“Mana orangnya?” tanya Maniso.“A-ada di gunung.”Dengan posisi pedang tepat di depan lehernya, Lintang pun ketakutan. Dia juga tidak berani bertindak gegabah.“Bawa aku ke sana.”“Oke.”Lintang berdiri, lalu membawa Maniso ke Gunung Lohu. Sedangkan Helikopter yang telah pergi berbalik lagi dan berhenti di tanah lapang yang sama.Chandra turun dari helikopter dengan raut wajah khawatir sambil berkata, “Entah Pak Maniso bisa menyelamatkan mereka, nggak.”“Jangan khawatir, bagaimanapun juga Maniso adalah ketua Kelompok Gunung Langit. Dia memiliki pengetahuan luas, nggak akan ada masalah dalam menghadapi beberapa cecunguk,” ujar Kadir untuk menenangkan Chandra.Usai mendengar perkataan Kadir, Chandra pun mengangguk pelan. Dia terus menunggu dengan sabar.Sekitar satu jam kemudian, terlihat banyak sosok muncul di kejauhan. Sandra, Grace, Amanda, Mawar, dan Selena sedang berjalan mendekat dengan perlahan. Selain mereka, ada juga Trio L yang datang bersama mereka.Ketiga orang tersebut dipuk
Jantung Nova spontan berdebar kencang.“Ada apa denganmu?” tanya Chandra. Dia melihat raut wajah Nova yang sedikit aneh. Dia pun menatap Nova dengan heran.“Hah?”Nova berseru, lalu buru-buru menjawab, “Ng-nggak ada apa-apa. Ayo turun ke bawah untuk makan.”Usai berkata, Nova langsung menarik tangan Chandra dan mengajaknya pergi. Chandra pun tidak menaruh curiga padanya. Keduanya bergegas turun ke bawah.Banyak orang berkumpul di lantai bawah. Ada Toni, Hardi sekeluarga, Jaka sekeluarga, tiga generasi keluarga Kurniawan berkumpul bersama. Beberapa meja juga telah tertata rapi.Begitu Chandra turun ke bawah, pria itu pun menjadi pusat perhatian semua orang. Toni langsung berdiri dan berkata dengan suara keras, “Semuanya, tenang, diam sebentar. Ada sesuatu yang ingin aku katakan.”Ruang tamu yang penuh suara obrolan seketika menjadi hening. Toni menatap Chandra dan berkata, “Keluarga Kurniawan bisa bertahan sampai hari ini, berkat Chandra, juga berkat Nova ....”Toni mengatakan banyak ha
Chandra menjelaskan niatnya kepada Nova. Hanya saja, dia tidak tahu. Setelah mendengar hal itu, Nova merasa tidak senang.Akan tetapi, Nova juga tidak menghalanginya, tapi berkata, “Hmm, pergi saja.”Chandra pernah bilang di dunia ini hanya Grace yang dapat kultivasi rahasia seni bela diri yang tersembunyi di dalam Lukisan Gunung Merabu bersamanya. Karena Grace terlahir dengan tubuh yang menghasilkan energi sejati es. Selain itu, gambar 18 meridian juga memerlukan kesesuaian Yin dan Yang.“Hmm.”Chandra menutup telepon dan pergi. Dia mengemudikan mobil milik keluarga Kurniawan menuju Rumah Grace. Sementara itu, di rumah Grace. Beberapa orang berkumpul bersama, mengobrol sambil tertawa.“Guru, terimalah anggur dari muridmu ini.” Grace mengangkat gelasnya dan berdiri.Kadir mengambil anggur dari tangan Grace. Saat ini, bel pintu berbunyi. Grace spontan berkata dengan heran, “Tahun Baru begini, siapa yang datang?”Grace pun mengambil remote di atas meja dan menekannya. TV yang menggantung
Gambar 18 meridian terbagi dua untuk pria dan perempuan, sehingga total ada sembilan postur. Ada yang sangat aneh, ada pula yang sangat ambigu.Grace bersandar di pelukan Chandra. Chandra meletakkan tangannya di belakang punggung, sedangkan Grace memeluk Chandra sambil memegang tangan pria itu.Chandra menarik kembali pikirannya dan membuang-buang pikiran yang mengganggu. Setelah itu, dia pun mulai mengaktifkan energi sejati dengan serius.Setelah Yin dan Yang berpadu, energi sejati berubah dan menjadi ringan, sehingga tidak memberikan dampak apa pun pada tubuh Chandra. Selain itu, energi sejati tersebut juga memiliki efek memperbaiki dan memperkuat meridian.Sesaat kemudian, Chandra dan Grace telah menyelesaikan gerakan. Keduanya pun berhenti sejenak.“A-aku merasa energi sejatiku jadi jauh lebih kuat,” kata Grace sambil tersipu malu.Chandra juga merasa tubuhnya lebih nyaman dan berkata, “Aku nggak tahu siapa yang ciptakan metode kultivasi ini. Benar-benar aneh dan ajaib, efek menyem
Chandra menghabiskan sepanjang sore berlatih bersama Grace. Setelah latihan sepanjang sore, keduanya berubah dari yang awalnya kaku, kini menjadi lebih terbiasa.Karena pada saat berlatih energi sejati mengalir, hal itu menyebabkan mereka mengeluarkan banyak keringat dan merasa sedikit kepanasan. Oleh sebab itu, Grace pun langsung melepaskan baju luarnya, hanya mengenakan baju yang ketat dan tipis.Usia Grace masih sangat muda, tapi dia memiliki bentuk tubuh yang sangat bagus. Lekukan bagian depan dan belakang begitu bagus. Apalagi wajahnya juga begitu sempurna. Dia benar-benar seorang gadis cantik.Pada saat ini, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Kemudian, Nova masuk ke dalam kamar. Begitu dia masuk, dia melihat Chandra dan Grace sedang berpelukan. Nova seketika mematung di tempat dia berdiri.Chandra pun telah merasakan ada yang masuk ke dalam kamar. Begitu dia menoleh, dia melihat Nova di sana. Chandra juga kaget dan panik, energi sejatinya tiba-tiba terputus.Chandra mendadak berhenti
Di internet, ada analisis tentang tulisan kuno kuno. Ada juga beberapa ahli tulisan kuno yang dapat membantu menerjemahkan tulisan kuno tapi dengan bayaran.Setelah Nova mempelajarinya sebentar, dia hanya berhasil menerjemahkan beberapa kata. Oleh karena itu, dia langsung mengeluarkan uang dan mencari seorang ahli tulisan kuno. Dia pun meminta ahli tersebut untuk menerjemahkan tulisan kuno itu.Hanya saja, Nova tidak mengikuti urutan, melainkan secara acak. Dengan bantuan ahlinya, proses penerjemahan menjadi jauh lebih cepat. Namun, ini berkaitan dengan kultivasi selanjutnya. Nova tidak terlalu memercayai ahli. Oleh sebab itu, dia mencari penerjemah lain untuk membantunya menerjemahkan tulisan kuno.Selanjutnya, Nova mencari beberapa penerjemah lain secara berturut-turut. Kemudian, dia membandingkan terjemahan dari beberapa penerjemah tersebut. Ternyata, semua hasil terjemahan itu hampir serupa. Sekarang Nova baru merasa lega.Keesokan harinya, semua tulisan kuno telah selesai diterjem
Nova telah berlatih selama lebih dari sepuluh hari, keterampilannya pun meningkat dengan pesat. Dia yakin kalau energi sejati Chandra saat ini sudah hampir pulih. Jika tidak ada masalah, Chandra akan meninggalkan Kota Rivera dan pergi ke Kota Diwangsa selepas Festival Lentera.“Aku pergi cari Chandra.”Nova tidak tinggal di rumah. Dia langsung berbalik dan keluar. Kemudian, dia pergi ke rumah Grace dengan mobilnya.Rumah Grace.Selama beberapa hari ini, Chandra terus berlatih bersama Grace. Setelah proses latihan lebih dari sepuluh hari, tubuhnya perlahan-lahan pulih di bawah bantuan dari perpaduan Yin dan Yang.Meridian Chandra telah menjadi kuat, tidak takut lagi dengan dampak energi sejati yang mendominasi. Selain itu, kekuatannya juga perlahan kembali ke puncaknya.Di dalam kamar, Chandra dan Grace sedang membuat pose yang aneh. Metode latihan dan energi sejati yang berbeda menghubungkan kedua orang tersebut menjadi satu kesatuan.Dengan bantuan Chandra, energi sejati Grace juga me
Akhirnya Chandra mendapatkan kembali kekuatannya. Dengan begitu, Chandra tidak perlu tinggal bersama Grace lagi.“Sayang, kapan kamu ke Diwangsa?” tanya Nova dengan raut wajah gembira.Nova tidak ingin tinggal di Kota Rivera. Alasan utamanya karena di Kota Rivera ini, ada banyak perempuan yang memiliki hubungan tidak jelas dengan Chandra. Dia harus membawa Chandra pergi dari kota ini dan menjauh dari perempuan-perempuan ini.“Nggak terburu-buru, kok.” Chandra mengibaskan tangan dan berkata, “Meskipun sekarang kekuatanku sudah pulih, aku juga masih di alam ketujuh. Someria memiliki banyak pesilat delapan alam yang tersembunyi. Selain itu, para pesilat delapan ini mendapatkan inti dalam Kura Sakti. Setelah mereka serap inti dalam itu, kekuatan mereka pasti akan meningkat ke level yang lebih tinggi. Aku belum yakin bisa kalahkan mereka.”Chandra pasti akan kembali ke Kota Diwangsa. Ada setumpuk masalah di kota itu yang menunggunya untuk diselesaikan. Hendi, kepala keluarga Tanoto, di tang
Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala
Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s
Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m
Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah
Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni
Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra
Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal
Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi
Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki