Share

Bab 1632

Penulis: Angin
Chandra tidak keluar selama beberapa waktu dari rumahnya dan tidak mengurus berbagai macam perkerjaan setelah dia kembali ke Diwangsa. Karena Robi sudah berjanji kepadanya kalau Robi tidak akan mencari masalah lagi di luar sana. Selain itu, Kamar Dagang Timur Besar juga tidak lagi berusaha menentangnya. Jadi, dia bisa menyelesaikan semua masalahnya dengan lebih mudah.

Sekarang, dia sudah tidak lagi memiliki lawan. Semua masalahnya bisa selesai dengan mudah sebelum pemilihan besar dilaksanakan.

Chandra menghabiskan seluruh waktunya di dalam rumah selama beberapa hari belakangan karena Nova mengatakan kalau dia ingin memiliki anak. Jadi, mereka berdua menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk beraktivitas bersama. Mereka juga meninggalkan berbagai macam jejak di seluruh ruangan rumah, baik di rumah tamu, dapur, bahkan teras dan balkon.

Di sisi lain, Daniel Aryani mengetahui tentang Pedang Pertama yang berada di tangan Chandra setelah kembali dari Vila Pedang Deite. Dia merasa her
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1633

    Basita menatap pemuda yang ada di depannya dengan ekspresi curiga lalu bertanya, “Katakan dulu, apa hal yang mau kamu laporkan padaku.”Pemuda itu berkata dengan tegas, “Informasiku ini sangatlah berharga dan tak ternilai harganya. Aku akan memberikanmu informasi penting ini selama kamu memberikan surat perintah Rintoku padaku.”Basita menanggapinya dengan tenang seraya berkata, “Rintoku tidak pernah mengeluarkan surat perintah apa pun sebelum mengetahui informasi penting yang berhubungan dengan surat perintah itu. Kamu beritahu dulu informasi apa yang ingin kamu laporkan padaku. Aku akan memberikan surat perintah itu kalau memang informasi itu layak untuk mendapatkannya. Namun, aku akan menggantinya dengan hal yang sepadan kalau memang informasi itu tidak layak untuk mendapat surat perintah.”Kelompok Rintoku memiliki kecerdasan terbaik di dunia ini. Hal ini bisa terjadi karena kelompok Rintoku selalu membuat kesepakatan dengan para prajurit kuno. Rintoku pasti akan memberikan surat p

  • Jenderal Naga   Bab 1634

    Di dunia seni bela diri kuno, pihak yang kuatlah yang harus dihormati dan dituakan layaknya senior. Siapa pun tidak akan menjadi apa pun jika dia lemah. Oleh karena itu, dia tidak berani mendengar Nova memanggilnya sebagai seorang senior. Karena kekuatan Nova jelas lebih unggul daripada kekuatannya. Nova pun duduk dan tidak melontarkan apa pun lagi dari mulutnya sampai akhirnya Chandra bertanya kepada Basita, “Informasi apa yang Pak Basita punya?”Basita menatap Chandra lalu berkata, “Informasiku ini pastinya akan berguna bagimu. Namun, Rintoku selalu memiliki aturan yang harus dipatuhi. Pak Chandra harus bersedia melakukan sesuatu untuk kami sebelum kami memberikan informasi ini.”Chandra juga mengetahui tentang peraturan itu, jadi dia pun berkata, “Kalau begitu, katakan saja dulu apa informasinya.”“Tidak bisa! Kamu harus berjanji terlebih dahulu,” balas Basita serius lalu menyerahkan sebuah surat perintah Rintoku kepada Chandra. “Ini adalah surat perintah Rintoku. Aku akan datang

  • Jenderal Naga   Bab 1635

    “Tidak ada tapi!” ujar Chandra tegas. “Aku nggak akan membiarkanmu terluka. Kamu bisa tinggal di Diwangsa dengan tenang. Lagi pula, kekuatanku saat ini dan Pedang Naga Pertama yang kumiliki membuatku menjadi orang yang terkalahkan di Someria dan seluruh dunia. Hanya ada segelintir orang yang mungkin bisa menandingiku,” ujar Chandra lagi. Nova tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah Chandra tidak mengizinkannya pergi. Dia pun hanya bisa pasrah dan menunggu Chandra di rumah. “Hati-hati di sana. Kamu pergi cepat dan pulang pun juga harus cepat. Lagi pula, masih banyak urusan yang harus kamu selesaikan di Diwangsa,” ujar Nova pasrah. Chandra langsung tersenyum lalu berkata, “Sebenarnya, aku juga nggak perlu menyelesaikannya sekarang. Semua urusan di sini sudah bisa selesai dengan kekuatan Raja. Aku juga sudah berkomunikasi dengan Raja. Dia mengatakan kalau dia bisa mengurus semuanya sekarang. Dia juga akan membubarkan Kamar Dagang Timur Besar sebelum pemilihan besar diadakan.”“Aku jug

  • Jenderal Naga   Bab 1636

    Chandra mengerutkan keningnya lalu bertanya, “Jadi, berita ini sudah menyebar ke seluruh dunia seni bela diri kuno?”Tama tersenyum lalu berkata, “Benar sekali!”“Siapa yang menyebarkan berita itu? Siapa yang memberitahumu?” tanya Chandra lagi.Dia merasa ditipu oleh Basita. Karena Basita memberitahunya informasi yang sudah diketahui oleh banyak orang. Bahkan Basita juga memberinya surat perintah Rintoku agar Chandra bersedia menuruti permintaan Basita suatu saat nanti. “Apa Basita yang memberitahumu?” “Bukan.”“Aku tidak tahu siapa yang menyebarkan berita ini. Tapi, aku mendengar tentang sejarah keluarga Aryani sekaligus berita tentang mereka yang berhasil menemukan denah makam Kaisar Pertama. Makanya, aku segera datang ke sini dan nggak menyangka aku juga bisa bertemu denganmu di sini,” jawab Tama tanpa menyembunyikan apa pun dari Chandra. Tama menghampiri Chandra kembali lalu berkata sambil menatap pedang Chandra, “Coba saja kamu pikirkan, apa mungkin seluruh dunia seni bela diri

  • Jenderal Naga   Bab 1637

    “Aku bertemu dengan Robi ketika aku sedang pelatihan di luar belasan tahun yang lalu. Kakekmu menunjukkan kekuatan yang sangat menakjubkan padaku. Aku bisa menebak kalau kekuatan itu adalah kekuatan Pernapasan Genrei.”“Saat itu, aku kalah darinya dan sangat menginginkan kekuatan itu.”“Tapi, kakekmu mengatakan kalau dia mempelajari kekuatan Pernapasan Genrei dari kelompok Gunung Langit. Selain itu, dia juga menceritakan sejarah kekuatan Pernapasan Genrei padaku. Saat itu, aku tidak pikir panjang lagi, jadi aku langsung kembali ke kelompok Gunung Langit dan meminta ayahku untuk mengajarkan kekuatan itu. Tapi, ayahku tidak mengizinkannya. Jadi, aku pun marah dan langsung angkat kaki dari kelompok Gunung Langit.”“Aku pun bertemu Jamal setelah aku meninggalkan kelompok Gunung Langit. Kemudian dia membawaku ke makam kuno dan di sanalah aku belajar ilmu Pernapasan Genrei,” jelas Tama berusaha menceritakan tentang pengalamannya secara singkat. Chandra menatap wajah Tama yang terlihat pucat

  • Jenderal Naga   Bab 1638

    Raja Januar adalah seorang Raja yang bertakhta ribuan tahun yang lalu. Entah sudah berapa generasi yang berlalu sejak Raja Januar masih hidup sampai sekarang. Orang biasa bisa hidup sampai usia 80-90 tahun. Mereka bisa mencapai usia seratus tahun jika mereka memperhatikan kesehatan mereka dengan baik. Selain itu, seorang prajurit kuno yang memiliki kekuatan kultivasi terendah saja bisa hidup hingga lebih dari seratus tahun. Ada berbagai rintangan sebelum bisa mencapai alam tingkat delapan. Namun, orang-orang yang memiliki kekuatan di bawah alam tingkat delapan bisa hidup sampai usia lebih 170 tahun. Jangka hidup seseorang akan meningkat dengan sangat pesat setelah masuk ke dalam alam tingkat delapan. Bahkan ada yang mengatakan kalau orang yang sudah masuk ke alam delapan bisa hidup sampai lebih dari 200 tahun.Lalu bagaimana dengan orang yang sudah masuk ke dalam alam tingkat sembilan? Walaupun Chandra belum pernah bertemu dengan seseorang yang berhasil masuk ke dalam alam tingkat se

  • Jenderal Naga   Bab 1639

    Chandra tidak banyak bicara. Dia juga langsung mengubah arahnya karena Tama mengatakan kalau pintu ini bukanlah pintu masuk. Hanya dengan satu langkah Chandra sudah muncul 100 meter jauhnya dari tempat dia sebelumnya dan dalam sekejap mata dia sudah muncul di puncak gunung sesuai arah yang ditunjuk oleh Tama. Tama mengikuti Chandra dengan kecepatan yang tidak kalah cepatnya dari Chandra. Dia terus berada di dekat Chandra sampai tiba di puncak gunung. Puncak gunung ini berbentuk datar. Dengan area tanah lapang di sekitarnya. Chandra melihat ke sekelilingnya yang kosong lalu berkata, “Di mana pintu masuknya?”Tama pun berkata, “Pintunya pasti di sini. Kita tunggu saja sebentar lagi. Keluarga Aryani seharusnya belum tiba.”“Aku akan percaya padamu sekali ini saja,” ujar Chandra lalu duduk. Mereka duduk dan menunggu lebih dari satu jam lamanya. Butuh waktu kurang lebih satu jam untuk orang-orang bisa mencapai puncak gunung ini. Benar saja, ada sekelompok orang yang datang ke puncak gun

  • Jenderal Naga   Bab 1640

    Daniel tidak akan mengajak Chandra masuk ke dalam makam Kaisar Pertama bersamanya, sekalipun Chandra menghajarnya sampai tewas. Bagaimanapun juga, dia tidak akan membiarkan Chandra merampas apa yang sudah susah payah dia cari selama ini. “Jadi, kamu tidak mau masuk?” tanya Chandra sambil mencibir.“Sepertinya, itu memang yang terbaik. Sekarang, serahkan denah makam Kaisar Pertama padaku. Aku akan pergi ke sana sendiri tanpamu,” lanjut Chandra. Kemudian Chandra berjalan menghampiri Daniel. Daniel perlahan mundur seakan dia menolak Chandra untuk mendekatinya. Srak!Para anggota keluarga Aryani lainnya bergegas menghunus pedang mereka. Namun, tiba-tiba saja tubuh Chandra melayang dan berputar di antara kerumunan keluarga Aryani bagaikan hembusan angin. Hanya dalam waktu 3 detik saja, dia sudah kembali ke posisinya yang semula. Chandra sudah melayangkan serangannya dengan mengunci titik akupunktur belasan anggota keluarga Aryani. Serangannya itu mengakibatkan mereka semua tidak bisa be

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2076

    “Chandra keberuntunganmu besar juga, ya. Sekarang, aku mau melihat, apa mungkin kamu masih bisa menerima serangan pedangku ini?” Anak Dewa mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan aura di tubuhnya berubah dengan napas panas yang menyapu sekitarnya. Pedang di tangannya berangsur-angsur berubah warna menjadi merah. Beberapa pemandangan tentang semesta yang terbakar tampak muncul di pedangnya. Pemandangan yang muncul di pedangnya menandakan, Anak Dewa akan menggunakan jurus Pedang Terik Matahari yang siap membakar bumi dan langit. “Bagian kedua dari jurus Pedang 4 Musim adalah pedang terik matahari.”“Aku tidak menyangka, ternyata Anak Dewa juga menguasai bagian kedua dari jurus Pedang 4 Musim. Bagian pertama saja sudah cukup sulit dikuasai, tapi sekarang dia bisa menguasai bagian kedua.”“Benar-benar menakjubkan.”“Chandra pasti akan mati sekarang.”Para prajurit dari Alam Niskala tampak sangat bersemangat. Para prajurit dari alam lainnya juga tampak terkejut dengan kekuatan Anak Dewa.

