Share

Bab 1594

Author: Angin
last update Last Updated: 2024-06-29 18:00:00
Chandra dan Kadir berencana untuk mengeksekusi rencana mereka malam ini juga setelah berdiskusi cukup lama. Mereka memutuskan untuk membagi tugas mereka. Chandra bertanggung jawab untuk menarik perhatian penjaga dan Alden Obar agar mereka semua meninggalkan Gunung Belakang. Kemudian Kadir akan menyelinap masuk dan menyelamatkan orang-orang yang dikurung di dalamnya.

Suasana malam hari yang tenang.

Hampir semua lampu yang ada di Vila Pedang Deite sudah padam. Namun, tiba-tiba saja terdengar sebuah suara dari jalan setapak menuju Gunung Belakang.

Brak!

Sesosok tubuh tampak jatuh dari langit dan mendarat tepat di atas jalan. Sosok itu adalah Chandra. Kemunculannya seketika langsung menarik perhatian orang-orang dari suku Dukun.

“Siapa itu?”

Tiba-tiba saja terdengar suara hunusan pedang dari banyak orang. Mereka mengayunkan pedang mereka ke arah Chandra. Mereka siap membunuh siapa saja dengan ayunan pedang mereka.

Delapan orang anggota suku Dukun bergegas menghampiri Chandra. Mereka s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1595

    Selain itu, Chandra pastinya tetap tidak akan melepaskan Alden, sekalipun dia sudah memberikan semua barang itu kepada Chandra. Chandra pasti akan mengerahkan seluruh tenaganya untuk membunuh Alden. Robi yang menyamar sebagai Karman menatap Alden lalu berkata, “Apa kamu masih punya pilihan setelah kita sampai di titik ini? Kamu tahu kan bagaimana kekuatan Chandra sekarang? Bahkan Ronald yang sudah menyerap energi banyak prajurit saja, bukanlah tandingan Chandra. Lalu kamu pikir, kamu bisa menandingi Chandra? Apa kamu pikir kekuatan kita bertiga bisa menandinginya sekalipun kita menggabungkan kekuatan kita?”Wajah pucat Raja Darah Pertama terlihat sangat serius setelah mendengar perkataan Karman. Dia juga sudah mendengar tentang kekuatan Chandra. Namun, dia tidak mengerti bagaimana mungkin Chandra bisa membangkitkan kekuatannya kembali setelah sempat kehilangan semuanya? “Apa yang dilakukan pemuda itu sampai bisa mendapatkan kekuatannya kembali?” Buak! Terdengar suara pertarungan ya

    Last Updated : 2024-06-29
  • Jenderal Naga   Bab 1596

    Alden berjalan keluar gua sambil membawa Pedang Penghakiman di tangannya. Namun, Raja Darah Pertama dan Karman palsu tidak mengikutinya keluar. Mereka justru lebih memilih untuk melarikan diri melalui lorong belakang. Akhirnya, Alden memilih untuk mengikuti mereka melarikan diri. Karena dia sadar kalau kekuatannya pasti tidak akan mampu melawan kekuatan Chandra yang luar biasa. Gunung Belakang, Vila Pedang Deite. Raja Darah Pertama dan Karman berjalan keluar dari sebuah jalan keluar gua. Mereka tampak sangat terburu-buru seakan mereka sedang dikejar oleh binatang buas di belakang mereka. “Pak Karman, kenapa kita meninggalkan Alden?” tanya Raja Darah Pertama sambil berbalik dan menatap gua di belakangnya. “Memangnya apa lagi yang harus kita lakukan? Aku kan sudah bilang kalau kekuatan kita bertiga saja tidak akan bisa menandingi kekuatan Chandra. Kita pasti akan mati di tangannya,” jawab Karman palsu. “Lalu bagaimana dengan Pedang Naga Terbalik?” tanya Raja Darah Pertama lagi. “Ka

    Last Updated : 2024-06-30
  • Jenderal Naga   Bab 1597

    Chandra mendarat di atas dada Alden. Alden mengangkat tangannya berusaha untuk memukul Chandra. Namun, Chandra bereaksi dengan sangat cepat. Dia menangkap tangan Alden tepat waktu. Kemudian, Chandra terbang setinggi 40 meter dari atas tanah lalu membuang tubuh laki-laki itu di atas sebuah jurang dengan kedalaman belasan meter. Hal ini tentu saja membuat tubuh Alden terluka, tapi luka itu tidak sampai membuatnya tidak bisa kembali bertarung. Dia dengan cepat bangkit dan berusaha untuk melarikan diri dari Chandra. Namun, sayangnya Chandra tidak berniat untuk melepaskannya kali ini. Jadi, dia bergegas mendekat dan menarik lengan Alden lalu mengerahkan kekuatan tangannya. Krak!Suara tulang patah bisa terdengar di telinga mereka berdua. Chandra berhasil mematahkan lengan Alden dengan mudahnya. “Aaaa!” teriak Alden kesakitan. Jeritannya terdengar sangat menyayat hati bagi siapa pun yang mendengarnya. Alden terus meringis kesakitan. Namun, dia tidak lagi peduli dengan kesakitannya. Dia t

    Last Updated : 2024-06-30
  • Jenderal Naga   Bab 1598

    “Hufh!” Kadir menghela napas lega. Dia merasa ada hal yang tidak biasa di hatinya setelah mendengar kematian Alden. Kadir pernah menjadi pemimpin dari suku Dukun sampai akhirnya pertempuran itu terjadi. Saat itu, hatinya hancur dan dia bersumpah akan membalaskan dendamnya. Bahkan sampai sekarang kebencian itu belum juga hilang dari dalam hatinya. Terkadang, dia masih berpikir untuk membalaskan dendamnya. Sampai akhirnya, Alden Obar sudah mati di tangan Chandra dan Kadir sama sekali tidak perlu menggerakkan jarinya. Namun, Kadir juga tidak tahu apakah dia sudah merasa dendamnya terbalaskan atau belum? Bagaimanapun juga, Kadir pernah menganggap Alden sebagai saudaranya sendiri. Walaupun Alden sudah mengkhianatinya, dia tetap saja bisa memahami posisi Alden saat ini. “Kenapa?” tanya Chandra setelah melihat ekspresi sedih di wajah Kadir.“Nggak apa-apa, kok,” jawab Kadir sambil menggeleng.Kemudian Kadir bertanya, Oh iya, apa rencanamu selanjutnya?”“Sekarang, aku sudah berhasil mendap

    Last Updated : 2024-07-01
  • Jenderal Naga   Bab 1599

    Chandra bukan hanya bisa menghidupkan orang mati, tapi dia juga bisa menyelamatkan kehidupan orang-orang yang masih bernapas kalau sampai dia selesai menguasai semua kekuatan yang dimiliki Jarum 81 Langit. Jarum 81 Langit benar-benar merupakan sebuah keajaiban dalam dunia pengobatan. “Aku masih harus menyelamatkan Nova. Aku akan kembali lagi ke sini dalam beberapa hari,” ujar Chandra lalu bergegas pergi meninggalkan rumah keluarga Atmaja. Chandra benar-benar khawatir dengan keadaan Nova dan takut hal buruk terjadi kepadanya. Oleh karena itu, dia dengan cepat kembali ke rumahnya setelah berhasil membangunkan Sonia.Sesampainya di rumah, Chandra langsung masuk ke dalam, tapi tidak menemukan Nova di dalam ruang tamu. Akhirnya, dia bergegas pergi ke dalam kamar dan menemukan Nova sedang duduk bersila di atas tempat tidur. Aura menakutkan memancar dengan jelas dari tubuhnya dengan matanya yang berubah merah darah. Nova tampak sangat menakutkan sampai membuat Chandra gemetar ketakutan. “N

    Last Updated : 2024-07-01
  • Jenderal Naga   Bab 1600

    Sekarang, adalah waktu yang tepat untuk menindak suku Dukun. Karena pemimpin mereka Alden Obar sudah mati. “Aku akan mendiskusikan rencana terbaik dengan Sonia nanti,” jawab Chandra sambil menatap Nova. Chandra tetap membahas tentang Sonia di depan Nova, sekalipun dia tahu kalau Nova tidak menyukainya. Namun, Sonia sekarang adalah pemimpin dari keluarga Atmaja. Dia memiliki posisi dan status yang sangat penting di Diwangsa. Selain itu, statusnya juga sangat tinggi di dalam Kamar Dagang Timur Besar. Sonia mengetahui tentang situasi ekonomi di ibukota yang Chandra sendiri tidak terlalu mengerti. Oleh karena itu, dia harus bisa berhubungan baik dengan Sonia agar dia bisa melakukan persiapan yang matang dan sebaik mungkin. “Ya sudah, pergi sana temui Sonia,” ujar Nova tanpa terlihat marah sama sekali. Kemudian dia tersenyum seraya berkata, “Lagi pula, Sonia juga cukup baik. Kamu boleh kok kalau mau banyak berhubungan dengannya.”Chandra menatap Nova dalam seakan dia tidak mengerti apa

    Last Updated : 2024-07-02
  • Jenderal Naga   Bab 1601

    Sonia berkata dengan lemah, "Nggak apa-apa, aku harus ke kantor pusat untuk mengadakan rapat dan mengumumkan bahwa keluarga Atmaja keluar dari Kamar Dagang Timur Besar dan bergabung dengan perusahaan baru Chandra, Kamar Dagang Era Baru.""Dalam kondisi kamu yang seperti ini?" Rully mengerutkan kening."Suruh saja beberapa orang untuk mengantarku," jawab Sonia. "Lebih baik aku sendiri yang mengantarmu." Rully menunjukkan wajah penuh perhatian. Melihat kondisi Sonia yang sekarang, bagaimana mungkin Rully akan membiarkan orang lain yang mengantarnya? Dia harus mengantar sendiri.Saat Sonia pergi ke kantor pusat, Chandra sudah bertemu dengan Sandra. Hari ini, Sandra mengenakan pakaian formal berwarna merah. Rambut panjang bergelombangnya berwarna merah, sepatu hak tingginya juga merah. Sepertinya Sandra memang sangat menyukai warna merah."Kak Chandra." Setelah masuk mobil, Sandra memanggil dengan manis."Ke rumah keluarga Iskandar." Chandra memberi instruksi kepada sopir. Kemudian, dia m

    Last Updated : 2024-07-02
  • Jenderal Naga   Bab 1602

    Chandra dan Sandra menunggu di luar selama beberapa waktu. Seorang pria gemuk datang dengan tergesa-gesa. Setelah muncul di hadapan Chandra, dia menunjukkan rasa hormat, "Pak Chandra, kenapa Anda datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu? Beraninya kalian membiarkan Pak Chandra menunggu di luar?""Pak Chandra, ayo, silakan masuk." Ketua keluarga Iskandar, Sandi Iskandar, menyambut Chandra dan Sandra dengan antusias. Setelah mereka masuk, dia baru bisa menghela napas lega. Belakangan ini, dia tahu apa saja yang telah dilakukan Chandra, terutama dalam pertempuran di Gunung Langit melawan Ronald. Dia tahu bahwa Chandra sekarang hampir tak terkalahkan. Orang seperti Chandra bukanlah seseorang yang bisa dia musuhi.Di aula keluarga Iskandar, Sandi berdiri di samping. Chandra melihatnya dan berkata, "Pak Sandi, silakan duduk."Sandi baru duduk dan dengan hormat bertanya, "Pak Chandra, ada keperluan apa datang ke keluarga Iskandar?"Chandra tersenyum dan berkata, "Kenapa? Tidak boleh mengunj

