Share

Bab 1095

Author: Angin
Kala itu, Nova menyamar menjadi Sonia untuk menolong Chandra di kediaman keluarga Atmaja. Perempuan itu melihat langsung bagaimana Harold melenyapkan kemampuan Chandra. Namun pada saat itu, Nova tidak memiliki kemampuan bela diri. Meski dia memiliki dukungan dari para pesilat Istana Raja Langit, Nova tetap tidak berani gegabah.

Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah membawa Chandra pergi dari sana. Sekarang setelah Chandra berhasil melumpuhkan Harold, Nova juga akan ikut memberikan tepukan tangan dan pujian.

"Apakah kamu ada mempertimbangkan resikonya?" tanya Sonia dengan kening berkerut.

Chandra menjawab dengan tenang, "Tentu saja aku mempertimbangkannya. Kalau bukan karena khawatir keluarga Nantaboga akan benar-benar murka, aku sudah membunuh orang tua itu."

Sonia menghela nafas. Saat ini Chandra tidak terlalu khawatir tentang Keluarga Nantaboga. Dia hanya khawatir kemampuannya terbongkar.

“Sonia, menurutmu siapa yang bongkar kekuatanku pada keluarga Nantaboga?”

Sekarang Sonia jug
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1096

    Sekarang, ketiga keluarga yang lain kehilangan lukisan yang sudah mereka jaga.“Apakah rahasia di lukisan tersebut sudah terbuka? Apakah di dalam lukisan tersebut memang terdapat teknik untuk menginjak Sembilan Alam?” Ekspresi Yayang menjadi mengeras. Dia tidak berani gegabah karena usianya yang sudah tiba saatnya.Kalau dia turun tangan dan Energi Sejatinya terbongkar, maka kemampuan hidupnya juga akan menghilang secara perlahan. Dalam waktu beberapa bulan saja dia akan menghadapi kematian. Kalau dia tidak turun tangan, setidaknya masih bisa hidup selama tiga hingga lima tahun.“Nggak boleh gegabah. Sabar dan jangan melakukan apa pun. Biar saya sendiri yang ke kediaman keluarga Atmaja dulu,” ujar lelaki tua itu.Tidak ada yang menyetujui keputusan kakek moyang mereka itu. Akan tetapi tidak ada yang berani bersuara dan hanya bisa mengangguk dengan patuh. Yayang bangkit dan membawa tubuh tuanya keluar dari ruang tamu.Chandra tiba di kediaman keluarga Atmaja. Para prajurit yang melihat

  • Jenderal Naga   Bab 1097

    Kekuatan pukulan yang begitu kuat menghantam bagian dadanya. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya dan darah segar menyembur keluar dari mulut Chandra. Dengan cepat dia bangkit dari tanah dan duduk bersila. Kemudian dia mulai mengerahkan Pernapasan Bintang Biduk menekan aliran darah yang hendak meledak keluar dari tubuhnya.Di waktu yang sama dia mendongak untuk melihat ke sekeliling. Seorang lelaki yang sangat tua tengah berjalan sambil memegang tongkatnya. Ekspresi Ronald menggelap ketika melihat lelaki itu dan berkata, “Raja Yayang?”Yang datang adalah Yayang yang merupakan senior tertinggi di antara semua senior di keluarga Atmaja. Lelaki itu terbatuk pelan sambil menutup mulutnya. Chandra duduk bersila sambil mengobati lukanya.Dari respons Ronald tadi, dia tahu kalau orang di depannya ini berasal dari keluarga Nantaboga dan merupakan senior yang sangat tinggi. Kemampuannya juga pasti sangat hebat hingga dia tidak bisa melawannya.Setelah tersadar dari keterkejutannya, Ronald te

  • Jenderal Naga   Bab 1098

    “Chandra, apakah seperti yang dikatakan oleh Raja Yayang kalau kamu sudah mencuri ketiga lukisan mereka dan secara diam-diam memecahkan rahasia dari keempat lukisan? Kamu sudah menguasai teknik di lukisan itu?” tanya Ronald.Sesungguhnya dia juga ingin tahu kenapa kemampuan Chandra bisa menjadi begitu cepat. Akan tetapi lelaki itu tidak berkata apa pun. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya pada Chandra.Chandra berpikir sejenak karena dia tahu kalau hari ini tidak memberikan penjelasan masuk akal, keluarga Atmaja tidak akan membantunya. Yayang juga akan menyerangnya.“Nggak, waktu aku ditangkap oleh keluarga Aryani dan dikurung di penjara kediaman mereka. Di dalam penjara aku bertemu seorang lelaki tua yang bernama Georgie. Usianya sudah tiba dan nggak akan bertahan lama. Oleh karena itu, dia memberikan semua Energi Sejatinya padaku dan mengajarkan Pukulan Sepuluh Tangan Aryani,”“Ketika di Gunung Xira, aku mengalahkan Daniel dengan menyamar sebagai orang tua. Ini lah alasan

  • Jenderal Naga   Bab 1099

    Ronald sangat menginginkan ilmu Pukulan Sepuluh Tangan Aryani. Meski dia sudah menguasai kemampuan Rahasia 13 Pedang. Akan tetapi bayang-bayang masa lalu tentang Pukulan Sepuluh Tangan Aryani masih tetap menghantuinya.Sekarang, setelah mengetahui bahwa Chandra menguasai teknik tersebut, tentu saja dia tidak akan menyembunyikan keinginannya. Chandra juga tahu persis apa yang diinginkan oleh Ronald. Bagaimana mungkin dia mengajarkan kemampuan tersebut pada lelaki itu?“Chandra, mulai sekarang kamu adalah Kepala Keluarga muda keluarga Atmaja. Setelah Konferensi Gunung Langit dan keluarga Atmaja bisa bertahan, saya akan mundur dan membiarkan kamu jadi kepala keluarga.”Lelaki itu terlihat khawatir ketika berkata demikian."Saat ini, keluarga Atmaja berada dalam situasi yang sulit dan banyak orang yang menghancurkan keluarga kita. Saya sendiri memiliki keterbatasan dalam kemampuan saya dan kemungkinan nggak bisa menyelamatkan keluarga Atmaja. Tapi kalau saya bisa menguasai Pukulan Sepuluh

  • Jenderal Naga   Bab 1100

    Meski Chandra tidak tahu persis kemampuannya Ronald, tetapi dia menyadari bahwa Ronald sangat kuat. Namun, saat ini dia tidak lagi memikirkan hal-hal tersebut.Nova bertanya, "Sayang, apa rencanamu selanjutnya? Sebentar lagi sudah mau tiba saatnya Konferensi Gunung Langit. Apakah kamu akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengurung diri dan berlatih? Atau mau terus menjalankan rencanamu untuk membunuh Taka?""Jangan terburu-buru,” ucap Sonia.Chandra dan Nova menatap perempuan itu. Sonia berpikir sejenak dan berkata, "Setelah aku berpikir, aku merasa serangan dari ketiga keluarga kali ini mungkin merupakan salah satu rencana Taka.”“Kenapa begitu?” tanya Chandra.“Kemampuanmu masih dirahasiakan dan nggak banyak orang yang tahu. Tapi kali ini ketiga keluarga yang lainnya mengetahui tentang kamu dan menyerangmu secara tiba-tiba. Biasanya mereka nggak akan peduli dengan dunia luar dan nggak akan tahu informasi apa pun tentang peningkatan kekuatanmu.”“Apalagi mereka juga nggak akan tahu

  • Jenderal Naga   Bab 1101

    Nova percaya dengan Robi, tetapi apa yang dikatakan Sonia juga masuk akal. Dia merasa boleh dicoba dulu sarannya perempuan itu. Chandra berpikir sejenak.Tujuannya adalah membunuh Taka dan memancing lebih banyak Suku Dukun dan menangkap mereka semua. Kalau dia bekerja sama dengan Taka, maka akan semakin banyak informasi tentang Suku Dukun yang dia ketahui. Hal itu juga merupakan cara yang baik.“Boleh, aku ke kediaman Iskandar dan Luandi dulu. Tapi aku nggak tahu ada di mana.” “Aku ikut. Kakek pernah bawa aku ke sana, jadi aku tahu,” ujar Sonia.“Iya,” ujar Chandra.Nova tidak akan memberikan mereka berdua kesempatan untuk berduaan. Dengan cepat dia berkata, “Sayang, aku juga mau ikut.”“Nova, ini bukan mau bermain, tapi mengurus urusan.”“Aku tahu, aku yang sekarang bukan aku yang dulu. Aku juga pesilat dari Alam Ketiga. Kemampuanku jauh lebih unggul dari Sonia,” ujar Nova sambil melirik Sonia.Sonia terkekeh dan berkata, “Baiklah, ikut saja.”“Ayo,” ujar Chandra.Di waktu yang sama,

  • Jenderal Naga   Bab 1102

    “Baik, aku mengerti,” ujar perempuan itu sambil mengangguk.“Iya, pergilah. Sudah beberapa hari kurang tidur, saya mau tidur sejenak.”Taka bangkit berdiri. Dia juga tidak tahu apakah dirinya bisa tidur atau tidak. Akan tetapi, selain tidur, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia kembali ke kamarnya dan berbaring di ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap sama sekali.Rasa cemas seperti ini sudah lama tidak muncul dalam hidupnya. Taka mencoba menutup mata tetapi pikirannya berkecamuk. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan bangkit. Beberapa hari yang lalu Robi datang kepadanya dan memberi tahu tentang kekuatan Chandra. Lelaki itu mengatakan bahwa dirinya pasti akan mati di tangan Chandra.Namun pada akhirnya, Robi juga yang mengatakan bahwa jika dia bisa menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri, maka dia bisa bertahan hidup.“Apa maksud Robi? Jangan-jangan ….”Satu kemungkinan terlintas dalam pemikiran Taka. Mungkin Robi ada maksud tersirat dalam perkataannya. Lelaki itu

  • Jenderal Naga   Bab 1103

    Di luar ibu kota, sebuah mobil militer tengah melaju dengan cepat dan berhenti di sebuah kaki gunung. Seorang lelaki dan dua perempuan turun dari mobil. Mereka adalah Chandra, Nova dan Sonia.“Di sana adalah tempat tinggal keluarga Iskandar," kata Sonia sambil menunjuk sebuah rumah besar yang berada di kaki bukit.Chandra menoleh ke arah tersebut dan berkata, "Ayo."Dia melangkah maju dan diikuti oleh Nova dan Sonia. Mereka tiba di rumah keluarga Iskandar dalam waktu singkat. Saat hendak mengetuk pintu, pintu tersebut terbuka dan seorang pria berusia dua puluhan keluar. Lelaki itu adalah Tanto, murid utama keluarga Iskandar dan juga orang yang tertarik pada Sonia.Tangan lelaki itu memegang kunci mobil dan terus menggerakkannya dengan gerakan memutar. Ketika menyadari ada orang di luar, dia langsung melihatnya. Lelaki itu terkejut dan langsung berbalik kabur ke arah pekarangan sambil berteriak, “Gawat! Chandra datang! Chandra datang untuk membunuh!”Berita tentang Chandra yang melumpuh

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status