Share

Bab 184

Author: Musim Gugur
Vivian melihat Sonia kembali dengan memegang kotak krimer, dia pun berkata, “Sonia suka banget makan yang manis-manis. Tapi Pak Reza khawatir dengan kesehatan Sonia, makanya dia nggak boleh sering makan yang manis-manis. Eh … hari ini Sonia malah nggak bisa menahan diri.”

Mellisa melihat Sonia dengan tatapan berkilauan. “Hubungan Pak Reza dan Sonia bagus sekali, ya.”

Sonia tersenyum tipis. “Dia terlalu bossy.”

Vivian langsung tertawa. “Sonia, jujur saja sebenarnya aku cemburu banget sama kamu. Aku saja berharap pasanganku bisa bersikap bossy sama aku.”

Setelah mendengar ucapan ini, mereka bertiga pun langsung tersenyum.

Malam harinya setelah mandi, Reza mengoles krim sunscreen di tubuh Sonia. Sonia tiba-tiba berkata, “Rendi ajak Pak Maxwell dan Bu Mellisa pergi menonton musik. Kamu seharusnya ikut mereka.”

Sonia ragu apakah dia seharusnya memberi tahu Reza mengenai masalah yang dilihatnya tadi siang atau tidak?

Hanya saja Sonia tidak dapat mendengar isi dari percakapan mereka. Sonia
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 185

    Mellisa membalas dengan terkejut, “Benarkah?”Vivian mengangguk dengan tersenyum.“Kalau begitu, ayo kita pergi lihat!” Mellisa menoleh untuk permisi dengan Maxwell, kemudian dia baru pergi bersama Vivian.Setelah mereka berdua pergi, seorang wanita berpakaian terusan merah berjalan kemari. Dia menyuguhkan teh sambil menyapa, “Pak Rendi, Pak Maxwell!”Rendi segera berdiri dan memperkenalkannya kepada Maxwell, “Dia Nona Jocey, orang yang memainkan musik tadi.”Maxwell sungguh terkejut. “Nona Jocey memang sangat hebat!”Jocey tersenyum dengan lembut. “Sebuah kehormatan bagiku bisa memainkan musik untuk Pak Maxwell.”Jocey langsung duduk di samping Maxwell. “Pak Maxwell ingin dengar musik apa lagi? Aku bisa nyanyi langsung di sini.”Rendi berkata dengan tersenyum, “Aku pergi telepon dulu. Jocey, kamu bantu aku layani Pak Maxwell, ya.”Jocey tersenyum manis. “Pak Maxwell adalah tamu VIP. Tenang saja.”Kemudian Rendi berpamitan dengan Maxwell, baru meninggalkan ruangan.Di dalam ruangan yan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 186

    Keesokan paginya. Saat Sonia sudah terbangun dari tidur lelapnya, langit pun sudah terang. Cahaya matahari memancar di atas wajahnya.Reza duduk di samping ranjang sambil menatap Sonia dengan tatapan lembut. “Sudah bangun, ya?”Sonia mendekatkan dirinya, lalu menyandarkan kepalanya di atas paha Reza. Dia sangat malas sekarang.Reza mengulurkan tangannya mengusap kepala Sonia. “Apa aktivitasmu selama dua hari ini?”Sonia melebarkan sedikit matanya, lalu memberi tahu ke mana-mana saja dirinya selama dua hari ini. Dia juga sudah mengunjungi istana di dalam hutan itu, isi dari istana itu mirip dengan yang dia bayangkan.Saat Sonia masih kecil, dia masih ingat ada seorang tetangganya menceritakan buku cerita untuknya, dimulai dari Cinderella, Snow White, Little Mermaid …. Pada akhirnya mereka semua tinggal di dalam istana, dan hidup bahagia dengan sang Pangeran.Pada saat berjalan mendekati istana, Sonia seolah-olah bisa merasakan kehangatan di masa kecil dulu.Reza bertanya, “Apa kamu per

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 187

    Vivian menggandeng lengan Rendi sambil melambaikan tangan. Saat kedua kapal saling berpapasan, Sonia melihat sepertinya ada kalung permata merah di atas leher Vivian.Selesai makan, Sonia dan Reza pulang untuk tidur siang sejenak. Sore harinya mereka berdua ke tepi danau untuk memancing. Saat matahari hampir terbenam, pelayan pun datang untuk bertanya kepada Reza mengenai lokasi pesta nanti malam.Akhirnya malam pun sudah tiba. Mereka semua sedang berkumpul untuk makan malam bersama. Di atas meja persegi panjang terdapat kain meja yang berwarna putih. Selain itu, terdapat juga lampu meja berwarna perak, peralatan makan yang berwarna emas, dan juga hidangan yang lezat. Alhasil membuat orang-orang merasa sangat santai.Matahari sudah terbenam. Lampu-lampu di sekitar mulai terang. Bahkan, tercium aroma wangi daging panggang dari kejauhan.Setelah berinteraksi selama beberapa hari ini, mereka semua sudah semakin akrab lagi. Mereka tidak lagi merasa sungkan, alhasil suasana pun terasa sang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 188

    Vivian mengeluarkan kotak dadu dan sebuah buku. “Ini buku hukumannya!”Mellisa mengangguk. “Seru!”Sonia tentu tidak berpendapat lain.Pelayan segera datang untuk mengocok dadu. Vivian menebak angka dua, Mellisa menebak angka lima, dan Sonia pun menebak angka tujuh.Vivian berlagak tenang terus menatap Sonia dengan mengangkat-angkat alisnya, seolah-olah sedang menantangnya saja.Pelayan lalu membuka, dan kali ini Vivian pun kalah!Kemudian Vivian membuka buku hukuman sendiri. “Berpelukan dengan semua lelaki di tempat ini selama satu menit.”“Kalau orang yang kalah tidak bersedia menerima hukuman, dia diperbolehkan minum tiga gelas atau bernyanyi.”Vivian melebarkan matanya tanda dirinya sangat terkejut. Dia berani memeluk Rendi dan juga Maxwell, tapi tidak dengan Reza yang dingin itu. Dia saja tidak berani banyak bicara dengan Reza, mana mungkin berpelukan dengannya.Vivian tidak berani melakukannya. Jadi pada akhirnya, dia memilih untuk bernyanyi.Suara Vivian sangatlah merdu. Mellisa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 189

    Reza menggenggam tangan Sonia, dan bertanya dengan lembut, “Apa?”Wajah Sonia langsung memerah. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga Reza, dan berbicara dengan nada manja, “Peluk dan cium aku, ya?”Nada bicara Sonia sangat lembut, ditambah lagi dengan aroma alkohol yang tercium di diri Sonia, detak jantung Reza langsung berdegup kencang. Dia menatap Sonia, lalu tersenyum. “Tentu saja boleh!”Selesai berbicara, Reza menggendong Sonia ke atas pahanya, lalu mencium bibir Sonia.Suara sorak dan tawa terdengar dari sekeliling.Wajah Sonia terasa sangat panas. Awalnya dia mengira hanya ciuman biasa saja, siapa sangka Reza malah menciumnya dengan menghayati seperti di malam hari. Dia sama sekali tidak menghiraukan orang-orang yang melihatnya.Kepala Sonia sudah mulai pusing. Dia spontan menggenggam erat lengan Reza, memaksa dirinya untuk menenangkan diri. Sonia mendorong Reza dan menundukkan kepalanya sambil berkata, “Terima kasih.”Kemudian Sonia langsung kembali ke mejanya. Dia berlagak tena

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 190

    Setelah Sonia meninggalkan acara, Vivian dan Mellisa melanjutkan obrolan mereka. Tak lama kemudian, Mellisa pun sudah hampir kehilangan kesadarannya.Maxwell datang memeluk Mellisa ke dalam pelukannya, lalu berbicara dengan suara lembut, “Istriku sudah lama nggak mabuk. Kurasa dia pasti sangat gembira hari ini.”Vivian juga sudah minum banyak, tapi dia masih bisa tersenyum. “Hari ini semuanya juga sangat gembira.”Maxwell menundukkan sedikit kepalanya terhadap Rendi. “Aku antar istriku pulang dulu. Kita jumpa besok.”Rendi membalas dengan tersenyum, “Sepertinya istrimu sudah mabuk berat. Aku akan suruh Vivian untuk bantu kamu.”Selesai berbicara, Rendi langsung memberikan isyarat mata terhadap Vivian.Wajah Vivian awalnya memerah lantaran mabuk. Tapi saat ini wajahnya seketika memucat. Dia juga terbengong di tempat.Rendi masih tetap tersenyum. Dia lalu mendesak Vivian, “Kenapa? Pergi sana!”Kali ini Vivian baru merespons, “Oh.” Kemudian, dia bersama Maxwell memapah Mellisa kembali ke

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 191

    Setelah kembali ke vila tempat tinggal Vivian dan Rendi, Rendi masih belum tidur. Dia pun merasa terkejut ketika melihat keberadaan Vivian. “Kenapa kamu pulangnya secepat ini?”Vivian bersandar di pagar sambil tersenyum. “Sepertinya aku sudah mengecewakanku. Maxwell nggak tertarik sama aku.”Rendi merasa sangat kecewa dan juga aneh. “Kenapa bisa begini?”“Mungkin pesonaku masih kalah sama istrinya, makanya dia nggak ingin khianati istrinya.” Vivian mengangkat-angkat pundaknya, lalu berjalan ke dalam kamar. “Aku capek, aku tidur dulu.”Rendi juga tidak berkata lain. “Kamu pergi istirahat sana.”Vivian juga tidak membalas lagi, dan langsung masuk ke kamar. Begitu pintu kamar ditutup, dia langsung menangis untuk meluapkan kesedihannya.Keesokan harinya, Sonia bangun dan menyadari dirinya sedang berada di dalam pelukan Reza. Sepertinya semalam Sonia sudah terlalu kelewatan. Alhasil tubuhnya terasa tidak nyaman, dan bahkan kepalanya juga terasa sangat pusing.Reza membujuk Sonia untuk sarap

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 192

    “Prang!” terdengar suara retakan botol anggur yang kuat. Anggur merah langsung mengalir dari atas kepala Rendi. Dia pun terhuyung-huyung, lalu bersandar di meja merah.Darah dan anggur merah menyatu, mengagetkan orang-orang yang melihatnya.Reza mendekat dengan perlahan. Sepasang mata hitamnya dikedipkan dan terlihat sangat galak. Dia setengah jongkok di depan Rendi, dan bagian runcing di ujung botol itu langsung ditusukkan ke leher Rendi.“Kalau kamu berani sentuh Sonia, aku akan lempar kamu ke laut untuk dijadikan makanan ikan. Apa kamu mengerti?”Rendi yang sedang berlumuran darah itu menatap Reza dengan terkejut. Dia pun langsung mengangguk.Reza melempar botol anggur di tangan, lalu mulai berdiri. Tatapan dinginnya menyapu ke sisi Rendi, baru berjalan pergi.Kali ini Rendi baru berani bersuara, “Tolong! Tolong!”Tak lama kemudian, terdengar suara kaki orang-orang berlari ke lantai atas. Saat itu Rendi sudah kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan.Reza kembali ke vilanya, lalu b

Pinakabagong kabanata

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2095

    Theresia berkata dengan nada bercanda, “Kalau ada cowok dengan persyaratan sebagus itu, kenapa kamu menyisakannya untukku?”Ranty berkata dengan menghela napas. “Karena aku sudah masuk ke dalam jebakan Matias. Kalau nggak, aku pasti akan mengejarnya!”Theresia tersenyum. “Sudahlah, belakangan ini aku benar-benar lagi sibuk. Nggak ada waktu buat pacaran!”“Sejak kapan kamu punya waktu? Jangan cari alasan. Aku saja nggak pernah lihat kamu pacaran. Sebagai teman, aku merasa sudah seharusnya kamu mempertimbangkannya!”Theresia terdiam. Tiba-tiba dia kepikiran dengan malam meninggalkan Hondura. Pria itu memberitahunya untuk mencari orang yang kamu sukai dan hidup dengan baik.Waktu itu, Theresia benar-benar berjanji padanya. Dia memang merasa sudah seharusnya berpamitan dengan masa lalu, lalu memulai hidup barunya.Ketika menyadari Theresia tidak berbicara, Ranty berkata dengan tersenyum, “Hanya ketemuan saja. Kalian juga bukan mesti bersama setelah bertemu. Kamu bisa anggap jadi sebuah pen

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2094

    Dalam sesaat, Jason teringat dengan mereka berempat sebelumnya tinggal di sini. Dia mengajari Kelly bagaimana mendapatkan hati orang yang dia sukai. Kelly membalasnya, “Aku juga nggak suka sama kamu!”Meskipun waktu sudah berlalu lama, Jason masih saja bisa merasakannya!Jason menghela napas. “Sudahlah, kalian lebih akrab. Cuma aku saja orang luar di sini!”Yana menjerit, “Ayah, aku dan kamu sama-sama jadi orang luar!”Semua orang langsung tertawa.Jason terharu hingga kedua matanya berkilauan. “Yana memang baik. Memang tidak salah lagi, Yana memang putri kandungku!”“Jangan cerewet lagi. Cepat pergi potong kentang sana!” Reza menarik Jason untuk kembali ke kamar.Di dalam ruang tamu, Kelly menyerahkan biskuit cokelat buatannya kepada Sonia. “Apa masalah sudah diselesaikan? Saat aku di Lonson, aku sangat mencemaskanmu. Kata Kak Jason, aku mesti percaya dengan kemampuan kamu dan Kak Reza! Sesuai dugaannya, begitu kalian kembali, semua masalah pun sudah diatasi. Aku benar-benar merasa sa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2093

    Sonia berkata canggung, “Hallie masih berada di Kediaman Keluarga Herdian.”“Aku sudah beri tahu Ibu. Malam ini kita akan tinggal di rumah Tuan Aska untuk temani Kakek. Aku suruh Ibu untuk bantu jaga Hallie,” ucap Reza dengan perlahan.Sonia memalingkan kepala untuk melihat Reza. “Kalau di Kediaman Keluarga Herdian, juga nggak ada yang ganggu kita. Ngapain kamu mesti bohong?”Kebetulan mobil sedang berhenti di depan lampu merah, Reza memalingkan wajahnya untuk menatap Sonia. “Aku takut kamu tidak bebas di rumah!”Wajah Sonia seketika merona. Dia memelototi si pria hingga tidak bisa berkata-kata.Reza tersenyum tipis. “Bercanda. Jason dan Kelly sudah kembali ke Imperial Garden. Katanya, mereka sudah persiapkan yang enak-enak untuk menyambutmu.”Sonia meliriknya sekilas, lalu memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela.“Umur Hallie dan Tasya sebaya. Selama di rumah, kamu tenang saja!” ucap Reza.“Emm!” Sonia mengangguk dengan perlahan.“Kebetulan ada yang ingin aku katakan sama kamu,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2092

    Reza kelihatan tenang. “Sebelum kamu pulang, Sonia selalu menerima segalanya!”Maksudnya, sekarang giliran Morgan.Morgan mengeluarkan ponsel dengan tenang. “Aku lihat dulu apa ada misi belakangan ini?”Semua orang langsung tertawa.Saat hampir menyelesaikan makan siang, Sonia menyadari Rose yang duduk dengan tidak fokus. Dia mencedok sup untuk Rose. “Ada apa?”Rose menggenggam tangan Sonia. “Sonia, coba kamu pegang kepalaku. Apa aku demam?”Sonia mengangkat tangannya untuk memegang. Memang terasa panas. “Ada masalah apa? Aku panggil dokter kemari!”“Ada apa?” Aska kemari.“Rose demam!” balas Sonia.Semua orang menjadi diam, lalu menatap Rose dengan penuh perhatian.Rose melambaikan tangannya. “Nggak apa-apa. Nggak usah panggil dokter. Semalam aku dan Devin kelamaan di jalan raya. Mungkin aku jadi flu karena masuk angin.”Kening Aska berkerut. “Kondisi tubuhmu tidak bagus dan sering sakit. Memangnya kamu tidak tahu? Kenapa malah berdiri tengah malam di pinggir jalan?”Rose tidak memili

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2091

    “Bukan!” Tentu saja Sonia tidak bermaksud seperti itu. Dia hanya merasa agak konyol.“Theresia juga cukup malang. Dia nggak punya orang tua. Seorang diri bekerja keras di Kota Jembara. Kalau dia benar-benar bersama Tuan Morgan, bisa jadi mereka bisa akan jadi pasangan sejati!” Tadinya Ranty hanya sembarangan bicara saja. Saat ini, dia malah merasa masalah ini bisa direalisasi. “Seharusnya Kakek nggak akan merasa latar belakang Theresia nggak pantas menjadi bagian Keluarga Bina, ‘kan?”“Tentu saja nggak!” balas Sonia.“Baguslah kalau begitu!” Ranty kelihatan gembira, seolah-olah masalah ini telah berhasil.Sonia tersenyum tipis. “Kak Morgan juga belum pasti akan setuju!”“Kalau begitu, kamu jangan beri tahu dia dulu. Setelah bertemu dengan Theresia, bisa jadi dia akan terpesona oleh Theresia!” Ranty tersenyum nakal. “Theresia itu cewek cantik yang disukai para cowok dan cewek. Dia pasti bisa menarik Tuan Morgan kembali ke dunia fana!”Sepertinya pikiran Sonia berhasil dicuci oleh Ranty.

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2090

    Ranty telah tiba di rumah Aska. Dia berbasa-basi beberapa saat dengan Jemmy dan yang lain, kemudian menarik Sonia untuk berbicara di samping.“Stella nggak bisa berulah lagi. Dia sudah bertengkar hebat sama Reviana. Sandaran terakhirnya juga sudah hilang. Aku nggak apa-apain dia, cuma bikin dia kehilangan segalanya. Dengan begitu, dia baru bisa merasakan kehidupannya yang semula.”Usai berbicara, Ranty menyerahkan uang hasil transfer Stella tadi kepada Sonia. “Aku sudah periksa sebelumnya, uangnya juga nggak banyak, sekitar 40 miliar saja. Kalau kamu bersedia untuk menyimpannya, kamu ambil saja. Kalau kamu nggak mau, kamu bisa kembalikan kepada Hendri.”Sonia mengambil kartu di tangan, lalu berpikir sejenak, baru berkata, “Aku ingin kembalikan kepada Keluarga Dikara!”Ranty mencemberutkan bibirnya. “Aku tahu kamu pasti akan luluh.”Sonia tersenyum tipis. “Bukan juga. Sekarang perusahaan Keluarga Dikara sedang merugi. Para klien yang dirugikan itu nggak bersalah. Bank akan menyita aset

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2089

    Jantung Yandi berdebar. Rasa kebas mulai menjalar di dirinya. Dia spontan bersandar ke belakang, lalu menarik kemejanya untuk menutupi bagian pundak yang terpampang lebar. “Aku baik-baik saja. Kamu pulang sana!”“Nggak usah usir aku. Aku akan pergi sendiri nanti!” Tasya meletakkan obat kembali, lalu berkata dengan serius, “Kenapa kamu bisa tertembak? Apa kamu bergabung dalam organisasi gelap? Apa kelak kamu akan sering bertarung lagi?”Yandi menatapnya. “Takut?”“Takut!” Tasya langsung menatap mata Yandi. “Aku takut kamu akan mati!”Yandi tertegun.Tasya berkata dengan menggigit bibirnya, “Aku nggak peduli dengan apa yang kamu lakukan dulu. Kelak aku berharap kamu jangan ke sana lagi, melewati hidupmu dengan baik, ya?”Tadinya Yandi ingin mengatakan bahwa dia memang tipe orang seperti itu. Namun, ketika melihat mata merah Tasya, dia pun tidak beradu lagi dengan Tasya, hanya mengangguk dengan perlahan saja. “Aku punya batasan!”Mereka semua adalah orang dewasa, terutama Yandi. Dia lebih

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2088

    “Biarkan aku tetap berada di sisimu, kita bisa tetap berteman seperti dulu, tapi jangan lagi bersikap dingin dan menjauhiku! Beri kita waktu untuk saling memahami perasaan satu sama lain. Kalau kamu tetap nggak bisa menyukaiku, aku akan mundur.” Tasya mengucapkan kalimat terakhir itu dengan suara terisak-isak.Yandi tidak langsung menjawabnya. Setelah berpikir sejenak, dia mengangguk dengan perlahan. “Oke, boleh!”Tasya tersenyum manis, tetapi dibaluti dengan air mata. Sosok dia saat ini menyentuh hati siapa pun yang melihatnya.Tasya tersenyum karena dirinya memiliki harapan dan juga tersenyum karena dirinya yang tidak berguna. Padahal Yandi tidak menjanjikan apa-apa, dia malah merasa gembira.Tasya buru-buru menyeka air matanya, lalu mengulurkan tangannya sembari berkata dengan sedikit canggung dan berani, “Boleh nggak aku peluk kamu?”“Ja ….”Belum sempat Yandi menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Tasya melompat ke arahnya dan memeluknya erat, menempelkan tubuh mungilnya ke dada pria

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2087

    Kening Yandi berkerut. “Aku saja tidak peduli. Orang lain lebih tidak usah peduli!”“Tapi, aku peduli!” Tiba-tiba mata Tasya memerah. Dia berkata dengan terisak-isak, “Semalaman aku nggak tidur. Aku takut Leon dan yang lainnya nggak tahu cara untuk jagain kamu. Bahkan ketika bermimpi, aku juga bermimpi kamu berdiri di depanku dengan darah di seluruh tubuhmu!”Yandi terbengong melihat wanita bermata merah. Hatinya terasa sesak. Dia sama sekali tidak mengatakannya.Tasya memalingkan kepalanya, lalu menarik napas dalam-dalam. Dia tidak tahu dirinya sedang marah atau sedih, jantungnya tidak berhenti berdetak kencang.Yandi mengambil tisu untuk Tasya, kemudian berkata dengan datar, “Tasya, mau aku bilang berapa kali baru kamu mengerti. Kita itu bukan orang satu dunia. Dengan pengalaman dari kecilku, pandangan hidup kita berbeda. Kelak kita tidak bisa hidup bersama. Kamu seharusnya mencari orang sebaya, lalu segera berpacaran. Dengan begitu, kamu pun akan melupakanku!”Tasya tidak mengambil

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status