Berita ini bahkan lebih mengejutkan daripada berita Sonia bukan anak kandungnya Hani. Cindy bahkan tidak bisa menerimanya!Bagaimana mungkin?Semua ini bagai mimpi saja!Ferdi kegirangan hingga terus tersenyum. Dia lalu berkata, “Waktu itu ketika aku dibohongi sama Bobby, Kak Sonia yang sudah bantu aku. Dia juga menyuruh karyawan studio untuk telepon Ibu. Tapi kamu nggak percaya sama omonganku dan juga nggak percaya sama dia!”Cindy bergumam, “Mana aku tahu?”Ferdi pun mendengus. “Sekarang sudah tahu, ‘kan?”Cindy mengerutkan keningnya, dia masih tidak bisa memercayainya. Dia bergumam sendiri, “Gimana ceritanya dia itu adalah King? Bukannya dia berasal dari kampung? Bukannya dia masih kuliah? Gimana ceritanya dia bisa jadi muridnya Aska?”Sekarang Cindy merasa Sonia penuh dengan rahasia.Ferdi berkata, “Pokoknya kamu cuma perlu tahu kalau Kak Sonia itu adalah King. Kak Sonia sudah berpesan untuk nggak beri tahu orang lain. Kamu juga nggak boleh kasih tahu Ibu!”“Aku tahu!” Cindy adalah
Hari Sabtu ini ada acara kumpul keluarga di Kediaman Dikara.Selain Sonia dan Bagas yang sedang dinas, anggota keluarga lainnya sudah hadir semuanya.Dalam acara kumpul keluarga ini, seperti biasanya, para lelaki berkumpul bersama untuk membahas masalah bisnis, sedangkan para wanita berkumpul membahas masalah anak-anak mereka. Saat memuji orang lain, para wanita juga tidak lupa memuji anak mereka sendiri. Tentu saja, anak yang paling sering dipuji tak lain adalah Celine dan Stella.Sewaktu makan, Reviana sengaja mengalihkan topik pembicaraan ke diri Stella. Dia memuji Stella begitu unggul hingga sudah diperbolehkan untuk melukis desain sendiri di studio.Semua orang ikut memuji Stella. Stella yang dipuji terus-menerus itu pun hanya tersenyum saja. Cindy meliriknya sekilas, lalu menunjukkan senyuman sinis.Aminah menyadari begitu banyak orang memuji Stella, dia tiba-tiba mengalihkan pembicaraan, “Di mana Sonia? Kenapa dia nggak datang lagi?”Ekspresi Reviana seketika berubah muram.Ha
Kedua mata Stella spontan terbelalak. “Tentu saja, aku bekerja di Arkava Studio, bukannya wajar kalau aku ketemu dengan King? Apa kamu lagi curiga sama aku?”“Jangan bohong lagi! King jarang ke studio, kamu juga nggak pernah ketemu sama dia. Tanda tangan yang kamu berikan itu palsu. Kamu lagi bohongi aku! Kamu kira aku anak kecil, ya? Setelah dipikir-pikir, kamu menjijikkan banget, ya!” ucap Cindy dengan kesal.“Cindy, jaga mulutmu! Reviana langsung berdiri dan berkata, “Berhubung kamu adalah keponakanku, aku nggak akan permasalahkan masalah ini lagi. Tapi aku nasihati kamu untuk jaga sikapmu, jangan keterlaluan!”Cindy juga ikut berdiri. “Bi Reviana, jangan sampai kamu tertipu sama anak gadungan itu, dan mengabaikan anak yang seharusnya kamu sayang!”“Kamu semakin keterlaluan saja! Sebenarnya apa yang sudah dikatakan Sonia sama kamu? Dia hebat juga, ya. Awalnya dia menyogok Ferdi, sekarang kamu malah membelanya dan memojokkan Stella!”“Sonia memang hebat, dia ….” Saat Cindy hampir mem
Di Kediaman Herdian.Tandy menagih waktu sehari Reza sebagai hadiah ulang tahunnya. Pada hari Sabtu nanti, dia meminta Reza untuk menemaninya berkuda.Berhubung Jason ingin membahas masalah pengembangan AI, Reza pun mengajaknya ke lapangan kuda.Setelah berkuda beberapa keliling, Reza dan Jason membahas masalah kerjaan, sedangkan Tandy pergi memancing sendiri.Beberapa saat kemudian, Tandy pergi menghampiri Reza. “Paman, tolong telepon Bu Sonia, tanyakan apa dia punya waktu atau nggak?”Tandy merasa sangat bosan untuk memancing sendirian.Saat ini Reza sedang duduk di bawah tenda dengan mengenakan kacamata hitam. Penampilannya terlihat semakin dingin dan serius lagi. Setelah mendengar ucapan Tandy, dia pun tertegun sejenak, lalu menjawab, “Bu Sonia lagi sibuk, kamu main sendiri sana!”Jason berkata dengan tersenyum, “Berhubung hari ini kamu datang untuk menemani Tandy, lebih baik kita temani Tandy dulu. Nanti kita baru bahas masalah kerjaan!”Reza mengiakan, lalu berjalan ke tepi sunga
“Cewek?” Jason agak terkejut. Seorang cewek yang masih belia malah menjadi tentara bayaran!Reza mengangguk. “Waktu itu dia seharusnya baru berumur 15 tahun saja, tapi teknik tembakannya sangat bagus, gerakannya juga sangat gesit. Dia orangnya pendiam, suka duduk sendiri. Dia suka makan yang manis-manis. Biasanya kami akan mengambil cokelat ke mana-mana. Waktu itu aku beri semua cokelatku kepadanya!”Misi yang mereka terima waktu itu adalah menghancurkan sebuah laboratorium yang berada di dalam hutan. Anggota regu mereka memang baru dibentuk, tapi hubungan mereka boleh dikatakan cukup harmonis. Namun, tidak dengan gadis itu. Dia selalu bersikap waspada terhadap semua orang, dan selalu menyendiri.Saat Reza menyadari gadis itu suka makan yang manis-manis, dia pun memberikan seluruh cokelat untuk gadis itu.Awalnya gadis itu tidak bersedia untuk menerimanya. Setelah berinteraksi selama beberapa waktu, gadis itu baru bersedia untuk mengambil pemberian Reza.Mereka tinggal bersama selama t
Pada malam harinya, Sonia pergi mengantar minuman ke ruangan 6616. Kebetulan tamunya Pak Zein datang, si Lily wanita yang biasanya menemani Zein pun mengikuti Sonia untuk langsung keluar ruangan.Zein suka dengan wanita yang imut. Jadi, Lily sengaja mengenakan rok mini agar kelihatan agak muda. Dia bahkan mengikat rambutnya dengan ikat rambut bergambar kucing, membuatnya terlihat semakin imut dan juga seksi.Lily menatap Sonia dengan tersenyum, lalu berkata, “Sayang, ya, padahal kamu cantik, kamu malah jadi pelayan. Bagaimana kalau aku ajari kamu jadi wanita pendamping?”Sonia tidak berbicara, lalu langsung berjalan pergi.Melihat dirinya tidak dihiraukan, Lily langsung mengangkat-angkat pundaknya, lalu berjalan ke arah yang berlawanan.Sebenarnya tamu ruangan 6616 sangat gampang untuk dilayani. Mereka selalu meminta wanita pendamping yang sama. Jenis minuman yang diminta mereka juga selalu sama. Bahkan, mereka juga jarang menyuruh Sonia untuk melayani mereka.Kemudian, mereka akan men
“Aku kasih 20 juta!”“Cuma cium sekali malah dibayar 20 juta? Tuan Rowan, kalau begitu, aku bersedia cium kamu!”“Kalau kamu yang cium, aku nggak bakal bayar sepeser pun!”Semua orang langsung tertawa terbahak-bahak. Namun, raut wajah Sonia terlihat semakin galak lagi. “Aku bilang sekali lagi, lepasin tanganmu!”Ketika melihat ekspresi wajah Sonia, Rowan langsung berkata, “Jangan nggak tahu diri, ya!”Sonia mengerutkan keningnya. Baru saja dia hendak turun tangan, Kak Sunny pun berjalan ke dalam. “Kenapa seramai ini? Sonia, pergi antar minuman sana. Jangan ganggu para tamu!”Setelah melihat kedatangan Sunny, Rowan baru melepaskan tangan Sonia. Dia berkata, “Kamu datang tepat pada waktunya. Aku mau komplain, dia nggak ngerti aturan, sikapnya juga buruk sekali. Aku ingin dia segera dipecat!”Sunny tersenyum kaku, lalu menarik Sonia ke belakangnya. “Tuan Rowan, dia anak baru. Anda jangan masukin ke hati, ya. Saya wakili dia untuk minta maaf!”“Apa aku mesti terima permintaan maaf kamu?” R
Malam harinya, saat Sonia kembali ke Imperial Garden, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Dia menemukan sebuah rantang di depan pintu rumah. Itu adalah makanan yang sengaja dipersiapkan Kelly untuknya.Sonia membawa rantang ke dalam rumah. Dia pergi membuka lampu di ruang tamu, lalu duduk di atas sofa. Tiba-tiba Sonia merasa rumah ini sangat kosong. Dulu sewaktu Sonia hidup sendiri, tidak pernah sekali pun dia merasa kesepian. Namun, sekarang Sonia malah merasa waktu menjadi sangat panjang. Sepertinya kebiasaan adalah suatu hal yang sangat menakutkan.Saat seseorang terbiasa untuk berdua, dan sekarang malah kembali sendirian, malam hari terasa sangat sulit untuk dilewatinya.Sonia menggambar lukisan di malam hari. Saat langit sudah hampir terang, Sonia baru pergi tidur.Ketika matahari sudah menggantung di atas kepala, Sonia baru menuruni ranjang. Dia pergi memasak mi instan, lalu pergi ke toko kue tempat Kelly bekerja.Cuaca di pertengahan bulan Agustus ini terasa sangat pan
“Begini!” Jason menjelaskan, “Tiga tahun lalu, aku mabuk dan meniduri seorang wanita. Setelah dia hamil, dia tidak beri tahu aku, malah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Tahun ini saat dia kembali dari luar negeri, kami bertemu lagi. Aku juga baru tahu Yana itu putriku.”“Sesederhana itu?” Aldrich tidak percaya.Jason mengangguk. “Iya, ceritanya memang begitu!”Aldrich tersenyum dingin. “Tapi aku dengar dari ibumu, latar belakang keluarga wanita itu agak rumit. Sebelumnya dia memanfaatkan Yana untuk mendekatimu!”“Ayah!” Ujung bibir Jason melengkung ke atas. “Sekarang masalahnya dia saja tidak bersedia untuk menerimaku. Jadi, setelah aku berhasil mengejarnya, kami baru akan diskusikan masalah pernikahan.”Kedua mata Aldrich terbelalak lebar. “Siapa yang membahas masalah pernikahan sama kamu?”“Kamu saja sudah bahas masalah latar belakang keluarga ibunya Yana. Bukannya kamu ingin membahas soal pernikahan?” tanya Jason dengan mengangkat-angkat alisnya.Aldrich terdiam membi
Sonia mengantar Jason keluar. Saat berjalan ke depan pintu, terdengar suara datarnya. “Kak Jason, aku yang nggak perbolehin Reza buat bocorin identitas Yana sama kamu. Itulah alasannya kenapa dia nggak bicara. Kamu jangan salahkan dia, ya!”Tiba-tiba Jason kepikiran dengan sindiran Reza sebelumnya. Dia spontan tersenyum tipis. “Aku tidak salahin dia. Aku cuma mau gebukin dia saja!”Kedua mata Sonia terbelalak lebar.“Bercanda!” Jason tersenyum dengan lembut. “Demi kamu, aku akan maafin dia!”Sonia pun tersenyum. “Terima kasih, Kak Jason!”“Bantu aku bujuk Kelly. Tolong, ya!” ucap Jason dengan serius.“Oke!” Jason mengangguk sedikit kepalanya, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Setelah Jason pergi, Sonia mengetuk pintu kamar Kelly. “Kelly, ini aku, Sonia.”Dengan segera, Kelly membuka pintu. Di dalam ruangan kamar yang gelap, ekspresi Kelly kelihatan panik. “Sonia, aku nggak tahu gimana caranya hadapi dia!”Sonia berkata, “Kamu cinta sama Jason. Dia juga suka sama kamu. Ngg
“Bagaimana dengan sekarang? Sekarang kamu sudah tahu Yana itu putrimu. Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sonia.Jason menatap Sonia dengan tatapan sakit dan juga tegas. “Aku mencintainya, ingin menikah dengannya. Meskipun aku tidak tahu Yana itu anakku, aku juga sudah memiliki pemikiran seperti ini!”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Oke, aku percaya sama omonganmu!”“Apa kamu bisa beri tahu aku masalahnya di Kowloon?” tanya Jason, “Dia melahirkan Yana di rumah sakit mana? Dia tinggal di mana?”“Oke, aku akan beri tahu semua yang ingin kamu ketahui!”Sonia menceritakan kondisi Kelly ketika baru tiba di Kowloon, juga menceritakan dia bertemu dengan ibu kos yang ramah dan juga kehidupan Kelly selama di Kowloon. Dia memberi tahu semuanya kepada Jason dengan saksama.“Saat kandungan Kelly genap berusia delapan bulan, dokter mengatakan tali pusar melilit leher Yana. Yana memiliki risiko kehilangan oksigen kapan saja. Jadi, aku dan Ranty pun memutuskan mempercepat persalinan Yana melalui o
Jason mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Saat tiba di Gedung Anggrek, hari sudah sore hari.Setelah memasuki rumah, tidak ada siapa pun di dalam ruang tamu. Namun, pintu kamar malah dalam keadaan dikunci.Jason mengetuk pintu. “Kelly, buka pintu!”Tidak terdengar suara dari dalam.“Kelly, kamu selalu bersembunyi di saat ada masalah. Kapan kamu bisa mengubah kebiasaan burukmu ini?” Jason menopang dinding dengan dua tangannya. Kemudian, salah satu tangannya diangkat untuk menekan-nekan keningnya. “Buka pintunya. Kita bicarakan masalah ini dulu!”“Kelly, malam itu aku kehilangan kesadaranku. Aku tidak ingat kalau wanita itu adalah kamu. Tapi, kamu sendiri yang taruh obat. Kamu juga tidak bisa menyalahkanku!”“Kelly, apa kamu benar-benar berencana untuk merebut hakku sebagai ayahnya Yana?”Tiba-tiba terdengar suara buka pintu rumah. Sonia pun mengerutkan keningnya. “Kak Jason?”Jason berjalan ke dalam. “Sonia.”“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Sonia.“Aku tahu Yana itu putrik
“Terima kasih, Kak Jason! Aku akan langsung pergi setelah menerima uang itu!”…Setelah Yerin pergi, anggota Robi datang untuk melapor. Robi segera menghubungi Reza. “Pak Reza, anaknya Bu Kelly sudah dibawa pergi Pak Jason!”Ujung bibir Reza sedikit melengkung ke atas. Dia berkata dengan suara datar, “Oke, kalian bubar saja!”“Bagaimana dengan masalah Yerin?” tanya Robi.Reza terdiam sejenak, baru berkata, “Kamu tidak usah urus masalah dia lagi. Biarkan dia pergi!”“Baik!”…Jason membawa Yana kembali ke rumahnya.Yana yang duduk di baris belakang itu berkata dengan kening berkerut, “Paman, aku mau cari Ibu!”Jason menoleh untuk menatapnya. Senyuman di wajah Jason sangatlah lembut. “Panggil Ayah!”Yana memiringkan kepala kecilnya. “Apa kita mau main rumah-rumahan?”“Bukan permainan. Aku itu memang ayahmu. Ke depannya, kamu mesti panggil aku Ayah!” Jason spontan tersenyum. “Apa kamu merasa gembira?”“Emm.” Yana mengangguk.“Kalau begitu, coba panggil dulu!”Yana berkata dengan suara im
Jason juga tidak menghiraukan Kelly. Dia menatap Yerin yang menunjukkan ekspresi bingung, lalu berkata dengan datar, “Katakanlah! Apa yang sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu? Setelah kamu mengatakannya, aku akan suruh anggotaku untuk transfer uang ke kamu. Tapi, aku hanya ingin mendengar kenyataan. Jangan ada yang ketinggalan!”Yerin bahkan tidak berani bernapas terlalu kuat. Reza menyerahkan laporan tes DNA kepadanya. Jelas sekali Jason tertarik dengan masalah itu! Kelly baru pulang dari luar negeri. Dia melihat sikap Jason terhadap Yana bagai sedang melihat orang asing saja, dia mengira Kelly dan Jason tidak pernah bertemu lagi sebelumnya. Jadi, dia pun ingin mengambil kesempatan untuk menipu uang Jason.Lagi pula, setelah Jason merespons nanti, Yerin juga sudah melarikan diri. Uang itu cukup untuk menyelamatkan kekasihnya, bahkan cukup untuk hidupnya!Siapa sangka Jason malah memanggil Kelly kemari!Saat ini, Yerin baru menyadari bahwa dirinya telah dimanfaatkan oleh Reza! Yeri
Jason mengangkat kepalanya untuk melihat Yana. Dia sungguh merasa syok ketika melihat kedua mata berkilauan anak perempuan itu. Dia merasa kilauan cahaya di mata Yana telah menyingkirkan awan mendung di dalam hatinya.Jantung Jason berdetak kencang. Suaranya terdengar serak. “Yerin, kamu keluar dulu!”“Hah?” Yerin menatap Jason dengan tatapan bingung.“Keluar!” Suara Jason terdengar gemetar.Kedua mata Yerin berkilauan. Dia tidak berani tidak menuruti ucapan Jason. Dia berkata dengan penuh hati-hati, “Kalau begitu, aku tunggu di luar.”Selesai berbicara, Yerin pun berjalan keluar. Saat ini, hanya tersisa Jason dan Yana di dalam rumah.Jason berdiri untuk berjalan ke hadapan Yana. Dia setengah berjongkok di depan Yana, lalu mengusap wajah imut si anak perempuan. Pandangan Jason seketika menjadi buram.Sejak Jason memasuki ruangan, Yana pun tidak merasa takut lagi. Dia menatap Jason dengan sedikit mengerutkan keningnya. “Paman.”“Aku itu Ayah!” Jason memeluk kedua pipi Yana, lalu menempe
Setengah jam kemudian, Jason pun tiba di Nine Street Mansion. Dia membuka pintu ruangan. Ketika melihat sosok Yana yang sedang duduk di samping Yerin, dia spontan menyipitkan matanya.Yana juga melihat Jason. Kedua mata besarnya berlinangkan air mata. Dia kelihatan sangat takut, tapi dia tidak berbicara hanya duduk di tempat saja.“Kak Jason, sudah lama nggak ketemu!” Yerin berdiri. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, ketika melihat pria tampan di hadapannya, hatinya masih saja bergejolak.Jason sungguh merasa curiga. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Dia mengangguk sedikit kepalanya, lalu duduk di hadapan Yerin.“Untuk apa mencariku?”Setelah Yerin melihat sikap Jason terhadap Yana, dia semakin yakin dengan pemikirannya lagi. Jason tidak tahu dengan keberadaan Yana. Kelly malah menyembunyikannya dari Jason. Dasar bodoh!Hanya saja, pilihan bodoh Kelly telah membantu Yerin!Yerin menatap Jason dengan raut lembut. “Kak Jason, selama beberapa tahun ini, kehidupanku di l
[ Yerin, kamu bawa Yana ke mana? ][ Aku akan kembalikan uangmu. Aku akan segera bayar utangku. Angkat teleponku! ][ Aku mohon sama kamu. Jangan sakiti Yana! ]“Kelly, kamu jangan panik. Yerin janji dia tidak bakal lukai Yana,” bujuk Sandora yang berdiri di samping.Kelly langsung memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kamu sengaja, ‘kan? Waktu itu, kamu menjualku. Kali ini, kamu malah mau jual Yana-ku?”Sandora menggeleng dengan panik. “Nggak!”Kelly menatap Sandora dengan tatapan tidak percaya. Terlintas kebencian di dalam matanya. Dia sungguh merasa geram. “Kenapa kamu kejam sekali? Kenapa kamu berbuat seperti ini? Apa yang aku lakukan untuk keluarga ini masih belum cukup? Apa kamu mau memaksaku sampai mati?”“Kelly, dengarkan aku!” Sandora menarik tangan Kelly. “Kamu cukup beri uang kepada Yerin. Dia tidak akan melukai Yana!”“Awas!” Kelly menepis tangan Sandora. Dia berusaha untuk menahan rasa sakit di hatinya, lalu menatap Sandora dengan tatapan kalut. “Kamu nggak pantas untuk ja