Di pengadilan, seluruh anggota juri dan yang lainnya telah sampai. Sementara itu, ada banyak anggota dari Keluarga Kurniawan yang juga hadir dalam persidangan kali ini. Pada saat ini, anggota pengadilan datang dengan wajah penuh penyesalan dan berkata, "Mohon maaf, Pak Roy sudah membatalkan tuntutannya. Dia bilang ini hanya sebuah kesalahpahaman, Chandra tidak melecehkan putrinya. Jadi, terdakwa Chandra sudah dibebaskan.""Apa?" Seluruh anggota dari Keluarga Kurniawan berdiri. Yani seketika berteriak, "Ada apa ini? Apa nggak salah? Buktinya sudah begitu jelas, kenapa sidangnya malah dibatalkan? Cepat lakukan sidangnya dan jatuhkan hukuman untuk Chandra. Lebih baik jika dia dipenjara selama puluhan tahun."Namun, staf tersebut tidak menggubrisnya dan langsung pergi seusai menyampaikan pemberitahuan itu. Seluruh anggota dari Keluarga Kurniawan pun pergi dengan kebingungan, sementara Sandra dan Mawar juga menghela napas dengan lega. Sandra pun melihat Mawar sekilas sambil menyunggingkan s
Namun, setelah mengetahui alasan dibalik kejadian tersebut, Amanda sudah memaafkan Chandra. Sekarang, dia merasa sedikit bersimpati begitu melihat Keluarga Kurniawan mendesak Chandra untuk bercerai dengan Nova. Sebagai pendekar Someria dan pelindung Someria, Chandra justru tidak memiliki posisi apa pun di Keluarga Kurniawan.Chandra langsung menolak Roy dan berkata sambil tersenyum, "Paman Roy, kamu sudah salah paham. Aku nggak akan bercerai dengan Nova, nggak peduli bagaimana Nova dan Keluarga Kurniawan memperlakukanku, aku tetap nggak akan bercerai.""Hais." Roy pun hanya bisa menghela napas, lalu menarik Amanda untuk pergi. Amanda berulang kali menoleh setiap berjalan beberapa langkah dan menatap Chandra untuk mengingatnya. Dia ingin mengingat pendekar yang melindungi Negara Someria itu dan juga pria yang sudah merebut hal pertama dalam hidupnya. Dia tahu bahwa kepergian kali ini mungkin akan menjadi perpisahan seumur hidup dan dia tidak akan bisa bertemu Chandra lagi selamanya. Ja
Sandra tidak menjalankan mobilnya, melainkan memiringkan tubuhnya dan menatap Chandra. Dia melihat kepedihan dan keputusasaan di wajah Chandra. Dia sulit memercayai pendekar yang melindungi Someria dan Dokter Sakti nomor satu di dunia juga bisa memiliki sisi yang menyedihkan seperti ini. Kemudian, Sandra yang merasa kasihan kepada Chandra pun bertanya, "Kenapa kamu nggak langsung memberi tahu Nova? Kalau kamu mengungkapkan identitasmu, dia nggak akan bercerai denganmu." "Kalau bisa dikatakan, aku sudah mengatakannya sejak awal." Chandra lalu menghela napas dan berkata dengan tidak berdaya, "Sudahlah, biarkan saja semua masalah ini terjadi. Ayo, antar aku ke Bengkel Angkasa di pinggiran kota.""Chandra …," panggil Sandra."Apa?" Chandra memiringkan tubuhnya, lalu menatap Sandra dan bertanya dengan kebingungan, "Ada apa?"Sandra hendak berbicara, lalu dia menghela napas dengan berat dan berkata, "Anggap saja aku membantumu kali ini.""Hah?" Chandra tampak kebingungan.Sandra menyalaka
Sandra langsung menarik Chandra dan berteriak, "Nova sebentar lagi naik, kenapa masih bengong? Cepat!" Tubuh mereka berjarak sangat dekat, Chandra bahkan bisa merasakan suhu tubuh Sandra dengan jelas. Saat ini, dia sedikit gugup. Meskipun Sandra bilang sedang berakting untuk dilihat oleh Nova dan membuatnya menyerah, mereka tetap saja harus melakukan ciuman yang intens. Hal ini membuat Chandra merasa sedikit malu. Sebaliknya, Sandra justru sangat berani dan bahkan berinisiatif.…Demi bertemu dengan Naga Hitam, Nova sengaja pulang untuk mengganti gaun yang seksi. Dia terus-menerus memikirkan ucapan ibunya dan merasa itu sangat berlogika. Saat di perjalanan, dia sudah mengambil keputusan. Jika Naga Hitam menginginkannya, dia akan memberikan tubuhnya. Dia akan mengikat Naga Hitam dengan tubuhnya lebih dulu, setelah itu baru bercerai dengan Chandra dan menikah dengan Naga Hitam lagi.Di bawah bimbingan dari Kusuma, Nova yang membawa harapan besar pun tiba di luar kantor presiden direktur
Kali ini, Chandra benar-benar berterima kasih kepada Sandra. Sandra telah membantunya untuk membuat Nova menyerah sepenuhnya dan tidak lagi memikirkan Naga Hitam. Dengan begitu, peluang Nova akan bercerai dengannya akan semakin kecil. Setelah berpikir sejenak, Chandra merasa bahwa permintaan itu tidak terlalu berlebihan. Chandra lalu menjawab, "Baiklah, tapi sepakat hanya satu hari saja."Sandra memutarkan matanya dan menggerutu dengan kesal, "Astaga, apa menjadi kekasihku itu begitu menderita? Setidaknya, aku juga seorang wanita cantik."Chandra cekikikan dan berkata, "Tapi, aku punya istri. Kalau kelak istriku tahu, gimana aku menjelaskannya?""Sudahlah, ayo pergi jalan-jalan."Sandra juga tidak terlalu mempermasalahkannya dan langsung menggandeng tangan Chandra dengan sangat mesra. Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan kekasih. Chandra juga tidak menolak karena sudah berjanji untuk menjadi kekasih Sandra selama satu hari. Dia bisa menerima semuanya selama tidak terlalu keter
Yani mengubah gaya berbicaranya dan berkata, "Ingat, kelak kamu harus mengenakan pakaian yang seksi, lebih bagus yang bisa sedikit terbuka, tapi jangan terlalu terbuka. Biarkan pria memiliki imajinasi yang nggak terbatas. Selain itu, kamu harus memperhatikan ucapan dan tindakanmu. Setiap kata dan tindakanmu itu harus bisa memancarkan pesona dan membangkitkan hasrat pria."Yani mulai mengajari Nova. "Tatapanmu sangat penting. Apa kamu mengerti tatapan yang menggoda tapi menolak itu?"Nova menggelengkan kepalanya."Hais, seperti ini." Yani pun mencontohkannya sendiri. Dia mengedipkan matanya, lalu menggigit bibirnya dengan pelan. Boni yang sedang melihat ponsel di samping melirik Yani sekilas. Begitu melihat Yani, dia mendadak merasa ingin muntah. Namun, tatapan maut dari Yani membuatnya seketika berhenti, lalu berdiri dan berkata, "Rumah terlalu pengap, aku pergi ke balkon untuk mencari udara segar sebentar.""Nova, kamu sudah bisa?" Nova mencoba untuk mempelajarinya, tetapi dia tetap m
"Lupakanlah." Chandra segera menolaknya. Dia tidak berani memiliki hubungan dengan wanita yang begitu menggoda seperti Sandra. Jika terlalu dekat dengannya, Chandra takut dirinya akan terjerumus."Kenapa? Apa kamu takut jatuh cinta kepadaku?" ucap Sandra sambil tersenyum."Anggap saja seperti itu." Chandra tidak menyangkal dan lanjut berkata, "Selain itu, aku punya istri. Kalau masih menjalin hubungan denganmu, itu sama saja dengan nggak menghormatimu, nggak menghormati Nova, juga nggak bertanggung jawab kepada diriku sendiri.""Aku nggak peduli. Selama kita nggak mengatakannya, Nova nggak akan tahu," ucap Sandra.Chandra menggelengkan kepalanya dengan tegas. Dia tahu bahwa Sandra sedang bergurau dengannya, mungkin saja dia akan memberi tahu Nova nantinya. Meskipun Sandra tampak tertawa, sorot matanya melintas sedikit rasa kecewa.Dia sangat berharap hubungan mereka bisa seperti ini selamanya, tetapi Chandra berbeda dengan pria lain. Dia adalah pahlawan masyarakat yang selalu memiliki
Johnson lalu mengeluarkan sepuntung rokok dan memberikannya kepada Chandra. Chandra juga langsung menerimanya dan bertanya, "Ada informasi apa tentang Kimin?"Kimin dan yang lainnya begitu bersusah payah membuat rencana pasti bukan hanya untuk menyerang ilmu pengobatan tradisional sesederhana itu. Mereka pasti masih memiliki konspirasi yang lain dan Chandra belum mengetahui hal itu secara spesifik hingga saat ini.Johnson menjawab sambil menggelengkan kepalanya, "Anggota kita terus mengawasi Kimin. Sejak kepergiannya kemarin, dia tidak pernah muncul lagi."Chandra bertanya, "Apa sudah diselidiki tujuan mereka?"Mendengar pertanyaan Chandra, raut wajah Johnson berubah menjadi serius. Chandra pun melirik Johnson sekilas dan berkata, "Katakan saja, tidak masalah."Johnson pun menjawab, "Kami memang sudah menemukan sesuatu. Berdasarkan informasi yang didapat, Klinik Majestic sudah mendirikan sebuah institut penelitian yang sangat rahasia dan terpencil di sini tiga bulan yang lalu. Lokasi s
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di