Share

Bab 1946

Penulis: Angin
Saat Chandra masih kebingungan, telepon dari Sonia masuk.

“Bersiaplah. Aku akan mengirim orang untuk menjemputmu bersama Grace dan Amanda ke Istana Bunga,” kata Sonia singkat sebelum menutup telepon tanpa memberi Chandra kesempatan untuk berbicara.

Chandra hanya bisa menghela napas panjang. Di titik ini, dia hanya bisa menjalani semuanya langkah demi langkah. Namun, dia tidak tinggal diam. Chandra segera menghubungi Maggie, meminta untuk menggerakkan jaringan Kelompok Gunung Langit guna mencari informasi tentang keberadaan Chaca.

Tidak lama kemudian, orang-orang yang dikirim Sonia tiba. Chandra memutuskan untuk tidak menolak. Di bawah arahan murid-murid Istana Bunga, Chandra, Grace, dan Amanda naik mobil menuju bandara, kemudian terbang ke kota tempat Istana Bunga berada.

Istana Bunga adalah sekte yang didirikan oleh Sonia, terletak di wilayah Someria. Sekelompok pegunungan menjulang tinggi menjadi tempat berdirinya sekte ini, dengan puncak utama yang menjulang ke langit dan dihiasi ba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1947

    Chandra mengabaikan perkataan Sonia.“Sudahlah, aku tidak mau bicara panjang lebar. Persiapkan dirimu dengan baik untuk pernikahan besok. Pesilat yang hadir sangat banyak kali ini. Jangan sampai kau memasang wajah masam dan menjadi bahan tertawaan seluruh dunia seni bela diri kuno,” ujar Sonia sambil tertawa manis sebelum pergi meninggalkan Chandra.Malam itu terasa panjang. Chandra tidak bisa memejamkan mata. Dia terus menunggu kabar tentang Chaca.Malam berlalu dalam keheningan. Keesokan paginya. Pagi-pagi sekali, murid-murid Istana Bunga datang membawa pakaian baru untuk Chandra. Pakaian itu berupa busana tradisional berwarna merah. Sonia memang merancang pernikahan ini dengan gaya klasik, bukan seperti pernikahan modern pada umumnya.Chandra tidak menolak dan segera mengenakan pakaian itu. Setelah berpakaian rapi, dia dipandu oleh murid-murid Istana Bunga menuju aula utama Istana Bunga.Saat Chandra tiba, aula utama sudah dipenuhi banyak tamu. Di antara kerumunan, ada beberapa waja

  • Jenderal Naga   Bab 1948

    "Berhenti!" Suara lantang menggema di aula utama, membuat semua orang terdiam dan menoleh. Seorang pemuda dengan pakaian sederhana dan sebilah pedang panjang di tangan melangkah masuk. "Itu Titan dari Negara Akasa!" "Kenapa dia ada di sini?" Bisik-bisik mulai memenuhi ruangan. Sonia, yang berdiri di tengah aula, mengerutkan dahi. Sementara itu, Chandra, di sisi lain, tersenyum kecil. "Bagus," pikirnya, "akhirnya ada yang membuat keributan." Dengan tatapan serius, Sonia memandang Titan yang tampak marah. Suaranya dingin saat bertanya, "Titan, apa maksud kedatanganmu ke sini?" Titan melangkah ke tengah aula, matanya beralih dari Chandra ke Sonia dengan tajam. "Mengapa?" tanyanya penuh emosi. Sonia menjawab datar, "Apa maksudmu dengan 'mengapa'?" Dengan wajah penuh luka batin, Titan berseru, "Selama setahun ini, bagaimana aku memperlakukanmu? Tapi kau menyembunyikan semuanya dariku. Kau bahkan rela menjadi yang kedua demi menikah dengan Chandra. Sonia, kau benar-benar ti

  • Jenderal Naga   Bab 1949

    Dalam beberapa hari terakhir, Paul mengerahkan seluruh kekuatan Negara Naga, dibantu jaringan lokal di Someria, untuk menemukan Chaca. Sekarang, keberadaannya sudah terlacak. Hanya dua jam lagi, operasi penyelamatan akan selesai. Yang perlu dilakukan Chandra hanyalah mengulur waktu. Setelah itu, semuanya akan selesai.Chandra menutup telepon tanpa menunjukkan emosi. Wajahnya tetap tenang, seperti tidak ada yang terjadi.Di aula utama Istana Bunga, Titan berdiri memegang pedang panjangnya, berhadapan langsung dengan Sonia. Rambut panjang Sonia berkibar, diselimuti aura kekuatan. Dengan satu gerakan tangannya, sebuah pedang hitam melesat dari kejauhan menuju genggamannya. Pedang itu bergetar, seolah merespons pemiliknya, dan kini diarahkan langsung ke Titan."Pergi," ujar Sonia dengan suara dingin. Titan tidak bergerak. Tatapannya tetap pada Sonia, penuh rasa sakit dan keputusasaan. Selama bertahun-tahun, Titan tidak pernah tertarik pada wanita mana pun. Di puncak kekuasaan, dia berdir

  • Jenderal Naga   Bab 1950

    Chandra memandang Sonia dengan tatapan dingin. Jika Sonia tidak mau mengungkapkan keberadaan Chaca, demi mengakhiri ancaman ini, dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas.“Hahaha ....” Sonia tertawa keras, tetapi tawanya dipenuhi amarah.“Chandra, kau mempermainkanku?”Di aula utama, ratusan tamu mulai kebingungan, tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.“Apa yang terjadi?”“Mereka sepertinya bertengkar.”“Kenapa pernikahan ini berubah jadi seperti ini?”“Chaca? Siapa Chaca? Jangan-jangan Sonia menculik anak Chandra untuk memaksanya menikah?”Suara bisik-bisik memenuhi aula.Chandra tetap fokus pada Sonia, mengabaikan keramaian di sekitarnya. Dia berkata dengan tegas, satu kata demi satu kata, “Aku tanya sekali lagi, di mana Chaca?”Dia masih memberi Sonia kesempatan terakhir. Dalam hatinya, dia percaya bahwa Sonia sebenarnya bukan orang yang jahat, hanya saja cintanya yang berlebihan membuatnya melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.“Sonia ....” Chandra melanjutkan.So

  • Jenderal Naga   Bab 1951

    Senior Suku Tantra, Jayhan, berdiri dengan tenang di aula utama Istana Bunga. Wajahnya dingin dan penuh wibawa, memancarkan aura intimidasi yang membuat siapa pun enggan mendekat. Di usianya yang baru menginjak tiga puluh tahun, Jayhan telah menjadi figur luar biasa. Lahir di Alam Niskala dan dibimbing langsung oleh salah satu dari sepuluh tokoh terkuat di sana, pemimpin Suku Tantra, Jayhan mengukir nama sebagai salah satu yang terhebat. Dengan bakat luar biasa dan sumber daya melimpah, ia bahkan melampaui kekuatan Santara.Namun, hari ini Jayhan merasa kecewa. Ia mengharapkan kehadiran tokoh besar seperti Basita atau Raja Januar, tetapi yang ditemuinya hanyalah pesilat-pesilat kelas bawah. Hanya satu orang yang menarik perhatiannya—Chandra. Jayhan memandang Chandra dengan tatapan dingin. Suaranya datar namun mengandung ancaman saat berkata, “Membunuhmu sudah cukup. Sisanya, tak ada artinya.”Lalu, Jayhan berpaling ke arah Santara dan memberi perintah singkat, “Habisi dia.”Santara me

  • Jenderal Naga   Bab 1952

    Santara mencengkeram tubuh Chandra dengan kekuatan luar biasa. Rasanya seperti tertindih gunung, membuat Chandra benar-benar tak mampu bergerak. Santara melayangkan pukulan keras ke tubuhnya. “BUGH!” Dampaknya seketika memutuskan banyak meridian di tubuh Chandra, membuatnya memuntahkan darah segar. Belum cukup, Santara mengayunkan tendangan kuat yang membuat tubuh Chandra terlempar jauh, menghantam gunung di kejauhan. “BOOM!” Dentuman itu membuat tanah bergetar hebat. Tubuh Chandra tergeletak di antara reruntuhan gunung, tak bergerak sama sekali. Dari kejauhan, para pesilat yang melarikan diri menyaksikan semua itu dengan wajah pucat dan penuh keterkejutan. Mereka tahu Santara kuat, tetapi Chandra juga bukan orang sembarangan. Bagaimana bisa dia tak memiliki peluang untuk melawan? Jayhan, yang mengambang di udara, tiba-tiba mengangkat tangannya. “Berhenti,” katanya pelan. Namun, suaranya bergema seperti guntur di telinga semua orang. Dengan satu lambaian tangan, Jayhan menc

  • Jenderal Naga   Bab 1953

    Jayhan tertegun. Di Bumi, energi spiritual sangatlah tipis. Namun, saat ini, energi itu berkumpul dengan luar biasa kuat di satu titik. Fenomena seperti ini hanya mungkin terjadi jika seseorang menggunakan teknik kultivasi tingkat tinggi. Dengan satu lambaian tangan, Jayhan menciptakan kekuatan besar yang menyapu puing-puing. Chandra, yang tengah menggunakan Sembilan Transformasi Tubuh Emas, tak mampu melawan kekuatan itu. Tubuhnya terangkat dan terlempar ke hadapan Jayhan sebelum jatuh dengan keras ke tanah. “Kau masih hidup?” Santara tampak terkejut. Dia tahu betapa mematikannya serangan yang dilancarkannya tadi. Tidak ada seorang pun di bawah Alam Mahasakti yang seharusnya bisa bertahan. Namun, Chandra ternyata masih bernapas.Chandra terbaring di tanah. Tubuhnya menggigil hebat, dan darah segar kembali keluar dari mulutnya, membasahi tanah di sekitarnya. “Chandra ....” Sonia yang melihat itu segera mencoba mendekatinya. Tetapi, sebelum sempat mencapai Chandra, kekuatan tak

  • Jenderal Naga   Bab 1954

    Jayhan berdiri dengan percaya diri, memandang Chandra yang terhuyung-huyung dengan tubuh penuh luka. Meski kekuatannya jauh melampaui Santara, ketahanan Chandra berhasil membuat Jayhan terkejut.“Anak muda, aku sungguh meremehkanmu,” ujar Jayhan, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Kabarnya hari ini adalah hari bahagiamu. Kau akan menikahi tiga wanita sekaligus, bukan? Aku penasaran, seberapa lama kau bisa bertahan.”Jayhan melambaikan tangannya, memunculkan kekuatan besar yang menarik tubuh Sonia dari kejauhan. Tubuh Sonia terlempar dan jatuh di samping Chandra yang terkapar lemah. Dengan gerakan tenang, Jayhan mencabut pedang panjangnya, lalu menempatkan ujungnya di leher Sonia.“Chandra,” katanya dengan nada sinis, “apa kau akan merasa sakit hati jika aku membunuhnya sekarang?”Sonia, meski lemah, tidak gentar. Dengan suara serak tetapi penuh keberanian, dia menjawab, “Bunuh saja. Tidak perlu banyak bicara.”Mati di sisi Chandra? Itu sudah cukup bagi Sonia. Dia merangkak pelan mendeka

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status