  • Jenderal Naga   Bab 2075

    Chandra jatuh tersungkur di balik reruntuhan gunung. “Mati?”“Ini adalah jurus Pedang 4 Musim yang merupakan jurus terkenal dari orang terkuat di Alam Niskala. Anak Dewa sudah melayangkan serangan pertama dengan jurus pedang ini dengan kekuatan yang luar biasa kuat. Jadi, wajar saja kalau Chandra mati karenanya.”Para prajurit Alam Niskala mengira kalau Chandra sudah mati. Bagaimanapun juga, jurus Pedang 4 Musim adalah salah satu jurus pedang yang tersohor karena kedahsyatannya di Alam Niskala. Anak Dewa berdiri di langit dengan rambut tidak karuan dan penuh kewibawaan sambil menatap reruntuhan yang ada di bawahnya. Rasa percaya diri perlahan muncul di dalam hatinya. Jurus pedang yang ditunjukkannya adalah jurus pedang unik dan dahsyat dari gurunya. Jurus ini memiliki empat bagian serangan yang tidak akan mampu ditahan oleh siapa pun, termasuk orang-orang yang memiliki tingkat kekuatan di atasnya. Oleh karena itu, Anak Dewa sangat yakin kalau Chandra pasti sudah mati karena jurusnya

  • Jenderal Naga   Bab 2074

    Tekad Anak Dewa untuk membunuh Chandra semakin besar. Apa pun yang terjadi, Chandra harus mati hari ini juga. Para prajurit dari bumi dan dunia lain masih berkumpul di sekitar pegunungan. Pertarungan Chandra dan Anak Dewa benar-benar membuat kegemparan di dunia ini. “Apa benar Chandra sekuat itu?”“Aku pikir, Anak Dewa bisa membunuh Chandra hanya dengan satu serangan saja. Tapi ternyata, dia bisa menerima serangan Anak Dewa tanpa terluka sedikit pun.”“Tapi, Anak Dewa sudah masuk ke tingkat dua Alam Trasenden.”Para prajurit dari dunia lain berseru kaget melihat pertarungan ini. Di sisi lain, Basita tampak sangat lega setelah melihat Chandra mampu menahan serangan Anak Dewa. Dia bergumam dengan senyuman tipis di wajahnya, “Anak itu meningkat dengan sangat cepat. Dia sudah bisa menantang prajurit yang sudah berada di Alam Trasenden hanya dengan berlatih selama beberapa tahun, sedangkan aku baru bisa mencapai titik ini setelah berlatih dengan sangat keras selama 2000 tahun.”Sebenarny

  • Jenderal Naga   Bab 2073

    Kemenangan Anak Dewa bukan lagi hal terpenting bagi Dusky saat ini. Karena tujuan utamanya adalah untuk membantai sebuah kota manusia bumi yang pasti akan menyulut kemarahan para prajurit bumi. Dengan begitu, Dusky bisa lebih mudah untuk membunuh semua prajurit bumi sekaligus. Namun, dia sendiri yang akan turun tangan dan membunuh Chandra kalau sampai Anak Dewa kalah. Hal ini tentu saja akan tetap membangkitkan pergolakan dan perlawanan para prajurit bumi yang bisa dia manfaatkan untuk membunuh mereka semua. Di puncak gunung. Chandra berdiri di sebuah batu besar dengan mengenakan jubah putih dan pedang di belakang punggungnya. Rambutnya yang sudah lama tidak dipangkas juga sudah mulai memanjang dan membuatnya seperti seorang ksatria zaman dahulu.Dia menatap Anak Dewa lalu berkata dengan tenang, “Anak Dewa, layangkanlah seranganmu.”“Aku akan mengabulkan keinginanmu untuk segera mati!” seru Anak Dewa dengan raut wajah dingin. Anak Dewa mulai mengaktifkan energi sejatinya yang menga

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status