Tangan Jason yang memegang rokok terkaku. Ekspresinya terlihat datar. “Ke mana?”“Ke Negara Madani. Dia tidak akan kembali untuk sementara waktu,” balas Reza.Hati Jason seketika terasa sesak. Dia hanya merokok dan tidak berbicara lagi.“Jujur saja, apa kamu tidak punya perasaan terhadap Kelly?” tanya Reza.Jason mengembuskan asap rokoknya, lalu berkata dengan suara datar, “Sepertinya sedikit. Awalnya aku mengira aku tidak pantas untuk bersama gadis polos seperti dia. Tapi ketika aku melihat dia dikejar oleh lelaki lain, hatiku terasa tidak nyaman.”“Aku sungguh iri ketika melihat hubungan mesra di antara kamu dan Sonia. Aku pernah berpikir kalau aku bertobat, apa mungkin dia akan mempertimbangkan aku? Aku bahkan pernah menetapkan target untuk tidak menyentuh wanita dalam waktu tiga bulan. Kemudian, aku akan mendekati dia. Sepertinya ….” Ujung bibir Jason melengkung ke atas. “Sepertinya aku sudah berpikir kebanyakan!”“Masalah itu ….” Reza bersuara dengan perlahan, “Mungkin semuanya ha
“Ambillah!” ucap Reza dengan lembut, “Jason juga bertanggung jawab atas anak ini. Anggap saja itu uang tebusan dari dia.”Ketika mengungkit nama Jason, raut wajah Kelly langsung berubah kaku.Sonia memasukkan kartu ATM ke saku Kelly. “Jangan ditolak. Kamu perlu banyak uang di sana. Aku sudah diskusi sama Paman Reza, setelah anakmu dilahirkan nanti, kami ingin menjadi orang tua angkatnya. Jadi, sudah seharusnya kami memberimu uang itu.”Kelly sungguh tidak bisa berkata-kata. Dia memeluk Sonia, lalu berkata dengan terisak-isak, “Sonia, kalian baik-baik ya di sini. Aku pasti akan pulang ketika kalian menikah nanti.”Sonia menepuk-nepuk pundak Kelly. “Jaga dirimu! Kalau ada waktu, aku dan Paman Reza akan pergi mengunjungimu.”“Oke, aku bakal jaga diri sendiri.” Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu kembali berpesan, “Jaga diri kalian!”Sonia mengangguk. “Hati-hati di jalan!”Kelly mengangguk dengan terisak-isak. Dia berjalan ke dalam, lalu melambaikan tangannya kepada Sonia. Terakhir, dia
Setelah kepergian Kelly, setiap harinya Sonia hanya ke lokasi syuting atau ke studio saja, lalu kembali ke Imperial Garden. Meski hanya bolak-balik beberapa tempat itu saja, Sonia tidak sedikit pun merasa bosan. Setidaknya dia merasa cukup puas dengan kehidupannya saat ini.Hari Natal sudah berlalu. Tahun baru pun sudah di depan mata. Suasana di lokasi syuting juga terasa agak berbeda, misalnya ditambahnya paha ayam di nasi kotak.Hubungan Sonia, Thalia, dan Darren semakin akrab saja. Thalia selalu menghabiskan waktu istirahatnya bersama mereka. Siang harinya jika mereka tidak ingin makan nasi kotak, mereka pun akan makan bersama di restoran Yandi.Setelah Delon menyadari mereka bertiga sering berkumpul mereka, dia juga ikutan berkumpul bersama mereka. Hubungan mereka berempat pun semakin harmonis di mata semua orang.Kerja keras Thalia juga tidak sia-sia. Dia mulai mendalami perannya dan aktingnya juga semakin bagus lagi. Terkadang Sutradara Nathan juga akan memujinya. Berhubung film
“Di Celestial Hotel. Nanti aku beri tahu kamu nomor ruangannya.”“Emm!” Sonia membereskan barangnya. “Sampai jumpa nanti malam!”“Pakai yang cantik!” Tandy berpesan dengan berlagak dewasa.“Aku mengerti!”Sonia melambaikan tangannya, lalu berjalan keluar kamar.Setelah pulang ke Imperial Garden, Sonia menelepon Reza, “Tandy ajak aku untuk makan malam bareng. Kamu nggak usah buru-buru pulang.”Reza tersenyum sinis. “Oke, berhubung dia itu keponakanku, aku tidak rebutan sama dia.”Sonia mengerutkan keningnya. “Aku wakili Tandy untuk berterima kasih sama Paman Reza!”Reza tersenyum, lalu bertanya dengan suara magnetisnya, “Makan di mana? Aku suruh Robi untuk antar kamu ke sana. Nanti pulangnya biar aku yang jemput.”“Emm!” balas Sonia.Mereka berdua mengobrol sejenak. Setelah mengakhiri panggilan, Sonia makan sedikit, lalu mulai melukis sketsa di ruang baca.Langit mulai gelap. Sonia meregangkan tubuhnya, lalu pergi mengganti pakaiannya untuk pergi ke Celestial Hotel.Sonia mengucir rambu
Mereka berdua lahir di hari yang sama, makanya baru bisa tertukar.Saat ini, ada lagi yang memasuki ruangan. Sonia didesak hingga maju beberapa langkah. Sonia juga tidak buru-buru untuk meninggalkan tempat. Dia mencari sebuah tempat duduk di ujung ruangan.Acara ulang tahun Stella dirayakan dengan sangat meriah. Mereka bukan hanya mengundang teman kuliah Stella, ada rekan bisnis Hendri dan juga teman-teman yang berhubungan baik dengan Reviana.Revana membawa Stella untuk berkenalan dengan teman-temannya. Sepertinya dia ingin memperkenalkan Stella kepada semua orang.Jika Sonia tidak salah tebak, Reviana ingin memanfaatkan acara ulang tahun kali ini memberi tahu semua orang bahwa dirinya memiliki seorang putri yang cantik dan berbakat.Seandainya Stella tidak bisa mengembangkan kariernya lagi, dia bisa mencari suami dari keluarga kaya.Demi menonjolkan bakat Stella, Reviana sengaja mengundang Welmus dan pasangannya. Dia bahkan mengatur tempat duduk mereka di meja VIP.Acara sudah dimula
Sonia dan Stella berulang tahun di hari yang sama. Reviana tidak merasa bersalah meski dirinya telah melupakan hari ulang tahun Sonia, dia malah merasa marah.Stella berbisik, “Kenapa Kakak bisa ada di sini? Jangan-jangan dia ingin mempublikasikan identitasnya di acara ulang tahunku?”Suara Stella terdengar agak terisak-isak. Dia lalu menunjukkan ekspresi memelas, “Ibu, bisa nggak jangan umumkan di hari ini? Setelah lewat hari ini, kalau Kakak ingin kembali ke Kediaman Dikara, aku bisa kembalikan statusku kepadanya. Tapi aku mohon, biarkan aku melewati hari ulang tahunku dengan gembira, ya?”Reviana langsung menggenggam tangan Stella, berusaha untuk menenangkannya. “Tenang saja, meski dia memang berencana untuk melakukannya, aku juga nggak akan setuju!”Selesai menenangkan Stella, Reviana segera berpamitan dengan tamunya, bergegas berjalan ke sisi Sonia. “Ikuti aku!”Sonia berdiri mengikuti Reviana berjalan keluar ruangan. Begitu pintu ruangan ditutup, Reviana langsung menunjukkan waja
Wajah Stella menjadi pucat setelah mendengar sindiran Cindy. Dia memelototi Cindy dan tidak membantahnya.Tatapan Cindy kemudian tertuju pada Reviana. “Sonia nggak punya ibu sepertimu. Kamu cukup jadi ibu dari cewek murahan itu saja. Aku rasa kalian baru satu keluarga, sama-sama bermuka dua!”Reviana emosi hingga tubuhnya gemetar. “Cindy, aku adalah bibimu, berani-beraninya kamu memarahiku?! Apa kamu nggak dididik?”Cindy tersenyum sinis. “Meski aku nggak dididik, setidaknya aku bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Berbeda sama Bibi, padahal Bibi sudah berumur, Bibi malah nggak bisa bedain mana yang baik dan mana yang … munafik!”“Kamu ….” Emosi Reviana sungguh membara.Stella segera menggandeng Reviana, lalu menatap Sonia dengan mata berkaca-kaca. “Kak, kalau Kakak nggak suka sama aku, Kakak bisa marahi aku. Asal Kakak tahu, Ibu sudah mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan kamu 23 tahun lalu. Kenapa kamu malah membuatnya marah di hari berarti seperti ini?!”Cindy sung
Cindy tercengang hingga tidak berkata-kata.Iya, benar! Jika Paman Hendri dan Bibi Reviana tidak mengetahui identitas gadungan Stella, mereka bisa membongkar identitas Stella. Namun permasalahannya adalah jelas-jelas mereka mengetahui kenyataan, mereka malah masih membela Stella. Cindy merasa sangat kesal. “Aku nggak ngerti kenapa Bibi begitu menyayangi anak orang lain?”Sonia membalas dengan datar, “Mungkin karena kita nggak pernah jadi ibu, makanya kita nggak paham.” Sonia menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya pada Cindy, “Oh ya, kenapa kamu bisa ada di sini?”“Ahh?” Cindy terkejut sejenak, baru ingat dengan tujuan kedatangannya. Dia datang untuk mencari Sonia!Cindy tersenyum, lalu menggandeng tangan Sonia. “Ikuti aku!”Sonia dibawa ke ruangan lainnya. Begitu mereka sampai di depan pintu, Sonia terbengong ketika melirik nama ruangan. Belum sempat berpikir panjang, tiba-tiba kelopak bunga segar bertebaran dari atas.“Selamat ulang tahun!”“Selamat ulang tahun!”Semua orang berter
Betapa bagusnya jika Rayden membunuh Sonia sejak awal. Noah tahu, selama Sonia masih hidup, dia pasti akan memiliki cara untuk melarikan diri!Sekarang Sonia sedang menyamar menjadi pelayan. Jangan-jangan dia sengaja mendekati Rayden untuk balas dendam? Apa ada rahasia yang disembunyikan Sonia, tapi tidak diketahui Noah?Seandainya Noah mengetahuinya, bisa jadi dia bisa segera mendorong Sonia ke neraka! Noah yang menyimpan rasa dendam itu berjalan pergi melihat ke sisi lift. Dia menyadari Sonia pergi ke lantai satu. Dia segera memasuki lift yang satu lagi untuk turun.Setelah tiba di lantai bawah, Noah menyadari Sonia mengambil kotak makanan, menaiki sebuah mobil. Ke mana Sonia? Noah segera mengendarai mobil yang satu lagi.Jalan-jalan di Istana Fers saling terhubung ke segala arah. Di tengah malam, bayangan pepohonan saling bertumpuk dan cahaya lampu redup berkelap-kelip. Noah mengikuti dari kejauhan, tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak terlalu jauh, hingga akhirnya mobil itu berb
Secara manajemen, pelayan tidak diperbolehkan untuk menggoda pria. Namun, di belakang, mereka berebut dengan sangat ketat.Oleh sebab itu, wanita itu bisa menghalangi Sonia tadi karena melihat Sonia sedang berciuman dengan pria di lantai dansa, dia merasa sangat iri.Sonia berkata dengan datar, “Tuan Noah tinggal di mana?”Para pelayan wanita saling bertukar pandang, tidak ada yang berbicara.Sonia mengambil botol anggur di samping. Inna segera berkata, “Lantai 13, di kamar 1302.”“Emm!” balas Sonia, lalu melangkah pergi.Di bar.Setelah Theresia dan Himawan selesai berdansa, dia pun menemukan Reza di depan meja bar.Reza mengangkat tangan melihat jam tangan sekilas. “Sudah saatnya pulang!”“Oke!” Theresia tersenyum.Mereka berdua berjalan keluar bar dan kebetulan bertemu dengan Himawan. Himawan memeluk wanita tadi sembari menyapa mereka berdua, “Raja Bondala, Nona Lacey.”Reza berkata, “Tadi aku nggak ada di tempat. Terima kasih Tuan Himawan sudah menjaga Lacey.”Tidak terlihat ekspre
Sonia meraih lengan pria tersebut, lalu menjinjit ujung kakinya untuk mencium bibir Reza. Dia bertanya dengan suara serak, “Sistem pertahanan di Istana Fers sangat ketat. Sebelumnya Frida sempat meretas CCTV. Hanya saja, dia cuma sanggup membuat orang nggak menyadarinya dalam waktu singkat. Apa setelah dia bekerja sama dengan Yose, nggak ada yang bisa menyadarinya?”Reza membalas ciuman hangat Sonia. “Saat aku datang, masalah ada perubahan.”“Perubahan apa?” tanya Sonia dengan penasaran.“Sementara ini aku tidak beri tahu kamu dulu. Itu hukuman karena kamu tidak mendengar ucapanku!” Reza menggigit bibirnya.Sebelumnya wanita yang dipukul Sonia mengejar kemari. Ketika melihat Sonia dipeluk dan dicium oleh pria tampan dan tinggi, lalu berdansa bersama. Hubungan mereka berdua kelihatan sangat mesra.“Dasar wanita jalang!” maki si wanita dengan nada iri, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.…Ketika Kase kemari, Sonia baru saja keluar dari lantai dansa. Meski Sonia sedang mengen
Himawan menoleh sekilas. Ketika melihat dirinya sudah melangkah mundur hingga menempel di meja bar, dia pun menatap Theresia dengan tidak berdaya. “Baiklah, kalau begitu, aku akan berdansa dengan Nona Lacey. Aku harap Nona jangan marah lagi.”Theresia pun tersenyum, lalu menarik tangan Himawan untuk berjalan ke arena dansa.Bar ini sangat luas dengan dilengkapi lantai dansa yang energik serta lantai dansa waltz yang santai. Ketika keduanya memasuki lantai dansa, Theresia meletakkan tangan panjang dan lembutnya di bahu pria itu, sementara pria itu merangkul pinggangnya, lalu mereka menari dengan anggun di tengah lantai dansa.Theresia sudah mabuk. Jadi, Himawan menuntunnya dengan langkah perlahan.“Sejak kapan Tuan Himawan datang ke Istana Fers?” tanya Theresia.Himawan menjawab dengan datar, “Sudah setengah bulan.”“Ternyata kamu pendatang baru!” Theresia tersenyum. “Dulu kamu kerja di mana?”“Aku bekerja dengan Tritop,” jawab Himawan.“Oh!” Theresia mengangguk. Tiba-tiba dia mengerutk
Regan menunduk dengan panik, lalu menjelaskan dengan suara kecil, “Setelah datang ke sini, hidup kita sudah nggak ada pilihan lagi. Kalau aku tidak bermanfaat sama sekali, aku pun sudah dibunuh ketika membantu Hallie untuk menyelamatkanmu.”Sonia mengangguk. Kali ini, dia tidak mengatakan apa pun, langsung meninggalkan kamar.Setiap orang memiliki pengalaman hidup dan pilihan masing-masing. Tidak ada orang yang bisa benar-benar merasakan pengalaman hidup orang lain, juga tidak bisa menilai benar atau salahnya pilihan hidup orang lain!Tiba-tiba Regan berkata, “Nona Sonia, aku harap kamu tidak beri tahu masalah ini kepada Hallie. Biarkan dia mengira aku serakah dan sudah mengecewakannya.”Sonia berucap, “Oke, aku akan bantu kamu rahasiakan masalah ini!”Tatapan Sonia kelihatan berkilauan. “Aku sungguh berterima kasih karena sudah menyelamatkanku. Kalau kamu butuh bantuanku, kamu bisa mencariku kapan saja!”Ekspresi Regan kelihatan sedikit linglung. Dia mengangguk dengan perlahan. “Aku t
Pohon Natal setinggi belasan meter kelihatan berkilauan di tengah istana. Rayden menyuruh pelayannya untuk menggantung hadiah berupa emas, perak asli, dan perhiasan lainnya di bagian teratas. Ada banyak orang ingin memanjat ke bagian teratas untuk merebut berlian sepuluh karat itu. Mereka semua saling memukul, tidak sedikit orang terjatuh dari paling atas.Ketika Sonia dan Theresia melewati, mereka melihat ada yang terjatuh hingga muntah darah, tetapi tidak ada yang menyelamatkan mereka. Mereka malah diinjak oleh yang lain demi bisa memanjat ke atas.Theresia berkata dengan tersenyum, “Orang-orang di sini bagai nggak punya arwah saja.”Hanya ada rasa serakah di diri mereka.Sonia berucap, “Apa kamu nggak merasa Rayden sengaja memperbesar rasa serakah mereka?”Theresia mengangkat-angkat alisnya. “Memang begitu. Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?”Sonia menggeleng. “Aku hanya merasa orang itu aneh sekali!”Malam hari ini, Rayden melakukan jamuan. Bondala dan Kase diundang. Sonia dan
Sonia memutar bola matanya. Angin sepoi-sepoi mengembus rambut di samping telinga Sonia. Rambut itu melayang ke pipi putih mulus Sonia. Kelembutannya sungguh meluluhkan hati orang-orang yang melihatnya.Pada saat ini, Sonia menggigit bibirnya sembari tersenyum. “Kalau nggak, kamu cari dia untuk bahas soal energi terbarukan.”Reza tersenyum dingin. “Aku lebih ingin bahas soal papan nama Suki di altar persembahan kediamannya!”Sonia menarik napas dalam-dalam. “Kamu sudah tahu?”Reza menyipitkan matanya. “Ternyata kamu juga tahu! Kamu beri tahu dia kalau kamu itu Suki?”Sonia segera menggeleng. “Nggak!”Suki sudah “meninggal”. Sonia tidak mungkin mengungkitnya terhadap siapa pun!Tatapan Reza masih kelihatan dingin. “Sebelumnya kalian sudah saling kenal? Apa kalian punya hubungan dekat sewaktu di medan perang?”Sonia berpikir sejenak. “Jujur saja, sebelum bertemu dengan dia, aku sama sekali nggak mengingatnya.”“Bagaimana setelah bertemu dengannya? Ketika melihat dia membangun altar untuk
Kase berkata dengan serius, “Banyak sekali pekerjaanku, contohnya mesti menghadapi wajah muram si Rayden setiap hari.”Sonia terdiam membisu. Ketika melihat wajah Kase, tiba-tiba Sonia kepikiran dengan sosok Melvin.Tidak! Melvin jauh lebih imut daripada Kase!…Sore harinya, Sonia menghubungi Johan dan Frida. Dia menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Hondura dan jangan bertindak gegabah. Sonia sudah menemukan sasarannya. Dia akan mulai menyusun rencana pembunuhannya. Kemudian, dia akan mengutus orang untuk memasukkan Firda dan Johan ke dalam Istana Fers.[ Eka: Bos, apa Kak Reza marah sekali? Dia tidak persulit kamu, ‘kan? ][ Ariel: Kamu lagi mencemaskan Bos? Tapi kenapa sekarang kamu kelihatan sangat bersemangat? Apa maksudmu? ][ Eka: Kenapa kamu membongkarku? ][ Ariel: Aku hanya nggak berharap Bos dikelabui saja! ]Tidak ada lagi yang bersuara. Beberapa menit kemudian, Eka baru mengirim pesan lagi.[ Kita bahas soal serius dulu! Bos, bagaimana dengan sasaran kita? ][ Sonia: Sed
Kaki panjang Reza menindih Sonia. Lengannya menopang di samping wajah si wanita. Dia memberi ciuman hangat dan membara kepada Sonia. Saking lamanya ciuman yang diberikan Reza, sekujur tubuh Sonia terasa lemas. Dia mengangkat tangannya untuk menahan wajah Reza, menggigit bibirnya dengan perlahan dengan mata berlinang air mata.“Reza, pergilah! Tinggalkan Istana Fers! Kamu bisa tunggu aku di Hondura. Setelah misiku selesai, aku akan pergi mencarimu.”Lantai B12 itu bukanlah tempat yang sederhana. Demi menghalangi kepergian Tensiro, Rayden pasti bukan hanya mengandalkan bujukan dan iming-iming.Begitu senjata gelombang mikro diaktifkan, seluruh Istana Fers akan berubah menjadi puing-puing.Sonia memiliki firasat kuat jika Rayden benar-benar diprovokasi, dia akan melakukan tindakan yang sangat gila. Ini adalah misi yang dijalankan Sonia. Dia juga tidak berharap gara-gara dirinya, semuanya akan terjebak dalam bahaya.Reza menyandarkan dagunya di atas kening Sonia, seolah-olah dia tahu apa