Share

Bab 1613

Penulis: Angin
"Nova, kamu luar biasa." Begitu masuk ke dalam rumah, Toni langsung memuji Nova. "Kamu benar-benar berkah bagi keluarga Kurniawan. Karena kamu, keluarga Kurniawan bisa mencapai kejayaannya. Sekarang kita bisa tinggal di Diwangsa, aku yakin keluarga Kurniawan akan semakin maju dan menjadi salah satu keluarga terbesar di Someria."

"Aku akan kembali ke kamar dulu." Chandra tidak menyapa Toni dan yang lainnya. Setelah berbicara dengan Nova, dia langsung kembali ke kamarnya.

Hendro melihat Nova dan bertanya, "Kak, Kak Chandra kelihatannya tidak senang, ya?"

Nova tersenyum. "Mungkin dia sedang lelah. Akhir-akhir ini banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan, dia sangat sibuk."

"Oh," jawab Hendro. "Tapi, kekuatan Kak Chandra memang luar biasa. Kami sudah beberapa kali mencoba bergabung dengan Kamar Dagang Era Baru, tapi selalu ditolak. Begitu kami berbicara denganmu, langsung ada yang menghubungi kami."

Nova tersenyum tipis. Dulu mungkin dia tidak akan membantu keluarga Kurniawan. Namun seka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asri Kareena azzahra
biar bisa lanjut gimana ya?
goodnovel comment avatar
Asri Kareena azzahra
bagus sayang dah 100%
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1614

    Di Vila Pedang Deite, di dalam gua tempat penempaan pedang di belakang gunung, Kadir dan kepala keluarga Vila Pedang Deite, Aman, berdiri bersama.Dengan wajah cemas, Kadir berkata, "Pak Aman, keputusanmu ini terlalu gegabah. Ini adalah pedang sakti, dan kamu mengundang semua pesilat tangguh untuk melihat kelahirannya. Ini pasti akan menarik perhatian orang-orang jahat. Saat itu, tidak bisa dihindari akan terjadi pertempuran untuk memperebutkan pedang ini."Aman, dengan wajah tua yang penuh keputusasaan, menjawab, "Aku juga tidak punya pilihan. Pedang sakti ini membutuhkan darah keluarga Gael dan darah yang kuat sebagai penarik untuk benar-benar terlahir. Aku juga tidak menginginkan pertempuran di sini, tapi demi kelahiran pedang sakti ini, beberapa orang harus dikorbankan.""Pedang yang membutuhkan darah untuk lahir, kenapa masih harus dibiarkan lahir?" Dengan wajah suram, Kadir berkata dingin, "Lebih baik kita hancurkan sekarang." Sambil berkata begitu, tubuhnya melayang ke udara, m

  • Jenderal Naga   Bab 1615

    Telepon itu dari Sonia, anggota keluarga Atmaja. Chandra mengangkat telepon dan bertanya, "Ada apa?"Di telepon, terdengar suara Sonia, "Chandra, Vila Pedang Deite telah menyebarkan undangan untuk mengundang semua pesilat bela diri berkumpul di Vila Pedang Deite dan menyaksikan kelahiran pedang sakti. Apakah kamu menerima undangan dari Vila Pedang Deite?""Aku tidak menerima. Ada kejadian seperti itu?" Chandra terkejut. Dia tahu tentang Vila Pedang Deite dan bahwa Pedang Naga Terbalik akan lahir dalam beberapa hari ini. Namun, dia tidak menyangka bahwa Vila Pedang Deite akan mengundang semua pesilat bela diri untuk menyaksikan kelahiran pedang sakti itu.Pada saat itu, Nova terbangun. Dia menutupi tubuhnya dengan selimut, bangkit, mengusap matanya, dan bertanya, "Sayang, ada apa?"Chandra menutup telepon dan berkata, "Sonia menelepon, mengatakan bahwa Vila Pedang Deite telah menyebarkan undangan untuk mengundang semua pesilat bela diri pergi ke Vila Pedang Deite dan menyaksikan kelahir

  • Jenderal Naga   Bab 1616

    Chandra segera tiba di markas besar Pasukan Api Merah dan langsung menuju kantor Jenderal. Di sana, ia duduk di kursi kantor, sementara Paul berdiri di sampingnya."Bagaimana?" tanya Chandra.Paul menjawab dengan ragu, "Hasil investigasi sudah keluar, tapi ...""Tapi apa? Ada apa? Katakan saja."Paul mengeluarkan sebuah berkas dan menyerahkannya kepada Chandra sambil berkata, "Situasi internal Centennial Group lebih rumit dari yang kita bayangkan. Ada banyak pemegang saham, dan mereka semua adalah orang-orang besar. Pemegang saham terbesar adalah seorang bernama Kayden. Menurut investigasi, Kayden adalah cucu Alden. Dia berusia lima puluh empat tahun dan sekarang menjadi penanggung jawab utama Centennial Group. Rincian lengkapnya ada di sini, silakan lihat."Chandra mengambil berkas tersebut dan mulai membacanya. Setelah beberapa saat, dia meletakkannya kembali. Seperti yang dikatakan Paul, situasi internal Centennial Group memang rumit dengan banyaknya pemegang saham yang berpengaruh.

  • Jenderal Naga   Bab 1617

    Chandra menatap Erwin di depannya dan bertanya, "Sandra sudah bicara denganmu kemarin, ‘kan?""Ya," jawab Erwin dengan semangat membara, "Sandra bilang akan dibentuk perusahaan komunikasi teknologi baru dengan investasi awal sekitar satu triliun. Begitu ada hasil penelitian, mereka akan menambah investasi sepuluh triliun lagi. Dengan basis di Someria, kita akan membangun menara sinyal Z-net yang dalam lima tahun diperkirakan akan mencakup seluruh negeri. Dalam sepuluh tahun, kita akan memperluas bisnis ke seluruh dunia."Erwin berbicara panjang lebar tanpa henti, membuat Chandra agak bingung."Bisa jelaskan lebih sederhana? Dengan dana yang cukup dan tim ilmuwan terbaik, berapa lama kamu bisa benar-benar mengembangkan teknologi Z-net?" tanya Chandra.Erwin menjawab, "Teknologi Z-net itu istilah umum, terdiri dari banyak tahap. Untuk komunikasi saja, saya sudah menguasainya sepenuhnya dan bisa membangun menara sinyal kapan saja. Tapi, teknologi Z-net mencakup banyak bidang, termasuk tek

  • Jenderal Naga   Bab 1618

    Chandra menatap Erwin di depannya dan bertanya, "Sandra sudah bicara denganmu kemarin, ‘kan?""Ya," jawab Erwin dengan semangat membara, "Sandra bilang akan dibentuk perusahaan komunikasi teknologi baru dengan investasi awal sekitar satu triliun. Begitu ada hasil penelitian, mereka akan menambah investasi sepuluh triliun lagi. Dengan basis di Someria, kita akan membangun menara sinyal Z-net yang dalam lima tahun diperkirakan akan mencakup seluruh negeri. Dalam sepuluh tahun, kita akan memperluas bisnis ke seluruh dunia."Erwin berbicara panjang lebar tanpa henti, membuat Chandra agak bingung."Bisa jelaskan lebih sederhana? Dengan dana yang cukup dan tim ilmuwan terbaik, berapa lama kamu bisa benar-benar mengembangkan teknologi Z-net?" tanya Chandra.Erwin menjawab, "Teknologi Z-net itu istilah umum, terdiri dari banyak tahap. Untuk komunikasi saja, saya sudah menguasainya sepenuhnya dan bisa membangun menara sinyal kapan saja. Tapi, teknologi Z-net mencakup banyak bidang, termasuk tek

  • Jenderal Naga   Bab 1619

    Chandra terkejut. Pak Dery sudah mati? Berita ini terlalu tiba-tiba."Ya, dia mati di tangan Ronald," jawab Titan dengan jujur.Sambil berbicara, Titan melepaskan aura yang sangat kuat dari tubuhnya. Aura ini membentuk medan kekuatan yang dahsyat, menghancurkan mobil-mobil militer di belakangnya hingga berantakan. Prajurit-prajurit Junwa di sekitar Titan terlempar ke udara dan akhirnya jatuh tersungkur di tanah. Namun, Chandra berhasil menahan aura tersebut, sehingga mobil-mobil di belakangnya tetap utuh.Dia terkejut menatap Titan, badai bergolak dalam hatinya. Dia belum pernah bertarung melawan Titan, hanya mendengar namanya. Seratus tahun yang lalu, ada empat ahli di bawah Raja: Angin, Bumi, Petir, dan Langit. Titan adalah yang terkuat di antara mereka. Karena adanya empat ahli ini, Raja Liang dapat mempertahankan posisinya.Sekarang Titan menunjukkan aura yang sangat menakutkan, menekan aura Chandra sepenuhnya. Tubuhnya terpaksa mundur sedikit karena tekanan aura ini. Meskipun mere

  • Jenderal Naga   Bab 1620

    Chandra merasa bahwa untuk memahami alasan Titan ingin menyerang keluarga Vampir, dia perlu bertanya kepada kakeknya, Robi, yang lebih mengenal keluarga Vampir dibandingkan dirinya. Tanpa memikirkan hal ini lebih jauh, dia naik ke mobil.Di dalam mobil, Erwin tertegun melihat kejadian itu. Meskipun sebelumnya di Negara Myan, dia tahu Chandra adalah seorang ahli bela diri, dia belum pernah melihat pertarungan bela diri secara langsung. Sekarang setelah melihatnya, dia merasa sangat terkejut. Dalam sekejap, mobil dan orang-orang terlempar ke udara. Bagaimana mungkin ada kemampuan seperti itu?"Titan, Jenderal …," kata Erwin, suaranya terbata-bata.Chandra tersenyum padanya dan berkata, "Tidak apa-apa." Dia tidak menjelaskan lebih lanjut dan hanya memerintahkan sopir, "Lanjutkan perjalanan.""Siap, Jenderal." Para prajurit Pasukan Api Merah memiliki disiplin yang baik, meskipun mereka terkejut, mereka tidak menunjukkan ekspresi tersebut.Chandra melanjutkan perjalanan ke gedung Kamar Daga

  • Jenderal Naga   Bab 1621

    Chandra membawa Erwin masuk ke dalam gedung. Dia menuju kantor, menyerahkan Erwin kepada Sandra, dan berkata, "Aku serahkan orang ini kepadamu sekarang.""Apa, kamu mau pergi?" tanya Sandra, yang mengenakan setelan profesional merah dan memiliki rambut ikal besar berwarna merah, memandang Chandra dengan seksi dan mempesona."Ya." Chandra mengangguk. "Aku tidak mengerti urusan di sini. Yang penting, aku sudah membawa orangnya.""Chandra, Erwin itu bukan orang biasa, banyak yang mengincarnya. Kalau kamu pergi, aku tidak punya kekuatan untuk melindunginya," kata Sandra."Benar." Erwin juga segera berkata, "Chandra, kamu harus melindungiku."Erwin benar-benar ketakutan. Sebelumnya di Negara Myan, dia bersembunyi. Sekarang dia sudah kembali ke negara asal dan melihat sendiri betapa menakutkannya para pesilat. Jika mereka ingin membunuhnya, dia tidak akan bisa selamat. Dia membutuhkan perlindungan dari Chandra.Chandra menepuk bahu Erwin dan berkata, "Tenang saja, aku akan mengirim orang unt

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2076

    “Chandra keberuntunganmu besar juga, ya. Sekarang, aku mau melihat, apa mungkin kamu masih bisa menerima serangan pedangku ini?” Anak Dewa mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan aura di tubuhnya berubah dengan napas panas yang menyapu sekitarnya. Pedang di tangannya berangsur-angsur berubah warna menjadi merah. Beberapa pemandangan tentang semesta yang terbakar tampak muncul di pedangnya. Pemandangan yang muncul di pedangnya menandakan, Anak Dewa akan menggunakan jurus Pedang Terik Matahari yang siap membakar bumi dan langit. “Bagian kedua dari jurus Pedang 4 Musim adalah pedang terik matahari.”“Aku tidak menyangka, ternyata Anak Dewa juga menguasai bagian kedua dari jurus Pedang 4 Musim. Bagian pertama saja sudah cukup sulit dikuasai, tapi sekarang dia bisa menguasai bagian kedua.”“Benar-benar menakjubkan.”“Chandra pasti akan mati sekarang.”Para prajurit dari Alam Niskala tampak sangat bersemangat. Para prajurit dari alam lainnya juga tampak terkejut dengan kekuatan Anak Dewa.

  • Jenderal Naga   Bab 2075

    Chandra jatuh tersungkur di balik reruntuhan gunung. “Mati?”“Ini adalah jurus Pedang 4 Musim yang merupakan jurus terkenal dari orang terkuat di Alam Niskala. Anak Dewa sudah melayangkan serangan pertama dengan jurus pedang ini dengan kekuatan yang luar biasa kuat. Jadi, wajar saja kalau Chandra mati karenanya.”Para prajurit Alam Niskala mengira kalau Chandra sudah mati. Bagaimanapun juga, jurus Pedang 4 Musim adalah salah satu jurus pedang yang tersohor karena kedahsyatannya di Alam Niskala. Anak Dewa berdiri di langit dengan rambut tidak karuan dan penuh kewibawaan sambil menatap reruntuhan yang ada di bawahnya. Rasa percaya diri perlahan muncul di dalam hatinya. Jurus pedang yang ditunjukkannya adalah jurus pedang unik dan dahsyat dari gurunya. Jurus ini memiliki empat bagian serangan yang tidak akan mampu ditahan oleh siapa pun, termasuk orang-orang yang memiliki tingkat kekuatan di atasnya. Oleh karena itu, Anak Dewa sangat yakin kalau Chandra pasti sudah mati karena jurusnya

  • Jenderal Naga   Bab 2074

    Tekad Anak Dewa untuk membunuh Chandra semakin besar. Apa pun yang terjadi, Chandra harus mati hari ini juga. Para prajurit dari bumi dan dunia lain masih berkumpul di sekitar pegunungan. Pertarungan Chandra dan Anak Dewa benar-benar membuat kegemparan di dunia ini. “Apa benar Chandra sekuat itu?”“Aku pikir, Anak Dewa bisa membunuh Chandra hanya dengan satu serangan saja. Tapi ternyata, dia bisa menerima serangan Anak Dewa tanpa terluka sedikit pun.”“Tapi, Anak Dewa sudah masuk ke tingkat dua Alam Trasenden.”Para prajurit dari dunia lain berseru kaget melihat pertarungan ini. Di sisi lain, Basita tampak sangat lega setelah melihat Chandra mampu menahan serangan Anak Dewa. Dia bergumam dengan senyuman tipis di wajahnya, “Anak itu meningkat dengan sangat cepat. Dia sudah bisa menantang prajurit yang sudah berada di Alam Trasenden hanya dengan berlatih selama beberapa tahun, sedangkan aku baru bisa mencapai titik ini setelah berlatih dengan sangat keras selama 2000 tahun.”Sebenarny

  • Jenderal Naga   Bab 2073

    Kemenangan Anak Dewa bukan lagi hal terpenting bagi Dusky saat ini. Karena tujuan utamanya adalah untuk membantai sebuah kota manusia bumi yang pasti akan menyulut kemarahan para prajurit bumi. Dengan begitu, Dusky bisa lebih mudah untuk membunuh semua prajurit bumi sekaligus. Namun, dia sendiri yang akan turun tangan dan membunuh Chandra kalau sampai Anak Dewa kalah. Hal ini tentu saja akan tetap membangkitkan pergolakan dan perlawanan para prajurit bumi yang bisa dia manfaatkan untuk membunuh mereka semua. Di puncak gunung. Chandra berdiri di sebuah batu besar dengan mengenakan jubah putih dan pedang di belakang punggungnya. Rambutnya yang sudah lama tidak dipangkas juga sudah mulai memanjang dan membuatnya seperti seorang ksatria zaman dahulu.Dia menatap Anak Dewa lalu berkata dengan tenang, “Anak Dewa, layangkanlah seranganmu.”“Aku akan mengabulkan keinginanmu untuk segera mati!” seru Anak Dewa dengan raut wajah dingin. Anak Dewa mulai mengaktifkan energi sejatinya yang menga

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status