Share

Bab 1100

Author: Angin
Meski Chandra tidak tahu persis kemampuannya Ronald, tetapi dia menyadari bahwa Ronald sangat kuat. Namun, saat ini dia tidak lagi memikirkan hal-hal tersebut.

Nova bertanya, "Sayang, apa rencanamu selanjutnya? Sebentar lagi sudah mau tiba saatnya Konferensi Gunung Langit. Apakah kamu akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengurung diri dan berlatih? Atau mau terus menjalankan rencanamu untuk membunuh Taka?"

"Jangan terburu-buru,” ucap Sonia.

Chandra dan Nova menatap perempuan itu. Sonia berpikir sejenak dan berkata, "Setelah aku berpikir, aku merasa serangan dari ketiga keluarga kali ini mungkin merupakan salah satu rencana Taka.”

“Kenapa begitu?” tanya Chandra.

“Kemampuanmu masih dirahasiakan dan nggak banyak orang yang tahu. Tapi kali ini ketiga keluarga yang lainnya mengetahui tentang kamu dan menyerangmu secara tiba-tiba. Biasanya mereka nggak akan peduli dengan dunia luar dan nggak akan tahu informasi apa pun tentang peningkatan kekuatanmu.”

“Apalagi mereka juga nggak akan tahu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
jiang chen adalah chandra. bgitu di novel aslinya.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 1101

    Nova percaya dengan Robi, tetapi apa yang dikatakan Sonia juga masuk akal. Dia merasa boleh dicoba dulu sarannya perempuan itu. Chandra berpikir sejenak.Tujuannya adalah membunuh Taka dan memancing lebih banyak Suku Dukun dan menangkap mereka semua. Kalau dia bekerja sama dengan Taka, maka akan semakin banyak informasi tentang Suku Dukun yang dia ketahui. Hal itu juga merupakan cara yang baik.“Boleh, aku ke kediaman Iskandar dan Luandi dulu. Tapi aku nggak tahu ada di mana.” “Aku ikut. Kakek pernah bawa aku ke sana, jadi aku tahu,” ujar Sonia.“Iya,” ujar Chandra.Nova tidak akan memberikan mereka berdua kesempatan untuk berduaan. Dengan cepat dia berkata, “Sayang, aku juga mau ikut.”“Nova, ini bukan mau bermain, tapi mengurus urusan.”“Aku tahu, aku yang sekarang bukan aku yang dulu. Aku juga pesilat dari Alam Ketiga. Kemampuanku jauh lebih unggul dari Sonia,” ujar Nova sambil melirik Sonia.Sonia terkekeh dan berkata, “Baiklah, ikut saja.”“Ayo,” ujar Chandra.Di waktu yang sama,

  • Jenderal Naga   Bab 1102

    “Baik, aku mengerti,” ujar perempuan itu sambil mengangguk.“Iya, pergilah. Sudah beberapa hari kurang tidur, saya mau tidur sejenak.”Taka bangkit berdiri. Dia juga tidak tahu apakah dirinya bisa tidur atau tidak. Akan tetapi, selain tidur, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia kembali ke kamarnya dan berbaring di ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap sama sekali.Rasa cemas seperti ini sudah lama tidak muncul dalam hidupnya. Taka mencoba menutup mata tetapi pikirannya berkecamuk. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan bangkit. Beberapa hari yang lalu Robi datang kepadanya dan memberi tahu tentang kekuatan Chandra. Lelaki itu mengatakan bahwa dirinya pasti akan mati di tangan Chandra.Namun pada akhirnya, Robi juga yang mengatakan bahwa jika dia bisa menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri, maka dia bisa bertahan hidup.“Apa maksud Robi? Jangan-jangan ….”Satu kemungkinan terlintas dalam pemikiran Taka. Mungkin Robi ada maksud tersirat dalam perkataannya. Lelaki itu

  • Jenderal Naga   Bab 1103

    Di luar ibu kota, sebuah mobil militer tengah melaju dengan cepat dan berhenti di sebuah kaki gunung. Seorang lelaki dan dua perempuan turun dari mobil. Mereka adalah Chandra, Nova dan Sonia.“Di sana adalah tempat tinggal keluarga Iskandar," kata Sonia sambil menunjuk sebuah rumah besar yang berada di kaki bukit.Chandra menoleh ke arah tersebut dan berkata, "Ayo."Dia melangkah maju dan diikuti oleh Nova dan Sonia. Mereka tiba di rumah keluarga Iskandar dalam waktu singkat. Saat hendak mengetuk pintu, pintu tersebut terbuka dan seorang pria berusia dua puluhan keluar. Lelaki itu adalah Tanto, murid utama keluarga Iskandar dan juga orang yang tertarik pada Sonia.Tangan lelaki itu memegang kunci mobil dan terus menggerakkannya dengan gerakan memutar. Ketika menyadari ada orang di luar, dia langsung melihatnya. Lelaki itu terkejut dan langsung berbalik kabur ke arah pekarangan sambil berteriak, “Gawat! Chandra datang! Chandra datang untuk membunuh!”Berita tentang Chandra yang melumpuh

  • Jenderal Naga   Bab 1104

    “Bicara di dalam saja,” ujar Sandi.“Sudah tidak apa-apa, bubar!” perintah Sandi pada semua orang di sekelilingnya.“Baik!”“Silakan masuk,” ujar Sandi mempersilakan Chandra.Lelaki itu tiadk menyangka bahwa Sandi akan diajak berbicara semudah itu. bahkan dia berencana untuk mengancam mereka jika keluarga Iskandar tidak bisa diajak bekerja sama.Di dalam ruang tamu sudah ada pelayan yang menuangkan minuman dan meletakkannya di hadapan mereka.“Pak Sandi, sekarang kita sudah bisa bicara?” tanya Chandra.Lelaki itu tidak berbicara dan hanya menatap Chandra dengan lekat dan ekspresi bingung. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, “Sebelum menjawab pertanyaanmu, ada yang mau saya tanyakan padamu.”“Katakan saja.”“Dua bulan yang lalu kemampuanmu masih sangat rendah. Kenapa dalam waktu singkat bisa begitu hebat? Apakah lukisan ketiga keluarga yang lain dicuri oleh keluarga Atmaja? Kamu sudah memecahkan rahasia lukisan dan melatih ilmu yang ada di lukisan tersebut sehingga meningk

  • Jenderal Naga   Bab 1105

    Ketiganya terkejut mendengar ucapan Sandi.“Iya, dia sungguh hebat. Kalau nggak hebat, dia nggak akan bisa mendapatkan banyak pesilat hebat. Kalau dia nggak hebat, nggak mungkin ada keinginan untuk menguasai seluruh dunia.”Chandra sudah mengetahui bahwa usia Yayang adalah 160 tahun. Di zaman sekarang ini, orang normal akan bisa hidup hingga seratus tahun jika menjaga kesehatannya dengan baik. Dan bagi seorang ahli bela diri, kemungkinan bisa hidup hingga 200 tahun.Jika pada masa lalu Kadir berhasil melarikan diri, maka tahun ini dia berusia sekitar 140 tahun, dan kemungkinan besar masih hidup. Dia sudah di tingkat Alam Ketujuh saat berusia 40 tahun dan kemungkinan sekarang sudah masuk Alam Kedelapan.Memikirkan semua ini membuat Chandra menahan napas. Sonia bertanya, "Ada informasi apa yang Anda ketahui tentang Pak Taka?”Sandi menggelengkan kepala dan berkata, "Orang ini terlalu misterius, dan keluarga Iskandar juga nggak begitu banyak mengetahuinya. Yang kami tahu hanyalah dia berl

  • Jenderal Naga   Bab 1106

    “Devita,” ujar sebuah suara dari seberang telepon.Devita tahu kalau dirinya tidak mungkin pergi ke tempatnya Chandra seorang diri. Jika begitu, maka dia akan ketahuan. Devita mencari tahu nomor ponsel Nova dan menghubunginya.Tubuh Nova menegang ketika mendengar nama tersebut. Chandra yang ada di sampingnya bertanya, “Kenapa?”“De-Devita yang telepon,” ujar Nova dengan suara kecil.“Kenapa dia telepon?” tanya Sonia dengan kening berkerut terkejut.“Kenapa?” tanya Nova sambil membuka pengeras suara di ponselnya.“Chandra ada di sana?”“Nggak ada, ada apa? Bilang saja padaku.”“Nggak boleh, aku harus bicara dengan Chandra.”“Aku ada di sini, ngomong saja,” sahut Chandra setelah Nova menatapnya.“Banyak yang nggak bisa disampaikan via telepon, kamu cari tempat dan kita ketemuan saja. Kalau bisa tempat yang rahasia. Ada banyak mata-mata di sini dan aku nggak mau ada orang luar yang tahu kita bertemu. Setelah memastikan tempat dan waktu, kirim pesan padaku.”Sambungan terputus secara sepih

  • Jenderal Naga   Bab 1107

    Perempuan itu adalah Ruby Lupita yang merupakan anak dari Jenderal Kadir dan merupakan seorang artis. Dalam ingatan Chandra, sepertinya perempuan itu cukup terkenal. Dia tidak mengerti kenapa Ruby harus bernyanyi di bar?“Kenapa? Kenal?” tanya Sonia sambil melihat perempuan seksi yang ada di atas panggung.“Pernah ketemu. Dia anaknya Jenderal Kardi yang ada di Gurun Selatan. Jenderal tersebut gugur ketika menjalankan tugasnya.”Sonia membulatkan mulutnya mendengar penjelasan Chandra.Ruby jalan ke atas panggung dengan pakaiannya yang berpotongan sangat rendah dan bahan yang tipis. Samar-samar terlihat kulitnya dan juga pakaian dalamnya yang berwarna putih dan berenda. Seketika suara teriakan memenuhi bar tersebut.Berbagai teriakan yang memekakkan telinga membuat suasana di bar menjadi semakin naik. Ruby tersenyum lebar dan mulai bernyanyi. Suara perempuan itu sangat lembut hingga menyentuh ke dasar hati. Setelah satu lagu selesai, dia hendak meninggalkan panggung.Di waktu yang sama,

  • Jenderal Naga   Bab 1108

    Chandra menggeleng dan berkata, “Lihat dulu.”Dia tidak boleh merusak hal besar karena hal kecil seperti ini. Ruby yang ada di atas panggung tampak bergegas berdiri sambil menunduk meminta maaf. Akan tetapi Boy tidak menganggapnya dan hanya peduli pada suasana sekitar saja.Semakin Ruby dipermalukan, orang yang ada di bar akan semakin senang. Boy langsung mengulurkan tangannya menarik baju perempuan itu.Sreett!Baju perempuan itu seketika robek. Kulit putihnya terpampang dan membuat Ruby seketika panik. Dia sibuk menutupi tubuhnya dengan tangannya.“Hahaha!”“Tubuh yang bagus! Kulitnya putih.”Sampai di sini Chandra sudah tidak bisa menahan diri. Dia melompat dari lantai dua dan mendarat dengan sempurna di atas panggung. Semua orang tampak melongo menyaksikan pemandangan tersebut.Hari ini lelaki itu mengenakan luaran longgar dan topi hitam. Tujuannya untuk menyembunyikan identitasnya dan bertemu dengan Devita. Boy yang melihat ada orang yang melompat dari lantai dua tampak terkejut d

Pinakabagong kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 2219

    Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi

  • Jenderal Naga   Bab 2218

    “Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak

  • Jenderal Naga   Bab 2217

    Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama

  • Jenderal Naga   Bab 2216

    Chandra memperhatikan para murid Sekte Dayan. Mereka semua saat ini sudah menutup aura kekuatan mereka. Oleh karena itu, Chandra tidak bisa mengetahui di tingkat kekuatan apa mereka berada.Namun, Chandra tetap bertanya tanpa ragu, “Ujian apa yang kalian maksud?”“Mudah saja, kalian bisa lolos selama bisa menahan tiga serangan kami. Tapi, kalian harus mengambil jalan memutar kalau tidak bisa menahan 3 serangan kami. Sayangnya, ada banyak binatang buas yang akan kalian temui di jalan memutar yang pastinya akan membuat kalian tewas diterkam,” jawab salah satu murid Sekte Dayan. Penampilan belasan murid itu tampak ceria seakan mereka melihat Chandra dan Luna seperti junior mereka sendiri. “Oke, lancarkanlah seranganmu.”Kemudian Chandra bertanya dengan tenang, “Kalian akan maju satu per satu atau bersamaan?”Para murid Sekte Dayang langsung terkejut dengan pertanyaan Chandra. Seorang murid tiba-tiba tertawa lalu berkata, “Anak muda, kamu sombong sekali, ya. Kalau begitu, aku akan melay

  • Jenderal Naga   Bab 2215

    Sekte Dayan memiliki syarat yang sangat tinggi untuk merekrut murid. Mereka akan memilih 10 ribu orang yang berhasil tiba di area pusat. Namun, semua itu bukan berarti mereka langsung bisa menjadi murid dari Sekte Dayan. Karena masih ada pertarungan yang harus mereka jalani sampai tersisa seribu orang yang dianggap memenuhi syarat. Luna sadar kalau tingkat kekuatannya tidak akan mampu menjadi murid dari Sekte Dayan. Namun, dia tetap harus mencobanya, apa pun yang akan terjadi nantinya. Untung saja, dia sekarang memiliki Chandra yang membantunya untuk mencapai area pusat. “Oh iya!”Luna tiba-tiba saja teringat akan sesuatu. Dia langsung menatap Chandra dengan tatapan memohon. “Ada apa? kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Chandra bingung.“Bukankah para tetua Sekte Dayan pernah mengatakan kalau merebut token bisa meningkatkan peringkat individual? Aku bisa berada di peringkat yang cukup tinggi kalau aku bisa merebut banyak token,” jawab Luna. Chandra memikirkan perkataan Luna sejen

  • Jenderal Naga   Bab 2214

    Perempuan itu berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dengan keadaan lengannya yang tertusuk dan mengeluarkan banyak darah. Darah itu menodai gaun putihnya yang indah. Namun, perempuan itu masih terus berusaha dan tidak tampak akan menyerah. “Apa dia orangnya?” gumam Chandra yang merasa aroma perempuan itu sangat familier. Chandra mendarat dengan kokoh di atas tanah lalu berseru dengan keras dan tanpa ragu, “Berhenti!”Pertarungan itu langsung terhenti ketika mereka mendengar seruan Chandra. Luna dan lawannya langsung menoleh ke arah Chandra. Luna tampak tercengang ketika melihat Chandra lalu berkata, “Dia?”Di sisi lain, laki-laki yang bertarung melawan Luna justru menatap Chandra dengan tajam. Dia bisa merasakan aura kekuatan Chandra yang tampak tidak biasa dan langsung mengetahui kalau Chandra bukanlah lawan yang mudah dihadapi.“Bukan urusanmu! Jangan ikut campur urusan orang lain!” seru laki-laki itu. Namun, Chandra mengabaikan ucapan laki-laki itu dan berjalan menuju Lu

  • Jenderal Naga   Bab 2213

    Chandra tidak menganggap serius seorang prajurit dengan kekuatan tingkat satu Alam Trasenden. Karena dia bisa membunuhnya dengan sangat mudah tanpa perlu menggunakan jurus Langkah Melawan Langit. Chandra menatap laki-laki gemuk yang sedang membawa pedang dengan raut wajah geli. “Jangan banyak bicara kamu!” seru laki-laki gemuk dengan raut wajah yang berubah gelap. Kemudian dia mengayunkan pedang di tangannya lalu cahaya mengerikan muncul dari bilah pedangnya dan menyerang ke arah Chandra. Chandra hanya tersenyum tipis lalu tubuhnya menghilang dalam sekejap mata dan muncul ratusan meter jauhnya untuk menghindari serangan itu. Tebasan pedang laki-laki itu mengenai tanah yang langsung membuat dunia bergetar. Di sisi lain, sebilah pedang muncul di tangan Chandra. Pedang itu adalah Pedang Naga Pertama yang disimpan di Istana Abadi. Chandra seketika menghilang dan langsung muncul tepat di hadapan si laki-laki gemuk. “Ini ….”Si laki-laki gemuk terperanjat. Padahal kekuatannya sudah melam

  • Jenderal Naga   Bab 2212

    “Batas waktunya sepuluh hari. Siapa pun yang gagal mencapai arena final di area pusat dalam waktu sepuluh hari akan tereliminasi. Jumlah token hanya untuk peringkat, sebagai peringkat untuk menempatkan lawan di arena final di area pusat. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai arena final di area pusat. Ingat, hanya ada kuota 10.000 orang.”“Saat orang yang mencapai arena final mencapai 10.000 orang, maka yang lainnya akan otomatis tereliminasi. Tidak peduli berapa banyak token yang mereka rebut, tetap akan tereliminasi. Setelah 10.000 orang mencapai arena final, maka mereka akan melakukan pertarungan arena untuk menentukan 1.000 orang pemenang. Dengan kata lain, hanya 1.000 orang yang memenuhi syarat untuk bergabung dengan Sekte Dayan.”“Selain itu, sepuluh murid teratas di arena akan memenuhi syarat untuk menjadi murid para tetua. Yang peringkat pertama akan diterima sebagai murid terakhir ketua sekte.”Tetua yang bertugas merekrut murid menjelaskan secara singkat beberapa aturan perek

  • Jenderal Naga   Bab 2211

    Chandra tidak tahu apa itu 3000 Teknik. Namun, karena Sasa ingin melihatnya, biar saja dia melihat.“Mau lihat ya lihat saja,” kata Chandra dengan acuh tak acuh.Bibir Roh Penunggu berkedut ketika mendengar jawaban Chandra. Dia pun berkata, “Chandra, kamu benar-benar nggak tahu sehebat apa 3000 Teknik, atau kamu pura-pura nggak tahu? Kamu tahu nggak seberapa besar usaha yang dilakukan Kaisar Ceptra untuk dapatkan Kitab 3000 Teknik itu?”“Lihat sebentar nggak masalah, kan,” kata Chandra dengan acuh tak acuh.“Chandra, aku sayang banget sama kamu.”Sasa tersenyum, lalu dia berbalik dan pergi. Chandra sama sekali tidak merasa keberatan. Toh, setelah dilihat Sasa, Chandra juga tidak akan kehilangan apa pun.Karena Chandra sudah berkata seperti itu, Roh Penunggu juga tidak berkata apa-apa lagi. Dia langsung pergi.Chandra tinggal di Istana Abadi selama sehari. Keesokan paginya, dia meninggalkan Istana Abadi dan berjalan keluar dari hutan, menuju Kota Doha. Saat dia tiba di gerbang kota, dia

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status