Saat itu, dari bawah tebing melesat seorang pria. Dia mendarat dengan tenang di atas tanah."Tuan," Tama segera berdiri dengan penuh hormat. Pria yang baru saja naik dari tebing itu tampak berusia sekitar tiga puluhan. Dia mengenakan jubah putih, rambut panjang klasik, dan memancarkan aura ketenangan dengan tangan terlipat di belakang."Bagaimana situasinya?" tanya pria itu."Tuan, Ketua Langit Mistika menantang Ronald. Pertarungannya akan berlangsung di Gunung Langit. Selain itu, ada kabar yang menyebutkan bahwa Ketua Langit Mistika adalah Nova, istri Chandra.""Ketua Langit Mistika adalah Nova?" Pria itu tampak terkejut mendengar berita tersebut. Selama ini dia juga telah berusaha menyelidiki identitas Ketua Langit Mistika, tetapi belum juga menemukan hasil. Setelah beberapa saat terdiam, dia bertanya, "Siapa yang menyebarkan berita ini?""Tuan, saya tidak tahu," jawab Tama. "Tapi berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, Chandra terlihat di ibu kota. Setelah mengunjungi keluarga A
Chandra tidak pernah melihat orang itu, bahkan belum pernah mendengar namanya. Namun, dari kata-kata Jamal, tampaknya orang ini sudah mengenal Chandra sejak lama. Chandra menatap pria di depannya dengan serius.Pria itu sepertinya sangat kuat, setara dengan kekuatan Chandra. Chandra telah mencapai Tangga Langit Lima dan hampir menyentuh Puncak Tangga Langit. Menurut perhitungan Chandra, dirinya sekarang adalah yang terkuat di dunia. Akan tetapi, sekarang tiba-tiba muncul seseorang yang kekuatannya setara dengannya. Dunia ini benar-benar penuh dengan kejutan. Memang benar kata orang, hanya dengan naik lebih tinggi lah, kita baru akan bisa bertemu lebih banyak orang.“Jamal, siapa kamu sebenarnya?” tanya Chandra.Jamal tidak menjawab. Orang itu juga sedang memperhatikan Chandra. Kekuatan Chandra mengejutkannya. Padahal Jamal hampir memperhatikan semua perkembangan Chandra. Sejak Chandra memasuki Gurun Selatan sepuluh tahun yang lalu, Jamal sudah mengawasinya diam-diam. Kekuatan Chandra
Chandra tidak tahu bagaimana cara melawan Jamal.Bukan karena keahliannya dalam seni bela diri buruk, tetapi karena lawannya kali ini terlalu kuat.Itu adalah ilmu bela diri yang belum pernah Chandra lihat atau dengar sebelumnya."Apa ... apa ilmu bela diri yang kamu gunakan?" Chandra menatap tajam pada Jamal."Bukan ilmu bela diri yang hebat, hanya gerakan sederhana saja. Dalam dunia bela diri, begitu menguasai satu gerakan, maka semuanya akan terbuka. Energi sejati adalah inti, sementara ilmu bela diri adalah cara untuk memaksimalkan kekuatan energi sejati tersebut," jawab Jamal.Kata-katanya terdengar seperti pamer, tetapi juga seolah memberikan petunjuk kepada Chandra. Secara harfiah, kata-kata Jamal mudah dipahami, tapi dalam konteks bela diri, itu sangat sulit."Sampai jumpa lagi." Jamal tidak berbicara lebih lanjut, dia berbalik dan pergi."Tahan seranganku!" Tidak terima dengan kekalahan yang tidak jelas, Chandra melancarkan serangan lagi saat Jamal berbalik. Chandra menggunaka
Ribuan tahun yang lalu, seseorang terus-menerus menembus batas, menantang orang-orang kuat di bawah Raja Yanuar. Hanya dalam sepuluh tahun, orang itu menjadi sosok yang hanya berada di bawah Raja Yanuar. Meskipun ilmunya telah dihapuskan, dia menciptakan Kitab Sembilan Kekuatan. Orang ini jelas bukan orang biasa. Ilmu yang dia tinggalkan adalah yang terbaik pada zamannya.Chandra juga memiliki niat untuk belajar dan berlatih ilmu bela diri dengan serius. Namun, saat ini dia benar-benar tidak punya waktu. Karena, untuk menguasai sebuah ilmu bela diri hingga ke puncaknya, butuh bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Kecuali bagi mereka yang jenius. Sedangkan Chandra tidak menganggap dirinya seorang jenius.Dengan pikiran yang kalut, Chandra menuju puncak Gunung Langit. Ia duduk bersila di tanah, menunggu. Menunggu kemunculan Nova satu minggu kemudian.Sementara itu, di suatu tempat di Someria. Di hutan belantara yang sepi, dengan sebuah gubuk kayu sederhana di dalamnya. Di dalam gubuk kay
"Berapa lama lagi?""Satu minggu lagi.""Mengerti."Ronald mengangguk pelan, berkata, "Kamu bisa pergi dulu, seminggu lagi, aku tidak akan telat ke Gunung Langit untuk bertarung. Kali ini, aku pasti akan membunuh Nova.""Apa Kura Sakti Inti Dalam Kedua sudah ditempa?""Belum, aku berencana menyimpannya dulu, untuk digunakan nanti saat menembus batas yang lebih tinggi."Tian kembali berbicara, "Ronald, aku harus mengingatkanmu, Nova bukan lawan yang mudah, bahkan meski sekarang kamu sudah mencapai puncak Tangga Langit Tiga, belum tentu kamu bisa mengalahkannya. Jika aku jadi kamu, aku akan memanfaatkan minggu ini untuk pergi ke berbagai tempat di Someria, mencari para ahli seni bela diri kuno, menyerap energi sejati mereka. Jika kamu bisa cepat, seminggu sudah cukup bagimu untuk mencapai Tangga Langit Lima.""Saat kamu mencapai Tangga Langit Lima, kamu akan menjadi yang terkuat di dunia.""Tidak ada yang bisa mengalahkanmu."Tian meninggalkan satu kalimat terakhir sebelum berbalik dan p
Di Someria, Perbatasan Barat Gunung Xira. Tempat ini adalah markas besar keluarga Aryani.Dalam sejarah, keluarga Aryani adalah salah satu keluarga yang cukup kuat dan pernah memiliki masa kejayaan.Namun, mereka juga pernah mengalami kemunduran. Dalam seratus tahun terakhir, keluarga Aryani belum pernah bangkit kembali.Baru-baru ini mereka mengundang banyak pesilat, berharap bisa muncul dengan spektakuler dan bertanding di dunia seni bela diri kuno.Namun, usaha mereka digagalkan oleh Chandra. Pada pertemuan besar di Gunung Langit, Welly sendiri turun tangan, tapi tidak mendapatkan manfaat apa pun.Selain itu, saat ini Welly sampai turun tangan sendiri. Usianya sudah tua, tidak mendapatkan keuntungan apa pun. Dengan bertindak secara agresif, energi sejatinya tersebar, dan vitalitas dalam tubuhnya pun mulai mengalir pergi.Sekarang, Welly tidak memiliki banyak waktu tersisa. Saat ini, di puncak Gunung Xira, di belakang gunung.Di bertapa, Welly duduk bersila di tanah. Dia mengenakan j
"Anak muda, di dalam gua yang terletak di kedalaman Gunung Xira, tersimpan sebuah peta yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita. Itu adalah peta tata letak makam Kaisar Pertama, dengan peta ini, kamu bisa masuk ke makam Kaisar Pertama dengan aman.""Ketika itu, nenek moyang kita juga ikut dalam pembangunan makam Kaisar Pertama, dan nenek moyang kita dimakamkan di sana hidup-hidup. Namun, nenek moyang kita tahu bahwa begitu memang sudah nasib mereka. Ketika makam selesai dibangun, dia diam-diam mengirimkan peta tata letak dan jalan keluar dari tempat itu.""Jika tebakan nenek moyang kita benar, Pedang Pertama dan Jurus Pedang Pertama, keduanya berada di dalam makam Kaisar Pertama.""Ini adalah rahasia terbesar keluarga kita, setiap generasi, hanya satu anggota keluarga yang boleh mengetahui rahasia ini.""Waktu saya hampir habis, saya beritahu kamu rahasia ini. Jika ada kesempatan, kamu harus pergi ke gua di kedalaman Gunung Xira untuk menemukan peta tata letak makam Kaisar Pertama yang
