarkan serangan pedang yang mengerikan. Setelah ber

  • Jenderal Naga    Bab 1903

    Suasana hening, semua orang terdiam tanpa seorang pun yang berani bicara. Mereka paham, sekalipun Raja Januar mampu menahan satu sosok Alam Mahasakti, masih ada satu lagi yang menjaga Gunung Bushu. Sosok kedua ini cukup kuat untuk menghabisi semuanya. “Aku sudah melepas belenggu ketiga.” Saat semua orang tenggelam dalam keheningan, Jamal angkat bicara. Perkataan Jamal membuat perhatian semua orang tertuju padanya. Setengah tahun lalu, Raja Januar membunuh Phoenix dan membawa pulang Esensi Phoenix serta Darah Phoenix. Esensi Phoenix diberikan kepada Chandra, namun masih ada sisa Darah Phoenix yang mengandung energi kuat. Dalam enam bulan ini, Jamal berlatih keras dalam pertapaannya, hingga berhasil melepas belenggu ketiga dan kini hanya selangkah lagi menuju Alam Mahasakti. Jamal berkata, “Aku, ditambah Chandra dan Sesepuh Klan Darah, kita bertiga mungkin tidak bisa mengalahkan satu Alam Mahasakti, tapi setidaknya kita bisa menahannya untuk sementara.” “Kalau begitu, ayo kita

  • Jenderal Naga    Bab 1902

    "Jadi sekarang di Gunung Bushu, selain Santara, ada juga Suku Mistik Dewi?" "Iya," jawab Chandra sambil mengangguk, "Memang begitu." Raja Januar termenung sejenak. Kalau hanya satu orang kuat di sana, mungkin Raja Januar berani naik dan melihat-lihat. Tapi sekarang, Gunung Bushu dijaga dua sosok kuat dari Alam Mahasakti. Jika dia naik sendiri, jelas sulit baginya menghadapi dua orang sekaligus. “Apa Basita sudah datang?” Raja Januar melirik sekeliling, tapi tak melihat tanda-tanda Basita. Chandra menggeleng, "Aku sudah sampai sejak kemarin siang dan menunggu di kaki gunung. Tapi Basita belum juga muncul." “Kalau begitu kita tunggu saja,” ujar Raja Januar. “Gunung Bushu ini terkait dengan segel kuno. Aku yakin, Basita pasti akan datang.” Semakin banyak pesilat berdatangan dan bergabung untuk menunggu di sana. Tak lama, terdengar suara tawa dari kejauhan. Tampak Kadir berjalan mendekat sambil tertawa lebar, “Chandra! Sudah setengah tahun kita tidak bertemu. Kudengar kamu be

  • Jenderal Naga    Bab 1901

    Fenomena aneh di Gunung Bushu menandakan bahwa kemungkinan besar ada benda ajaib yang lahir di sana. Dewi Tara menyadari bahwa sebenarnya dirinya bukan tandingan Santara, tetapi Dewi Tara tetap nekat datang. Dewi Tara menduga bahwa Santara tak akan berani bertarung mati-matian dengannya. Jika Tara kalah atau tewas, maka Santara pun akan terluka parah, yang justru membuka peluang bagi manusia Bumi.Di hadapan Santara, Tara sama sekali tidak menunjukkan rasa takut. Dengan sikap penuh keberanian, Tara memegang pedangnya erat-erat, menatap tajam ke arah Santara sambil berkata, “Ayo, serang. Pertarungan kita yang sebelumnya tidak memuaskan. Kali ini, mari kita bertarung sungguh-sungguh. Aku ingin melihat seberapa kuat dirimu sebenarnya.”Santara memandang Tara dengan wajah serius. Ia tak menyangka Tara akan kembali ke Gunung Bushu setelah pertemuan mereka sebelumnya. Meski Tara sedikit lebih lemah darinya, perbedaannya tak terlalu besar. Jika bertarung mati-matian, meskipun mungkin Santara

DMCA.com Protection Status