Angie langsung menarik tangan Cindy. โKalau kamu nggak ingin syuting lagi, kita akan kehilangan kesempatan untuk menampakkan diri di depan layar kaca. Selain itu, bisa jadi kita akan menyinggung Pak Sutradara dan tim produksi acara.โCindy membalas dengan gusar, โJangan-jangan kamu ingin mengalah? Apa kamu rela ditindas sama mereka?โSekarang Angie sudah menenangkan dirinya. โDunia hiburan memang seperti ini. Sewaktu aku baru memulai karierku, penderitaan yang aku terima bahkan lebih berat daripada yang kita alami sekarang. Tapi aku tetap harus bertahan. Siapa yang terkenal di dunia hiburan, dia pun akan lebih diprioritaskan. Inilah aturan permainan yang dimaksud Pak Sutradara.โCindy berkata dengan terisak-isak, โAku nggak sanggup untuk bersabar!โโSudahlah!โ Angie hanya bisa menerima kenyataan. โTak peduli semua ini karena reputasi Tiara atau karena permintaan atasan, kita juga nggak ada cara lain. Keluargamu memang kaya, tapi kamu hanyalah seorang asisten desainer di Arkava Studio.
Cindy membalas, โAku yakin Sonia pasti ada cara.โAngie tidak ingin melenyapkan sisa harapan di hati Cindy. Hanya saja, dia juga tidak ingin Cindy berharap terlalu banyak. โPaling-paling Sonia akan menyuruh Pak Venick untuk mogok kerja tanda dirinya menolak permintaan tim produksi. Tapi jujur saja, latar belakang Tiara hebat banget. Pak Sutradara nggak mungkin bakal menyinggung Tiara, bisa jadi Pak Sutradara akan melepaskan kerja sama dengan Pak Venick.โJika Venick bersikeras tidak setuju untuk bekerja sama dengan Stella, paling-paling tim produksi hanya akan menyatakan bahwa Keluarga Untara tidak bersedia untuk menampakkan diri di layar kaca. Kemudian, mereka akan mencari penjahit lain untuk bekerja sama dengan Cindy.Lagi pula, tujuan Tiara adalah agar mereka tidak lebih tenar daripada dirinya. Jadi, Tiara akan menang pada akhirnya. Mengenai Angie dan Cindy, mereka tergolong telah menyinggung tim produksi.Itulah sebabnya Angie tidak setuju jika Cindy menyuruh Sonia membujuk Keluarg
Cindy berjalan kemari, lalu menatap Stella dengan tatapan kesal. โApa yang lagi kamu katakan dengan Sonia?โStella tersenyum tipis. โAku hanya mengatakan kenyataan saja.โRaut wajah Sonia tampak sangat dingin. Dia melirik Stella sekilas, lalu melangkah ke dalam.Pada saat ini, sutradara dan produser sedang menunggu di dalam ruang kerja sementara. Ketika melihat kedatangan Sonia, dia langsung berdiri, lalu menyambut dengan sangat ramah. โApa benar dengan Bu Sonia? Ayo, silakan duduk!โSutradara menuangkan minuman untuk Sonia, lalu berkata dengan tersenyum, โAku pernah mendengar namamu dari Angie sebelumnya. Bu Sonia telah membantunya untuk membujuk Pak Venick. Kami pun ingin mencari kesempatan untuk berterima kasih kepadamu.โSonia membalas, โNggak usah sungkan. Aku memang sudah membujuk Pak Venick untuk mengikuti acara kalian, tapi mitra kerja samanya itu Cindy. Dengar-dengar ada sedikit perubahan dalam acara kalian. Apa aku boleh tahu alasannya?โSutradara berkata dengan tersenyum, โB
Setelah Cindy dan Ferdi berbicara sejenak, Angie pun memanggilnya. Cindy segera mengakhiri panggilan.Ferdi merasa tidak tenang. Dia menghubungi Tandy untuk memberi tahu masalah tim program acara mencari masalah dengan Cindy. Bahkan, Sonia juga sudah ke lokasi. Tandy sendiri juga merasa masalah tergolong serius.โApa Kak Sonia akan ditindas mereka?โ tanya Ferdi dengan khawatir.Tandy berpikir sejenak. Tetiba dia berkata dengan tersenyum, โKamu tidak usah ikut campur dalam masalah ini. Aku akan cari orang untuk membantunya!โโSiapa?โโPaman Reza!โSaat Reza menerima panggilan Tandy, dia sedang emosi. Dia melihat tampilan layar ponselnya, lalu mengibaskan tangannya untuk mengusir para petinggi, kemudian baru mengangkat panggilan.Tandy langsung berkata, โPaman, Bu Sonia ditindas, nih. Kamu tidak membantunya?โRaut wajah Reza berubah muram. โApa?โโSekarang dia lagi di Kota Presmi. Kalau kamu masih ingin baikan sama dia, aku sarankan kamu untuk segera ke sana!โโUntuk apa dia ke Kota Pres
Mobil Reza bergerak menuju ke kantor tim produksi. Setelah menuruni mobil, dia langsung bergegas ke dalam kantor.Tiara sungguh syok ketika menyadari kedatangan Reza. Dia pun menghampiri Reza dengan wajah kaget dan gembira. โPak Reza, kenapa kamu bisa ada di sini? Sebenarnya kamu nggak usah datang langsung, cukup pakai telepon saja!โStella, Cindy, dan yang lain juga melihat ke sisi Reza. Semuanya juga menunjukkan wajah kaget.Kali ini, Cindy semakin gelisah lagi. Dia tidak tahu Reza akan membantu Stella atau Sonia.Reza melirik sekeliling. โDi mana Sonia?โCindy segera menjawab, โDia dan Pak Sutradara lagi di dalam.โReza langsung melangkahkan kaki panjangnya, lalu berjalan ke dalam.Stella melirik bayangan punggung Reza, kemudian bertanya pada Tiara, โApa benar Reza akan membantu kita?โโTentu saja!โ Tiara berkata dengan yakin, โPak Reza sendiri yang telepon tim produksi! Sepertinya ucapan Gina lebih berguna daripada ucapan Sonia!โSebelumnya, anggapan Tiara dengan Siska sama. Dia me
Reza malah datang untuk membantu Sonia!Tetiba Omar kepikiran dengan apa yang dikatakan Sonia tadi. Keringat dingin seketika membaluti belakang punggung Omar!Reza melihat ke sisi produser dan sutradara. โApa perlu aku menjelaskan lagi?โOmar yang gugup itu segera menggeleng. โSemua ini kelalaian kami dalam bekerja. Kami malah sudah merepotkan Pak Reza dan Bu Sonia.โUsai berbicara, Omar segera bersikap hormat kepada Sonia. โMaaf sekali! Aku benar-benar minta maaf!โ Bahkan, Bomin juga datang untuk minta maaf.Sonia sungguh merasa gusar. Dia malas meladeni orang-orang ini lagi, langsung berjalan pergi.Reza segera mengikuti langkahnya.Begitu Sonia keluar ruangan, Cindy dan Stella spontan melihat ke sisinya.โSonia!โ panggil Cindy dengan gugup.Sonia membalas, โMasalah sudah diatasi. Kamu bisa lanjut bekerja sama dengan Pak Venick. Seterusnya, nggak bakal ada yang berani persulit kalian lagi.โCindy terlihat sangat syok. Selain syok, dia juga merasa salut terhadap Sonia. โSerius? Sonia,
Gina berkata dengan terisak-isak, โAku lagi syuting film Pak Teddy. Kalau aku mundur sekarang, Pak Teddy mesti cari penggantiku dan syuting ulang. Pekerjaan Sonia juga bakal bertambah. Nanti setelah aku selesai syuting, aku akan tinggalkan Jembara. Aku janji selama syuting, aku nggak bakal cari masalah dengan Sonia lagi. Lagi pula, kalau aku pergi sekarang, bisa jadi Sonia merasa aku lagi merasa bersalah. Nanti salah paham malah akan semakin dalam lagi!โReza memejamkan matanya. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. โJangan salahkan aku kalau kamu berani menyinggungnya lagi!โSuara Gina terdengar gemetar. โAku mengerti!โโฆSaat kembali ke Kota Jembara, hari pun sudah sore. Sonia mengurung dirinya di ruang baca untuk melukis desainnya. Beberapa jam sudah berlalu. Ketika Sonia keluar, dia melihat langit sudah gelap. Lampu di dalam ruang tamu tidak dinyalakan. Saat ini, Reza sedang duduk sendirian di sofa.Sewaktu menyadari Sonia berjalan keluar, Reza langsung menyalakan lampu. Tatapan k
Terlukis kesinisan di dalam tatapan Sonia. โGimana menurutmu? Apa yang kamu pikirkan?โAmelia mengerutkan keningnya. โSaat dia bilang orang yang dia cintai itu aku. Aku hampir saja luluh. Gimanapun, aku benar-benar sangat mencintainya. Tapi, pada akhirnya aku nggak terima ajakan balikannya.โTetiba Amelia menghela napas. โAku nggak bisa maafin dia. Meski kami baikan, masalah itu tetap akan mengganjal di hatiku. Aku juga nggak bisa percaya sama dia lagi. Jadi, berhubung kami sudah putus, kami nggak akan balikan lagi.โSonia menunduk seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Pada saat ini, Amelia bertanya pada Sonia, โApa kamu merasa yang aku lakukan itu benar? Apa aku perlu beri dia satu kesempatan lagi?โโSemua itu mesti tanya diri kamu sendiri, apa kamu masih ingin beri dia kesempatan lagi,โ balas Sonia.Amelia menggeleng. โAku nggak bisa lupain masalah dia merendahkanku demi menghibur wanita lain. Apalagi ketika mengingat gombalannya terhadap wanita lain, aku pun merasa jijik!โSonia be
Hallie menggeleng. โKetika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!โAska menatap Hallie dengan ramah. โAnak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.โโIbuku?โ tanya Hallie dengan penasaran.โIya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!โ Suara Aska terdengar terisak-isak. โSelama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!โMata Hallie memerah. โAku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!โSaat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia
Sonia makan siang bersama Ranty.Saat makan, mereka berdua terus membahas soal Morgan dan Theresia. Satunya tampan dan satunya cantik. Ranty merasa sangat percaya diri terhadap perjodohannya kali ini.Di satu sisi, Sonia berharap semua bisa berjalan sesuai dengan kemauan Ranty. Namun di sisi lain, akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka berdua tidak memungkinkan!Tentu saja Ranty tidak ingin menghancurkan rasa optimis Ranty.Selesai makan, Ranty menerima panggilan dari perusahaan. Dia pun mesti kembali ke perusahaan untuk mengurus pekerjaannya. Kebetulan Sonia juga menerima panggilan dari Mandy. Ada dua lembar desain yang memerlukan sarannya. Mandy meminta bantuan Sonia untuk merevisinya.Sonia kembali ke Imperial Garden. Setelah dia merevisi dua lembar desain, waktu setengah hari pun telah berlalu. Sonia ingin menelepon abangnya untuk menanyakan hasil kencan buta. Belum sempat dia menelepon, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Aska.โPak Guru!โ Sonia meregangkan tubuhnya, lalu berj
โEmm, aku tidur siang!โ Theresia meregangkan tubuhnya.Nada bicara Theresia begitu terang-terangan. Ranty pun tidak berpikir kebanyakan. Dia hanya bertanya, โBagaimana dengan pertemuan tadi siang?โTheresia terdiam sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, โSepertinya nggak begitu cocok.โMorgan membangkitkan tubuhnya, lalu bersandar di atas ranjang melihat ke sisi wanita yang sedang bertelepon. Dia yang membungkus tubuhnya dengan jubah tidur sedang membelakangi Morgan dan berkata pada orang di ujung telepon bahwa mereka berdua tidak cocok.โNggak cocok?โ Ranty merasa agak kecewa. โKenapa? Apa kamu nggak suka sama dia? Atau dia yang nggak suka sama kamu?โTheresia berkata dengan nada bercanda, โKami saling nggak suka.โโJadi, kalian nggak nonton opera?โโNggak!โโKakak temanku memang lebih besar beberapa tahun dari kamu, tapi nggak kelihatan sama sekali. Apalagi dia itu orangnya agak kalem. Dia bukan nggak suka sama kamu. Kalau kamu punya perasaan sama dia, aku rasa kalian bisa coba untuk
Morgan memalingkan kepalanya, lalu mengambil boneka unicorn untuk melihatnya. Tiba-tiba dia kepikiran dengan ulang tahun ke-17 Theresia, Morgan baru pulang dari luar. Theresia menyuguhkan mie masakannya untuk dicicipinya.Morgan menyantap mie masalah Theresia, lalu memberinya sebuah gantungan kunci unicorn dan memberinya ucapan selamat ulang tahun.Pada malam hari itu juga, Morgan meminta pertama kalinya.Morgan melepaskan mantelnya, lalu meletakkannya di atas sofa. Theresia menyeduh teh, kemudian menyuguhkannya kepada Morgan. Dia berbicara dengan nada bersalah, โHanya ada daun teh, coba dicicipi.โโOke, tidak masalah!โ Tatapan Morgan kelihatan tajam. Berhubung sering berhubungan dengan tentara bayaran, dia pun selalu menunjukkan sisi dinginnya.Theresia melangkah mundur selangkah, lalu melihat dia meminum teh.Morgan mengenakan kemeja berwarna hitam. Wibawanya kelihatan jelas. Dia memegang cangkir teh sembari duduk di atas sofa. Gambaran ini membuatnya terasa sangat ajaib.Morgan menye
Saat Theresia pergi, Morgan telah memberinya uang yang cukup banyak untuk melewati sisa hidupnya. Kenapa Theresia mesti bekerja dengan susah payah lagi?โEmm!โTheresia mengangguk. โSetelah tiba di Kota Jembara, aku berencana untuk tinggal di sini, tapi aku tidak ingin jadi pengangguran. Aku merasa aku seharusnya melakukan sesuatu. Kemudian, aku pun mendirikan sebuah perusahaan humas. Jujur saja, maksud awalku adalah perusahaan humas memiliki banyak sumber informasi. Aku pikir mungkin bisa membantumu. Aku juga nggak menyangka ternyata hasilnya cukup baik.โMorgan mengangguk.Pelayan datang untuk mengantar makanan. Mereka berdua menghentikan obrolan, lalu menyantap makanan dengan tenang.Setelah makan beberapa saat, Theresia mengangkat kepalanya dan bertanya, โApa kamu datang ke Kota Jembara karena masalah Sonia?โโIya!โ Morgan mengangguk. โSementara ini aku tinggal di rumah Pak Aska.โTheresia pun mengerti. Dia berkata dengan tersenyum, โAku lihat di internet, sekarang semua opini berpi
Mereka berdua naik ke restoran lantai dua. Sonia mengirim pesan kepada Ranty.[ Kita sudah sampai! ]Ranty segera membalas pesan.[ Theresia sudah menunggu selama sepuluh menit. Suruh Tuan Morgan ke meja nomor enam! ][ Oke! ]Sonia menoleh untuk melihat Morgan. โAku ke toilet dulu. Kamu tunggu aku di meja nomor enam. Aku akan segera kembali.โโEmm!โ Morgan juga tidak merasa curiga. Dia pun berjalan ke meja makan nomor enam.Restoran di dalam opera house ini penuh dengan hawa seni. Jendela tinggi dipadukan dengan lukisan dinding dan lampu kristal kuno. Ada beberapa tamu sedang mengobrol santai. Hawa romantis dan klasik muncul di mana-mana.Morgan tahu wanita ini berada di kota ini. Hanya saja, saat bertemu, Morgan tetap merasa syok!Theresia juga terbengong. Dia spontan berdiri. Raut wajahnya seketika berubah menjadi ekspresi hormat. โTuan Morgan!โWanita Itu mengenakan mantel panjang berwarna hitam dengan riasan tipis di wajahnya. Alisnya indah bagai lukisan di kejauhan. Matanya bening
Sonia melirik Reza dengan tidak berdaya. Kemudian, dia memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela. โCuaca sudah cerah?โโIya, sudah cerah!โ Reza memiringkan tubuhnya, menopang kening dengan pergelangan tangannya. โApa suasana hatimu sudah membaik?โSonia meregangkan tubuhnya. โSuasana hatiku selalu baik!โKemudian, Sonia memalingkan kepala untuk melihatnya. โApa sudah seharusnya kamu pergi ke perusahaan untuk bekerja?โโKamu pergi bersamaku!โ Reza memasukkan tubuh lembut Sonia ke dalam pelukannya, tidak rela untuk melepaskannya.โNggak bisa. Hari ini aku mau ke rumah Pak Aska.โ Sonia mengangkat kepala untuk menatapnya. โSekalian minta sesuatu dari Pak Guru. Aku mau mempersiapkan tes DNA Hallie.โโKalau begitu, kamu sarapan dulu. Setelah kamu pergi ke rumahnya Pak Aska, aku baru pergi bekerja!โโOke!โReza menunduk, lalu mencium Sonia untuk beberapa saat. Kemudian, dia baru menggendong Sonia.Saat sarapan, Sonia baru terbaca pesan yang dikirim Ranty semalam.[ Aku sudah berhasil atasi
Reza menatap Sonia. โJadi, jangan harap untuk meninggalkanku!โSonia mengulurkan tangan untuk memeluknya. โAku nggak pernah berpikir seperti itu, nggak pernah sama sekali!โSuara Reza terdengar serak. โSayang, apa kamu peduli dengan perasaanku?โโPeduli!โโSekarang aku sangat panik!โSonia memeluknya. โAku ada di dalam pelukanmu. Kenapa kamu malah panik?โโTapi, setelah kamu tidur, kamu tidak menginginkanku lagi!โ Nada bicara si pria terdengar gusar.Sonia terdiam membisu.โSonia!โ Reza mencubit dagunya. Nada bicaranya terdengar sabar dan lembut. โKematian Serigala tidak ada hubungannya sama kamu. Dia membantu Tritop dalam begitu banyak hal. Dia sudah tidak bisa kembali lagi. Meninggal tanpa penyesalan adalah akhir yang paling bagus untuknya.โSonia menggigit erat bibirnya. Dia tidak berbicara.โAku bukan lagi mengatakan kata-kata yang tidak ingin kamu dengar. Kalau kamu tidak mendetoks racun di dalam tubuhmu, cepat atau lambat kamu akan diserang oleh pengaruh obat. Kalau suatu hari nan
Reza berkata dengan perlahan, โKamu mau muntahin ke dalam air lagi?โTangan Sonia yang sedang menekan ponsel berhenti. Dia mengangkat kepalanya melihat ke sisi sang pria.Hanya ada satu lampu yang dinyalakan di dalam kamar. Pencahayaan lampu redup dipancarkan ke lima indra tajam si pria. Di dalam suasana istimewa ini, wajah tampan Reza kelihatan agak dingin.Terdengar juga samar-samar suara turun salju di luar sana. Angin dingin mengembus kepingan salju, lalu dijatuhkan ke atas kaca. Rasa dingin mulai terasa.Mereka berdua bertatapan untuk beberapa saat, kemudian Reza berkata dengan nada datar, โAku terus mencari alasan kenapa obat ini tidak berkhasiat. Bahkan aku juga menyuruh anggotaku untuk mencari Billy dan Profesor Regan, aku yakin mereka tidak membohongiku. Obat penawar untuk racun yang disuntikkan di tubuhmu juga tidak salah.โโAku tidak habis pikir, padahal obat itu manjur, kemudian aku mendapatkan jawabannya pada tiga hari lalu. Aku tahu kenapa obat itu tidak manjur?โโSelain m