Share

Bab 1559

Author: Angin
"Berapa lama lagi?"

"Satu minggu lagi."

"Mengerti."

Ronald mengangguk pelan, berkata, "Kamu bisa pergi dulu, seminggu lagi, aku tidak akan telat ke Gunung Langit untuk bertarung. Kali ini, aku pasti akan membunuh Nova."

"Apa Kura Sakti Inti Dalam Kedua sudah ditempa?"

"Belum, aku berencana menyimpannya dulu, untuk digunakan nanti saat menembus batas yang lebih tinggi."

Tian kembali berbicara, "Ronald, aku harus mengingatkanmu, Nova bukan lawan yang mudah, bahkan meski sekarang kamu sudah mencapai puncak Tangga Langit Tiga, belum tentu kamu bisa mengalahkannya. Jika aku jadi kamu, aku akan memanfaatkan minggu ini untuk pergi ke berbagai tempat di Someria, mencari para ahli seni bela diri kuno, menyerap energi sejati mereka. Jika kamu bisa cepat, seminggu sudah cukup bagimu untuk mencapai Tangga Langit Lima."

"Saat kamu mencapai Tangga Langit Lima, kamu akan menjadi yang terkuat di dunia."

"Tidak ada yang bisa mengalahkanmu."

Tian meninggalkan satu kalimat terakhir sebelum berbalik dan p
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1560

    Di Someria, Perbatasan Barat Gunung Xira. Tempat ini adalah markas besar keluarga Aryani.Dalam sejarah, keluarga Aryani adalah salah satu keluarga yang cukup kuat dan pernah memiliki masa kejayaan.Namun, mereka juga pernah mengalami kemunduran. Dalam seratus tahun terakhir, keluarga Aryani belum pernah bangkit kembali.Baru-baru ini mereka mengundang banyak pesilat, berharap bisa muncul dengan spektakuler dan bertanding di dunia seni bela diri kuno.Namun, usaha mereka digagalkan oleh Chandra. Pada pertemuan besar di Gunung Langit, Welly sendiri turun tangan, tapi tidak mendapatkan manfaat apa pun.Selain itu, saat ini Welly sampai turun tangan sendiri. Usianya sudah tua, tidak mendapatkan keuntungan apa pun. Dengan bertindak secara agresif, energi sejatinya tersebar, dan vitalitas dalam tubuhnya pun mulai mengalir pergi.Sekarang, Welly tidak memiliki banyak waktu tersisa. Saat ini, di puncak Gunung Xira, di belakang gunung.Di bertapa, Welly duduk bersila di tanah. Dia mengenakan j

  • Jenderal Naga   Bab 1561

    "Anak muda, di dalam gua yang terletak di kedalaman Gunung Xira, tersimpan sebuah peta yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita. Itu adalah peta tata letak makam Kaisar Pertama, dengan peta ini, kamu bisa masuk ke makam Kaisar Pertama dengan aman.""Ketika itu, nenek moyang kita juga ikut dalam pembangunan makam Kaisar Pertama, dan nenek moyang kita dimakamkan di sana hidup-hidup. Namun, nenek moyang kita tahu bahwa begitu memang sudah nasib mereka. Ketika makam selesai dibangun, dia diam-diam mengirimkan peta tata letak dan jalan keluar dari tempat itu.""Jika tebakan nenek moyang kita benar, Pedang Pertama dan Jurus Pedang Pertama, keduanya berada di dalam makam Kaisar Pertama.""Ini adalah rahasia terbesar keluarga kita, setiap generasi, hanya satu anggota keluarga yang boleh mengetahui rahasia ini.""Waktu saya hampir habis, saya beritahu kamu rahasia ini. Jika ada kesempatan, kamu harus pergi ke gua di kedalaman Gunung Xira untuk menemukan peta tata letak makam Kaisar Pertama yang

  • Jenderal Naga   Bab 1562

    Di Perbatasan Barat Gunung Xira.Di kaki gunung, seorang pria yang tampak berusia sekitar empat puluhan berjalan mendekat dengan berjalan kaki.Pria ini berpakaian cukup modis, mengenakan setelan pakaian kasual modern. Namun, dia membawa sebuah pedang panjang di punggungnya. Pedang di punggungnya terasa tidak selaras dengan penampilan kasualnya."Siapa itu?"Ronald baru saja muncul dan langsung dihadang oleh penjaga keluarga Aryani. Penjaga itu segera mengarahkan senjatanya kepada Ronald yang mendekat."Ini adalah Gunung Xira, orang-orang yang tidak berkepentingan, segera pergi, atau jika tidak ...."Ronald memandang penjaga keluarga Aryani itu sebentar, dan sudut mulutnya terangkat, membentuk sebuah senyum tipis.Dia pernah dikalahkan oleh seorang pesilat kuat dari keluarga Aryani dua puluh tahun yang lalu dan mengingatnya sejak itu.Dia selalu takut dengan ilmu bela diri Aryani Pukulan Sepuluh Tangan Aryani, bahkan saat Chandra ditangkap, dia tidak berani muncul dan hanya mengirim So

