Di pinggiran Kota Diwangsa, jalan raya tanpa orang. Di pinggir jalan, di jalur penghijauan. Sosok bertopeng menakutkan dan memakai mantel hitam besar melempar seorang pria tua ke tanah.Pria yang dilempar ke tanah tidak lain adalah Farhat. Dia jatuh ke tanah dengan menyedihkan. Pada detik berikutnya, dia menatap Nova yang berdiri di depannya dengan topeng yang menakutkan. Wajah tuanya tampak suram.“Siapa kamu? Sebenarnya siapa kamu? Kenapa kamu bawa aku ke sini?”Ada sedikit rasa takut di dalam hati Farhat. Berhadapan dengan Nova yang sangat kuat, dia justru tidak punya keinginan untuk bertarung. Farhat tidak tahu siapa orang di depannya, juga tidak tahu mengapa orang itu membawanya ke sini. Hanya saja, Farhat bisa merasakan ancaman kematian yang mendekat.Nova menatap Farhat yang jatuh ke tanah. Darah di dalam tubuhnya telah tenang kembali. Pikirannya sangat jernih, dia tahu apa yang sedang dia lakukan.“Farhat, sekarang kamu hanya ada dua pilihan. Yang pertama, mati. Yang kedua, ker
“Ketua.”Begitu Farhat pulang, sebagian besar anggota keluarga Atmaja terlihat gembira. Farhat menatap Sonia yang berada di kursi utama, lalu menatap keluarga Atmaja lainnya.“Tuan, siapa yang bawa Tuan pergi?” salah satu dari empat bawahan Farhat mendekat dan bertanya.Farhat mengangkat tangan dan memotong perkataan orang itu. Dia tidak menjawab, tapi melihat ke arah Sonia yang berada di kursi utama. Kemudian, dia berjalan ke depan Sonia.Sonia juga menyadari ada yang tidak beres dengan ekspresi Farhat. Oleh karena itu, dia spontan berdiri dan mundur beberapa langkah.“A-apa yang ingin kamu lakukan?”“Huh!” Farhat tiba-tiba tertawa. Hal itu membuat Sonia menjadi semakin bingung.“Sonia, mulai sekarang, kamu adalah kepala keluarga Atmaja,” kata Farhat.Satu kalimat dari Farhat bagaikan sebuah batu yang menimbulkan ombak besar. Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, semua orang terkejut bukan main.“Apa maksud Kakek Farhat?”“Ketua, kenapa kamu mengalah? Bagaimana gadis kecil sepert
Setelah Nova pergi dari rumah keluarga Atmaja, dia melepas topengnya. Dia melipat topeng itu dan menyimpannya. Kemudian, dia bergegas kembali ke hotel.Setibanya di hotel, Nova langsung melepas mantel besarnya serta baju luarnya. Dia hanya mengenakan pakaian yang tipis. Dia merapikan rambut hitamnya, lalu duduk bersandar di sofa yang empuk.Nova tidak tahu apakah dia telah melakukan hal yang benar. Akan tetapi, dia tidak punya pilihan lain. Dia merasa malu pada Chandra. Chandra selalu memberi tanpa pamrih, tapi dia tidak tahu kebaikan pria itu. Dia baru tahu bagaimana menghargai Chandra ketika dia kehilangan pria itu.Nova ingin selalu bersama Chandra dan menghabiskan sisa hidupnya bersama. Namun, perhatian Chandra selalu tertuju pada negara. Jika negaranya tidak tentram, Chandra tidak akan menyerah. Chandra tidak akan mengasingkan diri bersamanya dan menjalani kehidupan yang tak terkekang dengan sepenuh hati. Demi Chandra, Nova harus melakukan hal-hal seperti ini.Kota Rivera.Chandr
Selain itu, Tri Bunga yang dihasilkan setelah memasuki Alam Ketujuh juga berkumpul. Puncak Sinergi Tri Bunga yang sesungguhnya, Lima Energi Esensial.Aura di tubuh Chandra saat ini meningkat secara ekstrim. Dia pelan-pelan berdiri dengan ekspresi tenang di wajahnya. Tidak ada kegembiraan, juga tidak ada kekhawatiran. Dia pun bergumam pelan, “Akhirnya sudah masuk ke Delapan Alam.”Setelah mengasingkan diri selama dua bulan sambil menyerap energi inti dalam Kura Sakti, energi sejatinya meningkat drastis, vitalitasnya juga menjadi sangat kuat. Sekarang, Chandra telah memasuki Delapan Alam.Chandra menarik kembali aura yang terpancar dari tubuhnya. Kemudian, dia keluar dari kamar. Saat ini, hari sudah malam.Ruang tengah di lantai bawah.Beberapa orang sedang berkumpul di sana. Grace, Sandra, Amanda dan Mawar. Keempat orang itu telah mengenal seni bela diri. Dalam dua bulan terakhir, kalau tidak sibuk dengan urusan perusahaan, maka mereka akan berlatih seni bela diri di rumah dan berdiskus
Sudah lebih dari dua bulan, hampir tiga bulan sejak Konferensi Kelompok Gunung Langit. Para pesilat yang mendapatkan inti dalam Kura Sakti seharusnya juga telah selesai memurnikan inti dalam. Juga sudah waktunya untuk keluar dan membuat kekacauan.Pemilihan umum pada bulan Oktober juga tinggal kurang lebih setengah tahun lagi. Dalam jangka waktu setengah tahun ini, Chandra harus menyelesaikan semua masalah.Para perempuan menatap Chandra dengan tatapan memelas. Setelah mengaktifkan Metode Pemeliharaan Tubuh lagi, Chandra baru bisa menekan keinginan di dalam hatinya. Kemudian, dia baru berkata kepada mereka, “Aku khawatir akan ada masalah di Diwangsa. Jadi aku nggak akan tinggal di Rivera lebih lama lagi. Malam ini juga aku akan berangkat ke Diwangsa.”“Sudah mau pergi?” Sandra tertegun sejenak dengan ekspresi kecewa di wajahnya.Selama dua bulan ini, meskipun Chandra selalu berada di rumah ini, pria itu terus mengasingkan diri di dalam kamar. Terkadang Chandra makan satu kali sehari, t
