Chandra bukan hanya bisa menghidupkan orang mati, tapi dia juga bisa menyelamatkan kehidupan orang-orang yang masih bernapas kalau sampai dia selesai menguasai semua kekuatan yang dimiliki Jarum 81 Langit. Jarum 81 Langit benar-benar merupakan sebuah keajaiban dalam dunia pengobatan. “Aku masih harus menyelamatkan Nova. Aku akan kembali lagi ke sini dalam beberapa hari,” ujar Chandra lalu bergegas pergi meninggalkan rumah keluarga Atmaja. Chandra benar-benar khawatir dengan keadaan Nova dan takut hal buruk terjadi kepadanya. Oleh karena itu, dia dengan cepat kembali ke rumahnya setelah berhasil membangunkan Sonia.Sesampainya di rumah, Chandra langsung masuk ke dalam, tapi tidak menemukan Nova di dalam ruang tamu. Akhirnya, dia bergegas pergi ke dalam kamar dan menemukan Nova sedang duduk bersila di atas tempat tidur. Aura menakutkan memancar dengan jelas dari tubuhnya dengan matanya yang berubah merah darah. Nova tampak sangat menakutkan sampai membuat Chandra gemetar ketakutan. “N
Sekarang, adalah waktu yang tepat untuk menindak suku Dukun. Karena pemimpin mereka Alden Obar sudah mati. “Aku akan mendiskusikan rencana terbaik dengan Sonia nanti,” jawab Chandra sambil menatap Nova. Chandra tetap membahas tentang Sonia di depan Nova, sekalipun dia tahu kalau Nova tidak menyukainya. Namun, Sonia sekarang adalah pemimpin dari keluarga Atmaja. Dia memiliki posisi dan status yang sangat penting di Diwangsa. Selain itu, statusnya juga sangat tinggi di dalam Kamar Dagang Timur Besar. Sonia mengetahui tentang situasi ekonomi di ibukota yang Chandra sendiri tidak terlalu mengerti. Oleh karena itu, dia harus bisa berhubungan baik dengan Sonia agar dia bisa melakukan persiapan yang matang dan sebaik mungkin. “Ya sudah, pergi sana temui Sonia,” ujar Nova tanpa terlihat marah sama sekali. Kemudian dia tersenyum seraya berkata, “Lagi pula, Sonia juga cukup baik. Kamu boleh kok kalau mau banyak berhubungan dengannya.”Chandra menatap Nova dalam seakan dia tidak mengerti apa
Sonia berkata dengan lemah, "Nggak apa-apa, aku harus ke kantor pusat untuk mengadakan rapat dan mengumumkan bahwa keluarga Atmaja keluar dari Kamar Dagang Timur Besar dan bergabung dengan perusahaan baru Chandra, Kamar Dagang Era Baru.""Dalam kondisi kamu yang seperti ini?" Rully mengerutkan kening."Suruh saja beberapa orang untuk mengantarku," jawab Sonia. "Lebih baik aku sendiri yang mengantarmu." Rully menunjukkan wajah penuh perhatian. Melihat kondisi Sonia yang sekarang, bagaimana mungkin Rully akan membiarkan orang lain yang mengantarnya? Dia harus mengantar sendiri.Saat Sonia pergi ke kantor pusat, Chandra sudah bertemu dengan Sandra. Hari ini, Sandra mengenakan pakaian formal berwarna merah. Rambut panjang bergelombangnya berwarna merah, sepatu hak tingginya juga merah. Sepertinya Sandra memang sangat menyukai warna merah."Kak Chandra." Setelah masuk mobil, Sandra memanggil dengan manis."Ke rumah keluarga Iskandar." Chandra memberi instruksi kepada sopir. Kemudian, dia m
Chandra dan Sandra menunggu di luar selama beberapa waktu. Seorang pria gemuk datang dengan tergesa-gesa. Setelah muncul di hadapan Chandra, dia menunjukkan rasa hormat, "Pak Chandra, kenapa Anda datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu? Beraninya kalian membiarkan Pak Chandra menunggu di luar?""Pak Chandra, ayo, silakan masuk." Ketua keluarga Iskandar, Sandi Iskandar, menyambut Chandra dan Sandra dengan antusias. Setelah mereka masuk, dia baru bisa menghela napas lega. Belakangan ini, dia tahu apa saja yang telah dilakukan Chandra, terutama dalam pertempuran di Gunung Langit melawan Ronald. Dia tahu bahwa Chandra sekarang hampir tak terkalahkan. Orang seperti Chandra bukanlah seseorang yang bisa dia musuhi.Di aula keluarga Iskandar, Sandi berdiri di samping. Chandra melihatnya dan berkata, "Pak Sandi, silakan duduk."Sandi baru duduk dan dengan hormat bertanya, "Pak Chandra, ada keperluan apa datang ke keluarga Iskandar?"Chandra tersenyum dan berkata, "Kenapa? Tidak boleh mengunj
Setelah Chandra pergi, dia menghela napas lega dan tertawa, "Tidak disangka, kali ini menghadapi keluarga Iskandar ternyata begitu lancar."Sandra mengangguk dan berkata, "Iya, sekarang dari empat keluarga kuno, hanya tinggal keluarga Api. Jika kita bisa menarik keluarga Nantaboga juga, maka kekuatan Era Baru ini akan semakin besar.""Itu mungkin tidak bisa." Chandra menggeleng pelan dan berkata, "Permusuhanku dengan keluarga Nantaboga sangat dalam, tidak mungkin aku bisa meyakinkan mereka semua. Sekarang keluarga Nantaboga ingin sekali membunuhku."Chandra tidak pernah berpikir tentang keluarga Nantaboga. Karena dia telah membunuh pangeran, membunuh kepala keluarga dari keluarga Nantaboga.Dan Nova juga telah membunuh sembilan orang penting dari keluarga Nantaboga. Permusuhan Chandra dengan keluarga Nantaboga terlalu dalam, tidak bisa diselesaikan.Sandra bertanya, "Lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?""Aku akan menemui Raja, bertemu dengan Erwin.""Lalu bagaimana denganku?"
Hari ini adalah hari yang sangat menggemparkan bagi kota Diwangsa. Meskipun sebelumnya Chandra sudah bergerak, itu hanya terbatas pada dunia militer.Sekarang, bahkan dunia bisnis pun ikut bergejolak. Setelah hari ini, kota Diwangsa akan benar-benar kacau. Beberapa keluarga lama pasti akan terguling.Dan beberapa keluarga baru akan memanfaatkan kesempatan ini untuk bangkit, seiring dengan naiknya raja baru. Mereka akan mendapatkan keuntungan besar.Saat ini, di kediaman keluarga Kurniawan Rivera. Akhir-akhir ini, keluarga Kurniawan berkembang pesat di Rivera. Dengan hubungan mereka dengan Chandra, mereka telah menjadi salah satu keluarga terbesar di Rivera. Bahkan keluarga-keluarga yang datang dari Diwangsa pun harus memberi penghormatan kepada keluarga Kurniawan.Dan keluarga Kurniawan selalu memperhatikan setiap gerakan di kota Diwangsa. Setelah keluarga Atmaja dan keluarga Iskandar mengumumkan keluar dari Kamar Dagang Timur Besar dan bergabung dengan Kamar Dagang Era Baru, keluarga
Meskipun selama ini banyak cerita beredar tentang Chandra, Raja juga tidak tahu sejauh mana kekuatan Chandra saat ini.Chandra tersenyum tipis dan berkata, "Aku sudah menyentuh ambang tangga keenam, tidak jauh lagi menuju tingkat sembilan."Mendengar itu, Shadow di belakang Raja tidak bisa menahan keterkejutannya dan berseru, "Apa? Tangga keenam?"Shadow itu adalah seorang pesilat bela diri, dia tahu apa arti tangga keenam. Di sepanjang sejarah ribuan tahun, tingkat ini adalah yang sangat terhormat.Dia sangat terkejut. Sulit baginya untuk percaya bahwa Chandra, yang setengah tahun lalu masih seorang biasa, kini telah menjadi begitu kuat dalam waktu yang begitu singkat. Kecepatan latihannya luar biasa cepat. Bagaimana dia bisa berlatih secepat ini?Chandra tersenyum dan berkata, "Sekarang, apakah kamu bisa menyerahkan Erwin padaku?""Bisa."Raja berpikir sejenak dan berkata, "Tapi, Chandra, aku akan segera turun tahta. Aku juga punya keluarga, aku butuh kehidupan yang layak. Aku hanya
Erwin dijadikan tahanan rumah karena dia sangat penting. Informasi yang dia miliki berhubungan dengan masa depan tata letak komunikasi global terbaru. Siapa pun yang menguasai informasi ini, akan memiliki kendali dalam perencanaan ini.Raja menahan Erwin untuk melindunginya. Meski tidak bisa meninggalkan vila ini, kehidupan Erwin cukup baik. Selain tidak bisa keluar, dia memiliki segala yang dia butuhkan."Ini tempatnya." Shadow menunjuk ke vila di depan dan berkata, "Selama ini, Erwin berada di sini, terisolasi dari dunia luar. Bahkan jika pun dunia luar kacau balau, dia tidak akan tahu.""Baik, mari kita lihat." Chandra mengangguk dan berjalan menuju vila. Vila ini hampir tidak memiliki penjagaan. Dia mendorong pintu dan masuk.Begitu masuk, sebuah pedang tajam langsung menempel di dadanya. Orang ini bergerak sangat cepat, dan Chandra yang lengah tidak sempat menghindar.“Pak Lexo, ini Chandra," ucap Shadow. Shadow segera masuk dan melanjutkan, "Raja mengutus kami untuk membawa Erwin
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di