“Dibuka setelah kamu sampai rumah!” pesan Reza, lalu mengecup kening Sonia. “Ingat, kamu harus merindukanku. Kamu harus merindukanku setiap hari!”Sopir dan pengawal yang berada di samping sedang menatapnya. Sonia merasa malu, lalu berbisik, “Aku pergi dulu!”“Aku akan menjemputmu di saat kamu kembali.”“Oke!”Sonia membalikkan badannya, lalu berjalan menaiki pesawat. Tiba-tiba Sonia memalingkan kepalanya, lalu berkata, “Selamat hari raya!”Reza mengangkat kepalanya menatap wanitanya. Tatapannya terlihat sangat dalam.Setelah pesawat lepas landas hingga pesawat tidak terlihat bayangannya, Reza baru meninggalkan bandara.Reza duduk di dalam mobil melihat pemandangan kota di luar sana. Berhubung kekurangan pendamping, tiba-tiba kota ini terasa sangat hampa.Sonia telah tiba di kota Atria. Ranty sudah menunggu di bandara dari tadi. Ketika menyadari kedatangan Sonia, dia langsung melebarkan kedua lengannya, lalu berkata dengan tersenyum, “Hei, cantik, cepat peluk aku!”Ujung bibir Sonia me
Sonia membiarkan Jemmy mengobrol dengan Ranty. Dia membawa barang bawaannya kembali ke kamar. Saat Sonia memasukkan beberapa potong pakaian yang dibawa pulang ke dalam lemari, tiba-tiba dia kepikiran dengan hadiah yang diberikan Reza tadi. Dia mengeluarkan kotak dari saku jaketnya, lalu membukanya. Sonia sungguh terkejut. Isinya adalah sebuah kunci. Di bagian bawah terdapat selembar kartu yang tertulis “Vila Jalan Yurim nomor 22”.Jadi, Reza menghadiahkannya sebuah vila sebagai hadiah hari raya?Sebelumnya Sonia memiliki dua rumah di Jembara. Mengenai vila di jalan Yurim, Sonia juga mengetahuinya. Vila itu adalah vila di kawasan elite. Setiap vila di sana bernilai 200 miliar.Sonia terbengong sejenak, lalu mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan singkat kepada Reza.[ Sepertinya hadiahmu terlalu mahal? ]Reza membalas dengan cepat.[ Bukankah kamu menginginkan rumah? Asal kamu bersedia, kamu bisa menjemput kakekmu untuk tinggal di vila itu. ]Tiba-tiba Sonia teringat. Saat mereka
Sonia mengambil es krim sambil menyeret Ranty kembali ke kamar.Ranty duduk bersandar di sofa. Dia menyantap es krim, lalu menghela napas. “Jadi manusia bagus sekali. Memang sih nggak bisa terbang, setidaknya bisa makan es krim!”Sonia mengusap kening Ranty. “Kalau nggak bisa minum, nggak usah minum sebanyak itu!”Ranty mengeluarkan tatapan sedih. “Aku nggak mabuk!”Ponsel yang diletakkan di atas meja tamu tiba-tiba berdering. Sonia mengambilnya, lalu melirik sekilas. Ternyata ada panggilan video dari Matias.“Matias!” Sonia menyerahkan ponsel kepada Ranty.Ranty langsung mengangkat dengan gembira, “Matias, tebak tadi aku nampak apa?”Matias dapat merasa ada yang aneh dari Ranty. Dia pun bertanya, “Apa?”“Seekor burung yang bisa terbang!” balas Ranty dengan girang.Sonia menghela napas membiarkan mereka mengobrol. Dia pun kembali ke kamarnya.Selesai mandi, Sonia menyadari ada pesan baru dari Reza.[ Kamu lagi ngapain? ][ Aku baru selesai mandi. Ini lagi siap-siap buat tidur. ]Bebera
Ranty mencemberutkan bibirnya dengan tidak puas, tapi dia juga tidak berani bergerak. Salah satu tangannya disandarkan ke bawah kepalanya. Dia pun melihat Sonia dengan tersenyum. “Kalau aku video call sama Reza, dia pasti bakal cemburu sama aku!” Sonia tersenyum datar. “Jadi, apa perlu aku video call sama Matias?”“Kami sudah pasangan lama. Dia nggak bakal cemburu,” balas Ranty dengan tersenyum.Sonia hanya mendengus dan tidak berbicara.Tiba-tiba Ranty menendang-nendang selimutnya. “Sebentar lagi aku akan segera menikah. Kamu jadi pendamping pengantin, ya?”“Aku sudah menikah, sepertinya nggak cocok?” tanya Sonia.“Kalau aku dan kamu nggak kasih tahu siapa-siapa, siapa coba yang bakal tahu?” Ranty tersenyum sambil memiringkan kepalanya. “Meski aku tahu, aku juga maunya kamu jadi pendampingku. Saat kamu menikah dengan Reza, aku juga mau jadi pendampingmu.”Pernikahan Sonia dengan Reza? Tiba-tiba Sonia merasa masalah itu sangatlah jauh.Ranty masih larut dalam khayalannya. “Kalau Reza
Sonia melebarkan matanya. Dia melihat ukiran kayu di atas plafon. Tatapannya semakin dingin saja. Beberapa saat kemudian, Sonia baru berbicara dengan perlahan, “Aku pernah menjalankan sebuah misi istimewa sebelumnya. Aku pernah menjadi seorang mata-mata di dalam anggota Brown. Dia memiliki sebuah pulau di dekat Yislandia.”“Dia menjadikan manusia sebagai senjata biologis. Aku pernah bekerja di bawahnya selama tiga bulan untuk menguasai sistem pertahanan pulau tersebut. Setelah itu, aku dan kakakku memimpin serangan untuk meledakkan pulau itu. Semua hasil penelitiannya beserta semua kelinci percobaan tenggelam di dasar laut.”“Brown berhasil melarikan diri, tapi dia masih mengingatku. Satu tahun kemudian, dia berhasil menyogok semua bawahan kakakku. Pada saat menjalankan suatu misi, dia menjebakku dan semua timku. Orang yang ingin dia bunuh itu aku. Tapi Serigala dan yang lain malah meninggal!”Ranty berkata, “Jadi, hanya kamu dan Yandi yang masih hidup?”“Iya!” Tidak terlihat ekspresi
“Emm,” balas Frida dengan datar, “Aku tutup dulu!”Setelah panggilan diakhiri, Frida menatap ke luar jendela. Lampu jalan di malah hari terang benderang, hanya saja semuanya terasa hampa bagi Frida.Sewaktu Frida masih menduduki bangku SMA, dia menyadari ayahnya memiliki selingkuhan di luar sana. Saat itu, Frida sangatlah kaget dan sedih. Sebab selama ini keluarga mereka sangatlah harmonis. Dia juga mengira ayahnya sangat mencintai ibunya.Hanya saja, ketika melihat ayahnya memeluk selingkuhannya, Frida tidak pernah melihat sikap selembut itu dari ayahnya. Frida tidak berani memberi tahu ibunya. Dia merasa sangat menderita dan galau dalam waktu lama. Dia juga pernah kepikiran ingin mengusir selingkuhan ayahnya demi mempertahankan keluarganya.Jadi, Frida diam-diam mengikuti mereka dan memotret untuk meninggalkan barang bukti. Hanya saja, saat dia bertengkar dengan ayahnya, ayahnya malah memberi tahu Frida dengan tenang bahwa ibunya telah mengetahui masalah ini. Bahkan, ibunya juga mem
Frida membalikkan kepalanya, lalu melihat Johan dengan terkejut.Dua hari lalu, Johan telah memotong rambutnya. Rambut yang pendek itu menonjolkan wajah tampannya. Saat Johan tersenyum, dia terlihat bagai lelaki di dalam anime yang polos dan juga sedikit nakal.“Kencan di larut malam? Kenapa nggak suruh dia ke atas?” tanya Johan dengan nada bercanda.Frida melihatnya sekilas dan tidak berbicara.Johan menatapnya. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, pintu lift terbuka dan Frida berjalan masuk.Di dalam larut malam ini, hanya ada mereka berdua di dalam lift. Suasana terasa sangat hening.Hubungan mereka boleh dikatakan agak aneh. Awalnya mereka berdua hanya menyamar sebagai pasangan. Namun setelah berhubungan dalam waktu lama, ada sedikit perubahan dengan hubungan mereka. Johan juga pernah mabuk lantaran cemburu dengan No Word. Mereka berdua bahkan pernah berciuman berkali-kali. Hanya saja, setelah matahari terbit, tidak ada di antara mereka yang mengungkit masalah malam sebelumnya. Sa
Tiba-tiba Johan merampas ponsel Frida, melemparnya ke samping. Dia langsung mencondongkan tubuhnya untuk menatap Frida.Sebenarnya masih ada yang ingin dikatakan Johan terhadapnya. Hanya saja, ketika melihat wajah Frida, pikirannya langsung kacau. Alhasil, dia melupakan semuanya.Wanita ini baru saja membasuh tubuhnya. Bola matanya terlihat berkilauan. Bibirnya juga sangatlah merah. Ditambah lagi dengan ekspresi dingin di wajah wanita itu. Hati Johan pun menjadi kalut.Frida mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan dingin, “Johan, kamu mabuk lagi?”“Aku nggak mabuk.” Johan terlihat sangat sadar. “Aku cuma ingin menciummu.”Frida menatap Johan, lalu bertanya, “Bagaimana kalau aku suka sama orang lain?”Johan menyipitkan matanya. “Apa yang lagi kamu katakan?”Tiba-tiba terlintas gambaran Frida dengan No Word di benak Johan. Hatinya terasa sakit. Hawa panas di tubuhnya bagai disiram oleh air es saja.Johan pun tersenyum menyindir mengelak tatapan Frida. Dia membangkitkan tubuhnya hendak
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. “Kakek!”Sekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, “Selamat ulang tahun!”Sonia tersenyum. “Terima kasih, Kakek!”“Mengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.”“Dia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,” ucap Jemmy dengan tersenyum. “Semua ini pasti ulah Arkas.”Hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.”“Apa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?” tanya Jemmy.“Aku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!” balas Sonia dengan tersenyum santai.“Apa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.“Jangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!” Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un