Share

Bab 1328

Author: Angin
Chandra merasa tenang ketika melihat keadaan Nova yang baik-baik saja.

Namun, Chandra tetap berusaha mengingatkan Nova dengan berkata, “Kamu tetap harus berhati-hati. Bahkan lebih baik kalau kamu buang saja pedang itu.”

“Sayang, nggak apa-apa, kok.”

Nova berdiri lalu mengambil pedang yang ada di atas meja seraya berkata, “Pedang ini bagus banget dan benar-benar tajam. Selain itu, pedang ini juga nggak bisa dihancurkan. Tapi, pedang ini justru bisa menghancurkan apa pun yang ada di depannya. Bahkan, baja saja bisa dengan mudahnya dipotong dengan pedang ini.”

Chandra langsung menatap Nova dengan tatapan heran. Walaupun tidak ada banyak perubahan dalam diri Nova, Chandra tetap saja merasa ada yang tidak beres dengan istrinya ini. Bukankah seorang perempuan seharusnya menyukai pakaian yang indah, kosmetik ataupun barang-barang perempuan lainnya? Lalu kenapa Nova justru sangat tertarik dengan pedang ini? Namun, Chandra tidak ingin terlalu memikirkan masalah ini.

“Nova, aku berniat untuk m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
terimakasih, sdh diberi bab banyak. lanjut terus kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1329

    Pemikiran gila itu terus muncul di benaknya, sekalipun dia sudah mempelajari metode pemeliharaan tubuh. Nova tidak bisa membayangkan, apa yang terjadi pada orang-orang yang memiliki darah kura di tubuhnya, tapi tidak mempelajari metode pemeliharaan tubuh. Orang-orang itu pastinya memiliki pemikiran yang sangat gila. “Hufh!” Nova menarik napas panjang lalu mengambil Pedang Keji Sejati dan berjalan keluar. Dia kembali masuk ke dalam mobilnya untuk pergi menuju rumah keluarga Atmaja. Di sisi lain, Sonia masih duduk di ruang tamu kediaman keluarga Atmaja setelah Chandra pergi. Dia sudah benar-benar terobsesi dengan pemikirannya sendiri. Dia duduk di sana selama satu jam sampai akhirnya dia mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Dia langsung melihat sosok Nova ketika menoleh ke arah sumber suara itu. Sonia sama sekali tidak terkejut dengan kemunculan Nova. Dia justru tetap duduk dengan tenang seraya berkata, “Sini, duduklah!”Nova duduk sesuai ajakan Sonia lalu meletakka

  • Jenderal Naga   Bab 1330

    Sonia sama sekali tidak terkejut ketika Nova datang kembali ke kediaman keluarga Atmaja. Dia memang sudah menebak hal ini sebelumnya. Karena Sonia sudah bisa menebak identitas rahasia Nova yang merupakan pemimpin dari Langit Mistika. Sonia tahu kalau Nova pasti berniat untuk melakukan perhitungan dengan Sonia setelah Nova melihat laki-laki yang dicintainya berada dalam pelukan perempuan lain dengan kedudukan dan kekuatan yang dimilikinya saat ini. Namun, sekarang Sonia sedikit ragu dengan apa yang ada dalam pikiran Nova setelah mendengar jawaban Nova yang terus membuatnya tercengang.“Aku datang ke sini cuma mau bilang sama kamu agar kamu melakukan yang terbaik untuk membantu Chandra. Aku bisa mengangkatmu menjadi kepala keluarga Atmaja dan aku juga bisa menarikmu turun dari kedudukanmu itu,” jawab Nova lembut lalu berdiri dan berbalik hendak pergi meninggalkan kediaman keluarga Atmaja. Namun, Nova tiba-tiba berhenti ketika dia berada tepat di depan pintu masuk lalu berkata, “Selain

  • Jenderal Naga   Bab 1331

    Perusahaan ini bangkrut setelah berhasil mengembangkan teknologi baru yang berhasil menjadi incaran keluarga Tanoto. Namun, karena alasan itu juga keluarga Tanoto membuat perusahaan itu bangkrut. Setelah itu, pemimpin Perusahaan yang bernama Erwin langsung menghilang bagaikan ditelan bumi. Kemungkinan besar, Erwin masih hidup, jika melihat sikap keluarga Tanoto yang terus mengganggu Ruby. Namun, Erwin pasti bersembunyi sambil membawa hasil penelitian perusahaannya. “Baik, saya akan melaksanakannya!” balas Paul sambil mengangguk lalu segera pergi meninggalkan ruangan kantor Chandra. Paul bergegas menggunakan hak Istimewa yang dimiliki oleh Pasukan Api Merah untuk menyelidiki Nilo Technology milik Erwin. Chandra juga tetap berada di dalam ruangan kantornya dan tidak pergi ke mana-mana untuk menunggu hasil investigasi yang Paul jalankan. Akhirnya, Paul kembali setelah Chandra menunggu selama dua jam lamanya. Dia masuk ke dalam kantor sambil membawa dokumen yang berisikan informasi yan

  • Jenderal Naga   Bab 1332

    Hendi mendorong pintu besi sambil meraung penuh amarah. Walaupun usianya sudah tua, suaranya terdengar sangat nyaring. Dia terus mendorong dan mengguncang pintu besi itu berusaha untuk mendobraknya, tapi pintu itu sama sekali tidak bergeming. Chandra menatap Hendi sambil tersenyum tipis lalu berkata, “Hendi, pastinya kamu sudah mengerti bagaimana keadaanmu saat ini, kan? Apa kamu pikir, orang-orang yang ada di luar sana akan membantumu keluar dari tempat ini?”Kemudian Chandra melambai ke arah prajurit yang ada di belakangnya lalu berkata, “Buka pintunya!”Prajurit yang ada di belakang Chandra bergegas melangkah ke depan lalu membuka pintu besi sesuai perintah Chandra. Hendi bergegas menerobos keluar setelah pintu besi terbuka yang membuat si prajurit langsung mengangkat senjatanya dan mengarahkannya ke arah Hendi. Hendi langsung terpaku lalu menatap Chandra dengan penuh kebencian. “Mundur!” teriak si prajurit sambil terus mengarahkan senjatanya ke arah Hendi. Hendi bergegas mundur

  • Jenderal Naga   Bab 1333

    Kata-kata yang dilontarkan Chandra benar-benar mengejutkan Hendi. Dia tidak menyangka kalau Chandra memiliki nyali sebesar itu. “Chandra, apa kamu yakin bisa menghadapi konsekuensinya? Apa kamu tahu konsekuensi kalau kamu berani menyentuh orang-orang itu? Mereka sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Someria, sekalipun mereka adalah orang-orang yang bersalah. Someria pastinya akan berada dalam kekacauan kalau sampai kamu menangkap mereka semua,” jelas Hendi. “Kamu nggak perlu mengkhawatirkan masalah itu. Aku sudah tahu bagaimana cara menanggulangi akibat dari masalah itu ke depannya,” balas Chandra tenang. Hendi langsung melangkah mundur beberapa langkah setelah mendengar pernyataan Chandra. Dia butuh beberapa saat untuk bisa menenangkan diri. “Chandra, aku yakin kamu pastinya nggak akan berani melakukannya. Apa kamu tahu seberapa dalam air ini? Kamu adalah prajurit kuno, jadi kamu pasti tahu kan tentang Kamar Dagang Timur Besar. Kamar Dagang Timur Besar pastinya nggak

  • Jenderal Naga   Bab 1334

    “Apa kamu tahu berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan sampai penelitian itu selesai? Aku yakin kamu nggak tahu dan nggak akan bisa membayangkan berapa besar biaya itu,” ujar Hendi penuh semangat. Kemudian dia berdiri dan kembali berkata dengan penuh antusias, “Chandra, lebih baik kamu segera keluarkan aku dari sini. Aku yakin, kamu pasti akan mendapat masalah yang sangat besar kalau kamu terus menahanku di sini.”Chandra sama sekali tidak menghiraukan perkataan Hendi. Dia langsung saja berbalik dan pergi meninggalkan sel tahanan Hendi. Para prajurit Pasukan Api Merah bergegas mengeluarkan bangku lalu kembali mengunci pintu sel tahanan Hendi setelah Chandra pergi. “Chandra, kembali kamu!” seru Hendi penuh amarah dari belakang Chandra. “Kamu pasti akan menyesal nanti! Kamu pasti juga nggak tahu kan siapa orang yang mendirikan Kamar Dagang Timur Besar? Orang-orang yang mendirikannya adalah orang-orang hebat dan kamu nggak boleh menyinggung mereka sedikit pun,” lanjut Hendi berusaha

  • Jenderal Naga   Bab 1335

    “Hufh!”Luandi menarik napas panjang dan berusaha untuk menenangkan diri. Sekarang, bukan saatnya untuk mencari siapa pihak yang harus bertanggung jawab. Luandi duduk sambil menatap sosok raja yang ada di hadapannya lalu berkata, “Aku dan Guru sudah benar-benar kecewa padamu. Bahkan Guru memintaku untuk memperingatkanmu agar kamu melakukan pekerjaanmu dengan serius selama 6 bulan ini. Lebih baik kamu tidak usah banyak ikut campur dan biarkan saja masalah itu ….”Luandi langsung saja berdiri dan berbalik lalu pergi meninggalkan raja setelah selesai melontarkan kata-katanya. Raut wajah raja seketika berubah serius setelah mendengar perkataan Luandi. Di sisi lain, Chandra melihat Luandi sedang berjalan keluar dari istana dengan raut wajah kesal tepat ketika Chandra baru saja tiba di depan Istana Dewa Naga dan turun dari mobil. Bahkan, Luandi sama sekali tidak menyapa Chandra dan tetap berjalan menuju sebuah mobil hitam yang tidak jauh dari Chandra. Chandra menatap Luandi dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 1336

    Raja terus bercerita tentang sejarah Kamar Dagang Timur Besar.“Saat itu, Someria masih sangat tertinggal dari negara lain dari segala aspek. Ada banyak sekali rakyat miskin di negara ini yang kelaparan dan tidak punya tempat tinggal. Bahkan, listrik juga belum tersedia di banyak wilayah.”“Akhirnya, Raja Dery mendirikan Kamar Dagang Timur Besar dengan 2 tujuan. Pertama, agar empat keluarga besar tidak mencampuri urusan negara. Jadi, Raja Dery mengajak para prajurit kuno dari empat keluarga kuno untuk membentuk Kamar Dagang Timur Besar agar mereka bisa menghasilkan banyak uang dan tidak mengganggu urusan negara. Tujuan lainnya adalah untuk menyejahterakan rakyat.”“Akhirnya, keempat keluarga kuno ini berhasil tumbuh dan berakar di Diwangsa. Selain itu, perekonomian Someria juga berkembang dengan sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini bisa terjadi karena para prajurit kuno dari empat keluarga kuno sudah menguasai perekonomian Someria.”“Tapi, sayangnya ada terlalu banyak p

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status