Sekarang, ketiga keluarga yang lain kehilangan lukisan yang sudah mereka jaga.“Apakah rahasia di lukisan tersebut sudah terbuka? Apakah di dalam lukisan tersebut memang terdapat teknik untuk menginjak Sembilan Alam?” Ekspresi Yayang menjadi mengeras. Dia tidak berani gegabah karena usianya yang sudah tiba saatnya.Kalau dia turun tangan dan Energi Sejatinya terbongkar, maka kemampuan hidupnya juga akan menghilang secara perlahan. Dalam waktu beberapa bulan saja dia akan menghadapi kematian. Kalau dia tidak turun tangan, setidaknya masih bisa hidup selama tiga hingga lima tahun.“Nggak boleh gegabah. Sabar dan jangan melakukan apa pun. Biar saya sendiri yang ke kediaman keluarga Atmaja dulu,” ujar lelaki tua itu.Tidak ada yang menyetujui keputusan kakek moyang mereka itu. Akan tetapi tidak ada yang berani bersuara dan hanya bisa mengangguk dengan patuh. Yayang bangkit dan membawa tubuh tuanya keluar dari ruang tamu.Chandra tiba di kediaman keluarga Atmaja. Para prajurit yang melihat
Kekuatan pukulan yang begitu kuat menghantam bagian dadanya. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya dan darah segar menyembur keluar dari mulut Chandra. Dengan cepat dia bangkit dari tanah dan duduk bersila. Kemudian dia mulai mengerahkan Pernapasan Bintang Biduk menekan aliran darah yang hendak meledak keluar dari tubuhnya.Di waktu yang sama dia mendongak untuk melihat ke sekeliling. Seorang lelaki yang sangat tua tengah berjalan sambil memegang tongkatnya. Ekspresi Ronald menggelap ketika melihat lelaki itu dan berkata, “Raja Yayang?”Yang datang adalah Yayang yang merupakan senior tertinggi di antara semua senior di keluarga Atmaja. Lelaki itu terbatuk pelan sambil menutup mulutnya. Chandra duduk bersila sambil mengobati lukanya.Dari respons Ronald tadi, dia tahu kalau orang di depannya ini berasal dari keluarga Nantaboga dan merupakan senior yang sangat tinggi. Kemampuannya juga pasti sangat hebat hingga dia tidak bisa melawannya.Setelah tersadar dari keterkejutannya, Ronald te
“Chandra, apakah seperti yang dikatakan oleh Raja Yayang kalau kamu sudah mencuri ketiga lukisan mereka dan secara diam-diam memecahkan rahasia dari keempat lukisan? Kamu sudah menguasai teknik di lukisan itu?” tanya Ronald.Sesungguhnya dia juga ingin tahu kenapa kemampuan Chandra bisa menjadi begitu cepat. Akan tetapi lelaki itu tidak berkata apa pun. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya pada Chandra.Chandra berpikir sejenak karena dia tahu kalau hari ini tidak memberikan penjelasan masuk akal, keluarga Atmaja tidak akan membantunya. Yayang juga akan menyerangnya.“Nggak, waktu aku ditangkap oleh keluarga Aryani dan dikurung di penjara kediaman mereka. Di dalam penjara aku bertemu seorang lelaki tua yang bernama Georgie. Usianya sudah tiba dan nggak akan bertahan lama. Oleh karena itu, dia memberikan semua Energi Sejatinya padaku dan mengajarkan Pukulan Sepuluh Tangan Aryani,”“Ketika di Gunung Xira, aku mengalahkan Daniel dengan menyamar sebagai orang tua. Ini lah alasan
Ronald sangat menginginkan ilmu Pukulan Sepuluh Tangan Aryani. Meski dia sudah menguasai kemampuan Rahasia 13 Pedang. Akan tetapi bayang-bayang masa lalu tentang Pukulan Sepuluh Tangan Aryani masih tetap menghantuinya.Sekarang, setelah mengetahui bahwa Chandra menguasai teknik tersebut, tentu saja dia tidak akan menyembunyikan keinginannya. Chandra juga tahu persis apa yang diinginkan oleh Ronald. Bagaimana mungkin dia mengajarkan kemampuan tersebut pada lelaki itu?“Chandra, mulai sekarang kamu adalah Kepala Keluarga muda keluarga Atmaja. Setelah Konferensi Gunung Langit dan keluarga Atmaja bisa bertahan, saya akan mundur dan membiarkan kamu jadi kepala keluarga.”Lelaki itu terlihat khawatir ketika berkata demikian."Saat ini, keluarga Atmaja berada dalam situasi yang sulit dan banyak orang yang menghancurkan keluarga kita. Saya sendiri memiliki keterbatasan dalam kemampuan saya dan kemungkinan nggak bisa menyelamatkan keluarga Atmaja. Tapi kalau saya bisa menguasai Pukulan Sepuluh
Meski Chandra tidak tahu persis kemampuannya Ronald, tetapi dia menyadari bahwa Ronald sangat kuat. Namun, saat ini dia tidak lagi memikirkan hal-hal tersebut.Nova bertanya, "Sayang, apa rencanamu selanjutnya? Sebentar lagi sudah mau tiba saatnya Konferensi Gunung Langit. Apakah kamu akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengurung diri dan berlatih? Atau mau terus menjalankan rencanamu untuk membunuh Taka?""Jangan terburu-buru,” ucap Sonia.Chandra dan Nova menatap perempuan itu. Sonia berpikir sejenak dan berkata, "Setelah aku berpikir, aku merasa serangan dari ketiga keluarga kali ini mungkin merupakan salah satu rencana Taka.”“Kenapa begitu?” tanya Chandra.“Kemampuanmu masih dirahasiakan dan nggak banyak orang yang tahu. Tapi kali ini ketiga keluarga yang lainnya mengetahui tentang kamu dan menyerangmu secara tiba-tiba. Biasanya mereka nggak akan peduli dengan dunia luar dan nggak akan tahu informasi apa pun tentang peningkatan kekuatanmu.”“Apalagi mereka juga nggak akan tahu
Nova percaya dengan Robi, tetapi apa yang dikatakan Sonia juga masuk akal. Dia merasa boleh dicoba dulu sarannya perempuan itu. Chandra berpikir sejenak.Tujuannya adalah membunuh Taka dan memancing lebih banyak Suku Dukun dan menangkap mereka semua. Kalau dia bekerja sama dengan Taka, maka akan semakin banyak informasi tentang Suku Dukun yang dia ketahui. Hal itu juga merupakan cara yang baik.“Boleh, aku ke kediaman Iskandar dan Luandi dulu. Tapi aku nggak tahu ada di mana.” “Aku ikut. Kakek pernah bawa aku ke sana, jadi aku tahu,” ujar Sonia.“Iya,” ujar Chandra.Nova tidak akan memberikan mereka berdua kesempatan untuk berduaan. Dengan cepat dia berkata, “Sayang, aku juga mau ikut.”“Nova, ini bukan mau bermain, tapi mengurus urusan.”“Aku tahu, aku yang sekarang bukan aku yang dulu. Aku juga pesilat dari Alam Ketiga. Kemampuanku jauh lebih unggul dari Sonia,” ujar Nova sambil melirik Sonia.Sonia terkekeh dan berkata, “Baiklah, ikut saja.”“Ayo,” ujar Chandra.Di waktu yang sama,
“Baik, aku mengerti,” ujar perempuan itu sambil mengangguk.“Iya, pergilah. Sudah beberapa hari kurang tidur, saya mau tidur sejenak.”Taka bangkit berdiri. Dia juga tidak tahu apakah dirinya bisa tidur atau tidak. Akan tetapi, selain tidur, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia kembali ke kamarnya dan berbaring di ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap sama sekali.Rasa cemas seperti ini sudah lama tidak muncul dalam hidupnya. Taka mencoba menutup mata tetapi pikirannya berkecamuk. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan bangkit. Beberapa hari yang lalu Robi datang kepadanya dan memberi tahu tentang kekuatan Chandra. Lelaki itu mengatakan bahwa dirinya pasti akan mati di tangan Chandra.Namun pada akhirnya, Robi juga yang mengatakan bahwa jika dia bisa menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri, maka dia bisa bertahan hidup.“Apa maksud Robi? Jangan-jangan ….”Satu kemungkinan terlintas dalam pemikiran Taka. Mungkin Robi ada maksud tersirat dalam perkataannya. Lelaki itu
Di luar ibu kota, sebuah mobil militer tengah melaju dengan cepat dan berhenti di sebuah kaki gunung. Seorang lelaki dan dua perempuan turun dari mobil. Mereka adalah Chandra, Nova dan Sonia.“Di sana adalah tempat tinggal keluarga Iskandar," kata Sonia sambil menunjuk sebuah rumah besar yang berada di kaki bukit.Chandra menoleh ke arah tersebut dan berkata, "Ayo."Dia melangkah maju dan diikuti oleh Nova dan Sonia. Mereka tiba di rumah keluarga Iskandar dalam waktu singkat. Saat hendak mengetuk pintu, pintu tersebut terbuka dan seorang pria berusia dua puluhan keluar. Lelaki itu adalah Tanto, murid utama keluarga Iskandar dan juga orang yang tertarik pada Sonia.Tangan lelaki itu memegang kunci mobil dan terus menggerakkannya dengan gerakan memutar. Ketika menyadari ada orang di luar, dia langsung melihatnya. Lelaki itu terkejut dan langsung berbalik kabur ke arah pekarangan sambil berteriak, “Gawat! Chandra datang! Chandra datang untuk membunuh!”Berita tentang Chandra yang melumpuh
Chandra adalah orang luar pertama yang datang ke tanah leluhur keluarga Sky. Keluarga Sky keluar dari tanah leluhur mereka sejak ribuan tahun yang lalu. Sebelumnya, mereka menjalani hidup dengan damai di sana. Kereta binatang yang mereka tumpangi berhasil keluar dari badai. Namun, Chandra masih bisa merasakan kekuatan dahsyat dari badai itu, sekalipun sekarang mereka sudah berada cukup jauh dari badai. Lilian berjalan keluar dari kereta binatang dan berdiri di atasnya. Dia melihat badai tornado yang ada di depan mereka lalu menggigit jarinya sampai mengeluarkan darah. Kemudian dia mengendalikan darahnya untuk terbang ke arah tornado. Tidak lama kemudian, hal aneh terjadi. Badai tornado itu tiba-tiba berhenti dan sebuah jalan yang aman muncul dari balik badai. “Jalan!” seru Lilian sambil mengendalikan kemudi kereta binatang. Mereka dengan cepat mulai memasuki area lautan setelah berhasil melewati badai tornado. Kabut putih terbentang luas di depan mereka yang membuat mereka hanya b
Lilian berbalik lalu pergi. Chandra memutuskan untuk berkultivasi di halaman hari ini. Tak terasa langit sudah berubah gelap. Dia duduk di halaman sambil menatap langit di atasnya. Dia merasa dirinya hanyalah makhluk kecil di dunia ini. Entah ada berapa banyak rahasia yang tersembunyi di bawah langit ini. Dia juga tidak tahu, apa yang ada di sisi lain dari langit berbintang di atasnya? Dia bertanya-tanya di dalam hati, apa mungkin langit itu ada ujungnya? Malam berlalu ketika Chandra terus termenung sepanjang malam. Keesokan harinya. Lilian muncul di halaman belakang di pagi hari. Dia mengenakan pakaian yang indah dan cantik yang membuat dirinya tampak sangat anggun. “Kak Chandra,” panggil Lilian dengan suaranya yang manis dan renyah. “Ya,” balas Chandra sambil mengangguk. “Ayo, aku akan membawamu ke tanah leluhur kami.”“Baik.”Chandra memang cukup tertarik dengan tanah leluhur keluarga Sky. Apa mungkin di sana terdapat warisan yang ditinggalkan oleh prajurit kuat keluarga Sky d
Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat
Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter