“Selain itu, kamu adalah pemimpin Pasukan Api Merah yang berteman baik dengan Arya si Jenderal Dataran Utara yang merupakan ayah dari pacarnya Paul.”“Hampir semua pasukan yang ada di Someria berada di dalam genggamanmu. Jadi, siapa lagi orang yang lebih baik untuk menjadi Raja Someria selain kamu?”“Soni yang merupakan kepala keluarga Atmaja mendukungmu sepenuh jiwanya. Kamu juga punya hubungan yang baik dengan Maniso yang merupakan pemimpin kelompok Gunung Langit. Selain itu, kamu punya Kadir yang siap membantumu di Diwangsa.”“Apa semua alasan itu belum cukup untuk membuatmu menjadi seorang Raja?” jelas Nova panjang lebar.Chandra memegang hidungnya lalu berkata, “Memang seperti itu secara teorinya. Tapi, aku nggak tertarik untuk jadi seorang Raja sekaligus orang paling berkuasa di negara ini. Lagi pula, semakin tinggi kedudukan seseorang, maka semakin besar juga tanggung jawab yang harus dipikul. Belum tentu aku benar-benar bisa memerintah negara ini dengan baik.”Kemudian Chandra
Chandra merasa tenang ketika melihat keadaan Nova yang baik-baik saja. Namun, Chandra tetap berusaha mengingatkan Nova dengan berkata, “Kamu tetap harus berhati-hati. Bahkan lebih baik kalau kamu buang saja pedang itu.”“Sayang, nggak apa-apa, kok.”Nova berdiri lalu mengambil pedang yang ada di atas meja seraya berkata, “Pedang ini bagus banget dan benar-benar tajam. Selain itu, pedang ini juga nggak bisa dihancurkan. Tapi, pedang ini justru bisa menghancurkan apa pun yang ada di depannya. Bahkan, baja saja bisa dengan mudahnya dipotong dengan pedang ini.”Chandra langsung menatap Nova dengan tatapan heran. Walaupun tidak ada banyak perubahan dalam diri Nova, Chandra tetap saja merasa ada yang tidak beres dengan istrinya ini. Bukankah seorang perempuan seharusnya menyukai pakaian yang indah, kosmetik ataupun barang-barang perempuan lainnya? Lalu kenapa Nova justru sangat tertarik dengan pedang ini? Namun, Chandra tidak ingin terlalu memikirkan masalah ini. “Nova, aku berniat untuk m
Pemikiran gila itu terus muncul di benaknya, sekalipun dia sudah mempelajari metode pemeliharaan tubuh. Nova tidak bisa membayangkan, apa yang terjadi pada orang-orang yang memiliki darah kura di tubuhnya, tapi tidak mempelajari metode pemeliharaan tubuh. Orang-orang itu pastinya memiliki pemikiran yang sangat gila. “Hufh!” Nova menarik napas panjang lalu mengambil Pedang Keji Sejati dan berjalan keluar. Dia kembali masuk ke dalam mobilnya untuk pergi menuju rumah keluarga Atmaja. Di sisi lain, Sonia masih duduk di ruang tamu kediaman keluarga Atmaja setelah Chandra pergi. Dia sudah benar-benar terobsesi dengan pemikirannya sendiri. Dia duduk di sana selama satu jam sampai akhirnya dia mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Dia langsung melihat sosok Nova ketika menoleh ke arah sumber suara itu. Sonia sama sekali tidak terkejut dengan kemunculan Nova. Dia justru tetap duduk dengan tenang seraya berkata, “Sini, duduklah!”Nova duduk sesuai ajakan Sonia lalu meletakka
Sonia sama sekali tidak terkejut ketika Nova datang kembali ke kediaman keluarga Atmaja. Dia memang sudah menebak hal ini sebelumnya. Karena Sonia sudah bisa menebak identitas rahasia Nova yang merupakan pemimpin dari Langit Mistika. Sonia tahu kalau Nova pasti berniat untuk melakukan perhitungan dengan Sonia setelah Nova melihat laki-laki yang dicintainya berada dalam pelukan perempuan lain dengan kedudukan dan kekuatan yang dimilikinya saat ini. Namun, sekarang Sonia sedikit ragu dengan apa yang ada dalam pikiran Nova setelah mendengar jawaban Nova yang terus membuatnya tercengang.“Aku datang ke sini cuma mau bilang sama kamu agar kamu melakukan yang terbaik untuk membantu Chandra. Aku bisa mengangkatmu menjadi kepala keluarga Atmaja dan aku juga bisa menarikmu turun dari kedudukanmu itu,” jawab Nova lembut lalu berdiri dan berbalik hendak pergi meninggalkan kediaman keluarga Atmaja. Namun, Nova tiba-tiba berhenti ketika dia berada tepat di depan pintu masuk lalu berkata, “Selain
Perusahaan ini bangkrut setelah berhasil mengembangkan teknologi baru yang berhasil menjadi incaran keluarga Tanoto. Namun, karena alasan itu juga keluarga Tanoto membuat perusahaan itu bangkrut. Setelah itu, pemimpin Perusahaan yang bernama Erwin langsung menghilang bagaikan ditelan bumi. Kemungkinan besar, Erwin masih hidup, jika melihat sikap keluarga Tanoto yang terus mengganggu Ruby. Namun, Erwin pasti bersembunyi sambil membawa hasil penelitian perusahaannya. “Baik, saya akan melaksanakannya!” balas Paul sambil mengangguk lalu segera pergi meninggalkan ruangan kantor Chandra. Paul bergegas menggunakan hak Istimewa yang dimiliki oleh Pasukan Api Merah untuk menyelidiki Nilo Technology milik Erwin. Chandra juga tetap berada di dalam ruangan kantornya dan tidak pergi ke mana-mana untuk menunggu hasil investigasi yang Paul jalankan. Akhirnya, Paul kembali setelah Chandra menunggu selama dua jam lamanya. Dia masuk ke dalam kantor sambil membawa dokumen yang berisikan informasi yan
Hendi mendorong pintu besi sambil meraung penuh amarah. Walaupun usianya sudah tua, suaranya terdengar sangat nyaring. Dia terus mendorong dan mengguncang pintu besi itu berusaha untuk mendobraknya, tapi pintu itu sama sekali tidak bergeming. Chandra menatap Hendi sambil tersenyum tipis lalu berkata, “Hendi, pastinya kamu sudah mengerti bagaimana keadaanmu saat ini, kan? Apa kamu pikir, orang-orang yang ada di luar sana akan membantumu keluar dari tempat ini?”Kemudian Chandra melambai ke arah prajurit yang ada di belakangnya lalu berkata, “Buka pintunya!”Prajurit yang ada di belakang Chandra bergegas melangkah ke depan lalu membuka pintu besi sesuai perintah Chandra. Hendi bergegas menerobos keluar setelah pintu besi terbuka yang membuat si prajurit langsung mengangkat senjatanya dan mengarahkannya ke arah Hendi. Hendi langsung terpaku lalu menatap Chandra dengan penuh kebencian. “Mundur!” teriak si prajurit sambil terus mengarahkan senjatanya ke arah Hendi. Hendi bergegas mundur
Kata-kata yang dilontarkan Chandra benar-benar mengejutkan Hendi. Dia tidak menyangka kalau Chandra memiliki nyali sebesar itu. “Chandra, apa kamu yakin bisa menghadapi konsekuensinya? Apa kamu tahu konsekuensi kalau kamu berani menyentuh orang-orang itu? Mereka sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Someria, sekalipun mereka adalah orang-orang yang bersalah. Someria pastinya akan berada dalam kekacauan kalau sampai kamu menangkap mereka semua,” jelas Hendi. “Kamu nggak perlu mengkhawatirkan masalah itu. Aku sudah tahu bagaimana cara menanggulangi akibat dari masalah itu ke depannya,” balas Chandra tenang. Hendi langsung melangkah mundur beberapa langkah setelah mendengar pernyataan Chandra. Dia butuh beberapa saat untuk bisa menenangkan diri. “Chandra, aku yakin kamu pastinya nggak akan berani melakukannya. Apa kamu tahu seberapa dalam air ini? Kamu adalah prajurit kuno, jadi kamu pasti tahu kan tentang Kamar Dagang Timur Besar. Kamar Dagang Timur Besar pastinya nggak
“Apa kamu tahu berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan sampai penelitian itu selesai? Aku yakin kamu nggak tahu dan nggak akan bisa membayangkan berapa besar biaya itu,” ujar Hendi penuh semangat. Kemudian dia berdiri dan kembali berkata dengan penuh antusias, “Chandra, lebih baik kamu segera keluarkan aku dari sini. Aku yakin, kamu pasti akan mendapat masalah yang sangat besar kalau kamu terus menahanku di sini.”Chandra sama sekali tidak menghiraukan perkataan Hendi. Dia langsung saja berbalik dan pergi meninggalkan sel tahanan Hendi. Para prajurit Pasukan Api Merah bergegas mengeluarkan bangku lalu kembali mengunci pintu sel tahanan Hendi setelah Chandra pergi. “Chandra, kembali kamu!” seru Hendi penuh amarah dari belakang Chandra. “Kamu pasti akan menyesal nanti! Kamu pasti juga nggak tahu kan siapa orang yang mendirikan Kamar Dagang Timur Besar? Orang-orang yang mendirikannya adalah orang-orang hebat dan kamu nggak boleh menyinggung mereka sedikit pun,” lanjut Hendi berusaha
Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis
Beberapa prajurit segera datang mendekat karena melihat adanya kesempatan untuk menyingkirkan lawan.“Pergi.”Raut wajah Chandra menjadi muram. Aura yang sangat kuat memancar dari tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya beberapa kali, badai energi sejati datang menerpa. Para prajurit yang hendak mendekat seketika ketakutan dan bergegas mundur.Setelah mengetahui kekuatan Chandra, seketika tidak ada seorang pun yang berani datang dan mencari masalah.Luna duduk di tanah. Wajahnya tampak pucat. “Aku terluka. Kak Chandra, kamu nggak perlu pedulikan aku. Kalau kamu bawa aku terus, kamu pasti akan terbebani. Kalau aku jadi bebanmu dan buat kamu gagal masuk ke Sekte Dayan, maka aku akan jadi orang yang berdosa,” kata Luna dengan suara lemah.Chandra tertawa pelan. “Aku sudah janji sama kamu akan buat kamu masuk ke Sekte Dayan. Aku pasti penuhi janjiku.”Usai berkata, Chandra mengangkat tangannya, lalu sebatang kawat baja keluar dari dalam lengan bajunya. Kawat baja itu retak lalu berubah menjadi
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi