Tiba-tiba ponsel bergetar. Awalnya Reza masih memeluk harapan, tapi malah terlihat nama Jason di atas tampilan ponselnya.“Halo!” kata Reza dengan nada ketus.Jason bertanya dengan cengengesan, “Sudah baca berita belum?”“Emm.” Raut wajah Reza semakin muram lagi. Bahkan Jason juga sudah membacanya, dia pasti juga sudah membacanya, ‘kan?Semalam Reza sudah berjanji untuk bertemu dengannya pada malam hari. Reza tidak pergi di malam hari, dan malah beredar gosip di pagi hari. Apa Sonia benar-benar tidak memedulikannya lagi?“Apa ceritanya? Sudah ganti selera, ya?” tanya Jason dengan nada menyindir. “Atau kamu lagi sengaja mau dilihat seseorang?”Reza semakin marah lantaran Jason bisa membaca pikirannya. Namun, Reza tetap berusaha berbicara dengan tenang, “Kasih lihat siapa? Apa perlu?”“Biasanya kalau kamu merespons seperti ini, hanya ada dua kemungkinan saja. Satu, kamu benar-benar nggak peduli. Satu lagi, kamu sangat amat peduli. Hanya saja, dia nggak ladeni kamu, makanya kamu marah, be
Bella menjelaskan apa yang diketahuinya, “Beberapa bulan lalu Siska baru bergabung dengan Victor Entertainment. Kemudian, dia mulai kebanjiran tawaran. Banyak yang bilang kalau dia itu disokong oleh Pak Reza.”Gina mengerutkan keningnya. Jangan-jangan masalah hari ini bukanlah gosip belaka?Raut wajah Gina semakin muram lagi. Dia mengakhiri panggilan, terus memikirkan masalah Siska.…Sonia memang sudah membaca berita Reza dengan Siska. Saat selesai kelas pagi, Yeni pun sudah memperlihatkannya kepada Sonia. Yeni berkata dengan sangat kecewa, “Aku kira Siska bisa mencapai prestasi sekarang karena kerja kerasnya selama beberapa tahun ini. Ternyata ada yang menyokongnya dari belakang.”Yeni kembali membaca kolom komentar. Semuanya sedang bertanya apakah berita itu benar atau tidak!Siska sudah membuat pernyataan di Instagram. Dia menjelaskan bahwa dia dan manajernya menginap di hotel untuk mencari ketenangan, mereka sedang membahas skenario di kamar. Pertemuannya dengan Pak Reza di pagi h
Ivan dan Siska mengobrol sejenak. Setelah panggilan diakhiri, Devi mengacungkan jempol kepada Siska, lalu menyerahkan botol minuman kepadanya.Siska tersenyum puas.“Dengan begini, Ivan bakal semakin suka sama kamu. Apalagi dengan adanya hubungan dengan Pak Reza, dia juga nggak bakal rendahin kamu. Pokoknya kita sangat diuntungkan dalam masalah kali ini!” ucap Devi.“Semua ini berkat idemu,” puji Siska.Devi berkata, “Bos, aku melakukan semua ini demi kamu!”Suasana hati Siska sangatlah bagus. Dia meletakkan botol minuman di meja, lalu berkata, “Aku pergi syuting dulu. Kamu pergi beliin makanan untuk semua orang.”“Siap, Bos!” jawab Devi dengan langsung.Setelah berita viral itu dihapus, pusat perhatian netizen pun beralih ke berita lain.Reza tidak menjelaskan masalah itu kepada Sonia, dan Sonia juga tidak menanyakannya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Hubungan yang awalnya menghangat itu juga kembali dingin.Setiap harinya Sonia akan masuk kelas dengan tepat waktu. Setelah pulang,
Meskipun demikian, Kelly juga merasa gembira. Dia merasa dirinya sudah semakin dekat dengan impiannya.Kelly mengikuti seorang desainer yang bernama Luna. Dia berumur 35 tahun, masih belum menikah, dan juga masih belum punya pacar. Dia adalah seorang wanita yang bertampang sangat serius.Ketika hari pertama Kelly bekerja, sepertinya Luna tidak begitu menyukainya. Dia menyuruh Kelly untuk melakukan pekerjaan seperti fotokopi dokumen, menyeduh teh, mengambil paket …. Pokoknya, Luna pasti akan memberi Kelly pekerjaan ketika melihat dia sedang santai.Ketika orang lain melihatnya, mereka juga meniru Luna untuk menyuruh-nyuruh Kelly.Kelly menyelesaikan setiap pekerjaan dengan sangat bagus, dan tidak pernah mengeluh. Itulah sebabnya Luna tidak pernah memarahi Kelly. Hanya saja, tidak berarti dia bersikap semakin baik terhadap Kelly.Sore harinya, rekan-rekan kerja sedang makan camilan di pantry. Seorang rekan kerja lelaki menyadari Kelly sedang sibuk, dia pun memanggil Kelly, “Kelly, ayo ke
Jason merasa familier dengan suara itu. Dia berjalan mendekat, lalu tampak sosok gadis yang sedang bekerja keras itu. Jason spontan tersenyum. “Sejak kapan kamu bekerja di sini? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”“Aku ….” Kelly spontan ingin menjawab. Namun, dia tiba-tiba terbengong, langsung mengangkat kepalanya. Tampak Jason sedang berdiri di hadapannya dengan tersenyum padanya.Kelly langsung berdiri dengan gugup. “Kak Jason!”“Sejak kapan kamu bekerja di sini?” tanya Jason.Kelly lekas menjawab, “Sudah seminggu. Aku nggak pernah ketemu sama kamu.”Departemen di perusahaan sangatlah banyak. Kalau bukan karena sengaja, bahkan orang di satu lantai juga jarang bertemu.Jason tersenyum, lalu melirik berkas di atas meja Kelly. Dia bertanya dengan mengerutkan keningnya, “Kenapa masih bekerja? Kerja keras banget?”Kelly tersenyum canggung. “Bukan, pekerjaanku masih belum selesai, makanya aku lembur.”“Nggak usah lembur lagi. Setelah bertemu kamu, aku jadi ingin makan daging asam manis dan s
Jason menyadari wajah merona Kelly, dia pun berkata dengan tersenyum, “Jangan salah paham! Kalau aku nggak gandeng tanganmu, bibi itu pasti bakal bilang aku cuma perhatian sama ikan, nggak perhatian sama kamu!”Kelly langsung tertawa, dan tidak lagi merasa canggung. “Bibi itu memang agak ramah. Kamu jangan masukin ke hati, ya.”“Tenang saja.” Jason kembali mendorong troli belanjaan.Agar Kelly tidak berebut untuk membayar belanjaan, sebelumnya Jason sudah mengisi saldo kartu member sebesar 40 juta. Jadi, belanjaan hari ini langsung didebit dari kartu member.Selesai membayar, Jason mengangkat dua kantung belanjaan keluar.Kelly hendak membantunya. “Aku ambilin satu.”“Jangan!” Jason mengerutkan keningnya, lalu berbicara dengan ekspresi serius, “Kita masih dalam pengawasan bibi penjual ikan!”Kelly langsung tersenyum manis.Setelah pulang ke Imperial Garden, Kelly masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Dia lalu membawa belanjaan ke dalam dapur, dan menelepon Sonia untuk bertanya apa
Jason menoleh, dan menyadari Kelly sedang berdiri di tempat dengan kedua mata terbelalak. Kali ini Jason baru menyadari ternyata gelas itu adalah gelas bekas minum Kelly. Dia spontan meminta maaf, “Ini gelasmu? Maaf, kepalaku agak pusing.”“Nggak apa-apa!” Kelly berlagak santai. “Asal kamu nggak merasa jijik, pakai saja!”Kemudian, Kelly kembali masuk ke dapur. Dia pun kelupaan untuk menanyakan masalah tahu lagi.Setelah Jason menghabiskan air di gelas Kelly. Dia khawatir flunya akan menular ke Kelly. Jadi, Jason pergi mencuci gelas itu, lalu meletakkannya ke tempat semula. Sambil menunggu masakan, Jason duduk di sofa balkon sambil memejamkan matanya.Kelly sudah sibuk selama satu jam, akhirnya dia sudah menyelesaikan empat jenis sayuran dan satu jenis sup. Kelly keluar memanggil Jason, tapi dia tidak ada yang menyahut.Saat Kelly mengamati sekeliling, dia menemukan bayangan di balkon. Dia berjalan ke sana, lalu memanggil, “Kak Jason?”“Kak Jason!”“Emm!” Jason melebarkan matanya deng
Kelly mengambil selimut untuk menutupi tubuh Jason, lalu meletakkan bantal di bawah kepala.Kemudian, Kelly kembali ke ruang makan, tapi dia sudah tidak selera makan lagi.…Saat Jason bangun tidur, hari pun sudah larut malam. Ruangan terlihat sangatlah gelap. Dia spontan memanggil, “Kelly!”Jason hendak berdiri, tapi kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Selimut yang menutupi tubuhnya terjatuh ke lantai. Saat ini Jason merasa panasnya sudah turun. Dia juga sudah merasa lebih nyaman, hanya saja hidungnya masih agak tersumbat.Jason berjalan ke dalam ruang tamu. Saat ini, dia menyadari lampu di dalam ruang makan masih menyala, dan tampak si gadis sedang tidur di atas meja makan. Selain itu, tampak juga laptop dan satu tumpukan laporan di depannya.Saat Jason melihat jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Jason berjalan mendekatinya, lalu menepuk-nepuk pundak Kelly. “Kelly! Bangun, tidur di kamar saja!”Kelly mengangkat kepalanya. Terdapat bekas merah di pipi kiri Kelly
“Begini!” Jason menjelaskan, “Tiga tahun lalu, aku mabuk dan meniduri seorang wanita. Setelah dia hamil, dia tidak beri tahu aku, malah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Tahun ini saat dia kembali dari luar negeri, kami bertemu lagi. Aku juga baru tahu Yana itu putriku.”“Sesederhana itu?” Aldrich tidak percaya.Jason mengangguk. “Iya, ceritanya memang begitu!”Aldrich tersenyum dingin. “Tapi aku dengar dari ibumu, latar belakang keluarga wanita itu agak rumit. Sebelumnya dia memanfaatkan Yana untuk mendekatimu!”“Ayah!” Ujung bibir Jason melengkung ke atas. “Sekarang masalahnya dia saja tidak bersedia untuk menerimaku. Jadi, setelah aku berhasil mengejarnya, kami baru akan diskusikan masalah pernikahan.”Kedua mata Aldrich terbelalak lebar. “Siapa yang membahas masalah pernikahan sama kamu?”“Kamu saja sudah bahas masalah latar belakang keluarga ibunya Yana. Bukannya kamu ingin membahas soal pernikahan?” tanya Jason dengan mengangkat-angkat alisnya.Aldrich terdiam membi
Sonia mengantar Jason keluar. Saat berjalan ke depan pintu, terdengar suara datarnya. “Kak Jason, aku yang nggak perbolehin Reza buat bocorin identitas Yana sama kamu. Itulah alasannya kenapa dia nggak bicara. Kamu jangan salahkan dia, ya!”Tiba-tiba Jason kepikiran dengan sindiran Reza sebelumnya. Dia spontan tersenyum tipis. “Aku tidak salahin dia. Aku cuma mau gebukin dia saja!”Kedua mata Sonia terbelalak lebar.“Bercanda!” Jason tersenyum dengan lembut. “Demi kamu, aku akan maafin dia!”Sonia pun tersenyum. “Terima kasih, Kak Jason!”“Bantu aku bujuk Kelly. Tolong, ya!” ucap Jason dengan serius.“Oke!” Jason mengangguk sedikit kepalanya, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Setelah Jason pergi, Sonia mengetuk pintu kamar Kelly. “Kelly, ini aku, Sonia.”Dengan segera, Kelly membuka pintu. Di dalam ruangan kamar yang gelap, ekspresi Kelly kelihatan panik. “Sonia, aku nggak tahu gimana caranya hadapi dia!”Sonia berkata, “Kamu cinta sama Jason. Dia juga suka sama kamu. Ngg
“Bagaimana dengan sekarang? Sekarang kamu sudah tahu Yana itu putrimu. Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sonia.Jason menatap Sonia dengan tatapan sakit dan juga tegas. “Aku mencintainya, ingin menikah dengannya. Meskipun aku tidak tahu Yana itu anakku, aku juga sudah memiliki pemikiran seperti ini!”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke, aku percaya sama omonganmu!”“Apa kamu bisa beri tahu aku masalahnya di Kowloon?” tanya Jason, “Dia melahirkan Yana di rumah sakit mana? Dia tinggal di mana?”“Oke, aku akan beri tahu semua yang ingin kamu ketahui!”Sonia menceritakan kondisi Kelly ketika baru tiba di Kowloon, juga menceritakan dia bertemu dengan ibu kos yang ramah dan juga kehidupan Kelly selama di Kowloon. Dia memberi tahu semuanya kepada Jason dengan saksama.“Saat kandungan Kelly genap berusia delapan bulan, dokter mengatakan tali pusar melilit leher Yana. Yana memiliki risiko kehilangan oksigen kapan saja. Jadi, aku dan Ranty pun memutuskan mempercepat persalinan Yana melalui o
Jason mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Saat tiba di Gedung Anggrek, hari sudah sore hari.Setelah memasuki rumah, tidak ada siapa pun di dalam ruang tamu. Namun, pintu kamar malah dalam keadaan dikunci.Jason mengetuk pintu. “Kelly, buka pintu!”Tidak terdengar suara dari dalam.“Kelly, kamu selalu bersembunyi di saat ada masalah. Kapan kamu bisa mengubah kebiasaan burukmu ini?” Jason menopang dinding dengan dua tangannya. Kemudian, salah satu tangannya diangkat untuk menekan-nekan keningnya. “Buka pintunya. Kita bicarakan masalah ini dulu!”“Kelly, malam itu aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak ingat kalau wanita itu adalah kamu. Tapi, kamu sendiri yang taruh obat. Kamu juga tidak bisa menyalahkanku!”“Kelly, apa kamu benar-benar berencana untuk merebut hakku sebagai ayahnya Yana?”Tiba-tiba terdengar suara buka pintu rumah. Sonia pun mengerutkan keningnya. “Kak Jason?”Jason berjalan ke dalam. “Sonia.”“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sonia.“Aku tahu Yana itu putrik
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe
Setengah jam kemudian, Jason pun tiba di Nine Street Mansion. Dia membuka pintu ruangan. Ketika melihat sosok Yana yang sedang duduk di samping Yerin, dia spontan menyipitkan matanya.Yana juga melihat Jason. Kedua mata besarnya berlinangkan air mata. Dia kelihatan sangat takut, tapi dia tidak berbicara hanya duduk di tempat saja.“Kak Jason, sudah lama nggak ketemu!” Yerin berdiri. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, ketika melihat pria tampan di hadapannya, hatinya masih saja bergejolak.Jason sungguh merasa curiga. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia mengangguk sedikit kepalanya, lalu duduk di hadapan Yerin.“Untuk apa mencariku?”Setelah Yerin melihat sikap Jason terhadap Yana, dia semakin yakin dengan pemikirannya lagi. Jason tidak tahu dengan keberadaan Yana. Kelly malah menyembunyikannya dari Jason. Dasar bodoh!Hanya saja, pilihan bodoh Kelly telah membantu Yerin!Yerin menatap Jason dengan raut lembut. “Kak Jason, selama beberapa tahun ini, kehidupanku di l
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja