Beranda / Romansa / Jatuh Cinta Pada Adik Musuh / 77. Lupain Dia Pelan-pelan

Share

77. Lupain Dia Pelan-pelan

Penulis: Flutterby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sekar cemberut. Dia kembali membuang wajah ke samping.

Shaka menghela nafas. "Gue gak punya maksud apapun, Kar. Semua demi kebaikan lo. Lo gak sadar mata cowok cowok itu jelalatan liat lo main tadi." Gue gak rela.

"Roknya gak pendek." Sekar menatapnya sebal.

"Tapi cowok-cowok tetep liatin, kan?" Shaka menatap lembut Sekar. Dia berkata dengan pelan.

"Janji jangan main pake rok lagi, ya?" pinta Shaka lagi. Dia mengelus sisi wajah Sekar dan menatapnya lamat-lamat. Dia rindu bisa sedekat ini dengan Sekar seperti dulu.

Sekar meleleh melihat sisi lembut Shaka. Tanpa sadar kepalanya mengangguk.

"Pinternya~" Shaka tersenyum. Dia mengacak pelan rambut Sekar.

"Kemarin Kayden gak ngelukain lo, kan?" Shaka teringat Kayden lagi. Dia lalu menatap Sekar dari pucuk kepala hingga ujung kaki takut Sekar ada luka.

Sekar kembali cemberut. Mengapa juga Kayden melukainya, Kayden itu abangnya. Justru cowok di depannya ini yang san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    78. The Real Cepu

    "Kalo gitu gue bakal tanya Gio. Adeknya juga satu sekolah kan sama Sekar?"Kayden menatap Andrew datar. Sudut matanya berkedut-kedut.Andrew terkekeh sadar sudah salah ucap. Dia lupa Kayden dan Gio tidak akur lagi seperti dulu. Sebenarnya Andrew, Kayden dan Gio seumuran. Gio selalu berkumpul dengan mereka tiap berkunjung ke Indonesia.Saat persahabatan mereka terputus, Andrew tidak berusaha memihak salah satu. Dia berteman dengan Kayden, tapi juga tetap berteman dengan Gio."Ricko, kan, nama adeknya? Atau Rocky?""Namanya Ricko." Sekar yang menjawab. Dia lega akhirnya bisa lepas dari pitingan Kayden. Saat ini dia sedang bersandar di dada Kayden sambil ikut menatap wajah Andrew di layar ponselnya.Andrew terkekeh melihat Sekar. Tadi saja dipiting sekarang sudah bermanja-manja lagi."Mantannya itu ketuanya Ricko." ceplos Kayden."Eh? Leader Garuda?" tanya Andrew. Saat liburan ke Indonesia beberapa tahun

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    80. Sekar Juga Anak Ayah

    "Sayang, kamu gak papa?"Sebuah suara menyadarkan Sekar dari lamunannya. Dia menoleh dan melihat di sampingnya ayahnya sedang memeluk anaknya yang lain. "Apa masih sakit? Di mananya aja?" Pria tua itu mengusap pipi Evelyn."Ilen udah gak papa kok, pa." Evelyn menyentuh tangan pria itu yang berada di pipinya. Sekar melengos. Iya lah. Orang yang menganiaya adalah dirinya sendiri. "Silakan duduk pak Dewo!" Broto mempersilahkan Dewo duduk di kursi yang masih kosong.Dewo mengambil duduk di depan ketiganya. Bersisian dengan Broto. "Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi." Pinta Dewo."Sekar menganiaya Evelyn, om. Saya saksinya. Awalnya teman-teman Ilen meminta bantuan saya karena katanya Ilen dibawa Sekar ke suatu tempat. Saat saya datang, Evelyn sudah dalam kondisi terluka." Shaka bercerita."Kurang ajar!" Dewo memukul meja. Dia menunjuk wajah Sekar. "Ini pasti karena kamu ikut geng berandal gak jelas itu. Geng motor itu hanya membawa pengaruh buruk untukmu. Kamu bahkan sudah berani mence

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    79. Ruang Kepala Sekolah

    Sekar menatap Kayden malas. Ya punya lah. Kak Anna, kan, cantik!"Pacarnya ninggalin dia gitu aja karena hasutan Epelin dua tahun lalu. Sekar sedih liatnya. Kak Anna belum move on sampai sekarang."Kayden cemberut. Apa bagusnya mantan Anna itu. Jelas-jelas gak setia masih aja dipikirin. "Tapi itu gak cukup buat jadi alasan lo jodoh-jodohin Anna. Apalagi niatnya gak tulus gitu. Lo sendiri emang mau tiba-tiba gue jodohin sama Morgan?"Wajah Sekar masam. Bibirnya sudah monyong-monyong. "Dari sekian banyak nama cowok, kenapa juga bang Kay sebutin nama orang itu."Kayden mencubit pipi Sekar gemas. "Gak mau, kan? Nah, Anna juga begitu. Udah lah ngapain pake jodoh-jodohin begitu. Mana jauh banget lagi sampe beda negara." Ada gue di sini yang jelas-jelas deket. Sekar mengangguk paham. Dia mencoba memposisikan diri sebagai Anna. Dia juga tidak akan suka jika sembarang dijodohkan. Kayden menghela nafas lega melihat Sekar mau membatalkan

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    81. Kelilipan

    "Kalo gitu saya permisi, pak. Terima kasih." Sekar undur diri. Sekar baru berani mengangkat kepalanya saat sudah membelakangi Broto. Matanya berkaca. Air matanya menggenang dari tadi. LaluTes. Setetes air matanya jatuh. Buru-buru Sekar menyekanya. Sekar memejamkan matanya dan mengambil nafas panjang. 'Ini masih di sekolah. Sekar gak boleh nangis.' Sekar mengepalkan tangannya."Sekar," panggil Broto saat Sekar memutar handle pintu. Tangan Sekar terdiam. "kapan pun kamu butuh, rumah om selalu terbuka untukmu. Kamu adalah anak dari sahabat baik om." Ucap Broto. "Bapak tidak perlu repot-repot. Bahkan ayah saya saja tidak mengakui keberadaan saya. Saya permisi." Ucap Sekar kemudian keluar dari ruangan itu."Kar," Anna langsung menghampiri Sekar begitu melihatnya keluar. "Eh, lo kenapa nangis? Bokap gue gak marahin lo, kan?" Anna melotot melihat mata Sekar yang merah.Sekar menyeka sudut matanya yang basah. "Kelilipan gue." Sekar te

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    82. Genderuwo

    Dimas yang ingin meraih tangan Sekar terhenti di udara. Dia jadi merasa tidak nyaman karena Sekar mengungkit kejadian masa lalu. "Apa? Om mau bilang apa lagi? Om itu egois tau gak! Om merasa om lah yang paling menderita karena kehilangan bunda Farah dan Putri, tapi Om lupa sama bang Kay." Sekar memukul-mukul dada Dimas. "Bang Kay yang paling menderita daripada om. Bang Kay gak cuma kehilangan bunda dan Putri, bang Kay juga kehilangan ayahnya. Keluarganya. Bang Kay kehilangan semuanya hiks hiks... Semua orang nyalahin dia!" Sekar terisak.Dia kemudian jongkok dan menangis di antara lututnya. Beberapa pejalan kaki melihat mereka dengan tatapan penasaran. Mungkin juga menyalahkan Dimas.Dimas membiarkan gadis itu menangis. Dia ingin menenangkannya, tapi takut gadis itu malah semakin marah-marah tidak jelas.Dimas hanya pasrah saat Sekar sesekali mengusapkan air matanya juga cairan yang keluar dari hidungnya ke ujung jas yang Dimas kenakan.

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    83. Boneka Setan

    "Om Louis pasti punya alasan ngelakuin itu, Kar."Sekar mengangguk. "Bang Kay juga bilang gitu.""Lo sama Kayden aja pake abang-abang. Sama gue cuma panggil nama. Tuaan juga gue!"Sekar terkekeh. Gio ini kenapa sangat pencemburu. "Muka lu kagak cocok dipanggil abang!""Gue emang awet muda sih!" Gio tersenyum bangga."Iya. Dalam bayangan gue tuh gigi lo masih ompong. Sisa satu doang di tengah." Sekar tertawa keras."Setan lu!" Gio menatap sebal Sekar dari spion. Dia paling tidak suka seseorang membahas giginya yang ompong waktu kecil."Abang Ompong udah punya pacar belum?"Gio menatap sinis lewat spion. "Kagak ada abang lo di sini!"Sekar terbahak. Dia segera mengganti panggilannya. "Abang Gio udah punya pacar?""Gak minat gue sama lo!"Sekar mencebik. "Sekar juga gak mau sama Gigi Ompong!"Gio menatapnya malas. Bully teros!"Sekar punya temen. Dia masih jomblo."

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    84. Ayam Geprek

    "Kamu gak papa?" Kayden mengelus pipinya.Sekar menggeleng. "Gak papa. Sekar ngantuk, mau bobo." Sekar menguap. Kayden menutupnya dengan tangan kanan. "Tutup mulut kalau nguap, tuh."Sekar tersenyum malu. "Yaudah Sekar mau ke atas, ya.""Gak makan dulu aja? Udah siang. Nanti abang pesenin, atau mau dimasakin?" tawar Kayden. "Sekar ngantuk. Makannya dalam mimpi aja!" Sekar bangkit lalu mengecup sebelah pipi Kayden."Wah, mau dong dicium juga!" celetuk John."Bang Jono mau juga?" Sekar mengerjap-ngerjapkan matanya.Dan Johnny hanya menggeleng di bawah tatapan tajam Kayden.***"Hey." Kayden menepuk bahu Sekar dengan pelan. "Mmh." Sekar mengerjapkan matanya. Wajahnya linglung."Pules banget tidurnya. Udah gelap tau.""Hah?" Sekar kaget. Dia melihat ke jendela tapi sudah tertutup gorden."Gue udah bangunin lo berapa kali tapi gak bangun juga. Malah jadi gue yang ikut ke

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    85. Tak Sanggup Lagi

    Kayden memegang pundak Sekar. Mukanya panik. Awalnya dia mengecek kamar Sekar kalau-kalau gadis itu malah begadang baca novel. Yang dilihatnya malah ranjang Sekar kosong dan pintu balkon yang terbuka."Kar, kenapa?" Kayden menatapnya. Sekar menggeleng. Hanya air matanya yang jatuh semakin deras. Kayden langsung menarik Sekar ke pelukannya."Nangis aja. Tumpahin semua kesedihan kamu. Abang di sini." Kayden berbisik di telinganya. Hatinya terasa sesak mendengar tangisan Sekar.Kayden mengusap-usap punggung gadis itu cukup lama sampai kemudian gadis itu tenang hingga Kayden merasakan nafas gadis itu yang teratur. Terdengar dengkuran halus darinya.Kayden mengangkat tubuh Sekar pelan-pelan ke atas ranjang dan menaikkan selimutnya hingga ke dada. Kayden mengusap rambut Sekar. "Jangan sedih-sedih terus. Abang gak suka liat kamu nangis. Adek abang berhak bahagia."***"Hey~ bangun." Kayden mengelus pipi Sekar. "Mmh... Dah pagi

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    147. Tes DNA

    "Ternyata orang itu benar selingkuhan wanita itu. Mereka berhubungan sejak masih tinggal di desa." Oda menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asapnya ke udara.Kayden berdecih melihat video rekaman di ruang hotel itu dan mencocokkan lagi dengan wajah laki-laki itu dengan selembar foto di tangannya dan selembar lainnya adalah foto Evelyn."Bukalah." Oda menunjuk berkas yang masih terbungkus rapi di atas meja."Bang Oda gak mau liat duluan?" Tanya Kayden. Tapi tangannya sudah membuka segel berkas itu.Oda terkekeh, "buat apa? Tanpa melihat pun aku sudah tau apa hasilnya."Oda memperhatikan raut wajah Kayden yang masam dan menaikkan sudut bibirnya dengan sinis. "Apa kataku." Katanya sambil tertawa."Seharusnya Kayden senang karena lampir itu terbukti bukan anak kandung om Dewo, tapi rasanya sakit liat Sekar selama ini diperlakukan gak adil sama om Dewo. Orang itu lebih mentingin ngebesarin anak yang ternyata bukan anak kandungnya

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    146. Jalan Berduaan

    "Jadi tujuh tahun lalu, tantenya temennya abang Sekar tiba-tiba bilang sama orang tuanya abang Sekar kalo temennya abang Sekar ini liat abang Sekar sendiri yang dorong adeknya ke tengah jalan raya sampai ketabrak waktu itu. Padahal gak. Ab-" "Maksud lo tante Desi? Jadi dia tiba-tiba pindah ke luar negeri gara-gara itu?" Ricko melototkan matanya. Suaranya tanpa sadar meninggi membuat beberapa orang dari meja lain memperhatikan mereka. "Beneran tante Desi?" Tanya Ricko lagi setelah beberapa saat. Suaranya lemah. Sekar mengangguk. "Gue juga gak nyangka. Selama ini tante Desi selalu baik sama kita." Musthofa mengerutkan dahi, "jadi lo curiga tante Desi ini terlibat? Atau paling gak dia tau pelaku aslinya? Gak mungkin dia tiba-tiba iseng aja bilang begitu, kan?" Sekar mengangguk. "Gio juga bilang dia gak pernah cerita tentang kejadian itu sama tante Desi sama sekali, tapi tante Desi bisa tiba-tiba datengin ayahnya abang Sekar. Pasti ada seseorang yang merintahin dia buat fitnah ab

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    145. Pria Berkacamata

    Kayden segera menutup matanya dengan tangan. "Bang," katanya jengah. Dia menatap sinis Oda setelah Oda menjauhkan kembali laptopnya. "Kayden baru tau abang bisa nyebelin kayak gini." Sungutnya. Oda tersenyum miring. "Kalau sudah tinggal lama memang begitu. Keluar semua sifat bobroknya." Dia lalu meniupkan asap rokoknya ke udara. Kayden cemberut. "Jadi yang cewek yang di video itu siapa?" Oda menghembuskan nafasnya kemudian terkekeh. "Sari. Ibu tirinya Sekar. Dan lawan mainnya adalah selingkuhannya. Bukan Dewo. Dilihat dari cara mereka berinteraksi, kemungkinan mereka sudah berhubungan sejak lama. Anak buahku masih menyelidikinya." Kayden menggelengkan kepalanya sambil bergidik. "Benar-benar keluarga istimewa." "Bayangkan bagaimana jika tua bangka itu tau dia ternyata diselingkuhi selama ini." "Karma." Bisik Kayden pelan. Dia terbayang Sekar yang selama ini terabaikan. Pria itu malah sibuk denga

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    144. Niat Jahat

    Mata Shaka melotot lebar-lebar. "Aku juga baru tau bulan lalu. Tapi aku yakin Ricko gak punya niat jahat. Lagipula sama kayak aku, aku adek Kayden tapi aku sekolah di Garuda gak niat jadi mata-mata. Ricko juga pasti sama." "Ini kenapa jadi kamu kayak lagi belain dia?" Shaka menatap sebal Sekar. Dia mengangkut gadis itu ke pelukannya. "Kamu percaya aku, kan?" Sekar mendongakkan kepalanya menatap Shaka. Shaka menghembuskan nafasnya. "Kayak kamu. Kalau memang kalian niat jadi mata-mata pasti geng Garuda gak damai-damai aja kayak sekarang. Aku cuma kecewa kenapa Ricko gak ngomong jujur aja." Sekar menyipitkan matanya, "kamu ngira ngomong sama kamu itu gampang. Belum dijelasin juga pasti udah dikasih bogem." Shaka terbahak. Dia memegangi sisi kepala Sekar dan mengecupi seluruh permukaan wajah Sekar. "Ini calon suami lagi berusaha buat berubah, sayang. Janji nanti gak emosian lagi." "S

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    143. Adik Sepupu

    Sekar meneguk ludah, "j-jangan." Raut wajah Shaka berubah masam. Dia membuang muka tak ingin Sekar melihatnya. "S-Shaka," panggil Sekar lembut. Hening. Shaka masih tak mau melihat wajahnya. "S-Shak," Sekar meraih tangan Shaka. Dia memberanikan diri menggenggam tangan itu. "Kenapa?" tanya Shaka getir. Matanya masih betah menatap keluar. "Apa kamu lebih suka sama yang lemah lembut kayak Ricko. Yang pikirannya dewasa, gak kekanakan kayak aku. Kamu pasti capek kan hadepin aku. Bentar-bentar emosi. Manja. Tukang modus. Suka maksa." Sekar terdiam. Dia merasa sedih tanpa alasan. "Kalau kamu bener mau kayak gitu, aku janji akan berubah. Tapi gak bisa instan. Aku butuh waktu buat buang semau sifat buruk aku ini. Tapi kamu jangan pergi. Temenin aku." "Shaka," Sekar menggelengkan kepalanya. Matanya berembun. "Gak ada yang perlu

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    142. Belum Usai

    Sekar melotot. Kenapa malah ke situ. "Tapi begitu aku sadar aku langsung dorong dia kok jauh-jauh." Shaka mengangguk-anggukan kepalanya. Bibirnya kerucut. "Aku juga udah mandi kembang tujuh rupa di rumah. Besoknya juga mandi pakai air tanah liat. Tanya aja Bella." Bella mengacungkan jempolnya dari kerumunan paling depan. Mandi dengan tanah adalah idenya. Sekar terkekeh geli mendengarnya. Shaka tersenyum lega melihat tawa Sekar. "Kamu cantik." Sekar langsung berdehem. Bisa-bisanya dia malah membayangkan Shaka mandi tanah liat dengan dada telanjangnya. "Kamu maafin aku, kan? Plis, sayang, dua hari aja hukumnya. Hari ini kita baikan, ya~" Sekar meneguk ludahnya. Kenapa Shaka sangat menggemaskan sekarang. "Maafin. Maafin." Bella mulai bersorak dan diikuti murid-murid lain. Suasana berangsur ramai. Shaka tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Bella

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    141. Perkara Posisi Tangan

    "Maaf ya, aku kemarin aku ngikutin kamu pulang diam-diam. Aku gak punya niat apa-apa. Aku cuma mau mastiin kamu sampai rumah dengan selamat." Bahkan saat Shaka masih salah paham dan tidak tau kebenaran tentang hubungan Kayden dan Sekar, Shaka sering diam-diam mengikuti Sekar pulang ke apartemen lamanya untuk memastikan gadis itu pulang dengan selamat. Shaka bahkan sering mengabaikan Evelyn yang berstatus pacarnya. "Lo gak punya kewajiban untuk itu." Sekar membuang muka. Jantungnya mendadak berdebar luar biasa. Shaka mengintip Sekar lewat spion. "Aku ngelakuin itu karena keinginan hati aku. Aku gak bisa tenang kalo belum mastiin kamu baik-baik aja." Shaka menghentikan motor besarnya di depan lobi gedung apartemen mewah Sekar. Dia mengulurkan tangannya untuk pegangan Sekar. Shaka membantu Sekar melepaskan helmnya. "Besok aku jemput, ya~" Shaka mengusap rambut Sekar sebelum menjalankan motornya. Dia tidak sabar

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    140. Anin dan Musthofa

    Ricko menatapnya sebal. "Gue bakal coba. Tapi gue gak bisa maksa kalo dia gak mau ketemu sama lo." "Bilang aja gue adeknya Andrew." "Yaudah. Buruan kita ketemu Shaka. Makin lama makin marah dia ntar." Ricko berjalan paling duluan. Sekar buru-buru bangkit dan mengejar langkah Ricko. "Ko," panggilnya. "Hm," Ricko meliriknya jengah. "Ternyata seru juga ya temenan sama lo." Ricko berdecih. "Gak. Gak tertarik gue punya temen modelan lu." Ricko mempercepat langkah kakinya. "Heh mulut lu. Gini-gini gue banyak duitnya ya!" Sekar menyingsingkan lengan bajunya dan mengejar langkah Ricko. Ricko terkekeh, "percuma banyak duit tapi doyan gratisan." "Itu namanya tidak menolak rezeki, Iko~" "Eh?" Ricko menghentikan langkahnya. Dia menatap heran Sekar. Sekar menggaruk tengkuknya, "kata Gio itu nama lo jaman bocah." "Ya ta

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    139. Nasi Padang

    Ricko terpaksa menyerahkan ponselnya. Dia berdoa semoga Sekar tidak menyebutkan nama Gio nanti. "Kok lama sih, Ko? Lo ke mana aja?" "..." Raut Shaka sudah sangat masam. Sekar mengabaikan telponnya dari kemarin, tapi malah beramah tamah dengan cowok lain. Apalagi suara Sekar terdengar ramah dan manja. Berbeda sekali jika sedang bersamanya yang selalu ketus. "Nanti pulang gue titip nasi padang ya, yang deket sekolah, pak-" "Kar, lo gak boleh selingkuh sama Ricko." "Anj-" Sekar melototkan matanya. Dia buru-buru memutus panggilannya. Gio terkekeh melihat wajah shock Sekar. "Ngapa lu?" "Shaka yang ngangkat. Untung gue gak ada nyebut nama lo." "Pasti dia lagi cemburu berat. Apalagi lo dari kemaren ngacangin dia." "Gue gak mau berurusan lagi sama mantan!" Sekar mengibaskan rambut dengan songongnya. *** "Kar," "Hmm" Sekar hanya berdehem. Dia masih sibuk mengunyah burger di tangannya. Akhirnya Ricko gagal membelikannya nasi padang. "Shaka minta lo balas chatnya." "Lo

DMCA.com Protection Status