Share

Bab 1418

Penulis: Musim Gugur
Diana segera menghilangkan keraguan di hatinya. “Reza meminta kami untuk jangan mengungkit masalah ini di hadapanmu. Setelah kamu kembali, dia juga tidak meletakkan obat itu di rumah, melainkan dia pindahkan ke perusahaan. Mungkin dia takut kamu akan menyadarinya.”

Sonia sungguh syok ketika mendengarnya. Pikirannya seketika menjadi hampa, seolah-olah dia dapat merasakan rasa sakit yang dirasakan Reza sebelumnya.

Ketika menyadari wajah pucat pasi Sonia, Diana segera berkata, “Sonia, aku beri tahu kamu hari ini bukan karena ingin kamu kasihan sama Reza. Aku hanya ingin kamu tahu betapa cintanya Reza terhadapmu. Demi kamu, dia bahkan rela untuk mempertaruhkan nyawanya! Dia saja bisa berkorban hingga tahap seperti ini. Apa masih ada masalah yang tidak bisa diselesaikan?”

Hati Sonia terasa penat dan kepalanya terasa sakit. Beberapa saat kemudian, tetiba dia berkata, “Aku mengerti sekarang. Terima kasih, Bu Diana. Terima kasih sudah beri tahu aku semuanya!”

Tatapan Diana kelihatan lembut. “A
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1419

    “Di mana Kakek?” Raut wajah Sonia tampak pucat.“Kondisi Bapak sekarang masih tergolong stabil. Kamu tidak usah panik.” Indra berusaha untuk menenangkannya, lalu membawa Sonia ke dalam rumah.Setelah masuk ke kamar Jemmy, Sonia berjalan ke depan ranjang. Tampak Jemmy yang sedang berbaring di atas ranjang itu sangat pucat. Sepertinya dia sedang tidak menyadarkan dirinya.“Kakek!” Sonia duduk di samping ranjang. Suaranya spontan gemetar.Dokter keluarga, Herman, menyadari kedatangan Sonia. Dia pun menyapa dengan hormat, “Nona sudah kembali!”Sonia mengangkat kepalanya, lalu menatapnya dengan rasa panik. “Gimana kondisi kakekku? Apa dia perlu dibawa ke rumah sakit?”Herman menjawab, “Penyakit lama Pak Jemmy kambuh lagi. Dia tidak suka ke rumah sakit. Ditambah lagi, kondisinya sekarang ini tidak cocok untuk dipindahkan. Nantinya malah akan semakin memburuk.”“Sebenarnya ada apa dengan Kakek?” Kening Sonia tampak berkerut.“Penyakit jantungnya kambuh lagi. Jadi, suplai darah tidak mencukupi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1420

    Reza terbengong di tempat. Dia yang tadinya merasa gugup seketika merasa takut. Darah di dalam tubuhnya seolah-olah berhenti mengalir. Dia tidak bergerak sama sekali.Dalam sesaat, Reza merasa dirinya bagai kembali ke dua tahun silam. Ketika mengetahui kabar kepergian Sonia, Reza pun merasa dirinya terasa kosong dan dibaluti dengan kegelapan. Sejak saat itu, dia bahkan kesakitan ketika bernapas. Apa Sonia pergi lagi? Sonia meninggalkan Reza lagi?Sekujur tubuh Reza terasa dingin. Beberapa saat kemudian, dia baru mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Sonia. Sesuai dengan dugaan Reza, ponselnya dalam keadaan tidak aktif.Reza kembali ke ruang tamu, lalu duduk di sofa. Kali ini, Sonia akan pergi berapa tahun lagi? Kenapa? Padahal Reza sudah mengerahkan seluruh tenaganya, kenapa hasilnya malah seperti ini?Rasa sakit di hati seketika menjalar. Dia sungguh tidak bisa menerima hasil akhir ini! Beberapa saat kemudian, Reza kembali mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Robi. “Cari tahu k

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1421

    Namun, sekarang ketika melihat sang kakek sedang berbaring di atas ranjang dalam keadaan tidak menyadarkan diri, Sonia baru menyadari bahwa kakeknya sudah tua. Dia sedang sakit saat ini. Bisa jadi dia akan meninggalkan Sonia dan abangnya.Sonia menggenggam erat tangan Jemmy. “Kek, aku mohon sama Kakek untuk segera bangun, ya! Aku mohon sama Kakek! Aku nggak dengar omongan Kakek. Aku jadian lagi sama Reza. Kakek mesti bangun buat marahin aku!” Sonia menyandarkan kepalanya di samping tubuh Jemmy. Ini pertama kalinya dia merasa tidak berdaya.Pintu kamar seketika terbuka. Indra membawa semangkuk bubur ke dalam ruangan. Dia menatap Sonia dengan tatapan khawatir. “Nona, kamu makan sedikit dulu. Kamu bahkan tidak minum sama sekali dari tadi sore.”Sonia menggeleng. “Aku nggak ingin makan. Aku juga nggak bisa makan!”“Nona, Pak Jemmy akan baik-baik saja. Sebelum berpamitan dengan Nona dan Tuan, dia tidak akan pergi begitu saja.” Suara Indra terdengar terisak-isak. Tubuhnya tampak sedikit bung

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1422

    Indra membalikkan tubuh untuk meninggalkan Reza. Dia berjalan ke dapur. Kebetulan tampak Herman sedang menuangkan obat yang baru selesai dimasaknya ke dalam mangkuk. Dia segera berjalan maju. “Biar aku saja yang hidangkan!”Herman mengangguk. “Setelah obatnya agak dingin, kamu bisa suap Pak Jemmy. Aku pergi siap-siap dulu. Setengah jam lagi, aku akan memberi suntikan kedua kepada Pak Jemmy.”“Baik!” Indra membawa mangkuk obat keluar dapur. Saat berjalan melewati halaman, dia menoleh, lalu tampak sosok Reza yang sedang berdiri di koridor. Ketika melihat sosok Reza yang tegap itu, entah kenapa Indra malah merasa tenang.Setelah tiba di kamar Jemmy, Sonia menoleh untuk melihatnya. “Obatnya sudah selesai dimasak?”“Iya!” Indra menyerahkannya kepada Sonia.Sonia mengetes suhunya, lalu menyuapi Jemmy sesuap demi sesuap.Setelah obat hampir selesai dihabiskan, Indra pun berkata dengan bimbang, “Nona, Tuan Reza kemari.”Gerakan tangan Sonia berhenti. Dia memalingkan kepalanya dengan kaget. “Di

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1423

    “Oke, Kakek akan beri tahu kamu!” Jemmy tersenyum lebar.Herman berkata dengan tersenyum juga, “Aku pergi masak obat lagi untuk diminum di pagi hari. Kalau Pak Jemmy sudah tidak ngantuk lagi, Bapak bisa ngobrol dengan Nona Sonia. Kalau Bapak merasa capek, Bapak bisa tiduran lagi.”“Aku sudah bangun. Jadi, tidak usah masakan obat yang pahit itu lagi.” Ketika mendengar soal obat, keningnya spontan berkerut.“Kakek yang patuh!” Sonia memelototinya.Jemmy menghela napas tanda tidak berdaya. “Kalau begitu, kamu tambahkan sedikit gula.”Tentu saja Herman akan mengikuti kemauan Jemmy. “Baik, aku akan tambahkan sedikit gula.” Usai berbicara, Herman pun meninggalkan kamar.Kondisi Jemmy telah membaik. Sonia menemaninya untuk mengobrol beberapa saat.Indra menyadari langit di luar sana sudah mulai terang. Dia terpaksa mengingatkan Sonia, “Nona, Tuan Reza masih menunggu di luar!”Hati Sonia terasa tegang. Dia sungguh takut Jemmy akan emosi ketika mendengar nama Reza, nantinya kondisinya malah aka

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1424

    Reza menghela napas, lalu memeluk erat Sonia. Dagunya disandarkan di atas kepala Sonia. “Apa Kakek baik-baik saja?”Sonia bersandar di dalam pelukan Reza sembari mengangguk. “Kata Dokter Herman, Kakek akan baik-baik saja asal dia siuman. Kondisinya sudah membaik.”“Baguslah kalau begitu!” Reza mengusap kepala Sonia. “Sebenarnya aku ingin masuk untuk menemanimu, tapi aku takut kamu tidak bersedia untuk bertemu denganku. Jadi, aku pun tidak berani ke dalam.”Sonia membalas dengan perlahan, “Aku tahu kamu ada di sini. Aku pun jadi merasa lebih tenang.” Kedua tangan Sonia meremas kemeja Reza. Suaranya terdengar terisak-isak. “Reza, kenapa kamu nggak beri tahu aku?”Reza tertegun sejenak, baru membalas, “Aku sudah melukaimu hingga separah itu. Sudah dua tahun kamu tidak kembali. Kamu juga mengatakan kamu tidak mencintaiku lagi. Aku sungguh takut … takut kamu benar-benar tidak menginginkanku lagi! Aku hanya ingin kamu kembali ke sisiku dan kembali mencintaiku. Tapi aku tidak ingin kamu kemba

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1425

    “Nanti aku bawa kamu untuk melihatnya. Sekarang kita pergi jenguk Kakek dulu,” ucap Reza.“Mungkin Kakek lagi tidur. Nanti kita baru pergi jenguk Kakek. Sekarang aku bawa kamu istirahat dulu.”“Ke kamarmu?”“Sepertinya kamu sudah sering ke kamarku?” Sonia meliriknya sekilas. “Sekarang malah nanya lagi!”Reza tersenyum. “Emm, selama kamu tidak ada di rumah. Aku selalu tidur di kamarmu.”Sonia sudah bisa menebaknya. Ujung bibirnya sedikit melengkung ke atas. Dia menggandeng tangan Reza membawanya ke kamar.Reza mengikuti langkah Sonia. Saat ini, hanya ada Sonia di dalam pandangannya.Setelah kembali ke kamar, Sonia duluan berjalan ke sisi nakas. Dia membuka laci terbawah, lalu ada dua amplop besar di sana. Dia mengeluarkannya, kemudian tampak sertifikat rumah atas namanya. Satunya Vila Green Garden, kemudian satunya lagi sebuah apartemen.Sonia menatap si pria dengan mengangkat-angkat alisnya. “Ngapain kamu kasih aku rumah sebanyak ini?”Reza berjalan ke sisi Sonia, lalu mengecup pipinya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1426

    Kepala Sonia bersandar di dalam pelukan Reza. “Kalau kamu merasa nggak nyaman, kamu bisa tidur di kamar sebelah.”“Nggak mau!” Reza segera menolak.“Kalau begitu, kamu jangan ganggu aku, ya. Aku mau tidur.” Sebelumnya Sonia merasa terlalu tegang. Saat ini, dia telah merasa lega. Rasa kantuk pun seketika menyerang. Dia sudah tidak bisa membuka matanya lagi.“Kamu tidur saja. Aku hanya ingin memelukmu,” gumam Reza dengan suara kecil.“Emm,” balas Sonia.Saat Sonia hampir tertidur, Reza kembali berbisik di telinganya, “Sayangku, aku ingin bilang sekali lagi, aku mencintaimu.”Sonia memejamkan matanya sembari bergumam, “Aku mencintaimu.”“Seberapa besar cintamu kepadaku?”“Aku sangat mencintaimu.”“Ulangi sekali lagi.”“Reza, bisa diam nggak, sih? Kalau nggak, aku akan segera usir kamu dari sini!” Sonia mendorong Reza, lalu membalikkan tubuhnya untuk berdiri. Dia memeluk selimut hendak menuruni ranjang. Sonia ingin tidur di kamar sebelah.Reza mengulurkan tangan langsung memeluk Sonia kemb

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1923

    Reza menatap bangku kosong dengan raut pucat. Dia berjalan menuju meja, melihat sebuah tablet di atasnya. Lampu di tablet itu berkedap-kedip, samar-samar memancarkan bayangan ke dinding. Ribuan gambar melintas dengan kecepatan tinggi.Jadi, gambar-gambar dalam video bersamanya sudah direkam sebelumnya. Percakapan berganti dengan sangat cepat sesuai konteks, begitu cepat hingga tidak bisa dilihat dengan kasat mata!Di layar ponsel, Sonia tersenyum tipis. “Reza, kenapa kamu diam saja?”Reza menunduk melihat Sonia di dalam layar ponsel. Kedua matanya seketika memerah. “Sonia, kenapa kamu membohongiku dengan cara seperti ini?”Sonia yang berada di dalam layar menatap Reza dengan terbengong.Reza mengakhiri video, lalu bergegas berjalan keluar.“Tuan Reza, ada yang terjadi?” tanya Indra dengan panik.Aura Reza sangat dingin. Dia melangkah dengan cepat. Saat dia hendak keluar, Jemmy bergegas ke dalam kamar. “Reza!”Langkah kaki Reza berhenti. Raut wajahnya kelihatan sangat muram. Dia menundu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1922

    Reza mengangkat ponselnya untuk menghubungi Robi. Suaranya terdengar buru-buru. “Apa Yandi sedang di Kota Jembara?”Robi segera membalas, “Iya, dia masih di sana.”“Emm.”Panggilan diakhiri. Namun, hati Reza tetap terasa tidak tenang. Rasa tidak tenang itu tidak berhenti menjalar di hatinya. Tidak!Reza harus segera menemui Sonia! Dia baru akan merasa tenang setelah bertemu langsung dengan Sonia!Salju di Kota Jembara semakin lebat saja. Pesawat pribadi tidak bisa beroperasi. Reza terpaksa mengendarai mobil ke Kota Atria.…Sore harinya, Johan telah kembali dari pelabuhan. Dia bergegas ke rumah Frida. Begitu memasuki rumah, dia langsung bertanya, “Apa ada kabar dari Bos?”Frida menggeleng. “Nggak ada, dua hari ini Bos nggak kasih perintah apa pun. Dia sudah dua hari melakukan panggilan video rekayasa dengan Kak Reza.”Kening Johan berkerut. “Sudah dua hari?”“Iya!” Frida menatap ponselnya.“Apa Bos dalam bahaya?” Raut wajah Johan menjadi pucat.Frida berkata, “Kalau Bos dalam bahaya,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1921

    Raut wajah Celine menjadi pucat. Ucapan Reza bagai menamparnya di depan umum, membuatnya merasa sangat canggung.Reza bersandar di tempat duduknya dengan malas. Auranya terasa sangat dingin. “Bekerjalah dengan baik. Jangan menghabiskan waktu dalam hal yang tidak berguna. Ada banyak orang yang ingin menjadi asisten pribadiku. Kalau kamu hanya memikirkan cara untuk menjilatku saja, cepat atau lambat kamu pasti akan dieliminasi. Apa kamu mengerti?”Celine mengepal erat tangannya. Saking malunya, betapa inginnya dia menghilang dari muka bumi ini. Dia tidak berani menatap Reza lagi, langsung menunduk dan mengiakan. “Aku mengerti!”“Keluar!” Nada bicara Reza sangat datar. Dia tidak memberi Celine sedikit pun kesempatan untuk bersuara lagi.Celine segera membalikkan tubuhnya, berjalan keluar ruangan.Setelah keluar ruangan, raut wajah Celine masih kelihatan sangat canggung. Tiba-tiba terlintas kata “mengundurkan diri” dari benaknya. Dia tidak ingin muncul di hadapan Reza lagi.Bukannya Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1920

    Setelah tiba di Imperial Garden, Reza melepaskan jasnya, lalu melonggarkan dasinya. Dia duduk di sofa sembari memandang rumah yang kosong ini. Hatinya seketika terasa sakit dan tidak tenang ketika kepikiran Sonia.Beberapa saat kemudian, Reza baru berhasil menenangkan dirinya. Dia memalingkan kepalanya memandang ke kamar sebelah. Dia sungguh berharap setelah pintu itu dibuka, ada Sonia di dalam sana.Jelas-jelas Reza tahu semua itu tidak memungkinkan. Namun, dia masih saja berjalan ke kamar sebelah. Begitu pintu dibuka, Reza menyalakan lampu. Gambaran familier terbayang di depan mata.Dulu, Sonia akan tinggal di sini. Biasanya Sonia suka duduk di depan balkon sembari membaca buku di malam hari. Kemudian, Reza akan mengesampingkan buku Sonia, lalu memberinya ciuman mendalam.Reza berjalan ke sisi balkon, lalu duduk di sofa. Dia melihat selembar memo yang ditempelkan di atas sana.Saat Sonia pergi, sudah berkali-kali Reza memasuki kamar ini. Hanya saja, dia tidak pernah menyadari keberad

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1919

    “Oh, ya?” Celine berkata dengan nada bercanda, “Bukannya aku seharusnya dideskripsikan dengan kata sangat berkompeten? Atau asisten andal yang pintar dalam membantu pekerjaan Tuan Reza!”Reza mengangkat-angkat alisnya. Dia merasa ada yang berbeda dengan Celine hari ini.“Tentu saja! Tentu saja!” balas Iqbal dengan segera, “Kemampuan kerja asisten pribadi Tuan Reza pasti berbeda dengan asisten pada umumnya!”Para hadirin lainnya juga segera menimpali.“Sudah bertahun-tahun Nona Celine bekerja di sisi Tuan Reza. Kamu pasti sangat bisa diandalkan!”“Nona Celine bukan hanya berkompeten, tapi juga cantik sekali. Kami semua sungguh iri dengan Tuan Reza!”“Sepertinya hanya Tuan Reza saja yang sanggup mempekerjakan wanita cantik dan berbakat seperti Nona Celine!”…Ujung bibir Celine melengkung ke atas. Dia masih menunjukkan senyuman lembut di wajahnya.Reza tidak suka menghadiri acara jamuan malam, begitu pula dengan Celine. Namun malam ini, tiba-tiba dia merasa enak juga untuk menghadiri aca

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1918

    Kase terus melangkah ke tempat duduk yang ditempati Sonia tadi. Dia duduk di hadapan kursi Sonia. Dia melihat Sonia hanya sempat menyesap setengah gelas minumannya, juga sepotong kue coklat yang belum sempat dimakannya. Saat Sonia menerima panggilannya tadi, Sonia pasti langsung bergegas ke istana untuk melindunginya.Kase menarik napas dalam-dalam. Hatinya terasa berat bagai ditimpa beban ratusan kilogram saja. Saking beratnya, dia pun merasa kesulitan untuk bernapas.Kase berkata kepada dirinya sendiri. Sonia hanyalah seorang wanita saja. Tidak seharusnya Kase terlalu memedulikannya. Hanya saja, sejak Sonia dibawa pergi tadi, hatinya mulai merasa tidak tenang.Tadi Rayden mengatakan dirinya ingin menggunakan Sonia sebagai objek penelitian, tidak akan membahayakan nyawanya. Namun, sebenarnya Kase paham, setelah memasuki gedung itu, Sonia tidak mungkin akan keluar lagi!Kase melihat kue coklat di atas piring. Seketika dia kepikiran dengan tatapan kecewa dan benci dari kedua mata Sonia.

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1917

    Setelah melihat Kase berjalan ke dalam, Sonia baru pergi ke kafe. Dia memesan secangkir kopi dan juga sepotong kue tar coklat. Baru saja mencicipi kopinya, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Kase.Sonia mengangkatnya. “Halo?”“Ruila!” Suara Kase terdengar buru-buru. “Perbincangan tidak berakhir menyenangkan ….”Tiba-tiba panggilan terputus. Sonia langsung berdiri, kemudian bergegas keluar kafe, berlari ke istana.Sekuriti yang berjaga di depan pintu gerbang hendak menghalangi langkah Sonia. Namun, kerah pakaiannya diremas oleh Sonia. Kemudian, kepalanya dihantam keras di pintu kayu.Sebelumnya Sonia sudah pernah ke dalam. Dia cukup familier dengan letak ruangan di dalam istana. Tanpa menunda waktu, Sonia langsung berlari ke lantai tujuh. Dia langsung mendobrak pintu ruangan, kemudian tampak Kase sedang diikat di bangku. Dia menatap Sonia dengan kedua mata terbelalak lebar.“Bamm!” Pintu ruangan ditutup. Lima orang pria bertubuh kekar di belakang menyerbu ke sisi Sonia.Sonia melomp

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1916

    Raut wajah Kase langsung berubah. “Kamu tahu?”“Tentu saja!”Kase memang pernah mencari faktor kematian Suki. Hanya saja, masalah kematian Suki juga tergolong rahasia di internal. Ditambah lagi Kase bukan berasal dari lingkaran tentara militer, dia pun semakin kesulitan dalam mengaksesnya.Setelah kematian Suki, semua informasi tentangnya telah dihapus. Seolah-olah Suki tidak pernah datang ke dunia ini saja. Meski telah mengerahkan banyak tenaga, Kase tetap tidak berhasil menemukan petunjuk apa pun.Masalah ini sudah berlalu lama dan terus menjadi simpul di hati Kase. Sepertinya Rayden bukan hanya memahami kejadian waktu itu, dia juga menyelidikinya.Kase menyipitkan matanya menatap Rayden. Tiba-tiba dia merasa orang ini sangat mengerikan!…Saat Kase kembali ke vila, Sonia masih belum tidur.Sonia baru saja selesai bertelepon dengan Reza. Saat dia hendak turun ke lantai bawah untuk minum, dia melihat Kase berjalan ke dalam rumah dengan sedikit kaget. Kenapa pulangnya cepat sekali?Kas

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1915

    Ketika Kase memasuki kafe, Sonia sedang bosan membolak-balik majalah. Melihatnya masuk, Sonia bertanya sambil mendongak, "Kamu sudah bertemu Rayden?""Sudah," jawab Kase sambil duduk dan meletakkan lengannya dengan santai di sandaran kursi. Dia berujar dengan nada mengejek, "Sama seperti yang diceritakan orang, dia memakai topeng dan berlagak misterius. Entah apa yang dia sembunyikan.""Gimana hasil pembicaraan kerja samanya?" tanya Sonia."Lumayan. Masih perlu membahas beberapa detail." Kase menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, lalu bertanya, "Sebenarnya, siapa yang kamu cari di sini?"Sonia melihatnya dengan tatapan yang sulit ditebak. Setelah beberapa saat, dia menjawab pelan, "Kakakku."Kase bertanya sambil tersenyum, "Kakakmu? Dia ada di Hondura?""Ya, seseorang pernah melihatnya di sini," balas Sonia.Kase bertanya lagi, "Apa kamu punya fotonya? Coba tunjukkan. Mungkin aku bisa membantumu mencarinya."Sonia merespons, "Makasih, tapi nggak perlu. Biar aku yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status