Setelah sambungan telepon terhubung, suara Jason terdengar dari seberang telepon dan berkata, “Sudah kembali ke Jembara belum? Aku terluka, buruan datang jenguk aku!”Reza pikir lelaki itu hanya bercanda, dengan santai dia berkata, “Ginjal kamu yang terluka atau hati kamu?”Jason terbahak dan menjawab, “Beneran, buruan datang!”“Di mana?” tanya Reza.“Di lantai bawah,” jawab Jason lagi.Reza tercenung dengan mata memicing. Sonia juga ikut mengambil ponselnya untuk menghubungi Kelly dan menanyakan apakah perempuan itu ada di rumah atau tidak. Reza mendekatinya dan berkata, “Nggak perlu telepon, aku turun ke bawah sama kamu.”“Oh?” Sonia terlihat tidak mengerti.Lelaki itu juga tidak berencana menjelaskan apa pun, dia menggandeng tangan Sonia dan berjalan turun ke lantai satu. Mereka berdua tidak menggunakan lift karena hanya berjarak satu lantai saja.Dia menekan bel dan Kelly muncul dari balik pintu. Dia terdiam ketika melihat sosok Sonia kemudian tatapannya beralih ke arah Reza. Dia d
Jason melirik lelaki itu dan tersenyum penuh arti. “Sebenarnya apa hubungan kalian berdua sampai kamu harus kasih dia penjelasan?”Ekspresi Reza biasa saja dan menjawab, “Justru hubungan pertemanan makanya butuh penjelasan yang jelas.”“Teman?” Jason menghela napas dan melanjutkan kembali ucapannya, “Kamu jangan merusak kata pertemanan boleh nggak?” kata Jason sambil tertawa.“Tenang saja, aku nggak sama dengan kamu. Maksud aku tentang seni bela diri, biasanya nggak menyentuh gadis polos seperti dia. Kalau dia keberatan, aku anggap aja dia teman laki-laki!”Reza hanya mendelik sinis dan berkata, “Aku lihat sepertinya kamu baik-baik saja. Mending buruan pulang! Kalau memang nggak bisa, minta pacar-pacar kamu yang jaga kamu saja!”Kening Jason berkerut dan berkata, “Luka aku ini luka dalam, kata dokter setidaknya harus istirahat selama satu minggu penuh! Selain itu aku juga sudah jamin kalau nggak akan melakukan yang aneh-aneh dengan Kelly. Kenapa kamu curiga sama aku terus?”Dengan pela
Jason juga ikut tertawa kecil dan berkata, “Sonia, kamu jangan pergi! Kalau kamu pergi, Reza akan mengusirku untuk memberimu tempat.”Sonia hanya melirik Reza sekilas dan mengangguk sambil berkata, “Baiklah, kalau gitu aku akan merepotkanmu dulu."Setelah itu barulah Reza berjalan keluar dan tidak lupa berpesan pada Sonia, “Nggak perlu peduli dengan omongan Jason! Lakukan apa yang mau kamu lakukan, setelah makan langsung naik!”“Iya, tahu. Kamu nyetir sendiri?” jawab dan tanya Sonia.“Robi sudah tunggu di bawah.”“Hati-hati di jalan!”Jason duduk di ruang tamu dan tersenyum penuh arti ke arah Kelly sambil bertanya, “Menurutmu mereka berdua mirip apa?”“Apa?” tanya Kelly sambil memandangi dua orang yang saling berpesan di depan pintu.“Kamu nggak pernah pacaran?” tanya Jason dengan raut wajah terkejut.“Belum pernah,” jawab Kelly sambil menggelengkan kepalanya.“Pantas saja! Kapan-kapan Kak Jason ajarin! Dijamin kamu akan membuat lelaki lain tergila-gila denganmu,” kata Jason.Kening Ke
Kelly mengangguk yakin dan menjawab, “Yerin sebesar itu!”Sonia mengernyit dan menggumam, “Ternyata Jason suka yang tipe seperti itu.”Kelly tidak bisa menahan tawanya dan ikut berkata, “Mungkin dia itu sapi kelaparan di kehidupan sebelumnya, makanya dia sangat menyukai sapi di kehidupannya yang sekarang.”Sonia membayangkan ucapan Kelly dan menyemburkan tawanya seketika.Tok! Tok!Pintu kaca di daerah dapur diketuk dan sedetik kemudian terlihat Jason yang mendorong pintu sambil bertanya, “Ladies, ada pasien yang sangat kasihan sedang kelaparan dan menunggu makanannya!”Kelly tersentak karena dia mengira Jason mendengarkan ucapannya yang terakhir. Dia menoleh ke arah Sonia dan keduanya saling bertatapan. Bayangan akan sapi jantan dan betina yang tadi mereka bicarakan kembali terlintas di benak mereka dan membuat tawa keduanya menyembur seketika.“Memangnya aku ngomong apa? Ada yang lucu?” tanya Jason dengan bingung.Kelly menahan tawa dan mengeluarkan sat kotak kue dari dalam kulkas da
Jason tertawa dan menjawab, “Nggak mahal, hanya alkohol biasa saja. Bawalah.”Sonia melirik botol minuman tersebut dan memang merk ini tidak mahal.Kelly menerima alkohol tersebut setelah mendengar jawaban bahwa minuman tersebut tidak mahal dan berkata, “Terima kasih.”‘Nggak perlu terima kasih,” jawab Jason sambil tertawa. Dia menganggukkan kepala dan berbalik masuk ke dalam ruang baca.Kelly membuka tutup botol dan mengeluarkan dua buah gelas sambil mengajak Sonia untuk ngobrol di balkon. Di balkon terdapat sebuah karpet yang membentang di sana. Kelly menuangkan minuman ke dalam gelas dan menyerahkannya pada Sonia.“Aku hanya pernah minum minuman jenis ini di acara sekolah. Tapi rasanya nggak begitu enak.”Setelah mengatakan kalimat tadi, dia menyesap minuman di gelasnya dan kedua bola matanya berbinar dalam seketika. “Ini lumayan enak! Bahkan jauh lebih enak dari yang pernah aku minum!”Sonia hanya tertawa tanpa berkata apa pun. Dia ikut menyesap minuman tersebut.“Tunggu aku sebent
Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam ketika dia tiba di Imperial Garden. Reza naik dan langsung menuju ke tempat Jason. Kelly yang membuka pintu dan dia terlonjak ketika melihat sosok Reza.Jason memasang ekspresi bahwa dia sudah menebaknya dan bertanya, “Tamunya sudah pergi?”“Sonia mana?” tanya Reza sambil melangkah masuk ke dalam.Sonia masuk dari balkon dan bertanya, “Kok sudah pulang?”Bukankah tadi katanya lelaki itu tidak kembali ke sini malam ini?“Iya, aku kebetulan lewat waktu antar tamu pulang,” jawab Reza sambil menggandeng tangan Sonia dan berkata, “Sudah malam sekali, jangan ganggu orang sakit istirahat. Kita pulang saja!”Jason tersenyum penuh arti dan bertanya, “Tamu apa yang bisa membuatmu mengantarnya pulang secara pribadi?”Reza hanya tersenyum tipis dan berkata, “Karena terlalu banyak ngomong, otaknya rusak. Jadi nggak ada salahnya anterin dia.”Jason tertawa miring dan berkata lagi, “Tamu ini lumayan spesial.”“Nggak spesial juga, kamu juga harus hati-ha
Jason terdiam dengan wajah keruh. Dia menyapu sosok Kelly dengan sorot mata dingin sambil berkata, “Kurus kerempeng seperti tiang, nggak bisa bujuk laki-laki lagi! Siap-siap saja kamu lajang selamanya!”Setelah mengucapkan kalimat itu dia berbalik pergi dan meninggalkan Kelly yang wajahnya sudah memerah. Dengan suara geram dia bergumam, “Walaupun lajang, aku juga nggak akan cari laki-laki seperti kamu!”“Kamu ngomong apaan?!” tanya Jason yang tiba-tiba berbalik.Kelly mendongak dan matanya menatap langit-langit seakan dia tidak mengetahui apa pun. Perempuan itu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Jason hanya bisa tersenyum pasrah dan ikut masuk ke dalam kamarnya untuk tidur.***Setelah Sonia dan Reza pergi, mereka memutuskan untuk menaiki tangga dibandingkan lift. Kedua lantai tersebut hanya ada rumahnya dan juga Jason, jarang ada yang menggunakan tangga sehingga tidak akan ada orang lain saat ini.Reza langsung menggendong tubuh Sonia dan melangkah naik deng
Melvin menghisap rokoknya dengan kedua mata yang memicing. Reza bukannya bersama dengan Sonia? Apakah sudah ganti?Wajah tampannya terlihat menyunggingkan seulas senyum miring dan berkata, “Secantik apa? Lihat lah wajah kalian yang begitu mupeng! Air liur kalian saja sudah mengalir!”Yanuar yang duduk di samping Lewis mendekatkan dirinya dan menuangkan minuman untuk Melvin. Dengan senyum yang terukir di bibirnya lelaki itu berkata, “Aku pernah ketemu dan ternyata memang cantik! Matanya bener-bener indah! Tapi Reza sudah bilang kalau nggak ada yang boleh menyentuh perempuan itu. Kita semua hanya bisa memandangi saja,”Melvin menyemburkan tawanya dan berkata, “Reza berbicara? Memangnya ucapan dia itu perintah?”Hanya dia yang berani mengatakan kalimat seperti itu. Tidak ada satu orang pun yang berani menyahuti ucapannya tadi. Mereka hanya tersenyum saja untuk merespons ucapan Melvin.Di waktu yang sama ada seorang pelayan yang datang mengantarkan minuman. Yanuar buru-buru menunjuk orang
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. “Kakek!”Sekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, “Selamat ulang tahun!”Sonia tersenyum. “Terima kasih, Kakek!”“Mengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.”“Dia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,” ucap Jemmy dengan tersenyum. “Semua ini pasti ulah Arkas.”Hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.”“Apa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?” tanya Jemmy.“Aku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!” balas Sonia dengan tersenyum santai.“Apa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.“Jangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!” Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un