Di Perbatasan Barat Gunung Xira.Di kaki gunung, seorang pria yang tampak berusia sekitar empat puluhan berjalan mendekat dengan berjalan kaki.Pria ini berpakaian cukup modis, mengenakan setelan pakaian kasual modern. Namun, dia membawa sebuah pedang panjang di punggungnya. Pedang di punggungnya terasa tidak selaras dengan penampilan kasualnya."Siapa itu?"Ronald baru saja muncul dan langsung dihadang oleh penjaga keluarga Aryani. Penjaga itu segera mengarahkan senjatanya kepada Ronald yang mendekat."Ini adalah Gunung Xira, orang-orang yang tidak berkepentingan, segera pergi, atau jika tidak ...."Ronald memandang penjaga keluarga Aryani itu sebentar, dan sudut mulutnya terangkat, membentuk sebuah senyum tipis.Dia pernah dikalahkan oleh seorang pesilat kuat dari keluarga Aryani dua puluh tahun yang lalu dan mengingatnya sejak itu.Dia selalu takut dengan ilmu bela diri Aryani Pukulan Sepuluh Tangan Aryani, bahkan saat Chandra ditangkap, dia tidak berani muncul dan hanya mengirim So
Tekad Anak Dewa untuk membunuh Chandra semakin besar. Apa pun yang terjadi, Chandra harus mati hari ini juga. Para prajurit dari bumi dan dunia lain masih berkumpul di sekitar pegunungan. Pertarungan Chandra dan Anak Dewa benar-benar membuat kegemparan di dunia ini. “Apa benar Chandra sekuat itu?”“Aku pikir, Anak Dewa bisa membunuh Chandra hanya dengan satu serangan saja. Tapi ternyata, dia bisa menerima serangan Anak Dewa tanpa terluka sedikit pun.”“Tapi, Anak Dewa sudah masuk ke tingkat dua Alam Trasenden.”Para prajurit dari dunia lain berseru kaget melihat pertarungan ini. Di sisi lain, Basita tampak sangat lega setelah melihat Chandra mampu menahan serangan Anak Dewa. Dia bergumam dengan senyuman tipis di wajahnya, “Anak itu meningkat dengan sangat cepat. Dia sudah bisa menantang prajurit yang sudah berada di Alam Trasenden hanya dengan berlatih selama beberapa tahun, sedangkan aku baru bisa mencapai titik ini setelah berlatih dengan sangat keras selama 2000 tahun.”Sebenarny
Kemenangan Anak Dewa bukan lagi hal terpenting bagi Dusky saat ini. Karena tujuan utamanya adalah untuk membantai sebuah kota manusia bumi yang pasti akan menyulut kemarahan para prajurit bumi. Dengan begitu, Dusky bisa lebih mudah untuk membunuh semua prajurit bumi sekaligus. Namun, dia sendiri yang akan turun tangan dan membunuh Chandra kalau sampai Anak Dewa kalah. Hal ini tentu saja akan tetap membangkitkan pergolakan dan perlawanan para prajurit bumi yang bisa dia manfaatkan untuk membunuh mereka semua. Di puncak gunung. Chandra berdiri di sebuah batu besar dengan mengenakan jubah putih dan pedang di belakang punggungnya. Rambutnya yang sudah lama tidak dipangkas juga sudah mulai memanjang dan membuatnya seperti seorang ksatria zaman dahulu.Dia menatap Anak Dewa lalu berkata dengan tenang, “Anak Dewa, layangkanlah seranganmu.”“Aku akan mengabulkan keinginanmu untuk segera mati!” seru Anak Dewa dengan raut wajah dingin. Anak Dewa mulai mengaktifkan energi sejatinya yang menga
“Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku
Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan
Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala
Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s
Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m
Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah
Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni