Kesabaran Kaylee terus diuji dengan kahadiran Jasmine di rumah tangganya, selama itu pula Kaylee hanya diam dan terus memperlihatkan sikap baik-baik saja. Namun, kesabaran ada batas dimana Kaylee merasa begitu muak dengan apa yang tidak seharusnya ia lakukan. Sesuatu yang membuat Kaylee justru semakin diabaikan jika terus melakukan tindakannya yang mencoba terus tidak peduli. Jasmine semakin berkuasa atas segala hal bahkan mengabaikan bahwa Kaylee-lah yang seharusnya bersikap demikian.“Kau ini kenapa, Kaylee? Apa ada sesuatu yang terjadi padamu dan mengapa tidak mengatakan padaku?”Nicole. Pria itu terus menuntut jawaban akan perubahan sikap Kaylee yang semakin acuh pada semua orang. Mempertanyakan masalah apa yang terjadi dengan Kaylee bahkan kini Nicole sering marah kepada Kaylee hanya karena sikap pendiam dan acuh yang Kaylee tunjukkan sebab Kaylee bahkan tidak akan mengatakan apa yang ia rasakan. Sama seperti sebelum-sebelumnya, kali ini pria itu kembali menuntut Kaylee dengan ja
Kaylee terus menatap kebersamaan Nicole bersama Jasmine di dalam kamarnya lewat pintu yang sedikit terbuka. Hatinya kian miris melihat kenyataan yang ada, tetapi ia bahkan tidak tahu harus melakukan apa. Percuma ia mencoba membicarakan perasaannya kepada Nicole saat pria itu lebih memihak Jasmine dibanding dirinya.Jika terus begini bukan malah membaik tetapi malah memburuk dan tentu saja kesabaran Kaylee memiliki batas. Rencana meninggalkan Nicole sudah Kaylee pikirkan sebelumnya, tetapi Kaylee masih ingin mencoba bertahan. Belajar dari masalah sebelumnya, Kaylee tidak mau egois dan terus mementingkan diri sendiri, itulah yang membuatnya mampu bertahan serta ia masih ingin bersama dengan Nicole meski pria itu seolah sudah melupakan dirinya.Jasmine … ingin sekali Kaylee berada diposisinya saat ini yang terus mendapatkan perhatian Nicole bahkan kedua mertuanya. Ingin sekali Kaylee bermanja-manja dengan Nicole dan mengabaikan semua masalah yang menumpuk di dalam kepalanya. Sayangnya, K
“Jasmine … bisakah kita bicara?”Jasmine, wanita itu yang tengah memoles wajahnya dengan beberapa sapuan blush on di pipinya itu menoleh, menatap Kaylee yang menungguinya diambang pintu. “Masuklah. Aku sudah selesai.”Kaylee berjalan masuk, sorot matanya mengedar. Kamar tamu yang biasa terlihat sederhana berubah menjadi sebuah kamar pribadi dengan ditinggali oleh Jasmine yang sudah hampir dua minggu ini menginap di rumahnya. Ia mendudukkan diri dipinggiran ranjang, memperhatikan Jasmine yang kini memoles lipstick di bibirnya.Cantik. Memang sangat cantik, batin Kaylee yang lantas mengalihkan pandangannya.Jasmine ikut mendudukkan diri begitu selesai dengan riasan di wajahnya. “Apa yang ingin kau sampaikan, Kaylee?”Kaylee menampakkan senyuman sekilas. Satu tangannya mengambil tangan Jasmine untuk ia genggam. Jasmine yang melihat hanya diam dan memperhatikan setiap hal yang dilakukan Kaylee dihadapannya.“Jasmine … sebelumnya aku ingin minta maaf padamu.” Kaylee menatap Jasmine setelah
“Kaylee … apa itu benar?” tanya Verika menatap tajam Kaylee yang hanya diam saja. Ia tidak percaya bahwa Kaylee akan melakukan ini hanya karena Jasmine dan Nicole berteman baik bahkan menuduh Jasmine.Nicole terus memperhatikan Kaylee dan tidak mengetahui bahwa Kaylee sudah bicara dengan Jasmine, tetapi ungkapan Jasmine terlihat tidak mungkin. Namun Nicole juga tidka tahu Kaylee membicarakan apa dengan Jasmine hingga Jasmine berkata demikian. Kepercayaan Nicole seolah diadu di sini untuk membela istrinya atau justru percaya dengan ungkapan Jasmine. Tetapi sejauh Nicole mengenal Jasmine, wanita itu tidak mungkin mengeluh jika bukan kenyataan yang ia terima seperti ucapannya.“Kaylee aku minta maaf padamu karena membuatmu berpikir buruk tentang kedekatanku dengan Nicole, tetapi … kami sungguh hanya bekerja dan tidak memiliki hubungan apapun.”Kaylee masih diam. Ia tidak pernah menduga bahwa Jasmine akan seberani ini dengan menghianati Kaylee dengan kebohongan yang dilakukannya saat ini.
Belum usai dengan masalahnya dengan Jasmine dan Nicole, Kaylee harus menerima kenyataan bahwa ia tengah mengandung, bahkan sudah dua bulan. Kabar ini membuat Kaylee bahagia karena penantiannya terkabulkan tetapi bukan dalam keadaan seperti saat ini. Sejak ia mengatakan semua perasaannya di depan semua orang, Kaylee merasa semakin terpuruk. Menghindari Nicole bukanlah hal yang membuatnya tenang sebab sampai detik inipun Nicole masih akan terus membela Jasmine dan lebih menyalahkan Kaylee dengan rasa cemburu Kaylee yang berlebihan.Meski Jasmine telah meninggalkan rumah setelah kedua mertuanya meminta hal itu, justru Nicole yang jarang sekali berada di rumah dan terus beralasan keluar. Ketika Kaylee ingin berbicara tentang Jasmine Nicole akan lebih dahulu menyela dan membela Jasmine dibanding mendengarkan Kaylee karena menurut Nicole Kaylee sudah keterlaluan dengan rasa cemburunya. Kaylee terus menyendiri dan bahkan tidak berani mengatakan tentang berita kehamilannya sebab takut itu aka
Kehamilan Kaylee sudah memasuki usia tiga bulan sejak ia mengetahui kabar hamilnya, tetapi sejak saat itu juga Kaylee belum pernah menyampaikan apapun kepada Nicole dan pria itu juga tidak bertanya ketika Kaylee mengalami morning sicknees dan lebih memilih tidak peduli. Kaylee semakin merasa Nicole jauh darinya dan dirinya yang berusaha bertahan.“Katarina mencarimu di luar.”Kaylee menoleh begitu mendengar Nicole memberitahukannya akan keberadaan Katarina yang datang tiba-tiba tanpa memberi pesan apapun sebelumnya kepadanya. Kaylee segera mencuci tangannya yang kotor setelah seselai membersihkan dapur.Kaylee segera beranjak dengan Nicole yang sudah pergi terlebih dahulu.“Hai … bagaimana kabarmu?” tanya Kaylee begitu melihat Katarina yang sudah duduk di sofa dan tengah duduk dengan tenang.“Kabar yang lebih baik tentu saja. Bisnis orang tuaku sudah kembali membaik dan aku menjadi wanita pengangguran lagi sebab mereka tidak ma uterus merepotkan diriku. Padahal aku anaknya, tetapi dip
Katarina langsung menuju ke rumah sakit karena pendarahan Kaylee tidak berhenti serta Kaylee yang terus mengerang kesakitan dengan memegangi perutnya. Katarina terus mengatakan maafnya karena ketidaktahuan dirinya akan kehamilan Kaylee serta malah menyebabkan wanita itu terus pendarahan karena kecerobohan dirinya berkendara.Katarina terus mondar mandir di depan ruang persalinan, dimana Kaylee tengah ditangani oleh dokter. Harapan Katarina janin Kaylee masih bisa diselamatkan meski jika melihat bagaimana pendarahan itu seperti tidak mungkin untuk tetap selamat. Katarina sungguh merasa bersalah. Ia terus menyalahkan diri karena ceroboh dan menyebabkan Kaylee terluka seperti ini. Sungguh, jika Katarina tahu Kaylee sedang mengandung ia tidak mungkin akan mengajak Kaylee bepergian bahkan akan mengendara begitu berhati-hati demi menjaga Kaylee dan kandungannya. Semua ini salah Katarina.“Kaylee … ku harap kalian baik-baik saja,” gumamnya masih terus mondar mandir tidak jelas sebab rasa kha
“Kau yakin dengan pilihanmu?”Katarina bertanya untuk memastikan Kaylee akan pilihan wanita itu untuk tetap bungkam dengan kejadian hari ini. Hari telah berganti malam dengan Katarina yang menunggui Kaylee untuk penyembuhan dan ditangani oleh dokter setelah selesai dengan operasi kuretnya. Kaylee juga terus bercerita akan keadaannya yang semakin membuat Katarina marah dengan Nicole yang membuat Kaylee tersakiti.Kaylee mengangguk lalu menatap ke depan, dimana rumah mewah terpampang begitu jelas di matanya. Rumah yang sebelumnya selalu menjadi tujuannya pulang sebab kebahagiaan yang akan menyapa, tetapi kini sudah berbeda menjadi tempat dimana ia akan merasa tersakiti setiap kali melihatnya. Kaylee menundukkan wajahnya, tersenyum getir dengan calon bayinya yang tidak lagi ada di dalam perutnya.Katarina merangkul Kaylee, membuat wanita itu ikut menatapnya. “Jangan bersedih terus, Kaylee. Aku ikut merasa sedih jika kau seperti ini. Aku minta maaf karenaku kau kehilangan jabang bayimu. A