Share

Bab 1621

Penulis: Angin
Chandra membawa Erwin masuk ke dalam gedung. Dia menuju kantor, menyerahkan Erwin kepada Sandra, dan berkata, "Aku serahkan orang ini kepadamu sekarang."

"Apa, kamu mau pergi?" tanya Sandra, yang mengenakan setelan profesional merah dan memiliki rambut ikal besar berwarna merah, memandang Chandra dengan seksi dan mempesona.

"Ya." Chandra mengangguk. "Aku tidak mengerti urusan di sini. Yang penting, aku sudah membawa orangnya."

"Chandra, Erwin itu bukan orang biasa, banyak yang mengincarnya. Kalau kamu pergi, aku tidak punya kekuatan untuk melindunginya," kata Sandra.

"Benar." Erwin juga segera berkata, "Chandra, kamu harus melindungiku."

Erwin benar-benar ketakutan. Sebelumnya di Negara Myan, dia bersembunyi. Sekarang dia sudah kembali ke negara asal dan melihat sendiri betapa menakutkannya para pesilat. Jika mereka ingin membunuhnya, dia tidak akan bisa selamat. Dia membutuhkan perlindungan dari Chandra.

Chandra menepuk bahu Erwin dan berkata, "Tenang saja, aku akan mengirim orang unt
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1622

    Tidak banyak orang yang tahu tentang naga. Chandra hanya tahu karena mendengar cerita dari kakeknya, Robi. Bahkan Nova, yang merupakan Ketua Langit Mistika, tidak tahu tentang keberadaan naga. Karena ini adalah kejadian yang terjadi lebih dari seribu tiga ratus tahun yang lalu, dan sejarahnya telah terputus. Bahkan di dalam wilayah Someria, hanya segelintir orang yang tahu.Nova memandang Chandra dengan penuh kebingungan, "Naga? Naga apa?"Chandra menceritakan tentang naga itu. "Dan leluhur keluarga Vampir adalah pembunuh naga. Saat membunuh naga, dia terkena darah naga, itulah yang menciptakan keluarga Vampir saat ini."Sambil berbicara, dia menatap Nova. "Nova, Kadir pernah berkata, satu-satunya cara untuk menyelamatkanmu adalah dengan mengganti darah, dan darah biasa tidak akan berhasil. Aku pikir, mungkin darah naga bisa, itulah alasan aku menyetujui permintaan Titan.""Barang yang berhubungan dengan keluarga Vampir, hanya naga. Aku setuju dengan Titan, karena ingin masuk ke dalam

  • Jenderal Naga   Bab 1623

    Nova ingin tahu siapa yang lebih kuat antara dia dan Chandra saat ini, namun Chandra sama sekali tidak tertarik untuk berduel."Kamu lebih kuat, pasti kamu lebih kuat. Kamu ‘kan Ketua Langit Mistika," kata Chandra sambil tersenyum."Ih, nggak seru." Nova langsung kehilangan minatnya.Dengan bercanda dan tertawa, mereka berdua naik ke gunung. Tidak lama kemudian, mereka tiba di depan gerbang Vila Pedang Deite. Karena Vila Pedang Deite telah mengirim banyak undangan, siapa pun yang memiliki sedikit nama di dunia seni bela diri kuno menerima undangan itu. Sekarang, di luar Vila Pedang Deite, banyak orang berkumpul.Para murid Vila Pedang Deite sedang memeriksa undangan. Setelah memastikan undangan itu benar, mereka membiarkan tamu masuk. Ketika Chandra dan Nova muncul, mereka langsung menjadi pusat perhatian. Semua mata tertuju pada mereka berdua, terutama pada Nova. Dia mengenakan gaun hitam, dengan tubuh yang tinggi, fitur wajah yang halus, dan penampilan yang sangat cantik. Terutama ra

  • Jenderal Naga   Bab 1624

    Chandra tidak begitu mengenal Pedang Naga Terbalik. Dia hanya memiliki niat untuk merebutnya, tetapi apakah itu berhasil atau tidak, tergantung pada takdir."Chandra, aku yakin kamu benar-benar bisa melakukannya," kata Kadir dengan semangat. "Pemilik lama Vila Pedang Deite pernah berkata bahwa pedang ini hanya bisa dikuasai oleh seseorang yang memiliki hati besar dan semangat yang benar-benar mulia. Aku merasa kamu memiliki kualitas itu. Cobalah saja, dan aku akan membantumu."Sambil berbicara, Kadir melirik ke arah Nova. "Dengan Ketua Langit Mistika Nova di sisimu, peluangmu untuk mendapatkan Pedang Naga Terbalik lebih dari 95%.""Baiklah, kita lihat nanti," jawab Chandra santai. Masih ada tiga hari lagi sebelum saatnya tiba, jadi dia tidak terburu-buru."Kalian tunggu di sini, aku mau keluar melihat siapa saja ahli yang datang ke Vila Pedang Deite kali ini," kata Kadir sebelum berbalik dan pergi.Chandra dan Nova tetap berada di dalam kamar. Sekitar dua puluh menit kemudian, terdenga

  • Jenderal Naga   Bab 1625

    Dengan ledakan tungku, Pedang Naga Terbalik yang membara tiba-tiba memancarkan cahaya merah darah yang menembus gua dan menerangi langit malam yang gelap."Luar biasa, betapa mengerikan auranya," ujar seseorang kagum."Pedang Deite telah lahir," tambah yang lain.Saat ledakan terjadi, semua orang di Vila Pedang Deite berlari keluar dari rumah mereka. Mereka melihat cahaya merah darah yang melesat ke langit dan merasakan aura yang kuat, semuanya berseru kaget."Tak sia-sia, pedang ini ditempa selama seribu tahun.""Haha, pedang ini milikku," terdengar suara tawa menggema. Segera, bayangan seseorang bergerak cepat menuju belakang gunung.Saat itu, Chandra dan Nova juga berlari keluar dari rumah mereka. Begitu mereka keluar, mereka melihat cahaya merah darah yang melesat ke langit."Kuat sekali auranya," Nova tidak bisa menahan seruannya.Pedang Keji Sejati di tangannya mulai bergetar, hal yang sama terjadi pada Pedang Hukuman milik Chandra yang bergetar tak terkendali, seolah ditarik ole

  • Jenderal Naga   Bab 1626

    "Itu pedangnya Chandra.""Benar, aku juga mengenalinya. Bagaimana bisa pedang Chandra menyatu dengan Pedang Naga Terbalik dari Vila Pedang Deite?"Banyak pesilat tertegun melihat dua pedang menyatu di langit. Pemilik Vila Pedang Deite, Aman, menatap tajam ke arah dua pedang itu dengan ekspresi serius."Apa mungkin pedang Chandra adalah pedang yang ditempa oleh Kaisar Pertama?" gumam Aman pelan.Seorang tetua dari Vila Pedang Deite bertanya, "Bos, ada apa dengan pedang ini?"Aman menjelaskan, "Pedang yang ditempa oleh Kaisar Pertama dalam sejarah disebut Pedang Pertama, terbuat dari meteorit langit. Pedang Naga Terbalik juga terbuat dari meteorit yang sama. Menurut catatan kuno kami, meteorit ini adalah sisa dari pembuatan Pedang Pertama. Jika benar begitu, bahan dari kedua pedang ini sama, jadi mungkin saja mereka bisa menyatu. Tapi, kenapa bisa menyatu?"Penyatuan pedang ini di luar perkiraan Vila Pedang Deite. Pedang Naga Terbalik sudah selesai ditempa, hanya perlu menyerap darah par

  • Jenderal Naga   Bab 1627

    Namun sekarang, Titan tidak bisa mengendalikan pedang itu sedikit pun. Saat Titan mundur, orang lain mulai bergerak, berebut mendekati Pedang Naga Terbalik untuk menguasainya. Dalam sekejap, beberapa orang sudah mendekati pedang itu dan saling bertarung.BOOM!Suara benturan energi sejati terdengar menggema di udara. Gelombang energi sejati yang mengerikan menyebar ke segala arah. Pegunungan tempat Vila Pedang Deite berada bergetar hebat seperti dilanda gempa.Chandra tidak gegabah. Dia berdiri di bawah, memandang Pedang Naga Terbalik yang melayang di udara. Dia tidak yakin apakah itu Pedang Naga Terbalik atau Pedang Hukuman miliknya, tetapi dia merasa akrab dengan pedang itu, seolah-olah itu adalah Pedang Hukuman yang selalu mengikutinya.Kadir muncul di depan Chandra dan bertanya, "Chandra, kenapa kamu diam saja? Ini kesempatan terbaik untuk merebut pedang itu."Chandra memandang ke langit, di mana pertarungan sengit sedang berlangsung. Siapa pun yang mendekati pedang itu menjadi tar

  • Jenderal Naga   Bab 1628

    Chandra muncul di depan Pedang Naga Terbalik, memandang pedang emas sepanjang dua meter yang tampak seperti naga emas. Saat mendekati pedang ini, dia merasakan kekuatan yang sangat kuat. Dia mengulurkan tangan untuk mengambilnya."Pedang itu milikku."Terdengar suara teriakan dari kejauhan. Titan muncul dengan aura yang sangat kuat, seperti binatang buas yang mengamuk, bergerak cepat ke arah mereka. Dalam sekejap, dia sudah berada di area tersebut.Kadir mencoba menghalangi. Dia melangkah maju dan muncul di depan Titan. Titan hanya mengayunkan tangannya, dan mereka bertarung sejenak. Kadir kalah kekuatan dari Titan, terlempar, memuntahkan darah, dan jatuh keras ke tanah.Nova, dengan Pedang Keji Sejati di tangannya, menggunakan jurus pedang iblis dan menyerang Titan dengan cepat. Chandra tidak mempedulikan hal lain, karena dengan Nova yang menghalangi, orang lain tidak bisa mendekat.Dia mengulurkan tangan dan menggenggam Pedang Naga Terbalik. Saat dia memegang pedang itu, tubuhnya seo

  • Jenderal Naga   Bab 1629

    Begitu Titan menangkap Pedang Naga Terbalik, pedang itu tiba-tiba melepaskan aura mengerikan yang langsung mendorong Titan mundur. Meskipun Titan telah mencapai puncak Tangga Langit Enam dan mendekati Tangga Langit Tujuh, kekuatannya masih tidak cukup untuk menaklukkan pedang ini. Pedang itu dengan sendirinya terbang kembali ke sisi Chandra.Chandra menangkapnya, membelai bilah pedang, dan berkata pelan, "Sungguh pedang yang luar biasa."Di bawah, Robi melihat kejadian ini dan tersenyum tipis, "Sepertinya, pembunuh naga sudah bisa dipastikan."Semua ini sesuai dengan rencananya. Dia tidak pernah menduga Chandra akan mendapatkan Pedang Naga Terbalik. Menurut rencananya, pedang ini seharusnya diberikan kepada kaum vampir. Sekarang pedang itu ada di tangan Chandra, maka Chandra pasti akan pergi membunuh naga. Robi tersenyum tipis, tidak berlama-lama, dan berbalik pergi. Orang lain yang melihat pedang itu berada di tangan Chandra, dan Titan tidak bisa mengendalikannya, juga kehilangan mina

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status