"Bagus sekali, Ayah sangat bijaksana," kata Vaho dengan hormat."Pergilah. Identitasmu sudah terungkap. Para ahli Alam Sembilan dari Someria pasti akan mulai memperhatikanmu, juga tempat ini. Kita tidak bisa tinggal di sini lebih lama. Kami akan segera pergi, sementara kamu tetap di sini. Apa pun yang terjadi, jangan panik. Jika para ahli Alam Sembilan dari Someria datang mencarimu, berpura-puralah tunduk. Yang terpenting, jangan biarkan mereka menyerang klan kita.""Baik, Ayah. Aku akan mengingatnya," jawab Vaho dengan patuh.Victor mengangkat tangannya sedikit sebagai isyarat untuk Vaho pergi, dan tanpa berlama-lama, Vaho segera beranjak. Sementara itu, Chandra sedang beristirahat di kamarnya. Setelah meminum pil yang diberikan oleh Robi, sebagian besar energi sejatinya telah pulih. Namun, karena dia menghabiskan semua energinya, masih butuh beberapa hari lagi untuk benar-benar pulih."TOK TOK TOK." Terdengar ketukan di pintu. Chandra berhenti sejenak sebelum bangkit untuk membukanya
Wesley menghela napas panjang. "Tanpa guru, bisa mencapai kekuatan sebesar ini di usia tiga puluhan, itu benar-benar luar biasa."Chandra, tidak ingin berlama-lama berbicara dengan orang-orang Klan Darah, langsung bertanya, "Mana Darah Naganya?"Wesley melambaikan tangannya, dan dari rak di kejauhan, sebuah botol kecil yang bening melayang mendekat. Botol itu transparan, dan di dalamnya terlihat cairan merah, seperti darah segar. Wesley menyerahkannya kepada Chandra sambil berkata, "Inilah Darah Naga yang diwariskan oleh klan kami sejak seribu tahun yang lalu. Konon, darah ini bisa memberikan keabadian, meskipun kebenarannya masih belum terbukti."Chandra mengambil botol itu dan memperhatikannya dengan saksama. "Jadi ini Darah Naga?""Benar sekali," jawab Wesley."Baiklah." Chandra menyimpan botol itu, lalu bertanya lagi, "Lalu, di mana naga itu berada?"Wesley merogoh saku bajunya dan mengeluarkan sebuah gulungan kuno yang tampak sangat tua, lalu menyerahkannya kepada Chandra. Chandra
Sambil terus menatap Chandra, Titan bertanya, "Orang-orang Klan Darah tidak memberitahumu lokasi yang lebih spesifik?"Chandra menggelengkan kepala. "Tidak, mereka hanya memberikan peta ini."Titan mengambil peta di atas meja dan memeriksanya dengan saksama. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Kalau begitu, kita hanya bisa kembali dulu dan mencocokkannya dengan peta satelit. Seharusnya tidak terlalu sulit untuk menemukannya.""Baiklah, biarkan aku lihat," kata Chandra sambil mengulurkan tangan.Titan menyerahkan peta itu, tetapi Chandra tidak langsung memeriksanya. Sebaliknya, dia menyimpannya dan berkata, "Aku akan menyimpan peta ini dulu. Kita bisa mempelajarinya bersama nanti setelah kita pulang."Titan mengangguk setuju. Bagaimanapun, meskipun mereka menemukan lokasi naga, Chandra tidak mungkin bisa membunuhnya sendirian. Ini akan membutuhkan kerja sama dari seluruh pesilat Someria, dan itu pun hanya memberikan peluang kecil.Tak lama kemudian, orang-orang Klan Darah datang membaw
Chandra mencoba mengalihkan perhatian Titan. "Kamu tahu, Rahasia 14 Pedang milikku bisa membunuh seorang ahli Tangga Langit Sembilan. Tapi orang-orang Klan Darah berhasil menahan serangan itu. Ini menunjukkan betapa mengerikannya kekuatan mereka. Bukan hanya kita berdua, bahkan seluruh pesilat Someria sekalipun mungkin tidak akan mampu mengalahkan mereka.""Kalau kamu ingin mati, aku tidak," lanjut Chandra. Padahal, dia tahu bahwa jika harus melawan seorang ahli Alam Sembilan, dia masih punya peluang. Chandra menguasai Ilmu Keabadian Vajra, yang secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanannya. Bahkan melawan seorang ahli Alam Sembilan, dia mungkin bisa bertahan. Namun, saat ini dia tidak ingin Titan mencari masalah dengan Klan Darah.Titan tampak sangat kesal. Apa yang dikatakan Chandra memang benar. Saat ini, kekuatannya tidak cukup untuk menghadapi Klan Darah."Sialan," gumam Titan sambil mengepalkan tinjunya, wajahnya tegang karena amarah. "Suatu hari nanti, aku akan menghanc
Nova menutup pintu dengan keras."Ini ..." Chandra merasa tak berdaya. Nova tidak memberinya kesempatan untuk masuk, dan dia tahu tidak bisa memaksakan diri. Namun, tujuan utamanya hanya untuk memastikan Nova aman, dan setelah itu, dia merasa lega. Chandra pun berbalik dan pergi, langsung menuju markas militer untuk menemui Arya.Di markas militer Rivera, di kantor Arya.Arya menyambut Chandra dengan hangat, menyajikan teh dan air dengan antusias. Hal ini membuat Chandra merasa sedikit tidak nyaman dengan sikap ramah Arya yang berlebihan."Chandra, belakangan ini kamu pasti sedang tidak sibuk, ‘kan?" tanya Arya sambil tersenyum.Chandra memandang Arya sambil mengusap dagunya. "Seharusnya tidak begitu sibuk, ada apa?""Tahun lalu kamu berjanji akan mengajari putraku ..." Arya menatap Chandra dengan penuh harap."Aku benar-benar tidak punya waktu untuk itu," jawab Chandra dengan nada sedikit pasrah. "Begini saja, aku akan memberimu nomor telepon Kadir. Kamu bisa menghubunginya dan tanyak
Kenyataannya memang benar seperti yang diketahui, tapi dalam drama perceraian ini, Chandra juga punya andil. Andai saja dia lebih awal mengungkapkan identitasnya, mungkin Nova tidak akan memilih untuk bercerai."Nova, perceraian ini sepenuhnya salahku. Saat itu, aku menyembunyikan identitasku karena banyak musuh yang mengincarku. Aku terpaksa memilih perceraian demi melindungimu, agar kamu tidak menjadi target mereka."Chandra menatap Nova dengan penuh penyesalan. "Setelah kita berpisah, akulah yang kembali mencarimu. Kamu selalu menjadi wanita yang berhati baik, dan akulah yang mengecewakanmu."Rasa bersalah menyelimuti Chandra. Nova terlihat bingung. "Jadi, sekarang aku harus mempercayaimu atau mereka?"Mendadak, Nova teringat sesuatu. "Tunggu sebentar," katanya tiba-tiba, matanya membulat."Ada apa?" tanya Chandra, terkejut melihat perubahan ekspresi Nova.Nova menjelaskan, "Setelah kamu pergi, ada seseorang yang datang menemuiku. Dia bilang bisa membantuku mengembalikan ingatanku d
Setelah Chandra pergi, Nova berdiri dan berjalan ke pintu. Dia memandang ke arah Chandra yang semakin menjauh. Wajah cantiknya tampak serius. "Apa yang dia katakan benar? Haruskah aku mempercayainya atau mempercayai orang lain?" Nova merasa bingung.Dia memijat pelipisnya dengan lembut, merasa frustrasi dengan dirinya sendiri. "Ah, Nova, kenapa kamu memilih untuk kehilangan ingatan daripada mati saja?" Jika dia bisa berpikir seperti sekarang, dia akan lebih memilih mati daripada melupakan pria yang dicintainya."Tapi, Chandra memang cukup baik," gumamnya sambil tersenyum tipis, berbicara pada dirinya sendiri.Sementara itu, Chandra sudah tiba di markas militer. Di kantor Arya, suasana terlihat serius.Arya mengeluarkan sebuah globe dan memutarnya hingga menemukan sebuah wilayah tertentu. Dia menandai area tersebut dengan pena merah kecil di tangannya dan berkata, "Posisi perkiraannya ada di sini. Peta yang lebih rinci sedang dibuat dan akan segera dikirim.""Baik," Chandra mengangguk.
Chandra memang berhasil membawa pulang peta dari Klan Darah dan meminta Arya untuk membuat peta modern berdasarkan petunjuk itu. Namun, apakah benar ada naga di lokasi tersebut, dia belum tahu pasti. Chandra tahu bahwa dia harus pergi memeriksanya langsung."Oh iya," Chandra tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya pada Robi, "Kakek, apakah kamu membawa kembali darah naga yang aku berikan sebelumnya?""Ya," jawab Robi sambil mengangguk. Dia mengeluarkan botol darah naga yang diberikan Chandra dan menyerahkannya kepadanya, "Ini dia."Chandra menerima botol itu dan berkata, "Baiklah, aku akan membawanya pulang dan memeriksanya. Mungkin ini bisa menyelamatkan Nova."Robi tampak serius dan berkata, "Sekarang kamu sudah mendapatkan peta itu. Jika dugaanku benar, peta ini kemungkinan besar asli. Lalu, apa langkahmu selanjutnya?"Chandra menjawab, "Aku berencana untuk pergi memeriksanya terlebih dahulu."Robi berpikir sejenak, lalu berkata, "Bagaimana kalau begini, kamu pergi periksa situasiny
Bagaimana mungkin Chandra tidak mengerti maksud dari perkataan Sandra? Namun, Chandra tidak terlalu memedulikannya. Dia lebih memilih untuk tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan mereka dengan berkata, “Aku akan mencari cara untuk mengatasi masalah uang sekaligus mengumpulkan cukup dana dalam waktu sesingkat mungkin. Kita tidak lagi punya banyak waktu, jadi kita harus menyempurnakan Negara Naga secepat mungkin. Oh iya, bagaimana dengan urusan pangan?”Sandra langsung menghela napas lalu berkata setelah menenangkan diri, “Ya, semuanya sedang dipersiapkan. Negara Naga sudah bekerja sama dengan Someria selama bertahun-tahun dalam industri pertanian. Ditambah lagi, dengan bangkitnya energi spiritual langit dan bumi yang berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian. Sekarang, Negara Naga sudah memiliki cadangan makanan untuk menghidupi 300 juta penduduk selama 10 tahun ke depan.”Namun, Chandra justru berkata, “Tidak cukup! Masih jauh dari kata cukup! Bagaimanapun juga, makanan adalah fo
Empat ratus ribu pasukan jauh melampaui apa yang dibayangkan Chandra sebelumnya. Sebenarnya, Chandra berencana mengirimkan 100 ribu orang dengan tujuan untuk mempercepat proses pelatihan mereka di dalam Ruang Waktu. Namun sekarang, jumlah mereka bertambah 300 ribu, jadi Ruang Waktu pastinya tidak akan cukup untuk menampung mereka semua. “Kak Sasa, aku berencana untuk melatih pasukan itu di dalam Ruang Waktu. Apa mungkin mereka semua bisa masuk ke dalam Ruang Waktu?” tanya Chandra dengan perasaan khawatir. Namun, Sasa justru berkata dengan santainya, “Tidak ada yang tidak mungkin. Lagi pula, aku sudah melihat prasasti waktu yang membuatku mengerti beberapa peraturan yang tertulis di sana. Aku mungkin bisa membuat formasi waktu dengan caraku. Walaupun formasi itu tidak akan membuat satu hari di bumi sama dengan sebulan di formasi waktu, tapi setidaknya aku bisa membuat satu hari sama dengan beberapa hari waktu sebenarnya.”“Mungkin?” tanya Chandra kesal. Entah mengapa, Chandra merasa
“Aku sudah menduganya. Istana Abadi tidak mungkin menghilang begitu saja. Ternyata istana itu jatuh ke tanganmu, Bos,” ujar Paul terkejut. Maggie menatap Chandra dengan penuh rasa kagum lalu berkata, “Para prajurit dari dunia lain sedang menebak-nebak, siapa pemilik dari Istana Abadi. Mereka semua pasti tidak akan menyangka kalau ternyata kamu adalah pemiliknya.”Kemudian Chandra berkata, “Seluruh pasukan yang berjumlah seratus ribu orang itu pasti membutuhkan waktu untuk tiba ke sini karena mereka bergerak secara diam-diam. Jadi, aku akan mengajak kalian masuk ke Istana Abadi dan melihat-lihat keadaan di dalam.”Chandra melambaikan tangannya dengan santai lalu pintu gerbang Istana Abadi dengan cepat terbuka. Dia melangkah masuk ke dalam Istana Abadi yang diikuti oleh tiga orang lainnya. Tidak lama kemudian, mereka bertiga muncul di puncak gunung. Gunung itu sangat besar dan dipenuhi dengan berbagai macam buah ajaib serta aroma memikat yang memenuhi udara. Selain itu, mereka juga bis
“Prasasti yang ada di Jalan waktu?” tanya Chandra bingung karena dia tidak tahu benda apa itu. Sasa dengan cepat berusaha menjelaskan setelah melihat raut wajah bingung Chandra dengan berkata, “Kamu tidak perlu tahu benda apa itu sekarang. Aku hanya akan pergi melihatnya sebentar kalau kamu setuju. Lagi pula, kamu tidak akan mendapat kerugian apa pun kalau menyetujuinya.”Chandra sempat takut ditipu oleh Sasa, tapi dia langsung bernapas lega setelah mendengar penjelasan Sasa lalu berkata, “Oke, aku setuju.”“Aku juga setuju membantumu untuk membentuk pasukan yang tak terkalahkan,” balas Sasa sambil tersenyum lalu menghilang dalam sekejap mata. “Chandra, aku tidak menyangka kalau kamu bisa menjadi penguasa Istana Abadi ini,” puji Arya sambil mengacungkan ibu jarinya.Chandra ikut tersenyum dan berkata, “Bukan hal sulit untuk membentuk pasukan tak terkalahkan selama ada Istana Abadi ini. Aku juga bisa menyelesaikan berbagai masalah sulit, sekalipun kiamat sudah tiba.”“Kalau begitu, ki
Maggie mengangguk lalu berkata, “Baik, aku akan mengurusnya.”Chandra cukup tenang dengan bantuan Maggie. Selain itu, dia juga memiliki banyak bahan obat ajaib dan Ruang Waktu di istana Abadi. Selain itu, dia masih memiliki sisa waktu 4 tahun sebelum segel di buka. Chandra yakin, dia pasti mampu membangun pasukan yang tak terkalahkan dalam kurun waktu 4 tahun. “Kalau begitu, rapat sampai di sini dulu.”Chandra memutuskan untuk berhenti sejenak. Kemudian orang-orang mulai meninggalkan aula satu per satu. *** Di halaman belakang istana. Chandra dan Arya duduk di kursi batu. “Chandra, keadaan bumi semakin buruk dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, semakin banyak prajurit dari dunia lain yang datang ke bumi. Kalau terus begini, cepat atau lambat bumi bisa benar-benar hancur,” ujar Arya dengan nada cemas. Chandra tersenyum lalu berkata, “Tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah ini. Kita hanya perlu menghadapi mereka kalau memang mereka datang menyerang kita.”Arya menatap Ch
Nova dan Chandra pergi ke tujuan mereka masing-masing setelah selesai berbicara. Chandra memutuskan untuk pergi ke Negara Naga, sedangkan Nova pergi ke Negara Januar untuk membawa Weni ke Rivera. Chandra berencana untuk berdiskusi dengan para prajurit bumi tentang cara menghadapi para makhluk dari dunia lain yang berada di Gunung Bushu ataupun di Kota Dusky setelah dia selesai memeriksa keadaan perkembangan di Negara Naga. Setelah itu, Nova dan Chandra berencana untuk kembali bertemu di Rivera setelah mereka selesai dengan urusan mereka masing-masing. Chandra akhirnya kembali ke Negara Naga setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Kota Naga yang berada di Negara Naga sudah berkembang dengan sangat pesat dan tumbuh menjadi tempat yang modern setelah ditinggalkannya selama beberapa tahun. Kota ini sangatlah besar dan mampu menampung sampai 300 juta orang. Selain itu, ada empat kota lainnya yang berada di sekitar Kota Naga. Berdasarkan perencanaan negara, masing-masing dari emp
Pembunuhan Nova terhadap Dusky jauh lebih mengejutkan daripada pembunuhan Chandra terhadap Anak Dewa. Nova tersenyum dan terus menyapa orang-orang itu satu persatu. “Oke, sekarang semuanya pergilah.”Chandra berdiri lalu berkata, “Aku yakin, para prajurit dunia lain tidak akan lagi berani mengganggu manusia bumi setelah kematian Dusky. Namun, prajurit kuat akan semakin banyak muncul di bumi ini seiring berjalannya waktu. Dengan begitu, semakin besar juga rintangan yang harus dihadapi di bumi ini. Sekarang, kalian semua kembali dan berlatihlah dengan giat. Masa depan bumi bergantung pada kalian yang melindunginya.”“Ya, semuanya kembalilah. Aku masih harus mengurus banyak hal setelah mengasingkan diri selama bertahun-tahun,” ujar Nova angkat bicara. Kemudian dia menarik Chandra dari kerumunan dan pergi meninggalkan Gunung Bushu di bawah tatapan orang-orang. Di sebuah tebing yang berada di luar Gunung Bushu. Chandra duduk di sebuah batu besar dan Nova berdiri di sisinya. Chandra men
“Aaa!” jerit Dusky kesakitan dan mata terbelalak. Tidak lama kemudian, tubuhnya meledak tanpa menyisakan apa pun. Ratusan ribu prajurit yang menyaksikan peristiwa ini benar-benar tercengang dengan mulut yang terbuka lebar dan tubuh yang bergidik ngeri. Laki-laki yang meledak itu adalah Dusky. Sosok terkuat di bumi yang telah mengalahkan banyak prajurit kuat dan menjadi sosok penguasa Kota Dusky. Dia juga sudah memasuki tingkat keenam Alam Trasenden yang hanya selangkah lagi untuk masuk ke dalam Alam Kesucian. Namun, Dusky bisa terbunuh begitu saja hanya dalam satu serangan. Siapa perempuan ini? Bagaimana bisa kekuatannya sangat menakutkan seperti ini? Semua prajurit bumi benar-benar tercengang. Apa benar Dusky sudah mati? Nova menyimpan Pedang Keji Sejati miliknya setelah berhasil membunuh Dusky. Dia menahan auranya lalu melangkah menghampiri Chandra dengan senyuman cantik di wajahnya. Chandra juga ikut tercengang setelah melihat Nova. Padahal dia saja sampai habis dihajar oleh Du
Namun, Nova sama sekali tidak takut. Walaupun saat ini Nova baru masuk di dalam tingkat pertama Alam Trasenden, dia memiliki jurus Empat Simbol Semesta yang bisa meningkatkan kekuatannya ke tingkat yang tidak terbatas. Chandra mengesampingkan kecemasannya untuk sementara dan bergegas pergi dari medan pertarungan setelah melihat ketenangan Nova. Di medan pertarungan.Dusky menatap Nova tajam. Bayangan aneh yang muncul di atas kepala Nova membuatnya cukup terkejut. Di sisi lain, aura kekuatan Nova terasa semakin kuat. Tidak lama kemudian, bayangan aneh muncul di belakangnya. Bayangan itu adalah sosok Krylin. Setelah itu, bayangan ketiga muncul, yaitu burung Phoenix. Namun, kekuatan Nova yang mengejutkan belum berhenti sampai di sini. Bayangan Naga tiba-tiba muncul seiring dengan aura kekuatan Nova yang semakin kuat. Bayangan 4 Hewan Keberuntungan muncul di sekitar tubuh Nova yang membuatnya tampak seperti seorang Dewi Perang. Dalam sekejap mata, keempat bayangan hewan itu menghilang