“Pak Luandi, keluarga Nantaboga, Iskandar, dan Luandi bilang mereka akan menyerang Chandra dalam tiga hari lagi.”Pak Luandi menganggukkan kepalanya. Raja kembali berkata, “Jika Chandra mau membunuh Taka, seharusnya Taka nggak akan terlalu memperhatikan Chandra. Tapi mendadak kemampuannya Chandra terbocorkan! Bagaimana bisa? Saya tebak sepertinya ada yang memberi tahu Taka sehingga lelaki itu mulai bersikap waspada.”“Dia memberi tahu ketiga keluarga lainnya agar mereka bekerja sama menyerang Chandra.”“Masuk akal! Kamu merasa Chandra harus dijaga atau nggak?” tanya Pak Luandi dengan suara pelan.“Rencananya seharusnya buat Empat Keluarga saling perang agar kekuatan mereka terkuras. Setelah itu cari kesempatan buat kalahkan mereka semuanya. Sekarang merupakan saat yang tepat, saya tebak sepertinya Ronald akan menjaga Chandra karena Chandra yang sekarang nggak sama dengan yang sebulan yang lalu.”“Kita awalnya nggak pernah memikirkan untuk menyerang Taka. Chandra yang mengajukan ide itu
Setelah Raja tahu kalau ketiga keluarga akan menyerang Chandra ketika di acara pelantik lelaki itu. Namun dia tidak berencana memberi tahu Chandra dan memberi tahu Ronald, tetapi bukan sekarang. Raja memberi tahu lelaki itu ketika tiga hari kemudian.Raja tidak ingin memberi waktu terlalu banyak pada Ronald untuk berpikir. Dia ingin lelaki itu mengambil keputusan ketika panik agar bisa membuat keputusan gegabah. Asalkan keempat keluarganya turun tangan, apa pun hasilnya pasti akan memberikan keuntungan padanya.Chandra terbangun hingga menjelang siang hari. Dia berjalan keluar ke arah teras dan menemukan ada banyak perempuan asing di sana. Usia mereka sekitar 20 tahun lebih dan berpakaian santai. Wajahnya terlihat polos dan memegang sapu sambil menyapu daun-daun yang berguguran.Ketika Chandra melihatnya, dia teringat dengan janjinya pada sebuah keluarga yang berjanji agar putrinya bekerja di sini.Tujuannya melakukan hal itu adalah ingin membangun hubungan baik dengan keluarga tersebu
Bodhi Api ditemukan oleh kakeknya. Setelah diserap, maka bisa mengubahnya menjadi sebuah kekuatan yang sangat kuat dan terang. Ini juga menjadi salah satu yang terpenting dalam melatih Lukisan Gunung Merabu.Karena dia terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk menyerap kekuatan tersebut.“Boleh juga,” ujar Chandra sambil mengangguk.Selanjutnya Chandra hanya menunggu di kediamannya. Bodhi Api sudah tiba sebelum malam menjelang.Chandra melihat ada beberapa buah berwarna merah di meja dan bertanya, “Sonia, bagaimana cara menyerap barang ini?”“Langsung di makan saja, setelah itu kamu mulai serap kekuatan dari buah tersebut. Energi sejatinya akan berubah secara perlahan dan beberapa buah ini cukup untuk mengubah seluruh energi sejati milikmu.”Chandra mengambil satu buah tersebut dan mulai melahapnya. Buah tersebut terlihat biasa saja, tetapi baru gigitan pertama saja, Chandra seperti menggigit bara api. Sebuah uap panas memenuhi rongga mulutnya. Chandra mencoba menahannya dan te
Chandra menyimpan semua kekuatannya lagi dan bisa dirasakan bahwa suhu di dalam kamar semakin lama semakin menurun. Dia berjalan mendekat, “Kak Chandra, Energi Sejatimu semakin bertambah kuat.”“Iya, benar. Sekarang jam berapa?” tanya Chandra.“Jam tujuh pagi,” jawab Sonia.“Aku harus buru-buru berangkat.” Chandra berjalan keluar dan melihat Nova tengah berlatih di teras. Dia sangat giat sekali, selain makan dan tidur, perempuan itu akan sibuk berlatih. Begitu Chandra muncul, dia langsung berhenti dan berjalan ke arah Chandra dengan wajah penuh permohonan dan berkata,“Sayang, aku boleh ikut kamu pergi?”"Lebih baik jangan," tolak Chandra kemudian lanjut berkata, “Mereka yang datang hari ini rata-rata dari militer, politik, dan bisnis. Kamu yang notabene seorang perempuan untuk apa ikut? Tenanglah di rumah, aku akan pulang dengan cepat."Nova membulatkan mulutnya dengan ekspresi kecewa. Sementara Chandra berbalik dan langsung pergi. Di luar sana sudah ada mobil militer yang menunggunya
“Nantaboga, Iskandar dan Luandi? Cari mati!” geram lelaki itu dengan penuh emosi.Dia bangkit berdiri dengan amarah meluap dan kemudian duduk lagi. Sekarang dia tidak boleh gegabah.Meski kekuatan Chandra saat ini sangat kuat dan merupakan orang termuda yang paling kuat di keluarga Atmaja. Bahkan dalam beberapa tahun saja, Chandra mungkin dapat melampaui dirinya. Namun, dia kurang yakin bahwa bisa menolong lelaki itu dari tangan ketiga keluarga. Begitu Ronald muncul, maka ketiga keluarga tersebut tidak akan mundur.Dia bergegas menuju ke belakang halaman dengan cepat dan berkata, “Kakek, Ronald mau ketemu,” ujar lelaki itu di depan pintu.Pintu kayu kamar tersebut berdecit ketika terbuka. Sebuah sosok orang tua yang tengah melipat kedua tangannya di balik punggung berjalan keluar. Dia menatap Ronald sambil bertanya, “Apa yang terjadi sampai membuatmu panik?”“Hari ini Chandra pelantikan sebagai Jenderal Langit. Tapi aku dapat kabar bahwa keluarga Nantaboga, Iskandar dan Luandi akan men
Di Sato, Empat Keluarga Besar saling berperang, sedangkan Chandra tengah duduk di mobil militer untuk menuju ke markas Pasukan Api Merah.Di dalam sebuah ruang kerja, seorang perempuan yang mengenakan topi dan seragam tampak berlari keluar sambil membawa seragam di tangannya. Suara sepatu kulitnya yang menapaki lantai terdengar berirama. Dia berdiri di hadapan Chandra sejauh dua meter dan berkata,“Ketua dari Tim Wolfguard memberi salam pada Jenderal langit! Silakan Jenderal Langit mengganti pakaiannya.”Chandra yang duduk di kursi dan sedang memikirkan sesuatu langsung mendongak ketika mendengar suara tersebut. Dia tahu Tim Wolfguard yang merupakan salah satu kelompok khusus dalam Pasukan Api Merah. Jumlahnya tidak banyak dan hanya ada 300 anggota saja, tetapi kemampuan mereka luar biasa.Kemampuan untuk berparung sangat hebat dan banyak melakukan tugas yang sangat berbahaya. Ketua dari tim tersebut bernama Laura dengan julukan Sirius. Dia menduduki jabatan sebagai wakil komandan dan
Semua histori Chandra disebutkan oleh wartawan dan dilaporkan pada media. Sosok Chandra dengan mengenakan seragam tampak begitu tampan sekali. Di hadapan lelaki itu ada banyak orang dan bahkan Raja juga hadir. Di bawah panggung terdapat berbagai orang penting yang tengah duduk di kursi.Yang duduk di barisan belakang merupakan para pebisnis. Mereka hanya bisa menatap dari jauh saja. Seorang militer perempuan menghampirinya dan memberikan sebuah mic padanya. Perempuan itu adalah Lauren.“Tulisanku dibuang! Kita lihat saja apa yang mau kamu katakan di hadapan semua orang!” gumam Lauren dengan suara pelan.Ekspresi Chandra terlihat sangat serius. Akan tetapi, setelah menerima mic, lelaki itu tersenyum lebar dan membuat semua penonton yang ada di hadapan televisi ikut terbahak.“Topi ini nggak nyaman,” kata Chandra sambil melepaskan topinya dan melemparkan topi tersebut ke arah Lauren. Kemudian dengan suara menggelegar berkata, “Terima kasih untuk kehadiran semuanya pada hari ini. Saya mer
Semua orang terdiam karena tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tidak ada yang tahu kenapa tiba-tiba muncul orang-orang ini.Chandra berdiri diam di atas panggung dengan titik-titik akupunkturnya yang dikunci. Akan tetapi, dia sama sekali tidak panik dan justru terlihat tenang. Harold menarik bahu Chandra dan melompat sejauh beberapa puluh meter.Pemandangan tersebut tentu saja membuat semua orang terkesiap. Semua yang ada di situ adalah orang biasa saja, mereka belum pernah melihat pemandangan sehebat itu."Ayo," perintah Harold. Detik selanjutnya semua Pasukan Api Merah yang ada di markas berkumpul dan mengenakan seragam perang mereka. Ada ribuan hingga puluhan ribu senjata yang mengarah pada Harold dan yang lainnya.“Lepaskan Jenderal!”“Berani macam-macam di markas pusat Pasukan Api Merah?!”“Kalau hari ini kamu bawa Jenderal Langit pergi, bagaimana mungkin kami bisa membela negara lagi!?”Ekspresi Harold menjadi serius, dia menatap Chandra dan berkata, "Kalau kamu nggak mau terjad
Chandra adalah orang luar pertama yang datang ke tanah leluhur keluarga Sky. Keluarga Sky keluar dari tanah leluhur mereka sejak ribuan tahun yang lalu. Sebelumnya, mereka menjalani hidup dengan damai di sana. Kereta binatang yang mereka tumpangi berhasil keluar dari badai. Namun, Chandra masih bisa merasakan kekuatan dahsyat dari badai itu, sekalipun sekarang mereka sudah berada cukup jauh dari badai. Lilian berjalan keluar dari kereta binatang dan berdiri di atasnya. Dia melihat badai tornado yang ada di depan mereka lalu menggigit jarinya sampai mengeluarkan darah. Kemudian dia mengendalikan darahnya untuk terbang ke arah tornado. Tidak lama kemudian, hal aneh terjadi. Badai tornado itu tiba-tiba berhenti dan sebuah jalan yang aman muncul dari balik badai. “Jalan!” seru Lilian sambil mengendalikan kemudi kereta binatang. Mereka dengan cepat mulai memasuki area lautan setelah berhasil melewati badai tornado. Kabut putih terbentang luas di depan mereka yang membuat mereka hanya b
Lilian berbalik lalu pergi. Chandra memutuskan untuk berkultivasi di halaman hari ini. Tak terasa langit sudah berubah gelap. Dia duduk di halaman sambil menatap langit di atasnya. Dia merasa dirinya hanyalah makhluk kecil di dunia ini. Entah ada berapa banyak rahasia yang tersembunyi di bawah langit ini. Dia juga tidak tahu, apa yang ada di sisi lain dari langit berbintang di atasnya? Dia bertanya-tanya di dalam hati, apa mungkin langit itu ada ujungnya? Malam berlalu ketika Chandra terus termenung sepanjang malam. Keesokan harinya. Lilian muncul di halaman belakang di pagi hari. Dia mengenakan pakaian yang indah dan cantik yang membuat dirinya tampak sangat anggun. “Kak Chandra,” panggil Lilian dengan suaranya yang manis dan renyah. “Ya,” balas Chandra sambil mengangguk. “Ayo, aku akan membawamu ke tanah leluhur kami.”“Baik.”Chandra memang cukup tertarik dengan tanah leluhur keluarga Sky. Apa mungkin di sana terdapat warisan yang ditinggalkan oleh prajurit kuat keluarga Sky d
Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat
Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter