Share

Bab 1762

Author: Angin
Chandra sudah menunggu cukup lama di pulau ini, tapi tidak ada satu orang pun yang datang mencarinya ke tempat ini. Semua kesunyian ini sungguh membuat dirinya putus asa. Dia juga sangat merindukan Nova yang berada jauh di Rivera.

Sekarang, dia hanya bisa duduk termenung di atas batu yang berada di pinggir pantai sambil memandangi gulungan ombak dengan raut wajah sedih. Akhirnya, dia menarik napas panjang lalu berdiri.

“Akasa pasti akan datang. Sekalipun Akasa tidak datang, Kakek pasti akan datang. Kalau begitu, aku akan memanfaatkan waktu ini untuk memeriksa keadaan naga,” gumam Chandra.

Akhirnya, Chandra kembali ke Lethran di mana gua tempat Bonar berada. Chandra pun melangkah masuk ke dalam gua ketika Bonar sedang duduk bersila di atas tumpukan rumput dengan cahaya aneh yang menyinari tubuhnya.

Bonar langsung berhenti berlatih ketika Chandra datang lalu bergegas berdiri. Kemudian Chandra mengulurkan tangannya dan sebuah kekuatan muncul dari jemarinya.

Dia pun menulis sesuatu d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1763

    Suara perempuan itu terdengar sangat renyah dan enak didengar. Siapa pun pasti akan merasa bahagia ketika mendengar suaranya. Dia berdiri di samping Nova dengan rambut yang berkibar karena tertiup angin laut. Dia mengulurkan tangannya untuk merapikan rambutnya dan menghela napas lalu berkata, “Nova, jangan salahkan aku.”“Aku tidak menyalahkanmu,” balas Nova dengan ekspresi datar dan nada yang menunjukkan kalau dia merasa kesal pada Sonia. “Hufh!”Sonia menghela napasnya. Dia tahu kalau Nova pasti menyalahkannya. Lagi pula, ada banyak perubahan yang terjadi dalam hidup Nova dan Chandra karena campur tangannya. “Aku tidak menyangka kalau Chandra sangat menyayangimu. Bahkan dia terus mencarimu selama setahun penuh tanpa lelah. Dia langsung datang menghampirimu setelah mengetahui keberadaanmu. Dia juga langsung pergi ke tengah lautan untuk mencari Naga setelah mengetahui kalau kamu hilang ingatan. Sekarang, aku sangat berharap Chandra masih hidup,” ujar Sonia penuh penyesalan. “Aku le

  • Jenderal Naga   Bab 1764

    Nova tahu, semua prajurit yang datang bersamanya memiliki niat jahat untuk membunuh dan mengambil Darah Naga serta harta karun yang ada di tubuh naga dan mengakuinya sebagai milik mereka seorang. Namun, Nova tidak menginginkan semua itu. Dia ingin orang-orang yang dibawanya ke pulau ini akan kembali ke Rivera tanpa kurang satu orang pun. Sayangnya, Nova tidak bisa melakukan apa pun jika apa yang terjadi berikutnya di luar kemampuannya. Robi menghela napasnya setelah melihat ekspresi sedih Nova lalu berkata, “Nova, kamu masih terlalu muda. Orang-orang itu, termasuk Akasa dan Raja Guntur mematuhimu hanya karena mereka memiliki tujuan untuk membunuh Naga. Kamu pasti tahu kan kalau mereka tidak akan mungkin bersedia patuh padamu kalau bukan karena memiliki tujuan itu, kan?”“Mereka semua akan langsung saling bertarung setelah naga itu terbunuh.”Nova hanya bisa terdiam setelah mendengar perkataan Robi. Sekarang, dia tidak ingin lagi memikirkan nasib para prajurit kuno. Dia sekarang lebih

  • Jenderal Naga   Bab 1765

    Namun, mereka tidak melihat siapa pun setelah tiba di Lethran. Mereka terus mencari di sekitar Lethran, tapi tetap saja mereka tidak menemukan siapa pun di sana. Di sisi lain, Chandra dan Bonar sedang bersembunyi di tebing sambil memperhatikan orang-orang yang mencari mereka di Lethran.“Nova?” ujar Chandra ketika melihat sosok Nova. Kemudian dia bergumam dengan raut wajah bingung, “Ada apa ini? Bukankah Nova sudah kehilangan ingatan dan kemampuannya? Kenapa dia bisa datang ke sini bersama orang-orang itu?”Chandra tidak bisa lagi menahan diri setelah melihat Nova. Akhirnya, dia melompat dari atas tebing dan muncul di Lethran. Nova terus berusaha mencari Chandra di seluruh Lethran, tapi hasilnya tetap saja nihil sampai akhirnya dia berseru sambil menangis, “Chandra, kamu di mana? Keluarlah! Aku di sini! Hu hu ….”“Nova!”Namun, tiba-tiba saja terdengar sebuah suara yang tidak asing memanggilnya. Nova langsung berbalik dan menoleh ke arah sumber suara. Sosok laki-laki tiba-tiba muncul

  • Jenderal Naga   Bab 1766

    Orang-orang yang mengenal ataupun tidak mengenal Chandra ikut menghampiri Chandra dan menyapanya seperti Kadir. Bagaimanapun juga, Chandra sudah menunjukkan kekuatannya yang menakutkan ketika dia bertarung dengan klan Darah di luar negeri. Selain itu, Nova juga sudah mendapatkan kembali kekuatannya. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pasangan ini dan tidak ada siapa pun yang berani macam-macam dengan mereka. Lagi pula, menyapa Chandra sama sekali tidak akan memberikan mereka kerugian apa pun, justru keuntunganlah yang akan mereka dapatkan nantinya. “Kakek!” seru Chandra ketika melihat Robi. Robi langsung mengangguk lalu berkata, “Baguslah, kamu baik-baik saja. Nyawamu jauh lebih penting dari apa pun.”Kemudian Chandra menoleh kembali ke arah Nova lalu bertanya, “Jadi, kedatangan kalian ke sini karena ingin membunuh Naga?”Nova dengan cepat mengangguk lalu berkata, “Benar, kami datang untuk membunuh Naga. Bagaimanapun juga, Darah Naga bisa membuat siapa saja hidup abadi. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 1767

    Bonar berbalik lalu pergi. Namun, tidak ada satu pun orang yang berani mengikuti Bonar. Sampai akhirnya, Chandra berkata, “Ayo, ikuti dia agar kita bisa menemukan Naga.”Setelah itu, barulah orang-orang mulai mengikuti Bonar menuju Lethran. Tidak lama kemudian, mereka tiba di tepi laut dan tepat di depan mereka ada sebuah selat. Bonar menunjuk ke arah selat itu sambil menulis beberapa kata di atas tanah. “Naga tinggal di selat itu,” tulis Bonar. Di antara mereka semua, ada banyak orang yang mengerti tulisan kuno seperti Chandra. Oleh karena itu, mereka semua langsung tampak bersemangat setelah membaca tulisan Bonar. Kemudian Raja Guntur berkata, “Kalau begitu, apa lagi yang kita tunggu? Aku akan memancingnya keluar. Kita semua harus bersatu untuk membunuh Naga. Aku tidak percaya kalau Naga itu mampu menghadapi kekuatan kita semua!”Raja Guntur langsung hendak bergegas menuju selat setelah selesai berbicara. Namun, Robi tiba-tiba menghadangnya dan berusaha menghentikan langkah Raja

  • Jenderal Naga   Bab 1768

    Air laut bergulung dengan kerasnya. Gelombang besar tiba-tiba saja menyapu dengan kekuatan yang sangat besar sampai Chandra saja tidak mampu untuk melawannya selama beberapa saat. Dia pun melangkah mundur dengan cepat. Kemudian sebuah kepala yang sangat besar muncul di mulut gua. Air dasar laut bisa dibilang masih cukup jernih, jadi Chandra masih bisa melihat apa yang ada di depannya saat ini. Kepala itu sangat besar dengan tanduk diagonal di atasnya. Selain itu, ada juga kumis Naga yang bergelantung panjang di wajah Naga itu dengan matanya yang besar menyala merah bagaikan sebuah lentera. Hewan itu membuka mulutnya lebar dan menunjukkan barisan giginya yang tajam. Sebuah kekuatan mengerikan menyapu lautan ketika hewan raksasa itu membuka mulutnya. Chandra bergegas bergerak mundur berusaha menghindari gulungan air. Namun, kecepatannya sedikit lebih lambat dari biasanya karena dia berada di dalam air. Akhirnya, tubuhnya tersapu oleh gulungan air sampai tubuhnya terasa sedikit sakit.

  • Jenderal Naga   Bab 1769

    Aura naga itu sangatlah kuat. Nova masih bisa merasakan tekanan aura Naga seakan tubuhnya tertindih oleh batu yang sangat besar sampai terasa sesak. Padahal jaraknya cukup jauh dari Naga tersebut. “Maju!” seru Robi sambil menghunuskan pedangnya. Cahaya pedangnya tampak menembus hingga langit di atas mereka. Bahkan cahaya pedang itu juga berhasil mengusir semua awan yang ada sampai membuat langit tampak sangat bersih tak bernoda. “Ini?”Ekspresi semua orang seketika berubah ketika melihat pedang yang berada di genggaman Robi.“Pedang Moscat?”“Itu adalah Pedang Moscat yang melegenda?”“Aku tidak pernah menduga kalau pedang itu berada di tangan Robi!”“Apa benar pedang itu adalah Pedang Moscat yang bersejarah itu?” tanya Wanto dengan penuh keterkejutan. Pedang Moscat adalah sebuah pedang yang melegenda dan terkenal dalam sejarah. Karena Pedang Moscat adalah pedang milik Raja Kejahatan sekitar 1800 tahun yang lalu. Pedang ini dinyatakan hilang bersamaan dengan kematian Raja Kejahatan.

  • Jenderal Naga   Bab 1770

    Naga itu sangat kuat. Bahkan serangan acaknya saja memiliki kekuatan penghancur yang sangat mengerikan. Robi tampak mengeluarkan keringat dingin di dahinya setelah berhasil menghindar dari serangan Naga. Tubuhnya pasti terkoyak kalau saja dia tidak berhasil menghindari cengkeraman Naga. Di sisi lain, Zeno menggenggam Pedang Api di tangannya yang tampak seperti sebuah bola api yang sedang berkobar. Dia bergegas menghampiri Naga dengan kecepatan yang sungguh luar biasa.Namun, Naga itu berbalik dengan hembusan angin yang sungguh kencang sebelum Zeno sempat melayangkan serangannya. Seketika, tubuh Zeno terhempas mundur tanpa bisa melawan hempasan angin itu. Dalam sekejap mata, pertempuran sengit kembali terjadi. Semua orang tidak menggunakan gerakan khusus apa pun untuk menyerang Naga. Mereka semua hanya menggunakan teknik-teknik dasar untuk mempertahankan energi mereka. Karena mereka tahu kalau akan terjadi pertempuran sengit di antara mereka semua setelah Naga itu mati. Oleh karena i

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2096

    “Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berdiri hendak masuk ke dalam rumah. Namun, tiba-tiba saja hujan turun dan air hujan menetes di wajahnya. Chandra mengulurkan tangannya dan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Air hujan yang ada di telapak tangannya berwarna hitam. “Hujan hitam?”Chandra menatap langit gelap dengan ekspresi yang sangat serius. “Apa harinya sudah tiba?”Duar!Petir menyambar menembus awan. Srrr!Hujan turun dengan derasnya. Hujan ini berwarna hitam dan jatuh ke tanah sampai membuat sebagian tanah terkorosi disertai dengan kabut berwana hitam. “Ini?”Nova juga tidak kalah terkejutnya. Dia menyentuh wajahnya yang basah karena air hujan. Dia bisa melihat dengan jelas kalau air hujan yang turun berwarna hitam. Walaupun Nova adalah salah satu prajurit terkuat di bumi, dia masih bisa merasakan kalau air hujan hitam yang jatuh ke bumi bersifat korosi.“Sayang, apakah hujan hitam ini adalah malapetaka pertama yang akan muncul seperti yang kamu cerit

  • Jenderal Naga   Bab 2095

    Si penjaga muncul dan memberikan kabar buruk bagi Chandra. Bumi akan dilanda malapetaka yang pertama dan menyebabkan kematian sepertiga manusia bumi yang berjumlah miliaran. Chandra sangat sedih setelah mendengarnya. Dia juga tidak tahu, apa yang akan terjadi setelah bencana pertama terjadi. Akhirnya, dia pergi menuju kediaman keluarga Kurniawan dengan perasaan sedih. Dia mendengar suara tawa dan obrolan riang dari dalam rumah sebelum dia masuk. Keluarga itu sepertinya sedang makan siang bersama. Tidak lama kemudian, seseorang membukakannya pintu setelah Chandra menekan bel. Orang yang membukakan pintu adalah Leon Kurniawan. Dia sempat tertegun sejenak ketika melihat sosok Chandra lalu dia berkata dengan gugup, “Cha ... Chandra, kamu sudah kembali? Silakan masuk.”“Kakek, Chandra sudah pulang. Nova, Chandra pulang!” seru Leon dengan suara yang menggema di seluruh penjuru ruangan. Seluruh keluarga Kurniawan langsung berdiri. Kemudian seorang gadis kecil dengan pakaian yang cantik b

  • Jenderal Naga   Bab 2094

    Dia tidak tahu kalau orang-orang yang akan muncul kali ini adalah para prajurit utusan yang hebat yang tidak bisa dibandingkan dengan Anak Dewa maupun Dusky. Dia juga tidak tahu kalau bencana besar pertama akan segera menghampiri bumi. Saat ini, Chandra sedang berada di dalam pesawat menuju Rivera. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di area militer Rivera. Dia bergegas turun dan keluar dari area militer untuk pergi menuju ke kediaman keluarga Kurniawan. Namun, sosok seorang perempuan tiba-tiba saja menghalangi langkah Chandra. Perempuan itu mengenakan gaun putih dengan rambut hitam panjang. Dia berdiri membelakangi Chandra. Kemudian perempuan itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang cantik dan lembut. Chandra cukup terkejut lalu berkata, “Kak Penjaga? Kenapa Kakak ada di sini?”Sosok perempuan itu adalah Si Penjaga Pustaka Agung yang sedang menatap Chandra dalam lalu berkata, “Aku ke sini karena ada hal yang ingin kusampaikan padamu.”“Katakan saja, Kak,” balas Chandra dengan

  • Jenderal Naga   Bab 2093

    Niskala adalah dunia pertama yang disegel dengan ukuran yang jauh lebih besar dari bumi. Seorang laki-laki tua sedang duduk di atas sebuah kursi kayu yang berada di depan sebuah rumah kayu di Niskala. Dia adalah manusia terkuat di Niskala dengan banyak gelar yang disematkan padanya yang juga merupakan guru dari Anak Dewa. Dia jugalah yang menciptakan jurus Pedang 4 Musim. Ada yang memanggilnya dengan sebutan Suhu 4 Musim, ada juga yang memanggilnya Orang Tua 4 Musim. Dia duduk di atas sebuah kursi kayu dan di depannya berdiri seorang pemuda berusia sekitar 25-26 tahun. Pemuda itu mengenakan jubah berwarna abu-abu dengan pedang di punggungnya.“Lampu jiwa Anak Dewa sudah padam. Itu artinya, dia sudah mati,” ujar Suhu 4 Musim.Kemudian dia kembali berkata dengan raut wajah marah, “Aku tidak tahu apa yang dilaluinya di bumi, tapi Anak Dewa adalah muridku yang paling kusayangi. Aku bisa merasakan akan muncul suatu keberuntungan di bumi, selain itu segel mereka juga akan segera terlepas.

  • Jenderal Naga   Bab 2092

    Basita bisa memiliki keempat segel itu karena dia adalah manusia paling tua yang ada di bumi saat ini dan makhluk dari dunia lain sama sekali tidak berpikir akan kemungkinan hal seperti itu. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk lalu mengambil keempat segel itu. “Apa rencanamu sekarang?” tanya Basita sambil menatap Chandra serius. Kemudian Chandra berkata, “Nova membawa Weni ke Rivera. Aku sangat sibuk sampai tidak sempat menghabiskan waktu bersama anakku selama beberapa tahun belakangan. Aku berencana untuk menghabiskan waktu bersama putriku di Rivera. Lagi pula, makhluk dunia lain juga tidak akan berani mengganggu manusia untuk sementara waktu.”“Beristirahatlah dulu. Kamu sudah terlalu sibuk selama bertahun-tahun,” balas Basita bijak. Pertemuannya dengan Basita kali ini, tidak sesuai dengan dugaannya. Pada awalnya, dia berencana untuk langsung menghancurkan para makhluk dari dunia lain yang berada di Kota Dusky setelah berdiskusi dengan Basita. Namun, Basita justru melarangnya.

  • Jenderal Naga   Bab 2091

    Sandra bergegas pergi setelah mencium Chandra, sedangkan Chandra hanya bisa memegang wajahnya dengan ekspresi pasrah. Dia juga memutuskan untuk pergi sambil memikirkan perkataan Sandra. Sekarang, dia harus mencari uang untuk memastikan perkembangan Negara Naga tidak terhambat. Namun, uang kertas di berbagai negara tidak lagi berharga dan sudah digantikan dengan emas. Chandra tiba-tiba teringat dengan harta karun yang dikubur oleh Alex Gondo. Harta karun itu adalah harta yang dikumpulkan oleh Alex setelah dia mendirikan organisasi pembunuh. Sebagian besar harta karun itu berbentuk emas, jadi seharusnya Negara Naga bisa terselamatkan jika menggunakan tumpukan emas milik Alex tersebut. Chandra bergegas menemui Alex Gondo dan memberitahunya tentang masalah ini. Kemudian Chandra meminta Alex untuk mengirim orang agar bisa mendapatkan emas tersebut di Someria. Chandra memutuskan pergi ke Gunung Rinto pada malam hari setelah selesai mengatur masalah emas. Keesokan paginya, Chandra sudah t

  • Jenderal Naga   Bab 2090

    Bagaimana mungkin Chandra tidak mengerti maksud dari perkataan Sandra? Namun, Chandra tidak terlalu memedulikannya. Dia lebih memilih untuk tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan mereka dengan berkata, “Aku akan mencari cara untuk mengatasi masalah uang sekaligus mengumpulkan cukup dana dalam waktu sesingkat mungkin. Kita tidak lagi punya banyak waktu, jadi kita harus menyempurnakan Negara Naga secepat mungkin. Oh iya, bagaimana dengan urusan pangan?”Sandra langsung menghela napas lalu berkata setelah menenangkan diri, “Ya, semuanya sedang dipersiapkan. Negara Naga sudah bekerja sama dengan Someria selama bertahun-tahun dalam industri pertanian. Ditambah lagi, dengan bangkitnya energi spiritual langit dan bumi yang berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian. Sekarang, Negara Naga sudah memiliki cadangan makanan untuk menghidupi 300 juta penduduk selama 10 tahun ke depan.”Namun, Chandra justru berkata, “Tidak cukup! Masih jauh dari kata cukup! Bagaimanapun juga, makanan adalah fo

  • Jenderal Naga   Bab 2089

    Empat ratus ribu pasukan jauh melampaui apa yang dibayangkan Chandra sebelumnya. Sebenarnya, Chandra berencana mengirimkan 100 ribu orang dengan tujuan untuk mempercepat proses pelatihan mereka di dalam Ruang Waktu. Namun sekarang, jumlah mereka bertambah 300 ribu, jadi Ruang Waktu pastinya tidak akan cukup untuk menampung mereka semua. “Kak Sasa, aku berencana untuk melatih pasukan itu di dalam Ruang Waktu. Apa mungkin mereka semua bisa masuk ke dalam Ruang Waktu?” tanya Chandra dengan perasaan khawatir. Namun, Sasa justru berkata dengan santainya, “Tidak ada yang tidak mungkin. Lagi pula, aku sudah melihat prasasti waktu yang membuatku mengerti beberapa peraturan yang tertulis di sana. Aku mungkin bisa membuat formasi waktu dengan caraku. Walaupun formasi itu tidak akan membuat satu hari di bumi sama dengan sebulan di formasi waktu, tapi setidaknya aku bisa membuat satu hari sama dengan beberapa hari waktu sebenarnya.”“Mungkin?” tanya Chandra kesal. Entah mengapa, Chandra merasa

  • Jenderal Naga   Bab 2088

    “Aku sudah menduganya. Istana Abadi tidak mungkin menghilang begitu saja. Ternyata istana itu jatuh ke tanganmu, Bos,” ujar Paul terkejut. Maggie menatap Chandra dengan penuh rasa kagum lalu berkata, “Para prajurit dari dunia lain sedang menebak-nebak, siapa pemilik dari Istana Abadi. Mereka semua pasti tidak akan menyangka kalau ternyata kamu adalah pemiliknya.”Kemudian Chandra berkata, “Seluruh pasukan yang berjumlah seratus ribu orang itu pasti membutuhkan waktu untuk tiba ke sini karena mereka bergerak secara diam-diam. Jadi, aku akan mengajak kalian masuk ke Istana Abadi dan melihat-lihat keadaan di dalam.”Chandra melambaikan tangannya dengan santai lalu pintu gerbang Istana Abadi dengan cepat terbuka. Dia melangkah masuk ke dalam Istana Abadi yang diikuti oleh tiga orang lainnya. Tidak lama kemudian, mereka bertiga muncul di puncak gunung. Gunung itu sangat besar dan dipenuhi dengan berbagai macam buah ajaib serta aroma memikat yang memenuhi udara. Selain itu, mereka juga bis

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status