Share

Bab 1480

Penulis: Angin
Gangga tidak berontak. Dia tahu jika dirinya berontak maka ada kemungkinan dihukum mati di tempat. Di tangan Chandra terdapat Pedang Penghakiman yang mempunyai kekuasaan untuk memberikan hukuman. Dia memilih untuk mengalah saja.

Gangga yakin berita ini akan tersebar. Nanti akan ada orang yang menolongnya. Karena orang di belakangnya tidak mengizinkan Chandra merusak keseimbangan ini.

Setelah Chandra menangkap orang, dia tidak memilih kembali ke pangkalan militer. Lelaki itu memilih untuk menuju ke Pengadilan. Dia ingin menginterogasi Gangga malam ini juga dan menentukan pilihan. Jika setelah hukuman diputuskan dan mendapat hukuman mati, maka lelaki itu akan dibunuh terlebih dahulu.

Chandra ingin lihat apa keributan yang terjadi ketika Gangga meninggal nanti. Ketika Chandra hendak berangkat menuju ke pengadilan, di waktu yang sama di rumah tradisional di Diwangsa tampak Alden tengah duduk di sofa.

Tempat tersebut dijaga dengan ketat. Di luar halaman terdapat prajurit berpakaian seragam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aris Mustamin
ceritanya gantung padahal makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1481

    Mereka semua saling menebak pemikiran masing-masing. Suku Dukun tidak bergerak, Dery yang memimpin Kamar Dagang Timur Besar juga tidak bergerak.Chandra berhasil membawa Gangga ke Pengadilan Diwangsa. Gangga dipaksa keluar dari mobil. Begitu menyadari dirinya berada di Pengadilan Diwangsa, pria itu seketika panik. Dia pun langsung berkata, “Chandra, apa yang akan kamu lakukan? Apa yang mau kamu lakukan?”Chandra yang berjalan di depan spontan berhenti. Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke depan Gangga sambil tersenyum tipis, “Menurutmu, apa yang akan aku lakukan kalau aku bawa kamu ke pengadilan? Tempat ini khusus untuk mengadili orang-orang besar. Kamu justru harus bangga bisa datang ke sini.”“Mengadili aku? Kamu kira kamu siapa? Cepat lepaskan aku. Aku mau telepon orang, berikan ponselku. Aku mau telepon.”Gangga benar-benar panik. Dia tahu, kalau dia tidak segera meminta bantuan, kalau sudah masuk ke pengadilan dan dijatuhi hukuman, maka semuanya akan terlambat.“Mau telepon? Tel

  • Jenderal Naga   Bab 1482

    Someria adalah negara dengan peraturan hukum yang sangat ketat. Jika mengikuti prosedur formal, akan sangat merepotkan untuk memberhentikan seorang jaksa. Selain itu, Chandra menangkap Gangga juga tanpa mengikuti prosedur normal.Jika mengikuti prosedur normal, Chandra harus mengajukan permohonan kepada Raja Someria. Raja Someria akan mengeluarkan surat. Setelah beberapa pihak meninjau dan menyetujuinya, lalu ditandatangani, Chandra baru bisa menangkap orang tersebut.Raja Someria menutup telepon. Chandra pun mulai berpikir sejenak. Dia merasa kalau dia mau mengambil tindakan selanjutnya, dia harus mengambil alih Pengadilan Diwangsa ke tangannya sendiri dulu. Karena pada langkah selanjutnya, Pengadilan Diwangsa sangat krusial. Chandra tidak ingin orang di Pengadilan Diwangsa adalah orang dari faksi lain.Setelah berpikir sebentar, Chandra menelepon Sonia dan langsung berkata, “Sonia, bantu aku selidiki satu orang.”Suara Sonia datang dari ujung lainnya, “Siapa?”“Fegi, hakim Pengadilan

  • Jenderal Naga   Bab 1483

    “Gangga, delapan tahun yang lalu kamu punya seorang simpanan. Simpananmu itu hamil. dia berencana untuk lahirkan anak itu, tapi kamu suruh orang diam-diam aborsi anak itu. Di sini ada informasi medis simpananmu itu di rumah sakit, serta laporan tes DNA anak yang akhirnya nggak pernah lahir ke dunia itu.”“Gangga, lima tahun yang lalu, kamu diam-diam menghancurkan sebuah perusahaan keuangan dan mendapat keuntungan sebesar 20 triliun. Ini ada bukti yang berkaitan dengan kasus itu.”“....”Fegi melihat bukti-bukti yang dia terima dan membacanya satu per satu. Setelah mendengar semuanya, wajah Gangga menjadi pucat pasi. Dia langsung berteriak, “Nggak mungkin, sama sekali nggak mungkin. Ini fitnah, aku nggak pernah lakukan hal-hal itu. Aku nggak pernah, nggak pernah! Aku mau bertemu Pak Dery. Aku mau bertemu Raja. Chandra, kamu nggak berhak adili aku. Aku seorang jenderal bintang tiga. Kalau kamu mau tangkap dan adili aku, kamu harus dapat surat dari Raja. Mana suratmu? Tanpa surat, kamu ng

  • Jenderal Naga   Bab 1484

    Kelompok Gunung Langit berdiri di belakang Chandra untuk menopangnya. Chandra tidak ingin Kelompok Gunung Langit mengalami nasib yang sama seperti Suku Dukun seratus tahun yang lalu. Oleh karena itu, Chandra harus membasmi semuanya dan memberikan Someria kedamaian.Chandra tidak menganggap dirinya orang yang baik dan penuh keadilan. Namun, karena sudah berada di titik ini, dia sungguh tidak punya jalan untuk mundur lagi.Malam ini, semua orang memperhatikan Pengadilan Diwangsa.“Berita terbaru, Pengadilan Diwangsa dikepung oleh Pasukan Api Merah.”“Orang kita nggak bisa masuk ke Pengadilan Diwangsa. Nggak tahu bagaimana situasi di dalam sana.”“Nggak tahu apa yang terjadi dengan Gangga.”“....”Segala jenis berita sampai ke telinga semua pasukan dan keluarga besar. Mereka semua menunggu, ingin melihat apa yang terjadi. Namun, tidak ada yang tahu bagaimana dengan situasi di dalam Pengadilan Diwangsa.Setelah Chandra membunuh Gangga, dia meninggalkan Pengadilan Diwangsa. Dia duduk di tan

  • Jenderal Naga   Bab 1485

    “Itu urusanmu, aku nggak mau tahu. Sekarang juga kamu pergi ke Pengadilan Diwangsa. Aku mau tahu apa yang terjadi di sana. Aku juga mau tahu sebenarnya apa yang ingin Chandra lakukan,” kata Dery.Dery telah berpikir lama, tapi dia masih belum memutuskan untuk menyingkirkan Chandra. Karena kalau dia menyingkirkan Chandra, maka tidak ada yang bisa menyeimbangi Suku Dukun lagi.Karena Alden juga bukan orang yang bisa dianggap remeh. Dery tidak yakin bisa menang jika melawan Alden. Dia hanya bisa memanfaatkan Chandra untuk menghadapi Alden. Adapun orang-orang yang dibunuh Chandra hanyalah orang-orang yang tidak penting. Dery bisa mempromosikan orang seperti dalam hitungan menit. Makanya hal itu tidak akan berdampak besar padanya.“Baik, saya pergi sekarang juga.”Ronald tidak banyak bicara lagi, langsung pergi menjalankan perintah Dery. Kemudian, dia membawa orang dari Junwa pergi ke Pengadilan Diwangsa.“Berita terbaru, Junwa telah diberangkatkan.”“Ronald membawa banyak anggota Junwa ke

  • Jenderal Naga   Bab 1486

    Kekuatan Ronald seperti yang diduga Chandra. Pada dasarnya dia pesilat yang sudah masuk ke Alam Ketujuh. Setelah menyerang Rully dan merebut inti dalam darinya, Ronald menghilang selama lebih dari dua bulan.Sekarang pria itu muncul, dia pasti sudah memurnikan inti dalam Kura Sakti dan masuk ke Delapan Alam. Namun, Chandra tidak tahu apakah pria itu sudah mencapai Tangga Langit atau belum.Chandra tidak menduga kalau Ronald akan bergabung dengan Kamar Dagang Timur Besar. Dia pernah menjadi kepala keluarga Atmaja, orang yang berstatus tinggi. Sekarang dia malah menjadi bawahan orang lain.Chandra menatap Ronald yang muncul di depan Pengadilan Diwangsa bersama beberapa anggota Junwa. Chandra menghampiri mereka dan berkata, “Ternyata Ronald, aku kira siapa. Sekarang sudah berani muncul di depan publik? Nggak takut Rully cari masalah sama kamu?”Ronald tertawa pelan, “Jenderal Langit suka bercanda. Untuk apa Kakek cari masalah sama aku?”“Nggak usah pura-pura di sini. Demi mendapatkan inti

  • Jenderal Naga   Bab 1487

    Mengikuti perintah Paul, orang-orang yang mengepung Pengadilan Diwangsa segera mundur. Bahkan Paul juga kembali ke pangkalan militer. Saat ini, hanya tersisa Chandra, Ronald dan beberapa prajurit Junwa yang berada di Pengadilan Diwangsa.Pengadilan Diwangsa, di sebuah ruangan kantor.Chandra dan Ronald duduk berhadapan. Keduanya saling menatap satu sama lain. Atmosfer di antara mereka rasanya tidak biasa.“Chandra, setelah ini kamu mau apa?”Ronald berbicara lebih dulu. Suaranya memecahkan keheningan di antara mereka. Alih-alih menjawab, Chandra justru berpikir sejenak.Setelah ini, Chandra ingin merekomendasikan hakim baru dan mengendalikan Pengadilan Diwangsa sepenuhnya, sebagai persiapan persidangan orang-orang besar berikutnya. Namun, jika hakim baru ingin menjawab, Chandra butuh persetujuan dari beberapa pihak. Sekalipun Raja setuju juga belum tentu bisa.Chandra memutar bola matanya lalu melihat ke arah Ronald. Sesaat kemudian, dia baru berkata, “Selanjutnya, aku ingin ambil kend

  • Jenderal Naga   Bab 1488

    Dery menyuruh semua orang di ruangan itu pergi. Saat ini, hanya tersisa dia dan Ronald di ruangan itu.Dery menatap Ronald dan berkata, “Ada hal apa kamu bisa beritahu aku sekarang.”“Jadi begini, Pak Dery ....”Ronald mendekat dan berbisik di telinga Dery, “Apakah Pak Dery masih ingat terakhir kali ....”Saat berbicara, Ronald diam-diam mengumpulkan kekuatan. Seluruh energinya dikumpulkan di telapak tangannya. Setelah mengucapkan kata terakhir kali, dia tiba-tiba menyerang dada Dery dengan telapak tangannya.Ronald telah mencapai Delapan Alam. Sangat menakutkan ketika pesilat Delapan Alam menyerang dengan seluruh kekuatannya. Tubuh Dery langsung membentuk busur dan terhempas ke belakang.Duar!Tubuh Dery menghantam dinding. Dinding di belakangnya langsung hancur, tapi tubuh Dery masih terhempas ke belakang. Setelah menabrak banyak tembok, akhirnya dia jatuh di antara reruntuhan dan memuntahkan darah.Ada banyak orang di sini. Gerakan yang tiba-tiba itu menarik perhatian orang-orang di

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status