ํ™ˆ / Romansa / Jebakan Cinta Sang Idola / Chapter 13 : Malam yang Panjang

๊ณต์œ 

Chapter 13 : Malam yang Panjang

์ž‘๊ฐ€: Mommy_Ay
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2025-03-07 19:27:54
Hazel mencoba menahan rasa gugupnya. Sejak awal, ia sudah tahu bahwa dunia Nick dipenuhi dengan sorotan seperti ini, tapi mengalaminya sendiri tetap saja membuatnya canggung.

Saat mereka akhirnya masuk ke dalam ballroom, Hazel buru-buru menarik tangannya dari genggaman Nick.

"Kau membuat semuanya jadi lebih sulit," bisiknya kesal.

Nick terkekeh.

"Salahmu sendiri karena terlalu cantik malam ini."

Hazel mendelik, tapi sebelum sempat membalas, seorang staf acara menghampiri mereka.

"Mr. Alexander, silakan menuju meja Anda. Acara akan segera dimulai."

Nick mengangguk, lalu menoleh pada Hazel.

"Ikut aku."

Hazel menghela napas. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang.

โ€”

Di sisi lain ruangan, seseorang menatap Hazel dengan tatapan tajam.

Naila.

Ia mengepalkan tangannya di atas meja, menyadari bahwa Hazel tidak hanya kembali ke industri ini, tapi juga berhasil masuk ke dalam lingkaran elite.

Ia tidak bisa membiarkan ini terus terjadi.

Dengan senyum dingin, ia mengangkat gelas samp
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 14 : Seseorang yang Luar Biasa

    Satu per satu nominasi diumumkan, diiringi tepuk tangan dan sorakan antusias. Hazel sesekali melirik Nick, yang tampak begitu tenang. Seakan tak peduli, padahal Hazel tahu persis bahwa ini adalah momen penting baginya.Dan akhirnya, saat yang ditunggu pun tiba.โ€œSaatnya kita umumkan pemenang untuk kategori Aktor Terbaik Tahun Ini.โ€Seorang presenter berdiri di panggung, memegang amplop emas dengan senyum penuh antisipasi. Para tamu mulai berbisik, menebak-nebak siapa yang akan membawa pulang penghargaan prestisius tersebut.Hazel menggenggam tangannya sendiri tanpa sadar.โ€œDan pemenangnya adalahโ€ฆโ€Seketika ruangan terasa sunyi, hanya suara presenter yang terdengar saat ia membuka amplop.โ€œNicholas Alexander!โ€Sontak, tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan. Sorot lampu panggung langsung mengarah ke Nick, yang masih duduk di tempatnya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Baginya, ini bukanlah kemenangan pertamanya. Sebelumnya, Nick sudah membawa pulang puluhan piala. Namun, malam ini

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-03-08
  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 15 : Menyimpannya Untukmu

    Malam semakin larut saat mobil Nick berhenti di depan gedung apartemen Hazel. Lampu-lampu kota masih berpendar, menciptakan bayangan temaram di kaca jendela.Hazel melepas sabuk pengamannya, bersiap turun. Namun, sebelum sempat membuka pintu, Nick meraih tangannya dengan lembut. Sentuhan itu membuatnya refleks menoleh, menatap pria di sampingnya dengan penuh tanya.Nick menatapnya dalam, lalu mengangkat sesuatu dari jok belakangโ€”piala emas yang baru saja ia menangkan. Dengan ekspresi serius, ia menyodorkannya ke arah Hazel.โ€œKau melupakan ini,โ€ ucapnya pelan.Hazel mengernyit. โ€œNick, itu milikmu.โ€Nick tersenyum miring, jemarinya masih menggenggam erat trofi tersebut. โ€œApa yang menjadi milikku, juga milikmu, Hazel.โ€ Suaranya terdengar dalam, nyaris seperti bisikan. โ€œAku ingin kau menyimpannya.โ€Hazel terdiam. Ada sesuatu di mata Nickโ€”sesuatu yang tak bisa ia abaikan. Perasaan hangat menjalar di dadanya, namun ia menahannya rapat-rapat.Setelah beberapa detik hening, Hazel akhirnya m

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-03-08
  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 16 : Terlalu Rumit

    Hazel mengerjap, dadanya terasa sesak tanpa alasan yang jelas. โ€œNick, kita sudah melewati banyak hal. Akuโ€”โ€โ€œAku tahu,โ€ potong Nick cepat. Ia menggenggam kedua tangan Hazel, seolah takut Hazel akan menjauh. โ€œAku akan lupakan segalanya, maksudku, kesalahanmu di masa lalu. Aku tidak akan pernah mengungkitnya sama sekali.โ€Hazel terdiam, jari-jarinya sedikit gemetar dalam genggaman Nick.โ€œKalau kau butuh waktu, aku akan menunggu,โ€ lanjut Nick dengan suara lebih lembut. โ€œTapi aku ingin kau tahuโ€ฆ aku serius, Hazel.โ€Hening.Hazel menelan ludahnya, mencoba merangkai kata-kata di kepalanya. Namun sebelum ia sempat merespons, suara petir menggelegar di luar sana, disusul oleh rintik hujan yang mulai turun deras.Nick menoleh ke arah jendela sebelum kembali menatap Hazel. โ€œBolehkah aku masuk?โ€Hazel terdiam sesaat, sebelum akhirnya mengangguk dan melangkah ke samping, membiarkan Nick masuk ke dalam apartemennya.Nick berjalan masuk, melirik sekeliling ruangan sebelum matanya tertuju pada tr

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-03-09
  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 17 : Masa Lalu

    Nick menatapnya lekat, matanya menyiratkan pemahaman, meski Hazel bisa melihat secercah ketegangan di sana.โ€œAku tidak meminta kita berpura-pura, Hazel. Aku ingin kita memulai kembali dengan cara yang lebih baik.โ€Hazel terdiam. Kata-kata itu terdengar begitu meyakinkan, tetapi ada ketakutan di dalam dirinyaโ€”ketakutan bahwa jika ia memberikan kesempatan lagi, mereka berdua akan kembali terluka.Nick menyandarkan punggungnya ke sofa, mengusap wajahnya dengan satu tangan.Hazel menunduk, jemarinya mengusap tepi cangkir tanpa sadar.โ€œAku tidak akan memaksamu, Hazel. Aku hanya ingin kau tahu kalau aku serius.โ€Ada sesuatu dalam nada suaranya yang membuat Hazel percaya. Tetapi, apakah kepercayaan itu cukup?Ia menarik napas dalam-dalam. โ€œAku tidak bisa menjanjikan apa pun sekarang, Nick.โ€Nick tersenyum kecil, meski Hazel bisa melihat ada ketegangan di balik senyum itu. โ€œItu sudah cukup untukku.โ€Mereka kembali terdiam. Hanya suara detak jam yang terdengar di antara mereka.Nick melirik jam

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-03-10
  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 18 : Terasa Canggung

    Pertanyaan itu membuat Hazel terdiam. Ia tidak terkejut, karena cepat atau lambat Nick pasti akan mengetahuinya. Ia menatap Nick, memilih kata-katanya dengan hati-hati.โ€œAku tahu,โ€ akhirnya Hazel mengaku.Nick mengepalkan tangannya di atas meja. โ€œDan kau tidak berpikir untuk memberitahuku lebih awal?โ€Hazel menghela napas. โ€œAku tidak ingin keputusanmu dipengaruhi oleh masa lalu, Nick. Aku ingin kau mempertimbangkannya secara profesional.โ€Nick tertawa kecil, tapi tidak ada humor di dalamnya. โ€œProfesional?โ€Hazel tetap tenang. โ€œYa. Aku tahu kau dan Clara punya sejarah. Tapi aku juga tahu kau cukup profesional untuk memisahkan urusan pribadi dari pekerjaan.โ€Nick menatap Hazel, seakan mencari sesuatu di matanya. โ€œDan bagaimana denganmu?โ€Hazel mengerjap. โ€œApa maksudmu?โ€Nick bersandar ke kursinya, menatapnya dengan intens. โ€œKau benar-benar tidak keberatan aku bekerja dengan mantan kekasihku? Wanita yang menjadi pelarianku setelah aku kehilanganmu?โ€Pertanyaan itu menusuk sesuatu di dalam

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-03-11
  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 19 : Waspada

    Hari pertama syuting dimulai dengan atmosfer yang penuh antusiasme. Para kru berlalu-lalang, mempersiapkan set dengan teliti, sementara para pemain berdiskusi dengan sutradara. Hazel berdiri di sudut ruangan, memperhatikan Nick yang tengah berbincang dengan lawan mainnyaโ€”Clara. Tatapan Hazel tajam, bukan karena cemburu, tapi lebih kepada rasa waspada. Ia tahu sejarah antara Nick dan Clara, dan instingnya mengatakan bahwa bekerja sama dalam proyek ini bisa menjadi bumerang bagi Nick. Nick tampak profesional, tidak menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau keterikatan emosional dengan Clara. Ia sesekali tersenyum, tetapi jelas bahwa ada batas yang ia jaga. Sementara itu, Clara tampak lebih santai, bahkan cenderung menggoda dengan sikapnya yang akrab. "Hazel," panggil seorang staf produksi, membuat Hazel mengalihkan perhatiannya. "Sutradara ingin memastikan jadwal Nick untuk minggu ini." Hazel mengangguk, segera mengecek ponselnya untuk memastikan tidak ada bentrokan jadwal. "Baik, aku

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-03-13
  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 20 : Rencana yang Tak Pernah Habis

    Syuting selesai, ketika dalam perjalanan pulang menuju apartemen Hazelโ€ฆNick melirik sekilas ke arah Hazel yang duduk di kursi penumpang. Gadis itu menatap lurus ke depan, ekspresinya sulit ditebak. Biasanya, setelah syuting selesai, mereka akan mengobrol ringanโ€”membahas akting Nick, atau sekadar bercanda tentang kru di lokasi. Tapi malam ini, Hazel hanya diam.Nick mengetuk setir mobil dengan jemarinya, mencoba memecah keheningan."Kau baik-baik saja?"Hazel tersentak kecil, seolah baru menyadari bahwa Nick berbicara padanya."Hm?"Ia menoleh sebentar sebelum kembali menatap jalanan yang diterangi lampu kota."Ya, aku baik-baik saja."Jawaban itu terdengar terlalu cepat, terlalu datar. Nick menghela napas, melirik Hazel lagi sebelum kembali fokus pada jalan."Kau kelihatan... berbeda."Hazel tersenyum tipis, meski senyumnya tidak sampai ke mata."Hanya lelah. Syutingnya panjang hari ini."Nick tidak langsung menjawab. Ia tahu Hazel cukup profesional untuk tidak membawa masalah pribadi

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-03-15
  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Bab 21 - Bukan Hal yang Mudah

    Hazel membuka pintu apartemennya dengan gerakan lelah. Kunci nyaris terjatuh dari jemarinya yang gemetar. Begitu pintu tertutup, ia bersandar di belakangnya, menghela napas panjang.Hari itu terasa lebih berat dari biasanya. Getaran-getaran kecil yang ia rasakan saat melihat Nick dan Clara beradu akting terus membekas di pikirannya.Hazel berjalan pelan menuju ruang tamu, melepaskan sepatu dengan asal, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Ia memejamkan mata sejenak, membiarkan keheningan menyelimuti.Tiba-tiba, ponselnya bergetar di atas meja. Hazel mengerjapkan mata, mengambil ponsel dengan malas."Mr. Miller?" gumamnya pelan.Ia ragu sejenak sebelum akhirnya menggeser tombol hijau."Hazel, bisakah kau datang ke kantorku besok pagi?" suara Mr. Miller terdengar tegas dari seberang.Hazel menelan ludah. "Tentu, ada sesuatu yang terjadi?""Akan lebih baik kalau kita bicara langsung," jawab Mr. Miller singkat.Hazel menggenggam ponsel lebih erat. "Baik. Saya akan datang."Tanpa banyak basa

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-04-26

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Bab 26 - Kehangatan yang Tertunda

    Setelah mandi dan berganti pakaian santai, Hazel menemukan Nick sudah berada di dapur, berdiri di depan kompor dengan celemek bergambar kartun ayam yang terlalu kecil untuk tubuhnya.Hazel tertawa pelan sambil menyandarkan diri di pintu dapur. โ€œSerius, Nick? Celemek itu kelihatan seperti milik anak TK.โ€Nick menoleh dengan bangga. โ€œHey, ini yang kupinjam dari lemari bawah wastafel. Aku tidak tahu isinya lucu begini.โ€Hazel berjalan mendekat, mengangkat ujung celemek itu. โ€œAtau kamu memang sengaja pilih ini biar aku makin jatuh cinta?โ€โ€œKalau itu berhasil, aku akan pakai celemek ini setiap hari,โ€ jawab Nick sambil mengedipkan mata.Hazel duduk di stool dekat meja dapur, memperhatikan Nick membalik pancake dengan gaya yang terlalu dramatisโ€”dan tentu saja, pancake itu malah terlempar ke lantai.Nick mematung.Hazel menahan tawa, lalu tertawa terbahak. โ€œPancake terbang! Kamu harusnya daftar ke pertunjukan sirkus.โ€Nick menunjuk Hazel dengan spatula. โ€œJangan remehkan keahlianku. Itu cuma p

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Bab 25 - Dalam Dekapan

    Dengan langkah kokoh, Nick membawanya menuju sofa, tempat mereka jatuh bersama dalam gelak tawa kecil yang meledak di sela-sela desahan.Nick membaringkan Hazel perlahan di atas sofa, seakan memperlakukannya seperti sesuatu yang sangat berharga. Matanya menatap dalam ke arah Hazel, seolah ingin memastikan sekali lagi bahwa ini benar-benar keinginan mereka berdua.Hazel menarik napas dalam, ujung jemarinya menyusuri rahang Nick dengan lembut.Nick memejamkan mata sejenak, menahan gemuruh di dadanya. Ia menunduk, mencium kening Hazel dengan penuh hormat, lalu turun ke pelipis, pipi, hingga akhirnya menangkap bibir Hazel lagi dalam ciuman yang jauh lebih dalam, lebih dalam dari sebelumnya.Tangannya merayapi punggung Hazel, membangunkan sensasi yang menggetarkan setiap pori-porinya. Hazel mengangkat tangannya, membenamkannya ke rambut Nick, menariknya lebih dekat, membuat jarak di antara mereka benar-benar menghilang.Nick mencium sepanjang garis rahang Hazel, lalu turun ke lehernya, men

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Bab 24 - Kita Bisa Mencobanya

    Nick tersenyum miring, ada kilatan nakal di matanya."Kalau aku bilang aku mau libur dua hari ini bareng kamu, gimana?"Hazel mengerutkan kening, membuang wajahnya ke samping untuk menyembunyikan rona panas di pipinya. "Nick, seriuslah."Nick tertawa pelan. "Aku serius, Hazel. Dua hari ini, aku butuh recharge. Tapi, kurasa yang paling bikin aku semangat itu kalau kamu ada."Hazel menghela napas, berusaha tetap tegar walau jantungnya berdebar tak karuan."Kau butuh tidur, bukan membuat masalah baru."Nick mendekat sedikit, menurunkan suaranya. "Mungkin tidurku akan lebih nyenyak kalau tahu kamu nggak menjauh."Hazel memejamkan mata sejenak, lalu membuka mata sambil menghela napas."Aku akan tetap profesional, Nick. Sampai kapan pun."Nick tersenyum kecil, ekspresinya sulit terbaca."Aku tahu. Tapi itu tidak menghentikan aku berharap lebih."Hazel terdiam, memilih tidak menanggapi. Ia mengalihkan pandangan, melihat sekeliling yang mulai sepi."Besok, aku akan kirimkan detail jadwal kebe

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Bab 23 - Sedikit Goyah

    Udara sore di luar lokasi syuting terasa lebih sejuk, tapi Hazel tetap merasa sesak. Ia berdiri di dekat mobilnya, membiarkan embusan angin menerpa wajahnya. Jemarinya meremas tas selempangnya erat-erat, mencoba mengendalikan gejolak yang berputar di dalam dadanya.Kata-kata Nick tempo hari kembali mengiang di kepalanya."Aku tidak meminta kita berpura-pura, Hazel. Aku ingin kita memulai kembali dengan cara yang lebih baik."Hazel memejamkan mata sejenak, menggigit bibir bawahnya. Ia tahu Nick serius. Ia tahu ada ketulusan di mata pria itu saat mengucapkannya. Tapi, kenangan masa lalu yang penuh luka masih membentuk tembok kokoh di sekeliling hatinya.Bagaimana kalau semua ini hanya berakhir dengan lebih banyak luka? pikir Hazel. Bagaimana kalau aku salah lagi?Ia membuka mata perlahan, menatap langit yang mulai bergradasi jingga. Ada sesuatu dalam cara Nick memperlakukannya belakangan iniโ€”tatapan-tatapannya, perhatian kecil yang selalu terselip di sela-sela kesibukan merekaโ€”yang memb

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Bab 22 - Seperti Anak Kecil

    Hazel menarik napas panjang sebelum turun dari mobil. Udara siang itu terasa sedikit lebih panas dari biasanya, atau mungkin hanya pikirannya yang penuh membuat segalanya terasa berat.Begitu melangkah ke area lokasi syuting, ia langsung melihat Nick berdiri di dekat tenda produksi, tampak gelisah. Jaket hitamnya terlipat di lengan, rambutnya sedikit berantakan, dan ekspresi wajahnya jelas menunjukkan kekesalan.Begitu mata mereka bertemu, Nick langsung berjalan cepat menghampirinya."Kau sengaja, ya?" katanya tanpa basa-basi, nada suaranya mirip anak kecil yang ngambek.Hazel mengangkat alis santai. "Sengaja apa?""Sengaja bikin aku nunggu." Nick menyipitkan mata, seolah menuntut penjelasan.Hazel menahan senyum, menanggapi dengan datar, "Aku bukan babysitter-mu, Nick."Nick mendekat, suaranya sedikit merendah. "Tapi aku nggak suka nunggu. Apalagi sendirian."Hazel menghela napas, berusaha tetap profesional meski hatinya terasa sedikit bergetar melihat sikap manja pria itu."Aku haru

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Bab 21 - Bukan Hal yang Mudah

    Hazel membuka pintu apartemennya dengan gerakan lelah. Kunci nyaris terjatuh dari jemarinya yang gemetar. Begitu pintu tertutup, ia bersandar di belakangnya, menghela napas panjang.Hari itu terasa lebih berat dari biasanya. Getaran-getaran kecil yang ia rasakan saat melihat Nick dan Clara beradu akting terus membekas di pikirannya.Hazel berjalan pelan menuju ruang tamu, melepaskan sepatu dengan asal, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Ia memejamkan mata sejenak, membiarkan keheningan menyelimuti.Tiba-tiba, ponselnya bergetar di atas meja. Hazel mengerjapkan mata, mengambil ponsel dengan malas."Mr. Miller?" gumamnya pelan.Ia ragu sejenak sebelum akhirnya menggeser tombol hijau."Hazel, bisakah kau datang ke kantorku besok pagi?" suara Mr. Miller terdengar tegas dari seberang.Hazel menelan ludah. "Tentu, ada sesuatu yang terjadi?""Akan lebih baik kalau kita bicara langsung," jawab Mr. Miller singkat.Hazel menggenggam ponsel lebih erat. "Baik. Saya akan datang."Tanpa banyak basa

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 20 : Rencana yang Tak Pernah Habis

    Syuting selesai, ketika dalam perjalanan pulang menuju apartemen Hazelโ€ฆNick melirik sekilas ke arah Hazel yang duduk di kursi penumpang. Gadis itu menatap lurus ke depan, ekspresinya sulit ditebak. Biasanya, setelah syuting selesai, mereka akan mengobrol ringanโ€”membahas akting Nick, atau sekadar bercanda tentang kru di lokasi. Tapi malam ini, Hazel hanya diam.Nick mengetuk setir mobil dengan jemarinya, mencoba memecah keheningan."Kau baik-baik saja?"Hazel tersentak kecil, seolah baru menyadari bahwa Nick berbicara padanya."Hm?"Ia menoleh sebentar sebelum kembali menatap jalanan yang diterangi lampu kota."Ya, aku baik-baik saja."Jawaban itu terdengar terlalu cepat, terlalu datar. Nick menghela napas, melirik Hazel lagi sebelum kembali fokus pada jalan."Kau kelihatan... berbeda."Hazel tersenyum tipis, meski senyumnya tidak sampai ke mata."Hanya lelah. Syutingnya panjang hari ini."Nick tidak langsung menjawab. Ia tahu Hazel cukup profesional untuk tidak membawa masalah pribadi

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 19 : Waspada

    Hari pertama syuting dimulai dengan atmosfer yang penuh antusiasme. Para kru berlalu-lalang, mempersiapkan set dengan teliti, sementara para pemain berdiskusi dengan sutradara. Hazel berdiri di sudut ruangan, memperhatikan Nick yang tengah berbincang dengan lawan mainnyaโ€”Clara. Tatapan Hazel tajam, bukan karena cemburu, tapi lebih kepada rasa waspada. Ia tahu sejarah antara Nick dan Clara, dan instingnya mengatakan bahwa bekerja sama dalam proyek ini bisa menjadi bumerang bagi Nick. Nick tampak profesional, tidak menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau keterikatan emosional dengan Clara. Ia sesekali tersenyum, tetapi jelas bahwa ada batas yang ia jaga. Sementara itu, Clara tampak lebih santai, bahkan cenderung menggoda dengan sikapnya yang akrab. "Hazel," panggil seorang staf produksi, membuat Hazel mengalihkan perhatiannya. "Sutradara ingin memastikan jadwal Nick untuk minggu ini." Hazel mengangguk, segera mengecek ponselnya untuk memastikan tidak ada bentrokan jadwal. "Baik, aku

  • Jebakan Cinta Sang Idolaย ย ย Chapter 18 : Terasa Canggung

    Pertanyaan itu membuat Hazel terdiam. Ia tidak terkejut, karena cepat atau lambat Nick pasti akan mengetahuinya. Ia menatap Nick, memilih kata-katanya dengan hati-hati.โ€œAku tahu,โ€ akhirnya Hazel mengaku.Nick mengepalkan tangannya di atas meja. โ€œDan kau tidak berpikir untuk memberitahuku lebih awal?โ€Hazel menghela napas. โ€œAku tidak ingin keputusanmu dipengaruhi oleh masa lalu, Nick. Aku ingin kau mempertimbangkannya secara profesional.โ€Nick tertawa kecil, tapi tidak ada humor di dalamnya. โ€œProfesional?โ€Hazel tetap tenang. โ€œYa. Aku tahu kau dan Clara punya sejarah. Tapi aku juga tahu kau cukup profesional untuk memisahkan urusan pribadi dari pekerjaan.โ€Nick menatap Hazel, seakan mencari sesuatu di matanya. โ€œDan bagaimana denganmu?โ€Hazel mengerjap. โ€œApa maksudmu?โ€Nick bersandar ke kursinya, menatapnya dengan intens. โ€œKau benar-benar tidak keberatan aku bekerja dengan mantan kekasihku? Wanita yang menjadi pelarianku setelah aku kehilanganmu?โ€Pertanyaan itu menusuk sesuatu di dalam

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status