“Sudahlah!” Sonia mengangkat kepalanya sembari tersenyum datar. “Kalian jangan bertengkar lagi. Aku sulit menjelaskan masalah aku sama dia, tapi semuanya nggak seperti yang kamu bayangkan. Kita nggak usah bahas masalah ini lagi. Kita ngobrol yang lain saja!”Thalia mengamati ekspresi wajah Sonia, lalu berkata dengan tersenyum, “Iya, nggak usah bahas masalah ini lagi. Sebentar lagi Sonia bakal tamat kuliah. Apa rencanamu selanjutnya?”Darren juga segera mengalihkan topik pembicaraan. “Pak Delon masih ingat sama kamu. Katanya, kalau kamu nggak ingin bekerja setelah tamat kuliah nanti, kamu bisa cari dia!”Thalia bertanya dengan ragu, “Apa orang itu bisa diandalkan?”“Lumayan, aku pernah bekerja beberapa kali bersamanya!” balas Darren.“Aku merasa masa depan Sonia cukup cerah jika dia lanjut bekerja di Arkava Studio!”Mereka semua mengobrol mengenai masa depan mereka. Tidak ada satu pun yang mengungkit masalah Sonia dengan Reza.…Malam harinya setelah pulang, Sonia membasuh tubuhnya, lal
Raut wajah Johan spontan berubah. Kedua matanya menatap Noah dengan penuh waspada. “Aku nggak ngerti apa yang lagi kamu katakan?”“Kamu nggak usah gugup. Aku nggak bermaksud jahat. Kamu itu teman baik Gina. Kita bukanlah musuh, kita akan selalu menjadi teman.” Noah mengangkat-angkat tangannya, lalu berkata dengan tersenyum, “Tenang saja, meski kamu adalah anggota Aquila, aku juga nggak akan beri tahu orang lain. Hanya saja, aku butuh bantuanmu!”Kali ini, Johan tidak lagi mencurigai Noah. Dia menatap Noah sambil bertanya, “Bantuan apa?”“Bantu aku mencari Brown!” Noah tidak lagi tersenyum. Dia menunjukkan ekspresi dinginnya. “Dari informasi yang aku dapatkan, anggota Brown sedang beraktivitas di sekitar Gunung Kurha. Mereka akan melakukan transaksi dengan seorang penduduk Nars yang bernama Leech. Tentu saja, transaksi yang mereka lakukan adalah transaksi ilegal.”Johan menyipitkan matanya. “Apa misimu adalah menggagalkan transaksi mereka?”“Bukan!” ucap Noah dengan dingin, “Aku nggak m
[ Eka: Aku ingin menjalankan misi bersamamu. Brown sangat berbahaya. Bos, kamu nggak boleh pergi sendiri! ][ Yirla: Aku nggak akan bertemu langsung dengan Brown. Aku hanya akan mengawasinya dari kejauhan saja. Semakin banyak yang beraksi, akan lebih gampang untuk ketahuan. ][ Eka: Sebelumnya aku pernah pergi ke Gunung Kurha. Aku lebih berpengalaman darimu. ][ Yirla: Ini adalah perintah! ]Selesai berbicara, Sonia langsung keluar dari aplikasi Aquila.Johan terbengong menatap ponsel di tangannya. Beberapa saat kemudian, dia baru mengirim pesan kepada Noah. [ Misi sudah diterima. Tunggu informasi selanjutnya. ]Noah segera membalas.[ Semoga kerja sama kita menyenangkan! ]Noah berjalan ke ruang baca, lalu mengeluarkan ponselnya yang satu lagi dari rak meja. Dia memasang kartu sim, lalu mengaktifkannya.Noah menutup semua jaringan internet, baru menelepon. Beberapa saat kemudian, panggilan baru tersambung. Suara orang di ujung telepon sangatlah rendah. Dia berkata dengan bahasa asing
Sonia menjawab, “Dalam dua hari ini!”Air mata membuat pandangan Ranty menjadi kabur. “Apa Yandi tahu?”“Nggak tahu. Aku juga nggak berencana buat beri tahu dia!”Ranty semakin panik. “Kenapa? Kalau dia tahu, dia pasti akan pergi bersamamu. Masalah ini adalah masalah kalian berdua!”“Masalah ini masalahku!” Tatapan Sonia terlihat tegas. Dia menggeleng dengan perlahan. “Waktu itu, Yandi hampir saja meninggal. Aku nggak akan membiarkan dia untuk mempertaruhkan nyawanya lagi. Aku berutang kepada mereka semua!”“Gimana sama kamu?” Ranty mengernyitkan keningnya. “Apa kamu bisa tenang?”“Ada orang yang akan membantuku!”Ranty tahu dirinya tidak bisa membujuk Sonia lagi. Dia pun tidak berbicara lagi. Hanya saja, air matanya tak berhenti mengalir. Saat ini, dia merasa sangat sedih, seolah-olah telah menduga apa yang terjadi.“Aku pasti akan kembali. Tapi kalau …. Bantu aku rahasiakan dari kakek!” Sonia berpesan untuk terakhir kalinya.Mereka berdua duduk di tempat dalam waktu lama. Setelah ber
Tiba-tiba Jemmy bertanya, “Kapan kamu pulang?”Sonia tertegun sejenak. Dia kira kakek telah mengetahui rencananya. Namun, dia segera merespons, ternyata kakek sedang bertanya kapan Sonia akan pulang ke rumah.“Sepertinya saat liburan bulan Mei nanti,” balas Sonia dengan tersenyum.“Bawa Reza pulang ke rumah!” pesan Jemmy, “Kalau kamu malu, biar aku saja yang beri tahu dia.”Hati Sonia terasa penat. Dia mengangguk sambil tersenyum. “Oke!”…Keesokan paginya, Sonia menaiki pesawat meninggalkan Kota Jembara.Tidak ada penerbangan langsung ke Kota Mika. Jadi, Sonia harus turun di Kota Kurmi, baru menaiki kereta api menuju Kota Mika.Setibanya di Kota Kurmi, waktu pun menunjukkan pukul sebelas siang. Hujan pun tampak mengguyur kota kecil ini.Sonia memesan tiket kereta api di jam dua sore. Jadi, dia pergi mencari makan di restoran terdekat.Kota Kurmi memiliki curah hujan yang ditinggi. Boleh dikatakan bahwa dalam setahun, bisa jadi akan turun hujan terus dalam 300 hari. Pepohonan di tempat
Sonia berjalan dengan sangat cepat, lalu berhenti di halte untuk menunggu bus.Melvin mengejar dengan terengah-engah. “Sonia, kamu mau ke mana? Kenapa kamu sendirian datang ke Kota Kurmi?”“Nggak ada hubungannya sama kamu!” Sonia mengenakan tas ransel dengan masker di wajahnya. Dia melirik Melvin dengan dingin. “Jangan ikuti aku!”Tak lama kemudian, bus pun telah tiba. Awalnya Melvin ingin naik bus bersama Sonia. Namun, Sonia malah mendorongnya. “Jangan ikuti aku! Kalau nggak, kamu akan rasakan akibatnya!”Melvin membalas, “Sonia, sebenarnya apa tujuan kamu ke Kota Kurmi?”Sonia menaiki bus. Begitu pintu ditutup, Melvin langsung menaiki taksi. Awalnya Melvin ingin mengikuti Sonia, ingin mengetahui apa yang ingin dilakukannya. Namun, setelah dipikir-pikir, dia pun berubah pikiran.Melvin menyuruh sopir taksi mengekori bus sambil menelepon.“Bawa mobil ke Jalan East Coast dan ikuti seorang wanita. Dia menaiki bus nomor 305. Ikuti dia!” pesan Melvin, “Hati-hati! Dia sangatlah waspada. Jan
Sonia mencari sebuah penginapan. Bos tempat penginapan menyadari Sonia berasal dari luar kota, dia mengira Sonia datang untuk liburan. Dia pun terus bertanya apakah Sonia membutuhkan pemandu wisata.Tawaran ditolak Sonia dengan halus. Dia memesan semangkuk mi, lalu beristirahat di kamarnya.Berhubung tempat ini terpencil, tidak banyak wisatawan yang datang ke sini. Jadi, kamar-kamar di tempat penginapan ini banyak yang kosong. Saat masuk ke kamar, Sonia bisa mencium bau tidak sedap dari dalam ruangan.Bos segera membukakan jendela. Dia lalu berkata, “Sudah lama nggak ada yang tinggal di kamar ini. Bau ini akan menghilang nantinya. Coba kamu ke sini, dari depan jendela dapat dilihat pemandangan indah Gunung Kurha. Kamar ini adalah kamar terbaik di sini.”Sonia dapat memahami bahasa daerah Kota Mika. Dia melihat ke arah yang ditunjuk bos, lalu tampak gunung yang menjalar panjang dan kebun karet di bagian bawah gunung. Tadi baru saja turun hujan di sini. Pegunungan pun masih diselimuti o
Di Kediaman Herdian, Kota Jembara.Hari sudah larut malam. Saat Reza baru pulang, dia menerima sebuah panggilan. Dia melihat tampilan ponsel sekilas, itu adalah sebuah nomor aneh.Tatapan si lelaki menjadi dalam. Dia mengangkatnya, lalu berkata, “Halo!”“Bagaimana kabarmu, Rubah?” ucap orang di ujung telepon.Raut wajah Reza spontan berubah muram. Setelah masuk ke dalam ruang baca, dia baru berkata, “Maduro?”“Ini aku!” Suara si lelaki sangatlah kasar. “Aku butuh bantuanmu.”Reza kenal dengan Maduro ketika dia menjadi tentara bayaran. Mereka berdua pernah tinggal di dalam regu selama setengah tahun. Mereka pernah saling menyelamatkan satu sama lain.“Katakanlah!”Si lelaki berkata, “Apa kebun karet di Kota Mika Negara Cendania adalah milikmu?”Reza menyipitkan matanya. “Apa yang ingin kamu lakukan?”Kondisi Kota Mika yang berdekatan dengan Gunung Kurha sangatlah kacau lantaran merupakan perbatasan antara Negara Cendania dengan Nars. Banyak orang yang menyelundup ke tempat ini.Sejak Ke
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki
Setelah video Reviana disensor, video pun disebarluaskan di internet dan memicu kericuhan orang-orang. Suara hujatan King semakin memuncak lagi.Arkava Studio dan GK Jewelry kembali terseret dalam masalah karena King. Studio tersebut menjadi sasaran perburuan informasi pribadi dan pemboikotan. Alhasil, semua desainer diserang warganet bahkan sampai takut untuk pergi bekerja.Gerai GK Jewelry dihancurkan oleh para warganet. Mereka menuntut GK Jewelry segera mengumumkan pemutusan kerja sama dengan King. Jika tidak, mereka mengancam akan membuat GK Jewelry gulung tikar.Semua penghargaan yang pernah diraih King di dalam negeri dicabut bahkan dihapus namanya. Tidak sampai di sana saja, semua film dan drama yang melibatkannya juga ditarik dari peredaran.Nama King sepenuhnya telah diboikot di dalam negeri!Masalah semakin besar lagi. Satu per satu anggota Keluarga Dikara juga maju. Dimulai dari Bagas, Bagas dan istrinya dihalangi wartawan di depan pintu gedung perusahaan. Mereka diminta unt
Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me