    Last Updated : 2024-07-03

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2001

    Haraza ketakutan dan lebih memilih untuk mengaku kalah. Dia berharap Chandra tidak lagi menyerangnya. Namun, Chandra masih menatapnya dengan niat membunuh yang kuat. Dia sekarang mulai berpikir apa yang akan terjadi setelah dia membunuh Haraza. Apa mungkin makhluk Alam Niskala akan takut padanya atau justru akan membangkitkan kemarahan mereka.Walaupun dia tidak takut dengan makhluk Alam Haraza, bukan berarti umat manusia di bumi tidak takut kepada mereka. Bagaimanapun juga, ini adalah peperangan. Dia juga semakin mengerti dengan keadaan tubuhnya yang mengandung energi iblis yang sangat kuat. Energi iblis akan memulihkan setiap luka di tubuhnya dalam sekejap mata. Namun sekarang, energi iblisnya sudah mulai terkuras. Oleh karena itu, kekuatan menyembuhkan lukanya terasa lebih lama dari sebelumnya. Hal ini membuat Chandra sadar kalau dia juga bisa dikalahkan karena pemulihan fisiknya juga terbatas. Dirinya tidak lagi bisa menyembuhkan luka secara instan ketika energi iblis habis di da

  • Jenderal Naga   Bab 2000

    Chandra tertawa keras lalu kembali menginjak teratai hitam dan melesat menuju Haraza. “Kurang ajar, dia datang lagi!”Haraza langsung mengumpat ketika Chandra kembali menghampirinya lalu berkata, “Apa dia pikir aku adalah seekor kucing sakit yang bisa ditindas seenaknya?”Haraza benar-benar marah. Dia tidak lagi memedulikan luka-luka di tubuhnya lalu mengerahkan seluruh kekuatannya. Aura di tubuhnya meningkat dan mencapai titik ekstrem. Tidak lama kemudian, seekor harimau ilusi muncul di belakangnya. Harimau ganas itu terbentuk dari sekumpulan energi sejati yang mengandung kekuatan magis dengan aura yang tak terkalahkan. Raungan harimau itu terdengar sangat lantang dan memekakkan telinga. Kemudian harimau itu dengan cepat berlari ke arah Chandra dan berusaha menyerangnya. Tepat ketika Chandra bisa merasakan aura kuat itu, tiba-tiba saja harimau berhasil menyerangnya dan mengoyak tubuhnya tanpa memberikan kesempatan Chandra untuk menghindar. Rasa sakit yang dahsyat melanda tubuhnya.

  • Jenderal Naga   Bab 1999

    Chandra berhasil melukai Haraza dengan cukup parah, tapi sayangnya Chandra juga terluka karena serangan dari yang lainnya. Tubuhnya tertusuk pedang dan punggungnya dipukul dengan telapak tangan sampai terpental dan jatuh di pegunungan. Pegunungan itu hancur dalam sekejap setelah tubuh Chandra jatuh di atasnya. “Apa dia sudah mati?”“Pedang ini berhasil menusuk titik vitalnya. Walaupun dia tidak mati, tapi setidaknya dia tidak bisa lagi menggunakan kekuatannya untuk bertarung.”“Akhirnya, berakhir juga.”“Prajurit manusia bumi itu sangatlah kuat. Bahkan dia masih bisa melukai seorang prajurit kuat setelah dikepung oleh para prajurit yang memiliki kekuatan magis sempurna.”Di kejauhan, banyak prajurit Alam Niskala yang menyaksikan pertempuran ini. Jantung mereka berdebar-debar ketika melihat Haraza yang berlumuran darah. Tiba-tiba saja, sebuah cahaya hitam melesat dari reruntuhan pegunungan ke atas langit tepat ketika mereka semua mengira kalau Chandra sudah tewas. Chandra dengan cepat

