Share

145.Mia

Penulis: Marrygoldie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-02 01:24:56

Sesuai dengan janjinya, Orlena mengajak Mia dan Coco menuju sebuah toko yang menjual Zimsterne setelah dia mengirimkan desain pakaiannya ke toko miliknya agar bisa segera dikerjakan oleh bawahannya. Mia tampak bersemangat saat melihat deretan kue lezat.

“Lihat Coco! Banyak kue-kue lezat,” seru Mia pada anjing yang berdiri di sampingnya.

Lagi-lagi Coco menyahut ucapan Mia. Sang penjaga toko tersenyum melihat interaksi itu. “Apakah kalian baru saja berjalan-jalan di taman, Mia?”

Lucas Corbett, pria berusia lima puluh tahun adalah pria yang ramah. Orlena sering mengunjungi pria itu untuk membelikan Mia kue kesukaannya.

Gadis kecil itu menganggukkan kepalanya. “Iya, kakek Corbett. Tadi Mia dan Coco bermain-main di taman. Mama bilang jika kami bermain dengan baik tanpa mengganggu pekerjaannya, maka kami akan mendapatkan hadiah Zimsterne.”

Lucas dan Orlena tertawa melihat Mia begitu jujur. Tingkah gadis kecil itu selalu saja mengundang tawa orang-orang di sekitarnya.

“Sepertinya kamu suda
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   146.Apakah Takdir Bisa Mempertemukan Mereka?

    Tubuh Orlena membeku mendengar ucapan Romain. Bahkan langkahnya terhenti karena begitu terkejut. Dia tidak mengerti bagaimana bisa hal ini terjadi. Dia pergi dari Swiss untuk datang ke kota asing ini agar bisa menghindari Max. Tapi sekarang pria itu justru akan datang ke kota ini. Apakah Orlena tidak bisa mengingkari takdir mereka?“Orlena, kamu baik-baik saja?” tanya Romain yang ikut menghentikan langkahnya.Pria itu menyentuh bahu wanita itu untuk menyadarkan Orlena dari pemikirannya. Wanita itu menatap sang kakak.“Apakah Max sudah mengetahui keberadaanku di sini?” tanya Orlena.Romain menggelengkan kepalanya. “Aku pikir tidak. Jika dia mengetahui keberadaanmu di sini, dia sudah mencarimu sebelumnya. Dari informasi yang aku dapatkan, dia ada urusan bisnis dengan sebuah hotel yang ada di Berlin. Kamu ingat bukan Max mengelola perkebunan anggur dan bahkan membuat merek minuman anggur sendiri. Aku pikir dia datang kemari murni urusan bisnis.”Orlena bisa bernafas lega mendengar ucapan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   147.Kedatangan Max

    “Apakah Paman akan menginap malam ini?” tanya Mia saat mereka bersama menikmati makan siang.Romain menganggukkan kepalanya. “Ya, Paman akan menginap malam ini demi keponakan Paman yang menggemaskan.”Mia meletakkan sendoknya lalu mengangkat kedua tangannya. “Hore! Paman Romain akan membacakan buku cerita yang banyak untuk Mia malam ini.”Romain tertawa kemudian dia mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala Mia dengan penuh kasih sayang. “Iya, Paman akan membacakan cerita untukmu, Mia. Karena aku akan menginap hari ini, bagaimana jika nanti sore kita jalan-jalan? Aku pikir sekalian kita makan diluar.” Perhatian Romain tertuju pada Orlena yang tampak tenang menikmati makan siangnya.“Aku pikir itu adalah ide yang buruk, Romain.” Orlena menolak.Pria dewasa itu memicingkan matanya menatap sang adik. “Kenapa kamu berpikir itu adalah ide yang buruk?”“Bukankah kamu ingat pembicaraan kita diluar tadi?” Orlena mengingatkan sang kakak tentang pembicaraan mereka mengenai Max yang ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   148.Mimpi Yang Mengerikan 

    Max membuka matanya. Namun dia terkejut melihat sekelilingnya tampak begitu gelap. Dia tidak melihat seorangpun atau bahkan satu benda pun yang berada di sekelilingnya. Max berpikir apakah dia berada di alam bawah sadarnya sama seperti dulu dia pernah berada di alam sadarnya dan bertemu dengan Rey.“Max!” Panggilan itu membuat Max menoleh.Tubuh Max membeku saat melihat Orlena berdiri di hadapannya. Wanita itu mengenakan terusan berwarna putih bunga-bunga yang tampak begitu cantik. Wajahnya juga menyunggingkan senyuman. “Orlena?” pria itu berjalan menghampiri wanita itu.“Jangan mendekat, Max.” Orlena melarang pria itu. Max menatap wanita yang dicintainya dengan tatapan bingung. “Ada apa, Orlena? Apakah aku sudah membuat kesalahan yang membuatmu pergi dariku?”Orlena menggelengkan kepalanya. “Tidak, Max. Bukan kamu yang salah. Tapi aku yang sudah melakukan kesalahan. Karena keluargaku, kamu menderita begitu banyak. Aku… aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.”Kali ini giliran Max

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   149.Memohon

    “Ayolah, Altherr! Izinkan aku keluar untuk bersenang-senang. Bagaimana bisa kamu tega memborgol tanganku seperti ini?” Jean merengek ke arah Altherr yang membuatnya tidak bisa pergi ke manapun.Altherr merasa telinganya panas karena mendengar rengekan Jean tiada henti salama satu jam. Ingin sekali dia menyumpal mulut Jean, namun sayang dia menggigit tangan Altherr. Jika saja tidak ingat Max sakit kepala karena pukulannya, Altherr sudah memukul pria itu. “Aku tidak akan membiarkanmu mempermalukan Max, Jean.” Altherr tidak mengerti bagaimana bisa Max membawakan pakaian sesexy itu untuk Jean.“Aku sudah meningkatkan level penampilanku, Altherr. Apakah kamu tidak lihat aku sangat mirip wanita sekarang?” Jean berpose sexy layaknya seorang model di dalam majalah.Altherr ingin muntah jika menyebut Max cantik. Meskipun ucapan Jean memang benar karena dia sudah meningkatkan penampilannya dengan wig colat muda panjang dan dandanan yang cantik, tidak akan ada yang menduga jika orang di hadapan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   150.Berbelanja Bersama Jean

    Jean memeluk lengan Altherr dengan manja sembari mereka berjalan di sebuah pusat perbelanjaan. Jean meminta Altherr mengantarkannya ke tempat itu untuk berbelanja pakaian dan aksesoris untuknya.“Ingat jangan menghabiskan uang Max terlalu banyak, Jean. Aku akan menghukummu jika kamu melakukannya..” Altherr memberikan peringatan pada wanita itu.Jean tampak kesal mendengarnya. “Aku bahkan belum berbelanja sama sekali. Tapi kamu sudah mengancamku seperti itu. Bukankah kamu terlalu kejam , Altherr.”Pria itu mendengus kesal karena membutuhkan kesabaran tingkat tinggi untuk menghadapi Jean. “Aku hanya memperingatkan, Jean. Bukan mengancammu. Max bekerja begitu keras untuk membangun perusahaannya. Jadi kamu jangan terlalu menghamburkan uangnya.”Jean menganggukkan kepalanya. “Baik, Bos. Aku tidak akan menghamburkan banyak uang Max.”Akhirnya mereka masuk ke dalam sebuah toko. Jean langsung melepaskan lengan Altherr dan memilih gaun-gaun cantik yang dipajang. Satu persatu Jean mengamati gau

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   151.Tidak Bisa Kabur lagi

    “Orlena, Oh, God. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini.” Jean langsung memeluk Orlena seakan tidak percaya dia bisa melihat wanita itu kembali.Namun tiba-tiba Jean mengerang saat merasakan sakit di kepalanya. Dia melepaskan pelukannya pada Orlena dan menyentuh kepalanya. “Sialan kamu, Max! Aku bahkan belum puas berbelanja,” gerutu Jean.Tubuh Jean jatuh terduduk di atas lantai. Segera Orlena berlutut di hadapan pria itu. “Jean, apakah kamu baik-baik saja?”“Jean, apa yang terjadi?” tanya Altherr yang tiba-tiba sudah berada di samping Max.“Sepertinya Max mengetahui jika Orlena di sini. Karena itu dia berusaha kuat menyingkirkanku.” Jean menjelaskannya kepada pria itu.Sampai akhirnya Jean jatuh tidak sadarkan diri. Altherr menahan pria itu agar kepala Max tidak terbentur lantai. Setelah itu tatapan Altherr tertuju pada Orlena.“Miss Orly, aku masih tidak percaya bisa melihatmu lagi. Aku benar-benar minta maaf, Miss Orly.” Altherr mengungkapkan penyesalannya.Wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   152.Mengapa Kamu Meninggalkanku?

    Orlena sudah berada di kamar hotel milik Max. Bahkan pria itu mengunci pintu kamar itu dan membawa kunci itu bersama dengan dirinya saat pergi mengganti pakaian di kamar mandi. Seakan Max tidak ingin lagi Orlena kabur darinya. Wanita itu mengambil ponsel di dalam tasnya. Dia segera menghubungi Romain. Baru beberapa kali nada tunggu langsung terdengar suara Romain yang menyapanya.“Kenapa kamu begitu lama, Orlena?” tanya Romain dengan nada cemas.“Maaf sudah membuatmu menunggu lama. Dan maafkan aku karena tidak bisa menepati janjiku, Romain Sepertinya aku tidak bisa kembali sekarang. Aku memutuskan untuk menghadapi Max saat ini. Apakah aku bisa meminta bantuanmu untuk menjaga Mia malam ini, Romain?” pinta Orlena.Romain menghela nafas beat. Dia tidak mau menggali lebih dalam mengenai apa yang terjadi pada Max. Setidaknya untuk saat ini bukanlah waktu yang tepat menuntut penjelasan kepada Orlena.“Kamu tenang saja. Malam ini aku sudah berjanji pada Mia untuk membacakan buku cerita untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   153.Bisakah Melakukanya?

    “Aku menginginkanmu, Orlena,” bisik Max.Max melepaskan pelukannya. Dia mereapikan rambut Orlena yang lepas dari ikatan di belakang kepalanya. Sentuhan yang lembut itu membuat tubuh Orlena gemetar. Tidak bisa menahan dirinya lagi, Max menunduk untuk menciu wanita itu. Seharusnya Orlena menolak dengan mendorong pria itu dan menamparnya. Tapi bukan hal itu yang dilakukan oleh tubuhnya. Dengan pasrah bibirnya terbuka sehingga membiarkan Max menembus pertahanan dirinya. Mungkin orang lain akan berpikir Orlena gila melakukan hal ini. Tapi dia seakan tidak bisa mengendalikan tubuhnya. Hasrat liar yang dibangkitkan oleh Max yang jauh lebih besar.Tangan Max dengan ringan menyentuh lehernya. Lalu beralih pada lekukan payudaranya yang ditutupi oleh bra dan seragamnya. Kemudian bergerak ke belakang hingga sampai pada bongkahan pantat Orlena. Pria itu meremasnya sehingga Orlena melepaskan ciumannya dan memekik kenikmatan.“Sial! Padahal aku berusaha menahan diriku, Orlena. Tapi jika melihatmu s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27

Bab terbaru

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   247.Pernikahan

    Mia menatap pantulan dirinya di depan cermin besar. Wanita itu mengenakan gaun putih gading yang terlihat indah. Gaun lengan panjang itu melebar di bagian bawah pinggang. Di belakangnya ekor gaun menjuntai beberapa meter. Gaun itu terlihat begitu mewah karena brokat emas yang menghiasi seluruh gaun."Apakah ini tidak terlalu berlebihan, Mrs. Vardalos?" tanya Mia kepada calon ibu mertuanya.Zeta berdiri di samping Mia. Wanita itu menatap penampilan calon menantunya dengan tatapan kepuasan. Bibirnya tersenyum lebar tampak sangat bahagia."Tidak ada yang berlebihan, Sayangku. Kamu sangat cantik." Zeta memeluk bahu Mia meyakinkan wanita itu."Tapi aku tidak yakin tampil dengan gaun ini, Mrs. Vardalos. Aku merasa tidak pantas mengenakannya." Mia menunduk sedih.Zeta memutar tubuh Mia sehingga wanita itu menghadap ke arahnya. Wanita itu menepuk bahu Mia sehingga menatap ke arahnya."Reynard sudah memberitahuku jika kamu kesulitan untuk percaya diri, Mia. Tak seorang pun di dunia ini yang bi

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   246.Keberadaan Mia

    Reynard sudah mencarinya di seluruh resort. Namun dia belum kunjung menemukan tunangannya. Dia begitu ketakutan terjadi hal buruk pada Mia. Lalu tatapannya tertuju ke arah lautan. Dia berpikir mungkin saja Mia tidak sengaja jatuh ke lautan. Tapi segera Reynard menggelengkan kepalanya. Dia tahu hal aneh seperti itu hanya ada dalam drama-drama, tidaklah nyata.Tiba-tiba seorang pria mengenakan setelan hitam berjalan menghampirinya. Langkahnya terhenti tepat di hadapan Reynard. Mata Reynard mengamati pria itu dengan tatapan penuh tanda tanya."Apakah anda adalah Reynard Metraxis?" tanya pria itu.Reynard menganggukkan kepalanya. "Benar. Saya adalah Reynard Metraxis. Anda siapa?""Saya adalah Daniel Wade. Saya diperintahkan seseorang untuk mengantarkan anda ke suatu tempat." Pria itu memberitahu Reynard.Reynard memicingkan matanya menatap pria itu. "Siapa yang memerintahkan kamu kemari?"Pria itu tersenyum. "Saya tidak bisa memberitahu anda, Mr. Metraxis. Tapi ini berhubungan dengan tunan

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   245.Pemberian Zeta

    "Jadi kamu memang merencanakan lamaran ini saat merencanakan liburan kita?" tanya Mia saat mereka sudah kembali ke kabin mereka. Reynard menarik Mia yang baru saja selesai mandi untuk duduk di pangkuannya. "Aku memang merencanakan liburan ini untuk melamarmu. Aku sudah sangat yakin tidak ingin melepaskanmu lagi. Karena kamu adalah wanita yang dikirim Tuhan untuk menemaniku di sisa hidupku." "Bisakah kamu berhenti untuk mengatakan hal-hal yang manis? Kamu membuat pipiku memerah." Mia menyentuh pipinya yang memanas. Reynard terkekeh melihat reaksi sang kekasih. "Aku hanya mengungkapkan isi hatiku, Agape mou. Kenapa wajahmu jadi seperti kepiting rebus?" "Kamu menyebalkan, Reynard." Mia mendengus kesal. Reynard mencium bibir Mia sekilas. "Bagaimana bisa pria tampan ini menyebalkan?" "Kenarsisan-mu mengingatkanku pada tingkat kepercayaan dirimu yang tinggi saat berpikir aku memujimu." Mia terkekeh geli. "Jangan ingatkan aku tentang hal itu." Kali ini Reynard yang tampak kesal. Mia t

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   244.Bukit Pianemo

    Blue Magic merupakan salah satu spot menyelam terbaik. Lokasi ini berada di antara pulau Kri dan pulau Waisai. Dengan perpaduan laut berwarna biru muda yang cantik ditambah dengan keindahan kehidupan bawah lautnya sehingga tidak heran orang-orang menyebut tempat itu sebagai Blue Magic.Reynard dan Miayang sudah mengenakan pakaian dan perlengkapan menyelam sedang menikmati pemandangan kehidupan bawah laut di Blue Magic. Bersama dengan pemandu tour, mereka bersama mengelilingi tempat itu. Reynard menggandeng tangan sang kekasih untuk menjaga wanita itu berada di dekatnya. Seperti yang dikatakan pemandu mereka tadi karena arus yang kuat mampu menyeret penyelam ke laut terbuka.Namun perjuangan mereka tidaklah sia-sia. Karena mereka bisa melihat warna warni batu karang yang cantik serta hewan-hewan laut yang menakjubkan. Seperti ikan pari manta, barakuda, tuna dan makhluk laut yang paling populer di tempat itu adalah kumpulan jackfish.Setelah puas menikmati pemandangan bawah laut itu, Re

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   243. Sangat Liar

    "Dan aku akan membuatmu juga sangat liar, Agape mou." Setelah mengucapkan kalimat itu, Reynard langsung menunduk. Bukan untuk mencium bibir Mia melainkan menggigit lembut telinga wanita itu.Hembusan nafas Reynard yang menerpa kulit Mia membuat wanita itu merinding geli. Namun dia merasakan sensasi aneh di perutnya. Seakan perutnya baru saja diguncangkan dengan keras."Reynard." Desah Mia."Kamu menyukainya, Agape mou?" bisik Reynard.Menyukainya? Mia bahkan tidak mengerti bagaimana tubuhnya berubah panas karena tindakan Reynard. Padahal pria itu bahkan belum menyentuh titik sensitif Mia tapi Reynard mampu membangkitkan hasrat liar dalam dirinya.Reynard beralih ke leher Mia. Menciptakan panas yang menjalar dalam setiap kecupannya. Tangan Reynard menyusup dalam kaos wanita itu menangkup salah satu bukit kembar Mia. Mia tak mampu berpikir dengan jernih ketika Reynard memberikan cumbuan serta remasan lembut di payudaranya. Ketika tangan Reynard menurunkan branya dan menyentuh putingnya

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   242. Raja Ampat

    Raja Ampat di Indonesia adalah tempat yang dipilih oleh Reynard menghabiskan liburannya bersama dengan Mia. Keindahan pemandangan laut dan pantai sangat memikat pasangan itu begitu mereka sampai di Misool Eco Resort.Misool merupakan satu dari empat pulau terbesar di kepulauan Raja Ampat yang terletak di provinsi Papua Barat. Misool berbatasan langsung dengan laut Seram dan perairan laut lepas yang menjadi jalur lintas hewan besar termasuk paus. Sehingga tidak heran jika Raja Ampat terkenal dengan keindahan kehidupan bawah lautnya.“Tempat ini seperti surga, Reynard.” Mia melihat lautan berwarna biru kehijaun yang sangat indah.“Tempat ini seperti surga jika aku bersamamu, Agape mou.”Mia menoleh dan memperlihatkan rona merah di pipinya. “Berhentilah merayuku terus, Mr. Metraxis. Kamu akan membuatku meleleh seperti mentega di bawah sinar matahari.”Reynard tertawa mendengar perumpamaan sang kekasih. Pria itu meraih tangan Mia dan berjalan menyusuri jembatan kayu di atas laut. “Sayangn

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   241.Tertangkap Basah

    Reynard melepaskan ciumannya. Sepasang kekasih itu segera menoleh. Karyawan wanita yang beberapa hari yang lalu tidak sengaja mendorong Mia hingga terluka berdiri di depan pintu dengan terkejut. Tidak butuh orang pintar untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan Reynard dan Mia dengan posisi Reynard yang menyergap tubuh Mia diantara dinding."Maafkan aku. Aku akan naik lift berikutnya." Wanita pirang itu segera mengalihkan perhatiannya.Tak lama kemudian pintu lift kembali tertutup. Reynard kembali mengalihkan perhatiannya pada wanita cantik yang terperangkap di hadapannya."Sepertinya kita akan membuat seisi kantor heboh." Mia meringis membayangkan berita baru tentang dirinya dan Reynard yang akan segera muncul."Aku pikir bukan berita buruk yang akan kita dengar." Reynard menyunggingkan senyuman."Bagaimana kamu bisa begitu yakin?" tanya Mia menatap sang kekasih."Apa kamu tidak sadar dengan posisi kita saat ini, Agape mou?" tanya Reynard.Mia melihat Reynard yang berdiri di hadapan

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   240. Keberanian

    "Jadi kamu masih tidak akan memberitahuku ke mana kita akan pergi akhir pekan ini?" tanya Mia sembari menyantap burgernya.Setelah berpikir lama tentang makanan yang akan mereka pilih sebagai menu makan siang mereka, akhirnya Mia mendesak Reynard untuk pergi ke restoran cepat saji. Dia ingin menikmati burger. Sudah lama wanita itu tidak memakannya. Terakhir kali dia makan makanan bertumpuk itu adalah ketika Alicia mengajaknya untuk merayakan ulang tahun Alicia berdua dengannya."Sudah kukatakan itu adalah kejutan." Reynard menyantap burger bagiannya.Mia berpikir Reynard akan terlihat kaku memakan makanan cepat saji itu. Karena selama ini pria itu selalu menyantap makanan-makanan dari koki terbaik. Tapi ternyata dugaan Mia salah. Gerakan tangan Reynard saat memegang burger itu begitu luwes. Seolah pria itu sudah sering memakannya."Tapi aku tidak tahu apa yang harus aku kenakan, Reynard? Bagaimana jika aku salah kostum? Maksudku bagaimana jika aku mengenakan kaos dan celana pendek tap

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   239. Gemetar

    Reynard dan Mia sudah berada di dalam mobil pria itu. Namun Reynard tidak segera menghidupkan mesin mobilnya. Pria itu memilih memusatkan perhatiannya pada Mia. Wajah wanita itu tampak pucat. Dia tahu tidak mudah bagi Mia menghadapi situasi seperti tadi."Apakah kamu baik-baik saja, Agape mou?" Reynard mengulurkan tangan menggenggam tangan Mia.Akhirnya wanita yang sejak tadi diam mulai menoleh menatap sang kekasih. Bibirnya berusaha menyunggingkan senyuman. "Aku... Aku baik-baik saja, Reynard.""Kamu yakin? Wajahmu tampak pucat, Agape mou." Tangan Reynard berpindah menyentuh pipi Mia."Sebenarnya aku memang tidak baik-baik saja, Reynard. Aku sangat takut. Bahkan tanganku sampai gemetar seperti ini." Mia mengangkat kedua tangannya yang masih gemetar."Maafkan aku, Agape mou. Kamu harus menghadapi Mama seperti itu. Seharusnya aku tahu lebih awal jika Mama datang kemari. Salahku tidak memperingatkanmu lebih dulu." Sesal Reynard."Jadi benar ibumu selalu melakukannya? Maksudku bersikap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status