  • Jenderal Naga   Bab 1563

    Dengan gerakan cepat, Ronald muncul di atas altar besar dan meluncurkan pukulan. Angin yang kuat dari pukulannya menghantam peti mati, yang langsung hancur berkeping-keping. Tubuh Welly terpapar di depan semua orang. Melihat ini, seluruh anggota keluarga Aryani menjadi sangat marah."Ronald, kamu sudah kelewatan!" seru seseorang sambil menghunus pedangnya.Dengan satu gerakan tangan, Ronald melancarkan satu pukulan lagi. Orang keluarga Aryani yang baru saja menghunus pedang itu terlempar ke belakang, jatuh dan berbaring dalam genangan darah, tidak bangkit lagi. Melihat ini, Daniel menggenggam tinjunya erat-erat, marah. Namun, pada akhirnya dia tetap berhasil menahan amarahnya.Ronald, melihat tubuh Welly di tanah, berteriak marah, "Sialan, kenapa kamu tidak menungguku?" Pedang di punggungnya ditarik keluar dan diayunkan berkali-kali. Tubuh Welly terpotong menjadi beberapa bagian.Orang-orang keluarga Aryani melihat kejadian ini merasa sangat marah, tapi setelah menyaksikan apa yang ter

  • Jenderal Naga   Bab 1564

    Delapan puluh satu jarum hitam melesat keluar dengan kecepatan tinggi, seperti laser, melintasi ruangan latihan yang tertutup. Ruangan ini dibuat dari batu keras. Namun, jarum-jarum hitam itu dengan mudah menembus batu tersebut, meninggalkan lubang yang hampir tidak terlihat. Tak lama, jarum-jarum hitam itu kembali ke tangan Nova dan berubah menjadi seutas kawat hitam. Itu adalah Jarum 81 Penghancur.Nova sedang dalam isolasi, menyerap kekuatan Darah Kura di dalam tubuhnya, dalam keadaan setengah terdemonisasi, kekuatan Darah Kura dalam dirinya sangat kuat. Dia juga sedang mencoba memahami racun ajaran. Jarum 81 Penghancur, bila dikombinasikan dengan aura membunuh, itulah yang paling menakutkan. Namun, pemahaman Nova masih awal dan belum dapat mengeluarkan kekuatan sejati dari Jarum 81 Penghancur. Saat ini, di tangan Nova hanya ada senjata tersembunyi yang cukup kuat, belum mencapai kekuatan untuk menghancurkan segalanya. Dia terus dalam isolasi. Beberapa hari telah berlalu."Ketua,"

  • Jenderal Naga   Bab 1565

    "Senior," ujar Maniso dengan penuh hormat ketika melihat seseorang yang datang."Halo Pak Basito," kata Maggie sambil memberi salam.Orang yang datang bukanlah sembarang orang; dia adalah Basito, pemimpin dari Rintoku, sebuah kekuatan netral di dunia seni bela diri kuno. Setiap pemimpin Rintoku dikenal sebagai Basito.Maniso bertanya, "Senior, apa yang sebenarnya terjadi?"Basito melihat ke arah Chandra yang duduk bersila di depannya, menghela napas, dan berkata, "Ini adalah urusan internal keluarga Atmaja."Maggie memandang Basito. Dia tahu pria di hadapannya adalah pemimpin Rintoku. Jaringan intelijen Rintoku menyebar di seluruh dunia, sebuah jaringan yang telah dibangun sejak seribu tahun yang lalu, yang sekarang ini sangat luas; bisa dibilang tidak ada yang tidak diketahui oleh Rintoku."Pak Basito, jangan membuat kami penasaran. Tolong beritahu kami," desak Maggie, tidak sabar ingin mengetahui semuanya. Namun, Basito tidak menjawab. Informasi yang dia miliki sangat mengejutkan dan

  • Jenderal Naga   Bab 1566

    Bab 1566"Mengenai musibah ini dan itu, sungguh sangat misterius." Maniso tidak begitu percaya. Maggie juga kurang yakin."Ah," Basito menghela nafas ringan, "Semuanya akan berantakan."Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia tidak tahu apakah keadaan akan menjadi tak terkendali.Langit perlahan mulai cerah. Semakin banyak orang yang muncul di Gunung Langit. Setelah fajar, lebih dari tiga puluh orang sudah berada di puncak Gunung Langit. Para pejuang ini adalah yang terbaik di dunia seni bela diri kuno, mereka semua ingin menyaksikan pertarungan legendaris ini. Mereka ingin melihat seberapa jauh kekuatan Ketua Langit Mistika, ingin melihat seberapa kuat Ronald setelah menyerap energi sejati Chandra dan banyak pejuang lain dari dunia seni bela diri kuno.Matahari semakin tinggi. Tak lama kemudian, jam 10 pagi tiba. Segera setelah jam 10 lewat, di kaki Gunung Langit, seorang pria berjalan perlahan. Dia mengenakan setelan jas dan membawa pedang panjang. Langkahnya tampak lam

  • Jenderal Naga   Bab 1567

    "Kadir, kamu ingin menghentikanku?" Ronald memandang Kadir yang muncul dengan ekspresi muram, berkata, "Kalau begitu, aku akan membunuhmu dulu. Aku ingin melihat, sejauh mana kemampuanmu."Kadir, dengan satu tangan di belakang punggung dan satu tangan membuat isyarat untuk memulai, berkata, "Silakan lakukan seranganmu." Pada saat itu, Chandra perlahan berdiri. "Kak Kadir, ini adalah urusan internal keluarga Atmaja, tidak perlu kau turun tangan."Kadir berbalik dan melihat Chandra dengan ekspresi cemas, bertanya, "Chandra, bagaimana keadaanmu?" Chandra melambaikan tangannya pelan, berkata, "Tidak apa-apa." "Kamu, bukankah energi sejatimu sudah terserap habis?" ujar Kadir.Chandra tersenyum tipis, berkata, "Siapa bilang bahwa setelah energi sejati diserap, kekuatan tidak bisa dipulihkan?"Melihat senyum di wajah Chandra, Kadir merasa lega. Dia melangkah pergi ke tempat yang lebih jauh, berdiri di luar area pertempuran, mengamati Chandra dan Ronald di medan pertarungan. Chandra berdiri

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2074

    Tekad Anak Dewa untuk membunuh Chandra semakin besar. Apa pun yang terjadi, Chandra harus mati hari ini juga. Para prajurit dari bumi dan dunia lain masih berkumpul di sekitar pegunungan. Pertarungan Chandra dan Anak Dewa benar-benar membuat kegemparan di dunia ini. “Apa benar Chandra sekuat itu?”“Aku pikir, Anak Dewa bisa membunuh Chandra hanya dengan satu serangan saja. Tapi ternyata, dia bisa menerima serangan Anak Dewa tanpa terluka sedikit pun.”“Tapi, Anak Dewa sudah masuk ke tingkat dua Alam Trasenden.”Para prajurit dari dunia lain berseru kaget melihat pertarungan ini. Di sisi lain, Basita tampak sangat lega setelah melihat Chandra mampu menahan serangan Anak Dewa. Dia bergumam dengan senyuman tipis di wajahnya, “Anak itu meningkat dengan sangat cepat. Dia sudah bisa menantang prajurit yang sudah berada di Alam Trasenden hanya dengan berlatih selama beberapa tahun, sedangkan aku baru bisa mencapai titik ini setelah berlatih dengan sangat keras selama 2000 tahun.”Sebenarny

  • Jenderal Naga   Bab 2073

    Kemenangan Anak Dewa bukan lagi hal terpenting bagi Dusky saat ini. Karena tujuan utamanya adalah untuk membantai sebuah kota manusia bumi yang pasti akan menyulut kemarahan para prajurit bumi. Dengan begitu, Dusky bisa lebih mudah untuk membunuh semua prajurit bumi sekaligus. Namun, dia sendiri yang akan turun tangan dan membunuh Chandra kalau sampai Anak Dewa kalah. Hal ini tentu saja akan tetap membangkitkan pergolakan dan perlawanan para prajurit bumi yang bisa dia manfaatkan untuk membunuh mereka semua. Di puncak gunung. Chandra berdiri di sebuah batu besar dengan mengenakan jubah putih dan pedang di belakang punggungnya. Rambutnya yang sudah lama tidak dipangkas juga sudah mulai memanjang dan membuatnya seperti seorang ksatria zaman dahulu.Dia menatap Anak Dewa lalu berkata dengan tenang, “Anak Dewa, layangkanlah seranganmu.”“Aku akan mengabulkan keinginanmu untuk segera mati!” seru Anak Dewa dengan raut wajah dingin. Anak Dewa mulai mengaktifkan energi sejatinya yang menga

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status