Melihat wanita itu tidak bersedia untuk menjualnya, akhirnya semua orang mengerti maksud tujuannya.“Ternyata ada pemerasan!”“Meremehkan cewek pengantar makanan lagi! Aku rasa etikanya bahkan lebih buruk daripada seorang kurir pengantar makanan!”“Mempersulit orang lain hanya demi uang 2 jutaan. Menyebalkan sekali! Dia cari uangnya juga susah tahu!”Wanita memelototi orang-orang di sekitar. “Apa hubungannya sama kalian? Pergi sana!”Lelaki yang dimaki lantaran membela Kelly tadi kembali berkata, “Bukannya tadi kamu bilang kamu akan jual kalau ada yang beli? Sekarang sudah ada yang ingin beli, kenapa kamu malah tidak ingin menjualnya!”Raut wajah si wanita berubah semakin canggung lagi. Dia merasa serba salah. Pada akhirnya, dia terpaksa menerima uang Sonia, lalu pergi dengan emosi.Kelly langsung berterima kasih kepada orang-orang yang membelanya. Kemudian, orang-orang itu pun membubarkan diri.Sonia mengambil kue tar, lalu berkata pada Kelly, “Semuanya lagi di atas. Gimana kalau kamu
Semua orang otomatis merasa bersemangat dalam sesi pembukaan hadiah.Setiap hadiah akan diberi nomor. Bondan mengeluarkan hadiah dengan nomor sembilan. Dia bertanya, “Ini dari siapa?”Seorang wanita pendamping yang bernama Lucy angkat tangan, lalu menjawab dengan antusias tinggi, “Aku! Tuan Bondan tebak saja!”Bondan menggoyang-goyangkan kotak. Ketika mendengar suara dari dalam kotak, dia pun tersenyum, menjawab dengan yakin, “Penjepit dasi.”“Cepat buka, cepat buka!”Semua orang mendesak. Setelah hadiah dibuka, tampak sebuah penjepit dasi merek DIOR.Semua orang langsung bersorak. Selanjutnya, Bondan memilih hadiah nomor 12. Gina pun berkata dengan tersenyum, “Itu hadiah dariku!”Tentu saja, semua orang sungguh menantikan hadiah pemberian Gina. Bondan menggoyangnya dan tidak terdengar suara apa-apa. Dia pun bertanya dengan mengerutkan keningnya, “Yang ini agak susah, sepertinya jam tangan?”Gina membalas dengan tersenyum, “Coba buka!”Bondan membuka hadiah dan isinya memang adalah jam
Suasana yang awalnya ramai seketika menjadi hening. Baru saja Bondan ingin membantu meredakan kecanggungan dengan mengatakan Sonia sudah memberinya hadiah, tiba-tiba malah terdengar suara serius Reza. “Tentu saja Sonia sudah mempersiapkan hadiah untuk Bondan!”Tere berkata, “Yang mana? Coba keluarkan untuk ditebak!”“Tidak perlu ditebak! Hadiah yang diberikan Sonia tidak ada di dalam kotak.” Reza menatap Tere dengan tatapan datar. Kemudian, dia berbicara terhadap Bondan, “Kontrak lahan di samping Lapangan Gloria. Besok akan ada yang mengantar kontraknya ke perusahaan. Itu hadiah dari aku dan Sonia.”Bondan terkejut. “Kak Reza, gimana ceritanya kamu tahu aku menginginkan lahan itu? Aku sudah berusaha mendapatkannya dalam waktu lama. Tapi mereka tidak bersedia untuk menjualnya. Sekarang kamu malah mendapatkannya?”Reza mengangguk dengan perlahan. “Hadiah ulang tahunmu yang ke-27!”Bondan sangat kegirangan. “Terima kasih, Kak Reza. Terima kasih, Sonia. Aku ingin gunakan lahan itu untuk ba
Keesokan paginya, saat Jason sedang di perjalanan ke perusahaan, dia menerima panggilan dari asistennya.“Pak Jason, ibunya Nona Kelly sedang sibuk renovasi rumah barunya. Cuma itu saja.”Jason menyipitkan matanya, lalu berkata dengan suara datar, “Aku tahu!”Selesai mengakhiri panggilan, Jason mendengus, lalu memandang ke luar mobil.Renovasi rumah?Benar, renovasi rumah memang memerlukan banyak uang. Kelly memang adalah seorang anak yang berbakti. Demi membantu merenovasi rumah kakaknya, Kelly malah menjualnya kepada Yerin!Bagus!Bagus sekali!…Sonia sibuk seharian. Di sisi lain, syuting hari ini tidak berjalan dengan lancar. Nancy terus meminta untuk ditambahkan adegan, padahal hasil syutingnya juga sangat kacau. Aktingnya sungguh tidak sesuai dengan ekspektasi sutradara. Bahkan, Nathan sudah beberapa kali membanting buku skenarionya.Darren datang bergosip dengan Sonia. Dia berkata dengan dingin, “Dia ingin menambahkan beberapa adegan penangkapan mata-mata, tapi dia nggak mau kam
Sonia duduk di atas bangku, mengenakan jaket yang dibagi oleh kru syuting. Jaket itu agak kedodoran, jadi wajah Sonia tampak sangat kecil dan semakin memesona.Saat ini terlihat ekspresi tenang di wajahnya. “Nancy, aku sarankan jangan buang-buang waktu di diriku. Meski kamu persulit aku, aktingmu juga nggak bakal semakin maju dan kedudukanmu di sini juga nggak bakal semakin tinggi. Kalau kamu bisa mengusirku dari lokasi syuting, kamu lakukan saja. Kamu nggak perlu ancam aku terus, habis-habisin waktu saja!”Nancy mengerti jika Sonia sedang menyindir aktingnya, dia pun semakin emosi lagi. “Sonia, kenapa Pak Nathan dan Pak Delon begitu membelamu? Kamu pasti sudah tidur sama semua orang di lokasi syuting ini!”Sonia menatap Nancy dengan dingin. “Nancy, aku nggak perhitungan mengenai masalah paku yang kamu taruh di bawah bantalan. Tapi kalau kamu sembarangan bicara lagi, jangan salahkan aku turun tangan!”“Paku apa?” Nancy menatap Sonia sambil mengerutkan keningnya. “Kamu ingin pukul aku?
“Plak!”Melvin langsung menampar wajah Nancy. Tatapannya juga terlihat dingin. “Apa kamu tahu? Aku bahkan nggak tega untuk berbicara kasar sama dia. Kamu malah berani suruh dia untuk melayani kamu?”Nancy menutup wajahnya dan tertegun di tempat. “Kak Melvin, kamu malah pukul aku. Aku baru pacarmu. Kamu malah memukulku demi Sonia?”Raut wajah Melvin langsung berubah. Tatapannya terlihat sangat dingin. “Kamu kira kamu itu siapa? Apa kamu bisa dibandingkan dengan Sonia? Sehelai rambut Sonia bahkan lebih berharga daripada kamu!”Nancy tertegun. “Apa hubungan kamu sama dia?”Tatapan Melvin masih terlihat dingin. Dia menjawab dengan tersenyum menyeringai, “Dia adalah orang yang paling aku sayang. Menurutmu, apa hubungan kami?”Air mata spontan menetes dari mata Nancy. “Melvin!”Sonia mengangkat kepalanya untuk menatap Reza. Tampak raut wajahnya semakin dingin lagi. Reza bukan hanya marah, bahkan dapat terasa aura membunuh dari tatapannya.Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia sungguh salut de
Suasana seketika menjadi hening. Ini adalah taman belakang lokasi syuting, tempat biasa Sonia curi-curi istirahat. Jarang ada yang datang ke sini. Saat ini, hanya tersisa tiga orang di taman. Bahkan, angin yang berembus juga tidak berani bersuara.Reza melirik Sonia, lalu melirik Darren dengan tatapan muram.Tatapan Reza bagai hujan es yang menghantam tubuh Darren. Dia merasa merinding, bahkan ucapannya juga jadi terbata-bata. “Aku … aku … Sonia, aku pergi dulu!”Selesai berbicara, Darren baru menghela napas panjang. Saat ini, dia baru sadar ternyata Sonia mengenal Melvin dan juga Reza!Demi Sonia, Melvin bahkan memukul Nancy?Demi Sonia, Reza bahkan menantang Melvin?Astaga!Menakjubkan sekali?…Sonia melirik sekeliling, lalu berjalan ke arah lelaki dengan perlahan. Dia memeluknya, lalu berkata dengan suara manja, “Kak Reza!”Reza menarik napas dalam-dalam. Raut wajahnya terlihat dingin. “Cara ini tidak berguna!”Sonia mengangkat kepalanya di dalam pelukan Reza. Dia menunjukkan tatap
Wajah Darren sudah memucat. Dia berkata dengan terbata-bata, “Jangan … jangan sungkan!”Reza membalikkan kepalanya, lalu mengusap kening Sonia. “Aku pergi cari Pak Nathan dulu, kamu pergi kerja sana. Tenang saja, ada aku!”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza mengusap rambut Sonia, baru berjalan pergi.Setelah si lelaki pergi, Sonia kembali mengambil buku sketsanya, lalu bertanya pada Darren, “Ada urusan apa cari aku? Ayo pergi!”Darren mengikuti langkah Sonia. Saat ini, dia terlihat sangat kaget. “Sonia, kekasih yang kamu katakan sebelumnya itu Pak Reza, ya?”“Iya.” Sonia mengangguk.Darren hampir jatuh pingsan ketika mendengarnya. Dia kembali bertanya, “Pak Reza nggak salah paham, ‘kan?”“Nggak, kok!” Sonia tersenyum santai. “Kita hanya teman. Untuk apa dia salah paham?”“Jadi, apa aku masih boleh bicara sama kamu?” tanya Darren dengan hati-hati.Sonia sungguh tidak berdaya. “Kenapa nggak boleh bicara sama aku? Kita kan rekan kerja. Dia nggak bossy, kok.”Darren membatin, ‘Tokoh terkemuka s
Betapa bagusnya jika Rayden membunuh Sonia sejak awal. Noah tahu, selama Sonia masih hidup, dia pasti akan memiliki cara untuk melarikan diri!Sekarang Sonia sedang menyamar menjadi pelayan. Jangan-jangan dia sengaja mendekati Rayden untuk balas dendam? Apa ada rahasia yang disembunyikan Sonia, tapi tidak diketahui Noah?Seandainya Noah mengetahuinya, bisa jadi dia bisa segera mendorong Sonia ke neraka! Noah yang menyimpan rasa dendam itu berjalan pergi melihat ke sisi lift. Dia menyadari Sonia pergi ke lantai satu. Dia segera memasuki lift yang satu lagi untuk turun.Setelah tiba di lantai bawah, Noah menyadari Sonia mengambil kotak makanan, menaiki sebuah mobil. Ke mana Sonia? Noah segera mengendarai mobil yang satu lagi.Jalan-jalan di Istana Fers saling terhubung ke segala arah. Di tengah malam, bayangan pepohonan saling bertumpuk dan cahaya lampu redup berkelap-kelip. Noah mengikuti dari kejauhan, tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak terlalu jauh, hingga akhirnya mobil itu berb
Secara manajemen, pelayan tidak diperbolehkan untuk menggoda pria. Namun, di belakang, mereka berebut dengan sangat ketat.Oleh sebab itu, wanita itu bisa menghalangi Sonia tadi karena melihat Sonia sedang berciuman dengan pria di lantai dansa, dia merasa sangat iri.Sonia berkata dengan datar, “Tuan Noah tinggal di mana?”Para pelayan wanita saling bertukar pandang, tidak ada yang berbicara.Sonia mengambil botol anggur di samping. Inna segera berkata, “Lantai 13, di kamar 1302.”“Emm!” balas Sonia, lalu melangkah pergi.Di bar.Setelah Theresia dan Himawan selesai berdansa, dia pun menemukan Reza di depan meja bar.Reza mengangkat tangan melihat jam tangan sekilas. “Sudah saatnya pulang!”“Oke!” Theresia tersenyum.Mereka berdua berjalan keluar bar dan kebetulan bertemu dengan Himawan. Himawan memeluk wanita tadi sembari menyapa mereka berdua, “Raja Bondala, Nona Lacey.”Reza berkata, “Tadi aku nggak ada di tempat. Terima kasih Tuan Himawan sudah menjaga Lacey.”Tidak terlihat ekspre
Sonia meraih lengan pria tersebut, lalu menjinjit ujung kakinya untuk mencium bibir Reza. Dia bertanya dengan suara serak, “Sistem pertahanan di Istana Fers sangat ketat. Sebelumnya Frida sempat meretas CCTV. Hanya saja, dia cuma sanggup membuat orang nggak menyadarinya dalam waktu singkat. Apa setelah dia bekerja sama dengan Yose, nggak ada yang bisa menyadarinya?”Reza membalas ciuman hangat Sonia. “Saat aku datang, masalah ada perubahan.”“Perubahan apa?” tanya Sonia dengan penasaran.“Sementara ini aku tidak beri tahu kamu dulu. Itu hukuman karena kamu tidak mendengar ucapanku!” Reza menggigit bibirnya.Sebelumnya wanita yang dipukul Sonia mengejar kemari. Ketika melihat Sonia dipeluk dan dicium oleh pria tampan dan tinggi, lalu berdansa bersama. Hubungan mereka berdua kelihatan sangat mesra.“Dasar wanita jalang!” maki si wanita dengan nada iri, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.…Ketika Kase kemari, Sonia baru saja keluar dari lantai dansa. Meski Sonia sedang mengen
Himawan menoleh sekilas. Ketika melihat dirinya sudah melangkah mundur hingga menempel di meja bar, dia pun menatap Theresia dengan tidak berdaya. “Baiklah, kalau begitu, aku akan berdansa dengan Nona Lacey. Aku harap Nona jangan marah lagi.”Theresia pun tersenyum, lalu menarik tangan Himawan untuk berjalan ke arena dansa.Bar ini sangat luas dengan dilengkapi lantai dansa yang energik serta lantai dansa waltz yang santai. Ketika keduanya memasuki lantai dansa, Theresia meletakkan tangan panjang dan lembutnya di bahu pria itu, sementara pria itu merangkul pinggangnya, lalu mereka menari dengan anggun di tengah lantai dansa.Theresia sudah mabuk. Jadi, Himawan menuntunnya dengan langkah perlahan.“Sejak kapan Tuan Himawan datang ke Istana Fers?” tanya Theresia.Himawan menjawab dengan datar, “Sudah setengah bulan.”“Ternyata kamu pendatang baru!” Theresia tersenyum. “Dulu kamu kerja di mana?”“Aku bekerja dengan Tritop,” jawab Himawan.“Oh!” Theresia mengangguk. Tiba-tiba dia mengerutk
Regan menunduk dengan panik, lalu menjelaskan dengan suara kecil, “Setelah datang ke sini, hidup kita sudah nggak ada pilihan lagi. Kalau aku tidak bermanfaat sama sekali, aku pun sudah dibunuh ketika membantu Hallie untuk menyelamatkanmu.”Sonia mengangguk. Kali ini, dia tidak mengatakan apa pun, langsung meninggalkan kamar.Setiap orang memiliki pengalaman hidup dan pilihan masing-masing. Tidak ada orang yang bisa benar-benar merasakan pengalaman hidup orang lain, juga tidak bisa menilai benar atau salahnya pilihan hidup orang lain!Tiba-tiba Regan berkata, “Nona Sonia, aku harap kamu tidak beri tahu masalah ini kepada Hallie. Biarkan dia mengira aku serakah dan sudah mengecewakannya.”Sonia berucap, “Oke, aku akan bantu kamu rahasiakan masalah ini!”Tatapan Sonia kelihatan berkilauan. “Aku sungguh berterima kasih karena sudah menyelamatkanku. Kalau kamu butuh bantuanku, kamu bisa mencariku kapan saja!”Ekspresi Regan kelihatan sedikit linglung. Dia mengangguk dengan perlahan. “Aku t
Pohon Natal setinggi belasan meter kelihatan berkilauan di tengah istana. Rayden menyuruh pelayannya untuk menggantung hadiah berupa emas, perak asli, dan perhiasan lainnya di bagian teratas. Ada banyak orang ingin memanjat ke bagian teratas untuk merebut berlian sepuluh karat itu. Mereka semua saling memukul, tidak sedikit orang terjatuh dari paling atas.Ketika Sonia dan Theresia melewati, mereka melihat ada yang terjatuh hingga muntah darah, tetapi tidak ada yang menyelamatkan mereka. Mereka malah diinjak oleh yang lain demi bisa memanjat ke atas.Theresia berkata dengan tersenyum, “Orang-orang di sini bagai nggak punya arwah saja.”Hanya ada rasa serakah di diri mereka.Sonia berucap, “Apa kamu nggak merasa Rayden sengaja memperbesar rasa serakah mereka?”Theresia mengangkat-angkat alisnya. “Memang begitu. Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?”Sonia menggeleng. “Aku hanya merasa orang itu aneh sekali!”Malam hari ini, Rayden melakukan jamuan. Bondala dan Kase diundang. Sonia dan
Sonia memutar bola matanya. Angin sepoi-sepoi mengembus rambut di samping telinga Sonia. Rambut itu melayang ke pipi putih mulus Sonia. Kelembutannya sungguh meluluhkan hati orang-orang yang melihatnya.Pada saat ini, Sonia menggigit bibirnya sembari tersenyum. “Kalau nggak, kamu cari dia untuk bahas soal energi terbarukan.”Reza tersenyum dingin. “Aku lebih ingin bahas soal papan nama Suki di altar persembahan kediamannya!”Sonia menarik napas dalam-dalam. “Kamu sudah tahu?”Reza menyipitkan matanya. “Ternyata kamu juga tahu! Kamu beri tahu dia kalau kamu itu Suki?”Sonia segera menggeleng. “Nggak!”Suki sudah “meninggal”. Sonia tidak mungkin mengungkitnya terhadap siapa pun!Tatapan Reza masih kelihatan dingin. “Sebelumnya kalian sudah saling kenal? Apa kalian punya hubungan dekat sewaktu di medan perang?”Sonia berpikir sejenak. “Jujur saja, sebelum bertemu dengan dia, aku sama sekali nggak mengingatnya.”“Bagaimana setelah bertemu dengannya? Ketika melihat dia membangun altar untuk
Kase berkata dengan serius, “Banyak sekali pekerjaanku, contohnya mesti menghadapi wajah muram si Rayden setiap hari.”Sonia terdiam membisu. Ketika melihat wajah Kase, tiba-tiba Sonia kepikiran dengan sosok Melvin.Tidak! Melvin jauh lebih imut daripada Kase!…Sore harinya, Sonia menghubungi Johan dan Frida. Dia menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Hondura dan jangan bertindak gegabah. Sonia sudah menemukan sasarannya. Dia akan mulai menyusun rencana pembunuhannya. Kemudian, dia akan mengutus orang untuk memasukkan Firda dan Johan ke dalam Istana Fers.[ Eka: Bos, apa Kak Reza marah sekali? Dia tidak persulit kamu, ‘kan? ][ Ariel: Kamu lagi mencemaskan Bos? Tapi kenapa sekarang kamu kelihatan sangat bersemangat? Apa maksudmu? ][ Eka: Kenapa kamu membongkarku? ][ Ariel: Aku hanya nggak berharap Bos dikelabui saja! ]Tidak ada lagi yang bersuara. Beberapa menit kemudian, Eka baru mengirim pesan lagi.[ Kita bahas soal serius dulu! Bos, bagaimana dengan sasaran kita? ][ Sonia: Sed
Kaki panjang Reza menindih Sonia. Lengannya menopang di samping wajah si wanita. Dia memberi ciuman hangat dan membara kepada Sonia. Saking lamanya ciuman yang diberikan Reza, sekujur tubuh Sonia terasa lemas. Dia mengangkat tangannya untuk menahan wajah Reza, menggigit bibirnya dengan perlahan dengan mata berlinang air mata.“Reza, pergilah! Tinggalkan Istana Fers! Kamu bisa tunggu aku di Hondura. Setelah misiku selesai, aku akan pergi mencarimu.”Lantai B12 itu bukanlah tempat yang sederhana. Demi menghalangi kepergian Tensiro, Rayden pasti bukan hanya mengandalkan bujukan dan iming-iming.Begitu senjata gelombang mikro diaktifkan, seluruh Istana Fers akan berubah menjadi puing-puing.Sonia memiliki firasat kuat jika Rayden benar-benar diprovokasi, dia akan melakukan tindakan yang sangat gila. Ini adalah misi yang dijalankan Sonia. Dia juga tidak berharap gara-gara dirinya, semuanya akan terjebak dalam bahaya.Reza menyandarkan dagunya di atas kening Sonia, seolah-olah dia tahu apa