Stella mengurung diri di rumah selama dua hari. Namun, berhubung Stella berkali-kali didesak oleh asistennya Pretty, dia baru kembali ke lokasi syuting.Stella mengganti gaya berpakaiannya, lalu mengenakan masker dan topi ke ruang rias Pretty.Saat waktu tepat menunjukkan pukul delapan pagi, Pretty sudah menampakkan diri.Sejak diomeli oleh Sonia, Pretty tidak pernah terlambat sama sekali. Teddy merasa sangat gembira. Saking gembiranya, dia pergi berterima kasih kepada Sonia.Pretty melihat cara berpakaian Stella, lalu mentertawakannya. “Kamu kira kamu itu aktris, ya? Tenang saja, meski ada wartawan di luar sana, mereka juga nggak bakal memotretmu.”Stella yang disindir oleh Pretty merasa sangat emosi. Namun, dia juga tidak berani mengatakan apa-apa. Dia melepaskan maskernya, lalu mulai bekerja.Ketika Pretty masih merias wajahnya, Stella bertanya pada asistennya, “Apa ada yang mencariku selama dua hari ini?”Asisten menggeleng. “Nggak ada!”Kemudian, Stella bertanya lagi, “Apa ada seo
Welly berkata, “Orang tua kita sudah menghidupi Sonia selama empat tahun. Tapi dua tahun lalu, dia sudah memberiku uang 80 juta. Dia nggak lagi memiliki hubungan sama aku!”Stella memicingkan matanya dengan sinis. “Apa maksudmu?”“Sonia saja bisa memberiku uang 80 juta. Sekarang kita dilahirkan dari rahim yang sama. Menurutmu, kamu seharusnya kasih berapa ke aku?” Tatapan Welly kelihatan berkilauan.Stella sungguh merasa geram. “Kalau aku beri kamu uang, apa kamu akan menghilang dari pandanganku?”“Tenang saja! Asalkan kamu memberiku uang, aku nggak akan mengganggumu lagi!” balas Welly dengan segera.“Kamu mau berapa banyak?” tanya Stella dengan nada dingin.Welly berpikir sejenak, lalu menjawab, “Kalau begitu, 200 juta saja!”“Oke, aku akan transfer sekarang. Tapi kamu harus segera meninggalkan tim produksi setelah menerima uang itu. Jangan muncul di hadapanku lagi!” ujar Stella dengan ketus.Welly membatin, ‘Mana mungkin? Dengan nggak gampangnya aku menemukan cek berjalan, mana mungk
“Bagaimana dengan acara tender hari ini?” tanya Anastasia dengan datar.Kelly menjelaskan, “Tadi pagi sebenarnya Pak Jason ingin menyuruhmu ke sana. Tapi karena kamu kedatangan klien penting, Pak Jason terpaksa membawaku ke acara tender itu!”“Nggak apa-apa!” Anastasia berusaha untuk tersenyum. “Kita berdua sama-sama ikut serta dalam tender ini. Kamu juga sudah paham dengan isi tender itu. Siapa pun yang pergi sama saja!”“Emm, nanti aku akan beri tahu progres tender kepadamu,” balas Kelly dengan tersenyum lembut.“Nggak usah buru-buru. Semalam aku bergadang urus proposal kerja sama dengan perusahaan lain. Kamu bikinin kopi buat aku, ya!” Anastasia mengetik keyboard tanpa melihat Kelly.“Oke,” balas Kelly dengan segera, lalu pergi menyeduh kopi untuknya.Saat kembali dari menyuguhkan kopi, Anastasia menyerahkan setumpukan dokumen kepada Kelly. “Kamu pergi fotokopi sana. Aku sudah tulis di atasnya mau fotokopi berapa set. Yang cepat, ya!”“Oke!” balas Kelly.“Kelly, kamu antarkan dokume
Anastasia segera menjawab, “Kebetulan sekali Pak Jason baru saja keluar. Sebelumnya kamu nggak telepon Pak Jason?”Kiara mengangkat-angkat alisnya. “Aku kira mau beri kejutan!”Anastasia menunjukkan ekspresi mengerti. “Kalau nggak, kamu nunggu di ruangan Pak Jason saja. Pak Jason akan segera kembali!”“Baik!” Kiara melirik Kelly sekilas, baru berjalan ke dalam ruangan.Anastasia langsung menyeduh secangkir kopi untuk Kiara. Pintu ruangan ditutup, Anastasia meletakkan kopi di atas meja. “Gulanya sedikit dan nggak ditaruh susu!”Kiara membalas dengan tersenyum, “Terima kasih sudah mengingat seleraku!” Tetiba Kiara tertegun sejenak, lalu bertanya, “Wajah asisten baru itu kelihatan sangat asing. Kenapa dia bisa dimutasi ke lantai 39?”Anastasia menjawab, “Aku juga nggak jelas. Tiba-tiba malah kedatangan asisten baru di lantai 39. Anehnya, dia nggak pernah bekerja di perusahaan sebelumnya!”Kiara berpikir sejenak. “Dia direkomendasi oleh Jason?”Anastasia menggeleng. “Sepertinya bukan. Pak
Jason mengangguk dengan perlahan, lalu melangkah ke dalam ruangannya.Setelah masuk ke ruangan, si lelaki melirik sekilas wanita yang duduk di sofa. Raut wajahnya kelihatan sangat lembut, tetapi dapat terasa jarak di antara mereka. “Apa Nona Kiara ada urusan?”Kiara menatap Jason dengan lembut. “Sejak ketemuan di ecopark, kita nggak pernah bertemu lagi. Apa kamu nggak kangen sama aku?”Jason melepaskan jas meletakkannya di atas kursi. Sebatang rokok dinyalakan. Asap memburamkan tatapan dinginnya. “Kiara, kita semua sudah dewasa, tidak perlu melakukan trik tarik ulur. Kalau aku bilang aku tidak suka, berarti aku memang tidak suka. Kamu tidak usah buang-buang waktu di diriku.”Kiara tersenyum tipis. “Apa kamu punya wanita yang kamu sukai?”Jason tertegun sejenak, lalu mengantukkan rokoknya. Dia menunduk dan berkata, “Tidak ada!”“Kalau begitu, aku masih ada kesempatan!” Senyuman Kiara berubah lembut. Jason membalas, “Seharusnya kamu memahamiku. Kalau aku menyukai seorang wanita, kami pa
Hati Kiara menjadi masam. Bukankah biasanya Jason memperlakukan wanita dengan sangat lembut? Ternyata dia tidak akan bersikap lembut terhadap wanita yang tidak disukainya.Rasa putus asa seketika terlukis di wajah Kiara. Dia mengangguk dengan perlahan. “Benar apa katamu, aku sendiri yang nggak tahu diri!”Selesai berbicara, Kiara mengambil tasnya, lalu meninggalkan tempat dengan emosi.Saat ini, Anastasia masih tidak bergerak. Dia memberanikan diri untuk berkata, “Pak Jason, aku sudah mengetahui kesalahanku. Mohon ampuni aku sekali ini!”“Cuma sekali ini saja! Kalau sampai ketahuan kamu menindas Kelly lagi, aku pasti akan mengusirmu!” Jason membaca laporannya, lalu berkata dengan galak.Anastasia mengangguk dengan kuat. “Baik, terima kasih, Pak Jason!”“Keluarlah! Panggil Kelly kemari!” balas Jason.Anastasia mengiakan, lalu berjalan keluar dengan telapak tangan yang dipenuhi keringat dingin. Dia berjalan ke sisi Kelly, menatapnya dengan tatapan kesal. “Pak Jason panggil kamu ke ruanga
Jason juga kelihatan fokus. Dia berkata dengan datar, “Bukan hanya itu saja. Coba kamu lihat perubahan aset tetapnya juga tidak wajar.”Kemudian, Jason menjelaskan beberapa bagian janggal dari dalam laporan. Dia mengajari Kelly untuk menganalisis kecurangan Perusahaan Golden.Kelly mendengar dengan sangat serius. Setelah diingatkan oleh Jason, dia pun mengerti.Bukan hanya kali ini saja, sejak Kelly mulai bekerja di perusahaan, Jason seringkali mengajarinya. Bahkan saat mereka sedang makan siang bersama, Jason pun tetap menjelaskan semua pertanyaan Kelly dengan serius.Hati Kelly seketika berdegup kencang. Dia memalingkan wajahnya menatap wajah tampan si lelaki. Saat ini, dia baru menyadari betapa dekatnya jarak mereka berdua. Kelly spontan merasa gugup.Tatapan Jason tertuju pada daun telinga Kelly yang memerah. Dia pun berkata dengan datar, “Apa kamu ingat dengan semua yang aku katakan?”Kelly segera mengangguk. “Aku mengerti!”“Yang fokus! Aku hanya akan menjelaskan sekali saja!” Ja
Hati Sonia terasa penat. Dia menunduk, lalu berkata dengan datar, “Belajar sana! Kamu nggak usah ikut campur dalam masalah orang dewasa!”Tandy kembali menegaskan, “Kamu mesti menghargai pamanku. Kamu pasti akan menyesal kalau sampai dia direbut sama orang lain!”Sonia mendengus dingin. “Kamu bilang kamu nggak pilih kasih. Tapi sebenarnya kamu lebih berpihak sama Paman Reza-mu, ‘kan?”Tandy mengangkat-angkat alisnya. “Kata siapa? Aku mengatakan semua ini juga demi kamu. Apa kamu tidak merasakannya?”Terlintas ekspresi dingin di wajah Sonia. “Nggak, tuh!”“Haih!” Tandy menghela napas. “Sia-sia aku bersikap baik sama kamu!”Sonia tak kuasa menahan tawanya ketika melihat Tandy yang berlagak dewasa itu. “Ayo, mulai bimbelnya!”…Siang harinya, saat Kelly dan Yana sedang membaca buku cerita, tetiba ada panggilan masuk dari Sandora.Suara Sandora sangatlah lembut. “Kelly, apa kamu lagi istirahat sekarang?”“Iya, aku lagi temani Yana di rumah,” balas Kelly dengan tersenyum.Yana mengangkat ke
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. “Kakek!”Sekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, “Selamat ulang tahun!”Sonia tersenyum. “Terima kasih, Kakek!”“Mengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.”“Dia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,” ucap Jemmy dengan tersenyum. “Semua ini pasti ulah Arkas.”Hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.”“Apa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?” tanya Jemmy.“Aku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!” balas Sonia dengan tersenyum santai.“Apa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.“Jangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!” Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un