Nova sedang berkeliling di Jalan Medis.Semua klinik tampak sedang dipenuhi oleh pasien-pasien. Bahkan, terlihat antrean panjang di dalam klinik, seperti Medika Gria, Klinik Farma Kimia, dan Klinik Arthur.“Nova!”“Kamu nggak tahu malu banget, ya! Orang yang ambil antrean untuk konsultasi sama kamu bahkan hampir melampaui Nurul.”“Kamu bahkan mengalahkan dokter-dokter ternama lainnya.”Nova sedang jalan-jalan. Tiba-tiba dia malah digosip oleh pejalan kaki. Bahkan, ada yang langsung memakinya. Nova pun kebingungan.Nova langsung mengeluarkan ponselnya untuk membuka aplikasi. Begitu melihat, dia pun langsung terbengong.Jumlah antrean konsultasinya mencapai 200.000 pasien. Bahkan, ada 30.000 pasien yang sudah menyelesaikan konsultasi. Dia juga mendapat suara popularitas terbanyak dari pasien.Apa?Kedua mata Nova terbelalak.Kerjaan siapa ini?Chandra, ya?Sekarang akhirnya Nova mengerti kenapa Chandra bisa bersikap begitu yakin.Dalam waktu setengah hari, Nova pun sudah menyelesaikan ko
Suara tawa Chandra terdengar bagai robot saja. Dia berdiri, lalu melangkah dengan perlahan, berjalan meninggalkan Klinik Century.Chandra membayar orang untuk menaikkan peringkat Nova. Sekarang Nova pun sudah berhasil menjadi bahan lelucon seluruh warga Rivera dan dunia medis. Namun, Chandra malah tidak meladeninya.Begitu Chandra meninggalkan Jalan Medis, dia melirik sekeliling. Menyadari tidak ada orang yang mengikutinya, Chandra baru memanggil taksi untuk pergi ke Klinik Mortal.Di Klinik Mortal.Johnson sudah tiba. Dia sedang duduk di dalam klinik sambil mengobrol dengan Dahlia.Tak lama kemudian, Chandra pun datang. Mereka berdua spontan berdiri, lalu menyapa dengan serempak, “Kak Chandra.”Chandra melambaikan tangan, lalu duduk. “Johnson, apa kamu sudah berhasil selidiki orang-orang yang mengejarku tadi pagi?”Johnson mengangguk. “Emm, sudah berhasil diselidiki.”“Coba kamu jelaskan.”“Delapan hari lalu, orang-orang itu baru datang ke Rivera. Mereka adalah tentara bayaran dari pi
Firasat Chandra mengatakan Rivera akan diterpa badai. Semua pasukan tentara akan terlibat dalam masalah ini.“Dahlia.”“Kak Chandra, ada perintah apa?”Jari tangan Chandra mengetuk-ngetuk meja. Dia berpikir sejenak, baru bertanya, “Sekarang apa kamu bisa hubungi pembunuh Istana Gelap?”Dahlia mengangguk, lalu menjawab, “Sebenarnya aku bisa hubungi mereka.”“Kalau begitu, sekarang kamu hubungi mereka. Bilang saja situasi Rivera mulai kacau, kami butuh bantuan mereka.”Chandra mesti mengumpulkan pasukan, dan pembunuh Istana Gelap adalah kandidat yang paling tepat.“Baik.”Dahlia segera melaksanakan perintah. Dia mengeluarkan ponsel, lalu mengetik pesan singkat.[ Ular Hitam, aku gagal dalam selesaikan misi. Topengku berhasil dilepaskan mereka, dan pihak lawan sudah lihat wajah asliku. Aku juga sudah bunuh penanggung jawab. Sekarang aku lagi sembunyi di Rivera. Aku terluka, tolong bawa aku meninggalkan Rivera. ]Setelah mengetik pesan singkat, Dahlia memasukkan nomor telepon, lalu menekan
Selesai Chandra berbicara, dia langsung meninggalkan Klinik Mortal, lalu menelepon Johnson. Tak lama kemudian, Johnson datang dengan mengendarai mobil.Di dalam mobil.Saat ini Chandra sedang merokok.“Tuan.”Chandra menulis sederetan angka misterius, lalu menyerahkannya kepada Johnson. “Ini adalah kode rahasia untuk berkomunikasi dengan Istana Gelap. Coba kamu cari tahu apa maksud dari angka-angka ini.”“Baik.”“Selain itu, kamu awasi Dahlia dengan ketat. Kasih tahu aku siapa-siapa saja yang berhubungan dengan dia.”“Baik.” Johnson kembali mengangguk, lalu bertanya, “Tuan, apa ada perintah lain lagi?”“Nggak ada lagi.” Chandra menuruni mobil, lalu menaiki taksi untuk kembali ke rumah.Di Klinik Mortal.Dahlia sedang duduk di kursi. Dia adalah seorang pembunuh. Jadi, dia memiliki tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi. Dia tentu tahu Klinik Mortal sedang diintai. Terlintas ketidakberdayaan di atas wajah Dahlia. Dahlia tahu Chandra tidak memercayainya. Dia juga tidak berdaya, siapa sur
“Kenapa kamu nggak diskusi sama aku?”Setelah Chandra memasuki rumah, dia pun duduk di sofa.Nova langsung memarahi Chandra, “Ini yang kamu maksud percaya sama kamu? Ini cara kamu masukin aku ke dalam peringkat seratus besar?”“Hehe.” Chandra hanya bisa tersenyum.Amarah di hati Nova langsung membeludak ketika melihat Chandra yang masih bisa-bisanya tersenyum.“Jujur, sudah berapa banyak uang yang kamu hamburkan?”“Nggak banyak juga.” Chandra berbicara dengan tidak begitu yakin.Dia sendiri bahkan tidak tahu berapa banyak uang yang sudah dihamburkannya. Semua itu diatur oleh Mawar.Ketika melihat ekspresi Nova, Chandra yakin dia sedang marah saat ini. Dia pun terpaksa menjelaskan, “Sayang, aku cuma ingin senangin kamu saja. Aku cuma ingin bikin kamu terkenal. Aku juga nggak nyangka orang lain bakal sadar kalau kita lagi main curang. Orang zaman sekarang pintar-pintar, ya. Hehe ….”“Sebenarnya berapa uang yang sudah kamu hamburin?” Sekarang Nova hanya peduli dengan masalah ini saja.Kon
Nova mengakhiri panggilan, lalu menatap Chandra dengan galak. “Chandra, besar sekali nyalimu! Helen baru saja bekerja dan punya sedikit tabungan, kamu malah minta dipinjamin 600 juta sama dia?”“Cuma 600 juta saja ….” Chandra tersenyum. Namun, Chandra menyadari raut wajah Nova terlihat sangat galak, dia pun memilih untuk bungkam, lalu berdiri. “Aku pergi masak makan siang dulu.”Melihat Chandra melarikan diri, Nova pun merasa tidak berdaya.Chandra berjalan ke dapur, lalu mengenakan celemek sambil bersiul. Saat dia hendak memasak, tiba-tiba dia menerima pesan dari Dahlia.[ Kak Chandra, aku hubungi Ular Hitam lagi. Katanya, malam ini dia bisa datang ke Rivera. Naga Hitam tanya aku lagi di mana. Apa yang harus aku lakukan? ]Setelah membaca pesan, Chandra berpikir sejenak, lalu membalas.[ Kamu tahu Gunung Sense? Letaknya puluhan kilometer dari bengkel di area barat. Kamu bilang saja kamu lagi sembunyi di Gunung Sense. ][ Oke. ]Dahlia membalas dengan singkat.Kemudian, Chandra langsun
Chandra menyadari bahwa emosi Nova sudah di ujung tanduk.“Sayang, kamu dengar penjelasanku dulu.”“Apa masih ada yang perlu dijelaskan lagi? Kalau punya uang miliaran, kenapa nggak pakai uang itu untuk beli rumah saja? Apa kamu ingin selamanya tinggal bareng orang tua? Chandra, aku nggak tahu mau ngomong apa lagi.”“Nggak … nggak kepakai uang sebanyak itu. Kamu jangan dengar omongan mereka. Sebenarnya aku cari peretas untuk meretas aplikasi Medis Dunia. Dia bantu aku untuk ganti angka sistem.”“Sampai sekarang kamu masih mau bohongi aku lagi? Kamu kira aku bodoh?”“Oke, aku jujur, aku memang sudah habisi uang sebanyak itu. Tapi bagiku uang miliaran itu bukan apa-apa kalau dibandingkan sama kamu. Aku rela habisin uang untuk kamu.”“Coba kamu jujur sama aku, dari mana kamu punya uang sebanyak itu?”Nova bersikeras ingin mengetahui asal uang sebanyak itu.“Punya aku sendiri,” balas Chandra dengan tersenyum.“Jangan senyum lagi! Aku lagi serius!”Chandra langsung terdiam.Nova bertanya se
Chandra memang pintar dalam merahasiakan identitasnya. Buktinya, Sandra sudah lama bekerja di New Era, dan dia juga baru mengetahui bahwa Chandra adalah bos besar dari New Era.Perlu diketahui satu Kota New Era bernilai kuadriliun!Kuadriliun!Siapa dia dunia ini yang memiliki kekayaan sebesar kuadriliun?…Chandra sudah sampai di bengkel di pinggiran kota. Dia pun berjalan ke ruang rahasia bawah tanah.Ketika menyadari kedatangan Chandra, Dahlia dan Johnson spontan berdiri.“Kak Chandra.”“Tuan.”Mereka berdua memanggil Chandra dengan serempak.Chandra melambaikan tangannya, lalu berkata, “Duduklah.”Kemudian, mereka berdua baru duduk.Chandra bertanya, “Dahlia, apa Ular Hitam kirim pesan lagi?”Dahlia menggeleng, lalu menjawab, “Setelah dia bilang dia akan sampai di Rivera malam ini, dia nggak kirim pesan lagi.”“Tuan ….” Johnson terbata-bata.Chandra menatap Johnson, lalu berkata, “Ada masalah apa, katakan saja.”Johnson melirik Dahlia sekilas.Chandra langsung melambaikan tangannya
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra