Wanita yang tidak setia ini tidak pantas mendapat cinta Reza!Gina sedang memutar otaknya, tetapi ekspresi di wajahnya masih terlihat tenang. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Betul juga, Sonia juga memiliki teman sendiri. Nggak mungkin setiap hari cuma bersamamu saja!”Nada bicara Gina terdengar bagai sedang bercanda. Jadi, Reza juga tidak memasukkannya ke hati.Gina mencoba untuk bertanya, “Reza, apa kamu memahami Sonia?”Reza melirik ke sisi Gina dengan tatapan kesal. “Apa maksudmu?”Tatapan dingin si lelaki langsung menyadarkan Gina. Dia tahu dirinya terlalu gegabah. Jadi, dia pun segera berkata, “Aku nggak bermaksud lain. Aku hanya merasa mungkin dulu aku telah salah paham sama Sonia. Aku telah mengatakan hal yang nggak seharusnya aku katakan. Asalkan Sonia benar-benar mencintaimu, aku pasti akan mendoakan hubungan kalian!”Ucapan Gina sungguh mengagetkan Reza. Dia merasa ada yang aneh dengan ucapan Gina. Hanya saja, dia tidak tahu apa yang aneh.Kebetulan saat ini ada yang menel
Reza juga tidak merahasiakannya. “Iya, nanti aku akan bawa dia ke rumah.”“Siapa dia?”“Seorang wanita biasa,” balas Reza dengan tersenyum, “Kamu akan menyukainya.”“Emm.” Tommy mengangguk dan tidak bertanya lagi. Dia hanya berpesan, “Hati-hati di jalan.”“Oke!”Tommy melihat kepergian Reza, baru kembali ke vila dan berjalan ke lantai atas.Setelah memasuki ruang kamar, pelayan telah mempersiapkan piama dan juga ember untuk berendam kaki. Tommy duduk di sofa berendam kakinya sambil membaca koran.Lysa berjalan keluar dari kamar, lalu bertanya, “Tadi apa yang kamu katakan dengan Reza sewaktu di bawah?”Tommy meletakkan koran, lalu berkata dengan ekspresi serius, “Reza sudah memiliki kekasih.”Ekspresi Lysa terlihat kaget. Hanya saja, semuanya sesuai dengan dugaannya. “Pantas saja beberapa bulan ini dia tidak tinggal di rumah. Ternyata dia sudah pacaran. Wanita itu berasal dari keluarga mana?”“Dia tidak mengatakannya.” Tommy berpikir sejenak. “Aku akan menyelidikinya.”Putranya yang sat
Keesokan malamnya, Bondan mengajak untuk ketemuan. Semua orang pun berkumpul di Kasen.Sonia dan Reza tiba paling awal. Mereka pun bermain kartu dengan Bondan dan kekasihnya.Berangsur-angsur, Jason dan Yusa juga telah datang. Reza tidak lagi bermain, melainkan membantu Sonia di belakang.Jason juga tidak ikut meramaikan. Setelah menerima panggilan, dia duduk di sofa sambil membalas pesan. Sepertinya dia sedang sibuk dengan urusan perusahaan.Tere membawa temannya, namanya Kiara. Wanita ini berkulit putih dan berparas cantik. Dengar-dengar dia datang dari luar kota. Dia datang untuk mengambil alih perusahaan cabang keluarganya di kota Jembara.Sonia menyadari Kiara terus menatap Jason seperti sedang menatap mangsanya saja. Setelah Jason meletakkan ponselnya dan mengambil kotak rokok dari atas meja, Kiara pun berjalan mendekat duduk di sofa. Dia mengulurkan tangan langsingnya. “Halo, namaku Kiara, teman baik Tere. Aku baru pindah ke kota Jembara. Kelak perusahaanku akan bekerja sama den
Saat ini, yang lain juga berbondong-bondong bersalaman dengan Noah. Suasana di dalam ruangan seketika menjadi hangat.Bondan memanggil beberapa wanita pendamping. Noah memang jarang mengunjungi klub seperti ini. hanya saja, ketika dirinya dirayu dan dipaksa minum oleh wanita-wanita itu, dia juga tidak merasa takut. Dia malah menghadapi mereka dengan sikap dinginnya. Sikap dinginnya itu yang membuat para wanita pendamping merasa takut dan juga terpikat. Pada saat ini, Sonia pergi ke toilet. Begitu keluar, tampak Noah yang sedang bersandar di koridor.Di bawah cahaya remang, Noah terus menatap wajah Sonia, lalu berkata dengan serius, “Nona Sonia, apa kita pernah bertemu sebelumnya?”Raut wajah Sonia terlihat seperti biasa. “Oh, ya? Aku nggak ingat.”“Nona Sonia, apa kamu pernah ke Nars?” tanya Noah. Tatapannya bagai seekor serigala menatap sosok Sonia. Dia tidak ingin melewatkan setiap ekspresi dari wajahnya. Nars adalah sebuah negara kecil yang dekat dengan perairan Benua Delta. Dikare
“Bu Sella, janji, ya! Perhiasan kalian akan didesain oleh Stella!”“Iya, sampai jumpa!”…Mendengar suara ricuh di luar sana, Sonia pun membalikkan kepalanya, lalu dari jendela transparan tampak Reviana sedang mengantar tamu. Dia berpamitan dengan yang lainnya dengan ramah.Tiba-tiba Sonia teringat bahwa hari ini adalah tanggal sepuluh, hari pembukaan studio Stella!Beberapa hari lalu, Cindy mengirim pesan kepada Sonia, mengatakan Reviana memuji-muji Stella di hadapan keluarganya dan juga mengatakan putri unggulnya akan memiliki studio sendiri. Sepertinya dia telah melupakan masalah penjiplakan yang pernah dilakukan Stella sebelumnya.Hari ini studio resmi dibuka. Keluarga Dikara mengundang banyak tamu, lalu menjamu mereka semua di Nine Street Mansion. Saat ini acara makan-makan telah berakhir, Reviana dan Hendri pergi mengantar tamu.Ada yang sudah pulang, tapi masih ada beberapa yang sedang berdiri di tempat mengobrol dengan Reviana.Seorang wanita berpakaian terusan putih memuji, “S
Sopir Jason telah tiba. Dia pun duluan pulang.Kiara melihat mobil si lelaki telah melaju pergi, dia pun merasa sedikit kecewa.Tere berjalan menghampirinya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kiara, kenapa kamu nggak pergi bareng Kak Jason?”“Aku nggak berhasil menarik perhatiannya!” Kiara menghela napas. Dia berkata dengan kecewa, “Bukankah kamu bilang Jason gampang untuk digaet? Jangan-jangan pesonaku kurang?”Tere tersenyum. “Kalau pesonamu kurang, kami semua nggak pantas untuk disebut sebagai cewek!” Tiba-tiba Tere terdiam sejenak. “Belakangan ini Kak Jason memang agak tobat. Aku nggak dengar dia pacaran dengan pacar baru. Tapi kamu sangat unggul, pasti akan ada kesempatan.”Kiara mengangkat alisnya, lalu bertanya, “Kamu pulangnya gimana?”“Aku naik mobil Yusa, kamu?”Kiara menggoyangkan kunci mobil Mercedes-Benz di tangannya. “Aku bawa mobil sendiri. Kalau kamu diantar sama pacarmu, aku nggak ganggu kamu lagi. Ngomong-ngomong, terima kasih sudah membawaku untuk berkenalan dengan Jas
Siang harinya, Sonia juga mengajak Pak Nathan untuk makan bersama. Mereka semua makan siang di Restoran Steamboat Kuat. Sonia ingin menggunakan kesempatan ini untuk bertemu dengan Yandi yang tidak sempat ditemuinya sejak hari raya.Saat ini Tasya juga sedang berada di restoran. Dia yang mengenakan setelan olahraga berwarna abu-abu sedang sibuk mondar-mandir. Tampak air keringat menempel di atas wajah indahnya. Dia terlihat sangat bersemangat.Ketika Sonia berjalan ke dapur, kebetulan Yandi sedang merokok berdiri di pintu belakang. Entah dari mana asal anjing kecil ini. Ia pun terus menggonggong sambil mengitari Yandi.Yandi kedengaran suara langkah kaki. Dia menoleh dan tampak Sonia berjalan mendekatinya. Yandi pun tersenyum. “Sudah mulai kerja?”“Emm.” Sonia takut dengan anjing. Jadi, dia tidak berani berjalan mendekat. Dia berdiri di belakang Yandi, lalu bertanya, “Anjing dari mana?”Yandi menjawab, “Sepertinya dari lokasi syuting. Setelah selesai syuting, ia pun dibawa ke sini. Tasy
Sonia kembali ke depan kasir. Tampak Tasya sedang memesan makanan untuk tamu di depan sana. Mereka adalah langganan tetap restoran ini.Selesai makan, Sonia membiarkan Thalia dan Sutradara Nathan untuk pulang duluan. Dia ingin tinggal di restoran untuk membantu Yandi.Saat tamu di restoran tidak terlalu banyak, Sonia mencari kesempatan untuk bertanya pada Tasya, “Sampai kapan kamu berencana bekerja di sini?”Wajah Tasya sangatlah indah Dia berkata dengan tersenyum, “Aku ingin kerja terus!”“Apa keluargamu tahu kamu bekerja jadi pelayan di sini?”Tasya menggeleng. “Nggak tahu!”“Gimana kalau sampai mereka tahu?”Tasya membalas dengan tidak acuh, “Mereka nggak peduli sama aku!”Sonia berkata, “Itu karena mereka nggak tahu kamu bekerja di sini.”Kali ini, Tasya tidak tersenyum lagi. “Sonia, apa maksudmu?”“Maksudku, kamu nggak seharusnya bekerja di sini. Lebih baik kamu pulang saja, dengar apa kata orang tuamu atau melakukan hal yang kamu gemari.”Tasya pun membalas dengan sedikit kesal,
Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me
Tuhan memang punya mata!Jantung Stella berdetak kencang. Dia menekan bagian dadanya, lalu dengan perlahan berjalan kembali ke kamarnya.Keesokan harinya, pernyataan yang diunggah Keluarga Dikara menjadi berita hangat.Di dalam pernyataan, Hendri dan Reviana mengekspos identitas mereka, lalu membenarkan bahwa merekalah yang telah membesarkan King, kemudian menjemputnya dari Kota Atria ke Kota Jembara.Mereka memang mengangkat Sonia sebagai anak asuh mereka. Hanya saja, hubungan mereka tidak semakin dekat. Sekarang King sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka.Dari beberapa ucapan singkat itu, dapat diketahui bahwa Sonia tidak tahu diri, habis manis sepah dibuang, juga durhaka!Dalam waktu singkat, pernyataan itu sudah disebarluaskan hingga beberapa puluh ribu kali. Sekarang nama King kembali viral.Ini bukan pertama kalinya King viral. Dulu ada juga penggemar yang datang untuk membelanya, lalu mengendalikan arah opini. Namun kali ini, komentar penggemar King ditenggelamkan
Tobias berpikir sejenak. “Oh, begitu, ya? Setelah tiba di Kota Kibau, aku akan beri kalian 20% saham perusahaan baru. Apa semua itu cukup?”Reviana membalas dengan tersenyum, “Kami mengambil risiko dibunuh Keluarga Herdian, sepertinya 20% terlalu sedikit. Kalau 30%, masih bisa dipertimbangkan lagi.”Raut wajah Tobias langsung berubah muram. Dia melihat ke sisi Hendri.Baru saja Hendri hendak berbicara, Reviana sudah melanjutkan omongannya. Dia menegaskan sekali lagi. “Ayah, Sonia itu anak kandung kami. Orang yang melakukan pernyataan juga kami. Kelak kamilah yang akan dibenci Keluarga Herdian!”Pada akhirnya, Tobias juga merasa tidak berdaya dan memilih untuk mengalah. “Oke, aku akan beri kalian saham 30%!”“Terima kasih, Ayah!” balas Reviana dengan sangat puas.“Kalau begitu, kalian persiapkan dulu. Usahakan untuk unggah pernyataan itu besok pagi,” pesan Tobias.“Baik!” balas Reviana dengan segera.Hendri berdiri, lalu berpamitan dengan Tobias. Dia membawa Reviana meninggalkan tempat.
[ Jadi, dulu dia mendesain busana berbau nasional hanya demi mendapatkan hati penggemar? Ternyata kita itu badut yang lagi dia manfaatkan! ][ Orang seperti itu nggak pantas untuk kita sukai. Suruh dia dan studionya pergi dari negara ini! Biar dia jilat cowoknya yang berada di Negara Madani itu! ]…Malam harinya, Hendri dan Reviana dipanggil ke kediaman lama. Setelah memasuki ruangan, pelayan mengatakan, “Tuan lagi di ruang baca. Tadi Tuan sudah berpesan, kalian berdua bisa langsung ke sana.”Hendri dan Reviana berjalan ke ruang baca. Pada saat ini, Tobias sedang duduk sembari membaca buku.“Duduk!”Tobias meletakkan bukunya, melepaskan kacamatanya, kemudian bertanya pada Hendri, “Bagaimana keadaan perusahaan pada belakangan hari ini?”Mata Hendri langsung berkilauan. Dia melirik Reviana sekilas, lalu menjawab, “Masih bisa bertahan, meski dengan susah payah!”Sebelumnya berhubung perusahaan ditekan oleh Herdian Group, perusahaan pun kehilangan lebih dari setengah kliennya. Perusahaan
Di Arkava Studio.Setelah Mandy membaca berita ini, dia merasa gusar hingga seluruh tubuhnya gemetar.Sebelumnya King tidak pernah kepikiran untuk bergabung dalam asosiasi mana pun. Pihak asosiasi yang terus membujuk King. Saat King tidak ada di tempat, Juno akan membantu untuk menghadapi mereka. Pada akhirnya, lantaran merasa tidak sabar lagi, Juno pun membiarkan King bergabung dalam asosiasi. Mereka bahkan memberi King gelar kehormatan. Sekarang sebelum masalah berhasil diselidiki, mereka malah langsung memutuskan hubungan! Mandy melihat semakin banyak orang yang menghujat King. Dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Juno.Setelah menelepon sebanyak dua kali, panggilan masih tidak terhubung. Mandy pun menghubungi Dania. “Di mana Bos Juno?”Biasanya Juno tidak selalu berkantor di studio, sebab masih ada banyak bisnis yang mesti dia kelola.Dania berkata, “Bos Juno lagi dinas. Sepertinya dia baru akan kembali setelah beberapa hari.”“Bagaimana dengan masalah di internet?” ta
Reza adalah penghalang dalam mimpi Sonia. Reza tidak mengizinkan Sonia untuk meninggalkannya. Itulah sebabnya Sonia lupa untuk bergabung dengan anggota timnya.Apa Serigala dan yang lain sama seperti Kase? Mereka juga sedang berada di dunia lain, berusaha untuk membangunkannya? Supaya Sonia bisa terbangun dari khayalan dunia percintaannya? Jangan merasakan ketenangan dan jangan lupa dengan tanggung jawab di dirinya!…Di Kota Kibau.Erwin baru saja menyelesaikan rapatnya dan kembali ke ruang kerja. Cella pun sedang menunggunya di dalam ruangan dengan mengenakan masker wajah. “Ada urusan apa mencariku?” tanya Erwin dengan tersenyum ramah.“Ayah!” Cella berjalan maju. Tatapannya kelihatan sinis. “Aku dapat berita soal Ranty dan Sonia lagi nggak ada di Jembara. Ini kesempatan bagus!”Erwin berjalan ke depan meja kerja, lalu duduk di bangkunya. Dia berkata dengan tersenyum dingin, “Aku tahu bahkan Reza juga sudah beberapa hari meninggalkan Jembara.”“Jadi, apa lagi yang kita tunggu?” Terl
Kening Sonia bersandar di kepala Reza. Dia pun berkata dengan suara rendah, “Bukan pundak, tapi punggung.”Reza memeluk Sonia di dalam pelukannya. Dia menunduk untuk melihat bagian punggung Sonia. Saat ini, jubah mandi sudah melorot ke bagian pinggang Sonia. Kulitnya halus nan lembut dengan beberapa bekas samar berwarna merah muda, bagaikan kelopak sakura yang jatuh di permukaan air yang beriak lembut, mengikuti lekukan tubuhnya yang indah, menciptakan bayangan berkilauan.Sonia mendongak, lalu menutup matanya, mengecup bibir pria itu. Dengan suara serak, dia berkata, “Tinggal sebentar lagi …. Setelah aku menyelesaikan misi ini, kita sudah bisa pulang. Aku kangen sama Bibo, Max, dan juga camilan buatan Bi Rati!”Sonia ingin duduk santai bersama Reza di ayunan di atas rerumputan, menikmati hangatnya sinar matahari.Reza membalas ciuman Sonia dengan membara. “Jaga dirimu!”“Emm.” Sonia memang sudah ditakdirkan untuk tidak menjadi burung merak di dalam sangkar emas, juga bukan menjadi bun
Rayden memerintah, “Kamu bantu Himawan untuk menyelidiki masalah lantai 49. Selain itu, kamu mesti lebih perhatikan orang di sisimu.”“Baik!” balas Winston, “Kalau begitu, aku keluar dulu!”Rayden membalikkan tubuhnya berjalan keluar. Jakunnya spontan bergerak. Dia merasa kemeja di dalam jasnya sudah basah kuyup.Setelah Rayden menunggu kepergian Winston, dia duduk sendirian di bangku. Amarah di wajahnya mulai menghilang. Samar-samar terlihat rasa antusias di dalam tatapan sinisnya. Apa dia pelakunya? Ternyata dia sedang berada di Istana Fers!Selama ada Suki, meski dia meledakkan lantai 49, dia juga tidak akan meninggalkan Istana Fers! Bagus sekali!Sepertinya akting hubungan saudara yang mendalam ini sangat seru!Raja Bondala juga ikut serta dalam akting kali ini. Tujuannya pasti bukan hanya demi energi terbarukan saja. Demi apa? Jangan-jangan dia ingin bekerja sama dengan orang itu untuk menelan Hondura?Terlintas senyuman sinis di bibir Rayden. Sekarang semuanya sudah datang. Begin
“Maaf, sudah mengganggu!” balas Rayden dengan nada datar. Kemudian, dia berbalik, membawa anggotanya meninggalkan tempat.Himawan sedang menunggu di luar vila. “Apa Tuan Rayden menemukan petunjuk di tempat tinggal Raja Bondala?”Raut wajah Rayden kelihatan sangat muram. “Apa kamu benar-benar merasa Raja Bondala datang ke Istana Fers demi energi terbarukan?”Tidak terlihat perubahan ekspresi apa pun di wajah Himawan. “Aku juga tidak jelas. Aku tidak bisa menilainya!”Rayde melirik ke sisi gedung sekilas. “Di mana kamu saat gedung lantai 49 diledakkan?”Himawan membalas, “Setelah alarm berbunyi, aku langsung mengutus anggota ke sana. Aku lalai dalam pengawasan. Aku akan menjelaskan masalah ini kepada Tritop.”Usai berbicara, ponsel Rayden berdering. Dia melihat sekilas, lalu segera mengangkat dengan raut sinis. “Tuan!”Nada bicara Tritop sangat murka. “Tadi aku baru mendapat kabar kalau gedung lantai 49 diledakkan?”Tatapan sinis Rayden langsung dilayangkan ke sisi Himawan. Dia membalas,