Ucapan yang dilontarkan Chandra seketika memicu sindiran dari anggota Keluarga Kurniawan.Istrinya Hardi, Liana, langsung berbicara dengan nada menyindir, “Chandra, sepertinya kamu sudah terlalu memandang tinggi dirimu sendiri. Kamu memang paham sedikit ilmu pengobatan, tapi apa kamu kira kamu itu Dokter Sakti? Semua dokter tradisional di Rivera bahkan lebih hebat ribuan kali lipat daripada kamu.”“Iya!” Leon menambahkan, “Kamu memang jago membual.”Chandra tidak berdalih lagi. Sebab, dia tahu anggota Keluarga Kurniawan memang tidak menyukainya. Ketika ada kesempatan, mereka pasti akan menyindir Chandra. Dia sudah terbiasa. Jadi, dia pun malas untuk menjelaskan lagi.Nova malah berkata, “Sayang, kenapa mereka nggak ingin kamu ikut konferensi medis? Apa kamu punya cara untuk membangkitkan bisnis Pusat Medis Yorda?”“Pusat Medis Yorda nggak ada hubungannya sama aku. Kali ini aku ingin bikin nama Klinik Wasa …. Eits, salah, aku ingin bikin nama Klinik Century terkenal dalam konferensi med
Hari ini adalah pertama kalinya Toni berkunjung ke Klinik Century dalam 20 tahun ini.“Rusli.” Toni menopang tongkat sambil berjalan kemari. Wajahnya terlihat tidak berdaya. “Waktu itu kita ribut demi pembagian warisan. Masalah itu sudah berlalu sangat lama. Sekarang kita juga sudah tua, mari kita lupakan masalah tidak menyenangkan itu.”Rusli dan anggota keluarganya langsung menatap Toni. Entah apa maksud kedatangan Toni hari ini.“Hei, kenapa kalian berekspresi seperti itu?” Leon menunjuk Rusli dan yang lainnya, lalu berbicara dengan ketus, “Apa kalian nggak dengar, kakekku lagi sapa kalian!”“Leon, tutup mulutmu,” ujar Toni.“Baik, Kek.” Leon tidak berani bersikap arogan lagi.Toni menatap ekspresi muram Rusli, lalu berkata, “Mari kita lupakan masa lalu itu. Bagaimanapun juga, kita sama-sama bermarga Kurniawan. Kita itu satu keluarga, tidak perlu terus bermusuhan.”Melihat pikiran Toni sudah terbuka, Nova sungguh merasa gembira. Dia pun berbicara, “Kek, aku gembira banget melihat k
Nova memutar bola matanya ke atas. Dia mengira Chandra punya ide bagus. Tidak disangka, dia malah ingin memanfaatkan kecantikannya untuk memperoleh suara dari orang-orang.“Meski aku berhasil masuk ke dalam daftar popularitas, tapi proporsinya hanya 50% dari nilai keseluruhan. Aku nggak bisa ilmu kedokteran sama sekali. Pasien nggak mungkin beri aku suara. Mana mungkin aku bisa masuk peringkat 100 besar.”Chandra tersenyum misterius, lalu berkata, “Serahkan sama aku. Kamu pergi jalan-jalan saja.”Nova pun hanya bisa mengangguk dengan tidak berdaya. “Baiklah.”Hari ini Jalan Medis sangat ramai. Nova pun ingin keliling. Dia permisi dengan Chandra, lalu meninggalkan klinik.Chandra masih duduk di anak tangga di depan Klinik Century. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Cakra.Cakra adalah pemimpin dari Medika Gria. Biasanya dia pun tidak perlu praktek. Saat ini dia sedang berkumpul dengan beberapa senior di dunia pengobatan tradisional. Mereka sedang membahas kompetisi yang akan d
“Bu Mawar ada perintah apa?”“Segera bentuk departemen baru untuk mengumpulkan orang-orang, lalu suruh mereka ambil nomor antrean konsultasi dengan Kak Nova di Aplikasi Medis Dunia. Beri mereka 20 ribu untuk setiap kali membuat janji. Kalau ada yang bisa pergi langsung ke Jalan Medis untuk konsultasi langsung dengan Kak Nova, dan juga beri suara untuknya, satu orang diberi 200 ribu.”Sandra terbengong. Dia tidak mengerti apa maksud ucapan Mawar.“Bu Mawar, apa yang sudah terjadi?”Mawar yang canggung itu berdeham, lalu berkata, “Kak Chandra ingin memasukkan Nova ke dalam peringkat 100 besar di konferensi medis.”“Oh.” Kedua mata Sandra terbuka lebar. “Oke, aku mengerti.” Dia pun langsung mempersiapkan.Gerakan Sandra sangat gesit. Dalam waktu singkat, dia pun sudah berhasil membentuk sebuah departemen baru, dan sudah merekrut ratusan orang dari setiap departemen perusahaan. Kemudian, ratusan orang itu masing-masing mendirikan grup di WhatsApp. Setiap grup itu pun sudah memiliki seribua
Nova sedang berkeliling di Jalan Medis.Semua klinik tampak sedang dipenuhi oleh pasien-pasien. Bahkan, terlihat antrean panjang di dalam klinik, seperti Medika Gria, Klinik Farma Kimia, dan Klinik Arthur.“Nova!”“Kamu nggak tahu malu banget, ya! Orang yang ambil antrean untuk konsultasi sama kamu bahkan hampir melampaui Nurul.”“Kamu bahkan mengalahkan dokter-dokter ternama lainnya.”Nova sedang jalan-jalan. Tiba-tiba dia malah digosip oleh pejalan kaki. Bahkan, ada yang langsung memakinya. Nova pun kebingungan.Nova langsung mengeluarkan ponselnya untuk membuka aplikasi. Begitu melihat, dia pun langsung terbengong.Jumlah antrean konsultasinya mencapai 200.000 pasien. Bahkan, ada 30.000 pasien yang sudah menyelesaikan konsultasi. Dia juga mendapat suara popularitas terbanyak dari pasien.Apa?Kedua mata Nova terbelalak.Kerjaan siapa ini?Chandra, ya?Sekarang akhirnya Nova mengerti kenapa Chandra bisa bersikap begitu yakin.Dalam waktu setengah hari, Nova pun sudah menyelesaikan ko
Suara tawa Chandra terdengar bagai robot saja. Dia berdiri, lalu melangkah dengan perlahan, berjalan meninggalkan Klinik Century.Chandra membayar orang untuk menaikkan peringkat Nova. Sekarang Nova pun sudah berhasil menjadi bahan lelucon seluruh warga Rivera dan dunia medis. Namun, Chandra malah tidak meladeninya.Begitu Chandra meninggalkan Jalan Medis, dia melirik sekeliling. Menyadari tidak ada orang yang mengikutinya, Chandra baru memanggil taksi untuk pergi ke Klinik Mortal.Di Klinik Mortal.Johnson sudah tiba. Dia sedang duduk di dalam klinik sambil mengobrol dengan Dahlia.Tak lama kemudian, Chandra pun datang. Mereka berdua spontan berdiri, lalu menyapa dengan serempak, “Kak Chandra.”Chandra melambaikan tangan, lalu duduk. “Johnson, apa kamu sudah berhasil selidiki orang-orang yang mengejarku tadi pagi?”Johnson mengangguk. “Emm, sudah berhasil diselidiki.”“Coba kamu jelaskan.”“Delapan hari lalu, orang-orang itu baru datang ke Rivera. Mereka adalah tentara bayaran dari pi
Firasat Chandra mengatakan Rivera akan diterpa badai. Semua pasukan tentara akan terlibat dalam masalah ini.“Dahlia.”“Kak Chandra, ada perintah apa?”Jari tangan Chandra mengetuk-ngetuk meja. Dia berpikir sejenak, baru bertanya, “Sekarang apa kamu bisa hubungi pembunuh Istana Gelap?”Dahlia mengangguk, lalu menjawab, “Sebenarnya aku bisa hubungi mereka.”“Kalau begitu, sekarang kamu hubungi mereka. Bilang saja situasi Rivera mulai kacau, kami butuh bantuan mereka.”Chandra mesti mengumpulkan pasukan, dan pembunuh Istana Gelap adalah kandidat yang paling tepat.“Baik.”Dahlia segera melaksanakan perintah. Dia mengeluarkan ponsel, lalu mengetik pesan singkat.[ Ular Hitam, aku gagal dalam selesaikan misi. Topengku berhasil dilepaskan mereka, dan pihak lawan sudah lihat wajah asliku. Aku juga sudah bunuh penanggung jawab. Sekarang aku lagi sembunyi di Rivera. Aku terluka, tolong bawa aku meninggalkan Rivera. ]Setelah mengetik pesan singkat, Dahlia memasukkan nomor telepon, lalu menekan
Selesai Chandra berbicara, dia langsung meninggalkan Klinik Mortal, lalu menelepon Johnson. Tak lama kemudian, Johnson datang dengan mengendarai mobil.Di dalam mobil.Saat ini Chandra sedang merokok.“Tuan.”Chandra menulis sederetan angka misterius, lalu menyerahkannya kepada Johnson. “Ini adalah kode rahasia untuk berkomunikasi dengan Istana Gelap. Coba kamu cari tahu apa maksud dari angka-angka ini.”“Baik.”“Selain itu, kamu awasi Dahlia dengan ketat. Kasih tahu aku siapa-siapa saja yang berhubungan dengan dia.”“Baik.” Johnson kembali mengangguk, lalu bertanya, “Tuan, apa ada perintah lain lagi?”“Nggak ada lagi.” Chandra menuruni mobil, lalu menaiki taksi untuk kembali ke rumah.Di Klinik Mortal.Dahlia sedang duduk di kursi. Dia adalah seorang pembunuh. Jadi, dia memiliki tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi. Dia tentu tahu Klinik Mortal sedang diintai. Terlintas ketidakberdayaan di atas wajah Dahlia. Dahlia tahu Chandra tidak memercayainya. Dia juga tidak berdaya, siapa sur
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i