Share

Bab 1942

Penulis: Angin
Setengah hari kemudian, Chandra tiba di Gunung Langit.

Mengikuti ingatannya, Chandra pergi ke lembah tempat Pustaka Agung berada, masuk ke dalam air, lalu turun ke gua bawah tanah hingga mencapai lokasi Pustaka Agung. Ia mendorong pintu batu menuju lantai pertama menara bawah tanah dan masuk ke dalamnya.

Di lantai pertama, ruangan itu kosong.

Chandra melihat sekeliling, lalu berteriak, “Penjaga, apa Anda di sini? Saya, Chandra, ada keperluan penting.”

Tiba-tiba, cahaya putih muncul. Cahaya itu perlahan turun ke tanah dan berubah menjadi seorang wanita bergaun putih. Tubuhnya tinggi semampai, wajahnya cantik, dan ia memancarkan aura yang tidak terjamah oleh dunia fana.

“Ada apa?” tanyanya dengan suara yang merdu.

Chandra menjawab, “Di mana Nova? Saya harus bertemu dengannya.”

“Nova sedang berada di kedalaman bawah tanah untuk memurnikan energi jahat. Dia tidak dapat bertemu siapa pun.”

“Tetapi ini masalah mendesak. Saya harus bertemu dengannya sekarang,” desak Chandra.

Wanita itu berpik
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1943

    Penjaga Pustaka Agung melambaikan tangan dengan santai. Dari lengan bajunya, kekuatan besar tiba-tiba muncul, menyelimuti tubuh Chandra. Pandangan Chandra mendadak buram. Ketika membuka mata, ia sudah berdiri di lantai pertama Pustaka Agung.Chandra menghela napas panjang, penuh rasa putus asa. Menikahi tiga orang? Itu sama sekali tidak masuk akal. Satu-satunya harapannya adalah segera menemukan Chaca. Selama Chaca ada di sisinya, ia yakin Sonia tidak akan bertindak di luar kendali.Tiba-tiba, Chandra teringat pada seseorang: Basita dari Gunung Rinto. Jika ada yang tahu keberadaan Chaca, orang itu pasti Basita. Tanpa membuang waktu, ia segera berangkat menggunakan pesawat pribadinya menuju Gunung Rinto.Setelah perjalanan hampir setengah hari, Chandra tiba di sana. Di belakang gunung, ia menemukan Basita, seperti biasa, mengenakan pakaian serba putih. Basita duduk tenang di atas batu besar, dengan sebatang rumput kecil tergantung di sudut bibirnya.“Kamu datang,” kata Basita tanpa meno

  • Jenderal Naga   Bab 1944

    Di antara orang-orang itu, ada Basita, Raja Januar, Jamal, Chandra, dan Nova.Pria berjubah biru kehijauan melihat data tersebut, lalu berkata dengan santai, “Baik, aku akan menanganinya satu per satu. Karena sudah tiba di Bumi, mari kita nikmati perjalanan ini dulu.”Chandra tidak tahu bahwa dari Alam Niskala, kembali hadir seorang tokoh yang jauh lebih mengerikan daripada Santara. Bahkan Santara sendiri harus bersikap penuh hormat dan memanggilnya “Kakak.”Saat ini, Chandra telah kembali ke Rivera. Namun, setibanya di Rivera, dia tidak langsung pergi ke keluarga Kurniawan, melainkan menuju rumah Grace untuk sementara tinggal di sana. Chandra tidak menghubungi Sonia. Dia menunggu. Menunggu kabar dari Paul, menunggu berita dari Basita.Tiga hari berlalu. Akhirnya, Basita muncul di Rivera.“Pak, bagaimana? Ada kabar tentang Chaca?” tanya Chandra dengan tidak sabar.Basita menggelengkan kepala. “Aku sudah mengirim orang untuk menyelidiki, tetapi tidak berhasil menemukan jejak Chaca. Aku

  • Jenderal Naga   Bab 1945

    Awalnya, Chandra berniat memanfaatkan situasi untuk menipu Sonia agar bisa bertemu dengan Chaca. Dia yakin, jika berhasil bertemu Chaca, dia bisa merebutnya kembali dan lepas dari ancaman Sonia. Namun, Sonia sama sekali tidak memberikan ruang untuk negosiasi. “Chaca baru bisa kau temui setelah kita menikah selama tiga tahun,” tegas Sonia sebelum menutup telepon. Chandra hanya bisa duduk termenung di sofa, memikirkan langkah berikutnya. Menikahi tiga wanita sekaligus? Itu jelas mustahil. Dia sudah memiliki Nova, dan tidak akan menikahi wanita lain. “Kak Chandra,” suara Grace memecah lamunannya. Chandra menoleh. “Hmm? Ada apa?” “Apa yang dikatakan Kak Sonia?” tanya Grace, penasaran.Chandra menghela napas panjang. “Dia tidak memberi jalan keluar. Dia bersikeras aku harus menikahinya selama tiga tahun sebelum dia mau menyerahkan Chaca. Aku bahkan tidak tahu di mana Chaca sekarang. Aku juga tidak mengerti bagaimana Sonia bisa berubah menjadi seperti ini. Aku khawatir tentang Chaca.”“

  • Jenderal Naga   Bab 1946

    Saat Chandra masih kebingungan, telepon dari Sonia masuk.“Bersiaplah. Aku akan mengirim orang untuk menjemputmu bersama Grace dan Amanda ke Istana Bunga,” kata Sonia singkat sebelum menutup telepon tanpa memberi Chandra kesempatan untuk berbicara.Chandra hanya bisa menghela napas panjang. Di titik ini, dia hanya bisa menjalani semuanya langkah demi langkah. Namun, dia tidak tinggal diam. Chandra segera menghubungi Maggie, meminta untuk menggerakkan jaringan Kelompok Gunung Langit guna mencari informasi tentang keberadaan Chaca.Tidak lama kemudian, orang-orang yang dikirim Sonia tiba. Chandra memutuskan untuk tidak menolak. Di bawah arahan murid-murid Istana Bunga, Chandra, Grace, dan Amanda naik mobil menuju bandara, kemudian terbang ke kota tempat Istana Bunga berada.Istana Bunga adalah sekte yang didirikan oleh Sonia, terletak di wilayah Someria. Sekelompok pegunungan menjulang tinggi menjadi tempat berdirinya sekte ini, dengan puncak utama yang menjulang ke langit dan dihiasi ba

  • Jenderal Naga   Bab 1947

    Chandra mengabaikan perkataan Sonia.“Sudahlah, aku tidak mau bicara panjang lebar. Persiapkan dirimu dengan baik untuk pernikahan besok. Pesilat yang hadir sangat banyak kali ini. Jangan sampai kau memasang wajah masam dan menjadi bahan tertawaan seluruh dunia seni bela diri kuno,” ujar Sonia sambil tertawa manis sebelum pergi meninggalkan Chandra.Malam itu terasa panjang. Chandra tidak bisa memejamkan mata. Dia terus menunggu kabar tentang Chaca.Malam berlalu dalam keheningan. Keesokan paginya. Pagi-pagi sekali, murid-murid Istana Bunga datang membawa pakaian baru untuk Chandra. Pakaian itu berupa busana tradisional berwarna merah. Sonia memang merancang pernikahan ini dengan gaya klasik, bukan seperti pernikahan modern pada umumnya.Chandra tidak menolak dan segera mengenakan pakaian itu. Setelah berpakaian rapi, dia dipandu oleh murid-murid Istana Bunga menuju aula utama Istana Bunga.Saat Chandra tiba, aula utama sudah dipenuhi banyak tamu. Di antara kerumunan, ada beberapa waja

  • Jenderal Naga   Bab 1948

    "Berhenti!" Suara lantang menggema di aula utama, membuat semua orang terdiam dan menoleh. Seorang pemuda dengan pakaian sederhana dan sebilah pedang panjang di tangan melangkah masuk. "Itu Titan dari Negara Akasa!" "Kenapa dia ada di sini?" Bisik-bisik mulai memenuhi ruangan. Sonia, yang berdiri di tengah aula, mengerutkan dahi. Sementara itu, Chandra, di sisi lain, tersenyum kecil. "Bagus," pikirnya, "akhirnya ada yang membuat keributan." Dengan tatapan serius, Sonia memandang Titan yang tampak marah. Suaranya dingin saat bertanya, "Titan, apa maksud kedatanganmu ke sini?" Titan melangkah ke tengah aula, matanya beralih dari Chandra ke Sonia dengan tajam. "Mengapa?" tanyanya penuh emosi. Sonia menjawab datar, "Apa maksudmu dengan 'mengapa'?" Dengan wajah penuh luka batin, Titan berseru, "Selama setahun ini, bagaimana aku memperlakukanmu? Tapi kau menyembunyikan semuanya dariku. Kau bahkan rela menjadi yang kedua demi menikah dengan Chandra. Sonia, kau benar-benar ti

  • Jenderal Naga   Bab 1949

    Dalam beberapa hari terakhir, Paul mengerahkan seluruh kekuatan Negara Naga, dibantu jaringan lokal di Someria, untuk menemukan Chaca. Sekarang, keberadaannya sudah terlacak. Hanya dua jam lagi, operasi penyelamatan akan selesai. Yang perlu dilakukan Chandra hanyalah mengulur waktu. Setelah itu, semuanya akan selesai.Chandra menutup telepon tanpa menunjukkan emosi. Wajahnya tetap tenang, seperti tidak ada yang terjadi.Di aula utama Istana Bunga, Titan berdiri memegang pedang panjangnya, berhadapan langsung dengan Sonia. Rambut panjang Sonia berkibar, diselimuti aura kekuatan. Dengan satu gerakan tangannya, sebuah pedang hitam melesat dari kejauhan menuju genggamannya. Pedang itu bergetar, seolah merespons pemiliknya, dan kini diarahkan langsung ke Titan."Pergi," ujar Sonia dengan suara dingin. Titan tidak bergerak. Tatapannya tetap pada Sonia, penuh rasa sakit dan keputusasaan. Selama bertahun-tahun, Titan tidak pernah tertarik pada wanita mana pun. Di puncak kekuasaan, dia berdir

  • Jenderal Naga   Bab 1950

    Chandra memandang Sonia dengan tatapan dingin. Jika Sonia tidak mau mengungkapkan keberadaan Chaca, demi mengakhiri ancaman ini, dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas.“Hahaha ....” Sonia tertawa keras, tetapi tawanya dipenuhi amarah.“Chandra, kau mempermainkanku?”Di aula utama, ratusan tamu mulai kebingungan, tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.“Apa yang terjadi?”“Mereka sepertinya bertengkar.”“Kenapa pernikahan ini berubah jadi seperti ini?”“Chaca? Siapa Chaca? Jangan-jangan Sonia menculik anak Chandra untuk memaksanya menikah?”Suara bisik-bisik memenuhi aula.Chandra tetap fokus pada Sonia, mengabaikan keramaian di sekitarnya. Dia berkata dengan tegas, satu kata demi satu kata, “Aku tanya sekali lagi, di mana Chaca?”Dia masih memberi Sonia kesempatan terakhir. Dalam hatinya, dia percaya bahwa Sonia sebenarnya bukan orang yang jahat, hanya saja cintanya yang berlebihan membuatnya melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.“Sonia ....” Chandra melanjutkan.So

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status