  • Jenderal Naga   Bab 1998

    “Siapa manusia bumi itu?” “Apa pantas mereka semua mengepung seorang manusia bumi?”“Ck,ck, ada banyak orang dengan kekuatan magis sempurna mengepung seorang manusia. Apa mungkin manusia bumi itu sangat kuat sampai seorang prajurit yang sudah masuk Alam Trasenden saja akan kewalahan menghadapinya?”Orang-orang saling berdiskusi tentang pertarungan ini. Di medan perang yang berada di kejauhan. Canra memimpin untuk melangkah maju. Namun, serangannya berhasil dihalau Chandra dan langsung membuat Canra malu bukan kepalang. Wajahnya tampak muram lalu dia pun berkata, “Kenapa kalian hanya berdiri saja? Angkat senjata kalian dan bunuh pemuda itu!”Yang lainnya langsung mengusung senjata mereka dan mulai melangkah maju. Kali ini, Lurca yang melangkah lebih dulu. Lurca menghunuskan pedangnya dan mengalirkan energi yang sangat kuat. Dia mengarahkan pedang dan menebas Chandra dengan kekuatan yang luar biasa. Chandra mengandalkan kekuatan magis di dalam tubuhnya dan teratai hitam langsung mun

  • Jenderal Naga   Bab 1997

    Walaupun Lurca hanyalah seorang pelayan di kediaman Anak Dewa, tidak ada siapa pun yang menyinggungnya karena besarnya nama Anak Dewa di mata semua orang. Oleh karena itu, semua perkataan Lurca akan dianggap mewakili perkataan Anak Dewa. Sekarang, dia berniat untuk membunuh Chandra setelah melihat kekuatan Chandra yang menakutkan. Orang-orang saling berpandangan satu sama lain lalu menangguk setuju. “Sudah lama, aku ingin membunuh pemuda itu,” ujar Jayhan. Bagaimanapun juga, Chandra sudah membunuh adiknya. Jadi, wajar saja kalau Jayhan ingin membunuh Chandra. Namun, Jayhan cukup takut untuk menghadapi pemuda itu sendirian. Sampai akhirnya, Lurca mengajak mereka semua bekerja sama untuk membunuh Chandra, jadi Jayhan tidak lagi takut untuk menghadapi Chandra. Di langit yang berada di kejauhan. Haraza menatap Chandra dengan penuh kemarahan dan tubuh yang berlumuran darah serta rambut yang berantakan lalu berkata, “Kamu pasti mati hari ini karena sudah berhasil membuatku marah!”Tiba-

  • Jenderal Naga   Bab 1996

    Canra menghampiri Jayhan lalu berbisik, “Kak Jayhan, apa kamu mau bergabung untuk menghancurkan pemuda itu?”“Aku sudah mengamati pemuda itu beberapa waktu dan menurutku pemuda itu sangatlah aneh. Dia bisa menghancurkan kita semua kalau kita biarkan dia tumbuh.”Jayhan berpikir sejenak lalu berkata, “Tenang saja, kita lihat saja dulu pertarungan ini.”Di hadapan mereka, Chandra masih belum bisa lolos dari serangan Haraza. Senjatanya terlempar dan sekarang dia harus mengerahkan kekuatan dirinya untuk menghadapi Haraza. Namun, tetap saja kekuatan Haraza masih lebih kuat darinya. Bahkan tubuhnya juga menderita beberapa luka karena serangan Haraza. Anehnya, semua lukanya bisa pulih dengan sangat cepat. Brak!Haraza kembali melayangkan serangan ke arah Chandra yang membuat tubuh Chandra terhempas ke belakang sampai dia memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Dia menunduk dan melihat beberapa retakan yang muncul di telapak tangannya. Namun, semua retakan itu langsung pulih hanya dalam sek

  • Jenderal Naga   Bab 1995

    Gunung Bushu, pada awalnya adalah sebuah pegunungan di Someria. Namun, ada banyak pegunungan baru bermunculan setelah munculnya segel. Walaupun ada beberapa pegunungan yang tidak disegel, sebagian besar pegunungan sudah disegel dan tidak bisa ditembus oleh manusia. Di puncak Gunung Bushu.Chandra sedang menggenggam Pedang Naga Pertama dengan posisi horizontal. Dia menatap tenang ke arah Haraza yang berada ratusan meter di depannya. Dia sama sekali tidak takut dalam menghadapi orang-orang kuat dari Alam Niskala. Chandra masih bisa melukai Jayhan dengan kekuatan puncaknya tiga tahun lalu ketika Chandra masih lemah. Tingkat alam kemampuan Chandra sekarang mungkin masih berada di bawah Jayhan, tapi besar kekuatan tubuhnya kurang lebih sama dengan Jayhan. Kekuatan Haraza kurang lebih setingkat dengan Jayhan. Oleh karena itu, Chandra tidak takut dengannya. Haraza mengenakan jubah putih sambil memegang kipas di tangannya yang membuatnya tampak anggun dan berwibawa. Kipas itu adalah senjat

  • Jenderal Naga   Bab 1994

    Kekuatannya sungguh menakutkan. Berdasarkan berbagai informasi yang Chandra dapatkan, Anak Dewa mungkin sudah masuk ke Alam Trasenden. Tiba-tiba saja, seorang laki-laki paruh baya masuk ke dalam aula. Usianya mungkin sekitar empat puluh tahunan dengan tubuh sedikit gemuk. Dia mengenakan jubah berwarna biru sambil memegang pedang di tangannya. Dia menatap semua orang yang berada di aula lalu berkata, “Tuanku tidak bisa hadir, jadi dia mengirimku ke sini.”Jayhan langsung berdiri lalu berkata, “Chandra, beliau adalah pengurus rumah Anak Dewa yang bernama Lurca.”“Pak Lurca, laki-laki ini adalah Chandra, prajurit bumi yang sangat kuat.”Lurca hanya melirik Chandra lalu mencari tempat duduk untuknya tanpa banyak bicara. Jayhan memperhatikan kalau para prajurit kuat sudah hampir tiba semua. Jadi, dia menatap Chandra seraya bertanya, “Sekarang, semuanya sudah ada di sini. Jadi, apa yang mau kamu katakan kepada kami?”Chandra berdiri lalu menatap semua orang yang hadir sambil terus mengama

  • Jenderal Naga   Bab 1993

    Bagi Haraza, manusia bumi adalah pendosa dan budak. Mereka tidak pantas untuk disambut di aula suku Tantra. Raut wajah Jayhan tampak tidak berdaya. Bagaimana mungkin dia tidak tahu akan hal seperti ini? Namun, Chandra sangatlah kuat. Jayhan bisa saja menang menghadapi Chandra dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, tapi kemungkinan besar Jayhan juga akan menderita cedera yang sangat parah setelahnya. “Kak Jayhan, apa semua latihanmu selama ini tidak berarti sampai kamu melakukan hal hina seperti ini?” ujar Haraza dengan tatapan jijik. Sebelumnya, kelompok Haraza adalah musuh dari suku Tantra. Namun, kelompoknya bisa ditekan oleh Jayhan, jadi dia mengambil setiap kesempatan untuk mengkritik semua yang dilakukan oleh Jayhan. Biasanya, Jayhan akan marah ketika mendengar kritikan seperti itu. Namun sekarang, dia tidak bisa marah. Jayhan hanya tersenyum lalu berkata, “Berhak atau tidaknya, tidaklah penting sekarang. Mungkin kamu bisa mencoba untuk mengusirnya dari sini kalau memang kam

DMCA.com Protection Status