“Bagaimana situasinya?” tanya Nova dengan raut wajah dingin.“Ketua, selain Empat Keluarga Kuno, keluarga Aryani, Shaolin, Butang, Gunung Sakti, Panca Pedang dan beberapa keluarga besar lainnya, semua kelompok, keluarga dan prajurit lainnya sudah pulih. Boleh dibilang, sekarang sebagian besar dunia seni bela diri kuno dikendalikan oleh Langit Mistika.”“Oke.”Nova mengangguk pelan. Selama dua bulan ini, dia tidak pernah menganggur. Dia menaklukkan Farhat dulu, lalu menaklukkan beberapa prajurit yang rela mati. Kemudian, dia diam-diam mendirikan Langit Mistika.Selama dua bulan ini, kekuatan Langit Mistika menjadi semakin kuat. Mereka terus menekan dan memulihkan beberapa kelompok dan keluarga.Orang di depan Nova saat ini adalah wakil ketua Langit Mistika. Dia juga satu-satunya orang yang pernah melihat wajah asli Nova.Orang yang berlutut itu bertanya, “Ketua, apa rencana selanjutnya? Tolong beri instruksi.”Nova bertanya dengan tenang, “Selain Alden, pesilat yang bunuh Kura Sakti di
Nova mengungkit soal Langit Mistika. Dia tidak mengatakan asal usul Langit Mistika. Chandra bertanya tentang Langit Mistika, tapi Nova mengatakan kalau dia tidak tahu apa-apa.Chandra tampak seperti sedang berpikir keras. Di saat seperti ini malah muncul sebuah kelompok bernama Langit Mistika, ini jelas bukan hal yang baik.Setelah berpikir sejenak, Chandra bertanya lagi, “Selain Langit Mistika yang baru muncul ini, ada berita apa lagi di dunia seni bela diri kuno?”“Nggak ada lagi.” Nova meringkuk di dalam pelukan Chandra dan berkata, “Selain Alden, pesilat yang muncul di Kelompok Gunung Langit hari itu belum ada yang muncul. Tapi situasi di Diwangsa saat ini kurang bagus.”“Oh ya?” Chandra tertegun, lalu bertanya, “Bagaimana situasi di Diwangsa sekarang?”“Menurut kabar dari Sonia, Alden datang ke Diwangsa sebulan yang lalu. Sejak itu, dia mulai terlibat dengan urusan di Dunia Fana. Dia juga membentuk keluarga Kirana. Sekarang keluarga Kirana sangat berkuasa, mereka juga terlibat dal
“Iya, aku tahu, kok.”Chandra mengambil ponsel dan Pedang Penghakiman. Setelah itu, dia bergegas keluar. Dia naik taksi langsung menuju pangkalan militer.“Jenderal Langit.”Begitu memasuki pangkalan militer, para prajurit di pangkalan militer yang bertemu dengannya bersikap hormat padanya. Chandra menganggukkan kepala, sebagai salam kepada para prajurit itu. Kemudian, dia langsung pergi ke kantor.Plok!Sebelum masuk ke kantor Paul, Chandra telah mendengar suara dari dalam.“Paul, aku katakan sekali lagi. Cepat lepaskan dia, atau kamu tanggung sendiri akibatnya.”Chandra mendengar makian keras datang dari dalam kantor. Dia pun membuka pintu dan masuk ke dalam.Di kantor Paul, ada seorang pria tua berseragam militer sedang menunjuk ke hidung Paul dan memarahinya, “Ini Diwangsa, bukan Gurun Selatan. Kamu nggak punya hak ambil keputusan.”“Jenderal Langit.”Paul yang duduk di kursi, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun saat di marahi. Begitu melihat Chandra yang membuka pintu dan ma
Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis
Beberapa prajurit segera datang mendekat karena melihat adanya kesempatan untuk menyingkirkan lawan.“Pergi.”Raut wajah Chandra menjadi muram. Aura yang sangat kuat memancar dari tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya beberapa kali, badai energi sejati datang menerpa. Para prajurit yang hendak mendekat seketika ketakutan dan bergegas mundur.Setelah mengetahui kekuatan Chandra, seketika tidak ada seorang pun yang berani datang dan mencari masalah.Luna duduk di tanah. Wajahnya tampak pucat. “Aku terluka. Kak Chandra, kamu nggak perlu pedulikan aku. Kalau kamu bawa aku terus, kamu pasti akan terbebani. Kalau aku jadi bebanmu dan buat kamu gagal masuk ke Sekte Dayan, maka aku akan jadi orang yang berdosa,” kata Luna dengan suara lemah.Chandra tertawa pelan. “Aku sudah janji sama kamu akan buat kamu masuk ke Sekte Dayan. Aku pasti penuhi janjiku.”Usai berkata, Chandra mengangkat tangannya, lalu sebatang kawat baja keluar dari dalam lengan bajunya. Kawat baja itu retak lalu berubah menjadi
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi