“Jasmine … bisakah kita bicara?”Jasmine, wanita itu yang tengah memoles wajahnya dengan beberapa sapuan blush on di pipinya itu menoleh, menatap Kaylee yang menungguinya diambang pintu. “Masuklah. Aku sudah selesai.”Kaylee berjalan masuk, sorot matanya mengedar. Kamar tamu yang biasa terlihat sederhana berubah menjadi sebuah kamar pribadi dengan ditinggali oleh Jasmine yang sudah hampir dua minggu ini menginap di rumahnya. Ia mendudukkan diri dipinggiran ranjang, memperhatikan Jasmine yang kini memoles lipstick di bibirnya.Cantik. Memang sangat cantik, batin Kaylee yang lantas mengalihkan pandangannya.Jasmine ikut mendudukkan diri begitu selesai dengan riasan di wajahnya. “Apa yang ingin kau sampaikan, Kaylee?”Kaylee menampakkan senyuman sekilas. Satu tangannya mengambil tangan Jasmine untuk ia genggam. Jasmine yang melihat hanya diam dan memperhatikan setiap hal yang dilakukan Kaylee dihadapannya.“Jasmine … sebelumnya aku ingin minta maaf padamu.” Kaylee menatap Jasmine setelah
“Kaylee … apa itu benar?” tanya Verika menatap tajam Kaylee yang hanya diam saja. Ia tidak percaya bahwa Kaylee akan melakukan ini hanya karena Jasmine dan Nicole berteman baik bahkan menuduh Jasmine.Nicole terus memperhatikan Kaylee dan tidak mengetahui bahwa Kaylee sudah bicara dengan Jasmine, tetapi ungkapan Jasmine terlihat tidak mungkin. Namun Nicole juga tidka tahu Kaylee membicarakan apa dengan Jasmine hingga Jasmine berkata demikian. Kepercayaan Nicole seolah diadu di sini untuk membela istrinya atau justru percaya dengan ungkapan Jasmine. Tetapi sejauh Nicole mengenal Jasmine, wanita itu tidak mungkin mengeluh jika bukan kenyataan yang ia terima seperti ucapannya.“Kaylee aku minta maaf padamu karena membuatmu berpikir buruk tentang kedekatanku dengan Nicole, tetapi … kami sungguh hanya bekerja dan tidak memiliki hubungan apapun.”Kaylee masih diam. Ia tidak pernah menduga bahwa Jasmine akan seberani ini dengan menghianati Kaylee dengan kebohongan yang dilakukannya saat ini.
Belum usai dengan masalahnya dengan Jasmine dan Nicole, Kaylee harus menerima kenyataan bahwa ia tengah mengandung, bahkan sudah dua bulan. Kabar ini membuat Kaylee bahagia karena penantiannya terkabulkan tetapi bukan dalam keadaan seperti saat ini. Sejak ia mengatakan semua perasaannya di depan semua orang, Kaylee merasa semakin terpuruk. Menghindari Nicole bukanlah hal yang membuatnya tenang sebab sampai detik inipun Nicole masih akan terus membela Jasmine dan lebih menyalahkan Kaylee dengan rasa cemburu Kaylee yang berlebihan.Meski Jasmine telah meninggalkan rumah setelah kedua mertuanya meminta hal itu, justru Nicole yang jarang sekali berada di rumah dan terus beralasan keluar. Ketika Kaylee ingin berbicara tentang Jasmine Nicole akan lebih dahulu menyela dan membela Jasmine dibanding mendengarkan Kaylee karena menurut Nicole Kaylee sudah keterlaluan dengan rasa cemburunya. Kaylee terus menyendiri dan bahkan tidak berani mengatakan tentang berita kehamilannya sebab takut itu aka
Kehamilan Kaylee sudah memasuki usia tiga bulan sejak ia mengetahui kabar hamilnya, tetapi sejak saat itu juga Kaylee belum pernah menyampaikan apapun kepada Nicole dan pria itu juga tidak bertanya ketika Kaylee mengalami morning sicknees dan lebih memilih tidak peduli. Kaylee semakin merasa Nicole jauh darinya dan dirinya yang berusaha bertahan.“Katarina mencarimu di luar.”Kaylee menoleh begitu mendengar Nicole memberitahukannya akan keberadaan Katarina yang datang tiba-tiba tanpa memberi pesan apapun sebelumnya kepadanya. Kaylee segera mencuci tangannya yang kotor setelah seselai membersihkan dapur.Kaylee segera beranjak dengan Nicole yang sudah pergi terlebih dahulu.“Hai … bagaimana kabarmu?” tanya Kaylee begitu melihat Katarina yang sudah duduk di sofa dan tengah duduk dengan tenang.“Kabar yang lebih baik tentu saja. Bisnis orang tuaku sudah kembali membaik dan aku menjadi wanita pengangguran lagi sebab mereka tidak ma uterus merepotkan diriku. Padahal aku anaknya, tetapi dip
Katarina langsung menuju ke rumah sakit karena pendarahan Kaylee tidak berhenti serta Kaylee yang terus mengerang kesakitan dengan memegangi perutnya. Katarina terus mengatakan maafnya karena ketidaktahuan dirinya akan kehamilan Kaylee serta malah menyebabkan wanita itu terus pendarahan karena kecerobohan dirinya berkendara.Katarina terus mondar mandir di depan ruang persalinan, dimana Kaylee tengah ditangani oleh dokter. Harapan Katarina janin Kaylee masih bisa diselamatkan meski jika melihat bagaimana pendarahan itu seperti tidak mungkin untuk tetap selamat. Katarina sungguh merasa bersalah. Ia terus menyalahkan diri karena ceroboh dan menyebabkan Kaylee terluka seperti ini. Sungguh, jika Katarina tahu Kaylee sedang mengandung ia tidak mungkin akan mengajak Kaylee bepergian bahkan akan mengendara begitu berhati-hati demi menjaga Kaylee dan kandungannya. Semua ini salah Katarina.“Kaylee … ku harap kalian baik-baik saja,” gumamnya masih terus mondar mandir tidak jelas sebab rasa kha
“Kau yakin dengan pilihanmu?”Katarina bertanya untuk memastikan Kaylee akan pilihan wanita itu untuk tetap bungkam dengan kejadian hari ini. Hari telah berganti malam dengan Katarina yang menunggui Kaylee untuk penyembuhan dan ditangani oleh dokter setelah selesai dengan operasi kuretnya. Kaylee juga terus bercerita akan keadaannya yang semakin membuat Katarina marah dengan Nicole yang membuat Kaylee tersakiti.Kaylee mengangguk lalu menatap ke depan, dimana rumah mewah terpampang begitu jelas di matanya. Rumah yang sebelumnya selalu menjadi tujuannya pulang sebab kebahagiaan yang akan menyapa, tetapi kini sudah berbeda menjadi tempat dimana ia akan merasa tersakiti setiap kali melihatnya. Kaylee menundukkan wajahnya, tersenyum getir dengan calon bayinya yang tidak lagi ada di dalam perutnya.Katarina merangkul Kaylee, membuat wanita itu ikut menatapnya. “Jangan bersedih terus, Kaylee. Aku ikut merasa sedih jika kau seperti ini. Aku minta maaf karenaku kau kehilangan jabang bayimu. A
Suara mobil yang perlahan pergi meninggalkan pekarangan rumah membuat sebuah senyuman mulai tersungging puas. Mata dengan bulu mata tajam itu terbuka, menatap sosok pria tampan di hadapannya dengan senyuman yang semakin cerah.Jasmine, wanita itu perlahan menyibak selimutnya dengan tubuhnya yang hanya mengenakan handuk setengah dada setelah rencana gila yang ia lakukan malam ini. Ia mendudukkan diri, menoleh kepada Nicole yang tidak sadarkan diri sebab obat yang ia masukkan ke dalam minuman pria itu, lalu tersenyum puas. “Tidak ada yang dapat menghalangiku, Nicole.”Jasmine mendekatkan diri, meraba wajah sempurna Nicole yang bersih tanpa jerawat atau bahkan bulu. Ketampanan Nicole yang masih terpancar sempurna meski sedang tidak sadarkan diri, apalagi ketika membuka matanya, Jasmine sepertinya sudah keterlaluan dengan perbuatan yang ia lakukan saat ini. Namun ia tidak peduli, ambisinya selama ini hanyalah untuk memiliki Nicole dan mereka yang akan menikah dengan perasaan saling menyuk
Nicole membuka matanya begitu sengatan sinar matahari tepat berada di wajahnya. Matanya yang terasa berat terus berusaha melihat sekitar agar segera netral kembali. Begitu sadar, ia mengerjapkan matanya sekali. Melihat tubuhnya yang terbungkus oleh selimut dengan pakaian kusut. Nicole mencoba mengingat apa yang terjadi dengannya tetapi seolah ingatannya tidak bekerja hingga akhirnya Nicole memilih mendudukkan diri, menghembuskan napas panjang dan mngucek kembali matanya. Mengedarkan pandangan.“Kamar?” gumamnya yang merasa aneh dengan tempat ini.Nicole beranjak perlahan, meregangkan tubuhnya dan berjalan menuju kamar mandi. Masih dengan wajah bangun tidur dan bingungnya, Nicole menatap pantulan wajahnya di cermin saat ingin membasuh wajah.“Noda lipstick?” gumamnya lagi yang kini menajamkan pandangan menatap bibir dan sebagai wajahnya penuh dengan bekas kecupan bibir.Nicole mencoba kembali mengingat. “Berkemas … mengambil kunci mobil … bel berbunyi … Jasmine datang … mengambil koper
“Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it
Suara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no
Hari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang
Sudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru
“Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak
Suara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d
Seluruh keluarga besar Katarina mulai berdatangan, mulai dari paman pertama dari ayahnya beserta keluarganya, lalu paman kedua dari ayahnya dengan keluarga, disusul oleh keluarga dari ibunya dan terakhir adalah paman dari ibunya yang datang sendirian sebab belum memiliki keluarga sendiri. Semua orang sudah datang tetapi Katarina sudah memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tetap dikurung di dalam kamarnya. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya lagi dengan berusaha keluar dari kamar dan mengambil kesempatan seperti yang dikatakan oleh ibunya semalam.“Semua baik-baik saja tanpaku? Menyebalkan sekali menjadi anak satu-satunya dalam keluarga. Tidak memiliki saudara yang bisa diajak kompromi atau paling tidak menemaniku agar tidak bosan di dalam kamar.”Katarina bicara sendiri dan kembali melihat ke suasana luar rumahnya lewat balkon yang tertutup. Untung saja balkonnya menggunakan pintu kaca, jadi ia bisa melihat suasana di luar kamarnya meski sedang bersedih di dalam kamar yang
Artur segera beranjak dari duduknya begitu melihat Brad keluar. “Selamat sore, Tuan Bradson. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Mengenai hari sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena ada keperluan yang mendadak hingga tidak bisa menunggu Anda sampai selesai.”Brad tetap berjalan dengan Artur yang mengikuti di sampingnya. “Maaf tidak bisa. Saya ada rapat.”Brad menampakkan senyuman tipis terkesan mengejek lalu meninggalkan Artur. Artur kembali fokus dan kembali mengejar pria baya itu. “Lalu … bisakah kita bertemu pekan depan? Saya menghormati Anda dan berharap kita bisa bicara.”Brad menghentikan langkahnya lalu menatap Artur dari atas sampai bawah. “Apa yang kamu inginkan dengan pertemuan kita meski sekarang atau pekan depan?”Artur diam dan menatap Brad lurus. “Tidak ada. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih dalam dan membicarakan rencana masa depan yang telah saya pikirkan sebelumnya.”Brad tersenyum mengejek. “Sombong sekali, baru bertemu dan bahkan tidak saling m
“Sampai kapan kau terus menciumi perutku, hum?”Nicole mendudukkan kembali tubuhnya dengan tegak setelah melakukan ritual menyayangi calon anaknya di dalam perut Kaylee. Ia menatap Kaylee lalu terkekeh. “Lama sekali dia keluarnya. Aku sudah ingin melihat wajah menggemaskan mereka berdua.”Kaylee tersenyum kecil. “Sabar, Sayang. Masih beberapa bulan lagi dan kau bisa melihat mereka.”Nicole membaringkan tubuh lalu menyamping dan menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Kaylee. “Aku tidak memiliki keturunan yang pernah menghasilkan anak kembar, tetapi mengapa kau kini justru mengandung anak kembar? Apakah kau memiliki keturunan dari orang kembar?”Kaylee menggeleng. “Tidak juga. Memangnya harus memiliki keturunan kembar baru akan tumbuh kembar lagi? Lucu sekali.”“Memang tidak harus seperti keturunan, tetapi kebanyakan orang yang hamil anak kembar sebelumnya salah satu dari keluarga mereka pasti memiliki anak kembar. Jadi, tanaman yang sudah tua lalu seperti tumbuh lagi dari ketur