Share

Bab 1317

Author: Angin
“Bagaimana situasinya?” tanya Nova dengan raut wajah dingin.

“Ketua, selain Empat Keluarga Kuno, keluarga Aryani, Shaolin, Butang, Gunung Sakti, Panca Pedang dan beberapa keluarga besar lainnya, semua kelompok, keluarga dan prajurit lainnya sudah pulih. Boleh dibilang, sekarang sebagian besar dunia seni bela diri kuno dikendalikan oleh Langit Mistika.”

“Oke.”

Nova mengangguk pelan. Selama dua bulan ini, dia tidak pernah menganggur. Dia menaklukkan Farhat dulu, lalu menaklukkan beberapa prajurit yang rela mati. Kemudian, dia diam-diam mendirikan Langit Mistika.

Selama dua bulan ini, kekuatan Langit Mistika menjadi semakin kuat. Mereka terus menekan dan memulihkan beberapa kelompok dan keluarga.

Orang di depan Nova saat ini adalah wakil ketua Langit Mistika. Dia juga satu-satunya orang yang pernah melihat wajah asli Nova.

Orang yang berlutut itu bertanya, “Ketua, apa rencana selanjutnya? Tolong beri instruksi.”

Nova bertanya dengan tenang, “Selain Alden, pesilat yang bunuh Kura Sakti di
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1318

    Nova mengungkit soal Langit Mistika. Dia tidak mengatakan asal usul Langit Mistika. Chandra bertanya tentang Langit Mistika, tapi Nova mengatakan kalau dia tidak tahu apa-apa.Chandra tampak seperti sedang berpikir keras. Di saat seperti ini malah muncul sebuah kelompok bernama Langit Mistika, ini jelas bukan hal yang baik.Setelah berpikir sejenak, Chandra bertanya lagi, “Selain Langit Mistika yang baru muncul ini, ada berita apa lagi di dunia seni bela diri kuno?”“Nggak ada lagi.” Nova meringkuk di dalam pelukan Chandra dan berkata, “Selain Alden, pesilat yang muncul di Kelompok Gunung Langit hari itu belum ada yang muncul. Tapi situasi di Diwangsa saat ini kurang bagus.”“Oh ya?” Chandra tertegun, lalu bertanya, “Bagaimana situasi di Diwangsa sekarang?”“Menurut kabar dari Sonia, Alden datang ke Diwangsa sebulan yang lalu. Sejak itu, dia mulai terlibat dengan urusan di Dunia Fana. Dia juga membentuk keluarga Kirana. Sekarang keluarga Kirana sangat berkuasa, mereka juga terlibat dal

  • Jenderal Naga   Bab 1319

    “Iya, aku tahu, kok.”Chandra mengambil ponsel dan Pedang Penghakiman. Setelah itu, dia bergegas keluar. Dia naik taksi langsung menuju pangkalan militer.“Jenderal Langit.”Begitu memasuki pangkalan militer, para prajurit di pangkalan militer yang bertemu dengannya bersikap hormat padanya. Chandra menganggukkan kepala, sebagai salam kepada para prajurit itu. Kemudian, dia langsung pergi ke kantor.Plok!Sebelum masuk ke kantor Paul, Chandra telah mendengar suara dari dalam.“Paul, aku katakan sekali lagi. Cepat lepaskan dia, atau kamu tanggung sendiri akibatnya.”Chandra mendengar makian keras datang dari dalam kantor. Dia pun membuka pintu dan masuk ke dalam.Di kantor Paul, ada seorang pria tua berseragam militer sedang menunjuk ke hidung Paul dan memarahinya, “Ini Diwangsa, bukan Gurun Selatan. Kamu nggak punya hak ambil keputusan.”“Jenderal Langit.”Paul yang duduk di kursi, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun saat di marahi. Begitu melihat Chandra yang membuka pintu dan ma

  • Jenderal Naga   Bab 1320

    Chandra duduk di sofa di kantor Paul. Paul segera mengeluarkan rokok dan menyerahkannya kepada Chandra. Setelah itu, dia duduk di seberang Chandra.“Terima kasih atas kerja kerasmu selama ini.” Chandra menerima rokok dari Paul dan menyalakannya, lalu dia bertanya, “Selain Rendi, siapa lagi yang tekan kamu selama ini?”“Wah, banyak banget.” Paul menyalakan sebatang rokok juga dan berkata, “Hampir semua orang besar di Diwangsa datang cari aku. Ada yang ancam, ada yang bujuk. Tapi aku selalu menghindari mereka.”“Hmm.” Chandra mengangguk dan berkata, “Keluarga Tanoto sudah berakar di Diwangsa selama ratusan tahun. Mereka adalah keluarga terkuat di Dunia Fana, punya banyak hubungan nggak jelas dengan banyak tokoh besar. Dengan mengusik Hendi pasti akan menyebabkan serangkaian reaksi. Nanti kamu tuliskan daftar namanya, aku punya rencana.”“Baik,” jawab Paul sambil menganggukkan kepala.“Aku pergi cari Raja dulu.”Chandra tidak berlama-lama di pangkalan militer. Setelah bicara sebentar deng

  • Jenderal Naga   Bab 1321

    “Siapa kandidat raja baru pilihanmu?” tanya Chandra.Raja tenggelam dalam pikirannya. Sesaat kemudian, dia baru berkata, “Awalnya, aku pertimbangkan kamu.”“Aku?” Chandra tercengang.“Iya. Beberapa waktu lalu, ketika kamu dijebak oleh Teuku dan diturunkan pangkatmu, awalnya aku berencana atur kamu masuk dunia politik saja. Tapi ternyata banyak hal yang terjadi. Setelah itu, aku sadar kalau kamu mungkin seorang jenderal yang baik, tapi bukan seorang pengelola yang baik,” ujar Raja.Chandra menggosok hidungnya dan bertanya, “Kalau sekarang?”Raja bertepuk tangan. Suara tepuk tangan bergema di dalam ruangan. Kemudian, seorang pria yang terlihat berusia empat puluhan masuk ke dalam ruangan. Tinggi badan pria itu sekitar 180 cm. Dia mengenakan setelan jas berwarna hitam. Dia memiliki wajah yang sempurna dan penampilan yang sangat mengesankan.“Raja, Jenderal Langit.”Begitu orang itu masuk dan melihat dua orang yang duduk di dalam ruangan, dia segera menyapa dengan sedikit rasa hormat.Raja

  • Jenderal Naga   Bab 1322

    Kadir tiba di Diwangsa lebih dulu. Dia buru-buru pergi meninggalkan Rivera dan langsung pergi menuju Diwangsa setelah Chandra berhasil menyembuhkannya dengan Jarum 81 Langit. Dia datang ke Diwangsa dengan tujuan untuk mencari tahu apakah dirinya masih memiliki kesempatan untuk mengendalikan suku Dukun. “Chandra, kamu di mana sekarang?” tanya Kadir dari balik telepon. “Aku sudah di Diwangsa,” jawab Chandra cepat. “Ada yang mau aku bicarakan sama kamu, tapi aku sedang mengisolasi diri. Jadi, aku harap kamu bisa datang ke tempatku. Nanti, aku kirimkan alamatnya padamu,” ujar Kadir. “Oke,” pungkas Chandra lalu menutup teleponnya. Chandra langsung pergi menemui Kadir setelah menerima alamat yang dikirimkan orang itu padanya. Kadir ternyata berada di sebuah rumah yang berada di pinggiran kota. Kawasan ini bisa dibilang cukup terpencil. Di daerah ini hanya ada pemukiman mewah dengan deretan pekarangan yang sangat terawat. Tempat ini adalah daerah pemukiman bagi warga kaya raya. Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 1323

    Tidak lama kemudian, Chandra berdiri lalu berkata, “Aku pulang dulu. Hubungi aku kalau nanti ada masalah.”Kadir ikut berdiri lalu mengantar Chandra sampai pintu depan rumah untuk mengantar kepergiannya. Chandra memutuskan untuk pergi ke kediaman keluarga Atmaja setelah meninggalkan rumah Kadir. Tidak lama kemudian, Chandra sudah tiba di depan pintu gerbang keluarga Atmaja di mana ada beberapa penjaga yang sedang berjaga. Para penjaga langsung tercengang ketika melihat kemunculan Chandra.Mereka langsung memberi hormat seraya berkata, “Jenderal Langit!”Seluruh keluarga Atmaja termasuk para pelayan dan penjaga selalu saja meremehkan Chandra sebelumnya. Namun, semua itu berubah setelah Konferensi Gunung Langit. Seluruh penjaga yang bertugas di keluarga Atmaja tidak lagi berani meremehkan Chandra seiring dengan berkembangnya reputasi Chandra dalam dunia seni bela diri kuno.“Apa Sonia ada?” tanya Chandra tanpa banyak basa-basi. “Bu Sonia sedang tidak ada di rumah,” jawab salah seorang

  • Jenderal Naga   Bab 1324

    Sonia kembali berpikir. Bagaimanapun juga, Diwangsa adalah ibu kota dari Someria yang telah menjadi pusat ekonomi negara ini. Dampak yang akan ditimbulkan dari tindakan Chandra bukan hanya akan mempengaruhi satu atau dua perusahaan saja. Kemungkinan besar akan ada 80 persen perusahaan yang berakar di Diwangsa yang pastinya akan terdampak dari tindakan yang diambil oleh Chandra. Oleh karena itu, masalah ini harus ditangani dengan sangat baik agar tidak terjadi masalah yang sangat besar ke depannya. “Kak Chandra, jadi begini,” ujar Sonia lalu sempat terdiam selama beberapa saat. Kemudian dia kembali berkata, “Sepertinya keluarga Atmaja nggak akan mampu menangani masalah ini, sekalipun kami merekrut pihak-pihak yang masih suci. Selain itu, sulit rasanya menggabungkan berbagai pihak untuk saling bekerja sama dengan adanya politik kepentingan dari masing-masing pihak.”Chandra mencoba untuk mendengarkan penjelasan Sonia dengan saksama tentang hal-hal yang tidak dia mengerti seperti ini.

  • Jenderal Naga   Bab 1325

    “Kak Chandra, aku suka sama kamu. Aku rela melakukan apa pun untuk membantumu. Aku akan berusaha yang terbaik untuk terus membantumu dan mengendalikan keluarga Atmaja sekaligus menambah koneksi. Aku rela melakukan semua itu sampai waktu pemilihan umum tiba. Aku akan terus membantumu untuk mengumpulkan suara terbanyak dalam pemilihan umum nanti. Aku akan terus mendukungmu untuk naik takhta menjadi Raja Someria,” ujar Sonia dengan penuh semangat. Pikiran Chandra juga ikut terbawa suasana. Dia memikirkan bagaimana keadaannya ketika dia menjadi seorang Raja. Dia bisa duduk di biduk kekuasaan sebuah negara dengan ratusan juta penduduk. Selain itu, dia juga bisa memiliki banyak selir yang siap melayaninya kapan pun dia mau. Chandra merasa terkejut sekaligus malu ketika semua pemikiran itu muncul di dalam benaknya. Dia buru-buru mengaktifkan metode pemeliharaan tubuh untuk menjernihkan pikirannya. Tidak lama kemudian, dia sudah kembali tenang. Sonia masih memeluk Chandra ketika tiba-tiba s

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status