Begitu Jasper dan ketiga sahabat yang mengawalnya menjejakkan kaki di lantai satu, kejadian mengerikan itu terjadi. Ratusan gadis langsung berlari serentak menyerbu, mengerubuti, dan berlomba menyodorkan bingkisan hadiah di tangan mereka kepada ketiga tuan muda itu. Jasper merasa panik karena apa yang dia takutkan benar-benar terjadi. Dia dan ketiga temannya terdesak, bahkan terjepit hingga ke tembok dengan gadis-gadis berjubel mengelilingi mereka. Entah bagaimana para gadis itu tampak sangat ganas, dan tidak ada manis-manisnya sedikitpun bagi Jasper. 'Mengerikan! They gonna rape us!' pikiran gila memehuhi kepala Jasper demi melihat perkembangan situasi. Jasper mencari-cari ketiga sahabatnya yang bertugas mengawal. Dapat dia lihat wajah Opal dan Zircon sudah sama pucat pasi, sama syoknya menghadapi serangan mendadak ini. Jasper yakin wajahnya juga pasti tak kalah menyedihkan dengan mereka. 'Diamond sialan! Apanya yang aman kalau sudah begini?' Jasper mengalihkan pandangan kepada Di
"Coba lihat kado-kado untuk mereka berempat! Banyak sekali jumlahnya sampai menggunung seperti itu" Amethys sedikit mengedipkan mata, untuk menggoda empat pemuda yang tadi menjadi obyek serbuan para gadis. "Siapa yang dapat kado paling banyak tahun ini?" Platina bertanya penasaran, mengamati kotak-kotak kado yang ditunjuk oleh Amethys. "Sepertinya tiga orang memiliki jumlah kado yang hampir sama. Cuma ada satu tumpukan yang terlihat menggunung tinggi, melebihi yang lainnya." Saphir ikut menilai jumlah kado yang terbagi dalam empat tumpukan. "Siapa lagi? Tentu saja Zircon si tampan yang selalu menjadi idola wanita." Opal mewakili rekannya menjawab. "Sayang sekali, padahal kukira aku bisa dapat lebih banyak kado tahun ini." Diamond mendenguskan kekecewaan. "Ambil saja aku gak butuh." Zircon menjawab dengan malas. "No! Gak sudi aku mengambil hadiahmu." Diamond menolak mentah-mentah. "Mungkin Zircon yang tampan dan dingin lebih membuat penasaran daripada kamu yang selebor, Diamond."
“Kami menunggumu di lantai tiga, Diamond. Aku percaya kau bisa mendapatkan pasangan yang hebat malam ini.” Pamit Opal sambil menepuk punggung Diamond setelah tiga pasangan dansa terbentuk. "Hahaha, tenang aja. Aku pasti akan menemukan wanita terhebat sebagai pasanganku nanti." Diamond menjawab dengan penuh percaya diri. "Kita sudah harus kembali ke lantai tiga, Pangeran." Dextra kembali mengingatkan Jasper. Tidak ingin pangeran yang dia kawal terlambat menghadiri acara penting kerajaan. Untuk menuju lantai tiga istana. Tempat didakan pesta dansa untuk golongan pejabat tinggi kerajaan. "Baiklah, kami permisi duluan ya." Jasper berpamitan sambil mengajak Saphir mendahului rekan-rekannya yang lain. Keduanya pun melangkah beriringan, dengan kedua tangan saling bertautan bak truk gandengan. Tidak ada yang berbicara karena masih canggung, apalagi dengan Dextra dan Sinistra yang selalu mengikuti setiap langkah, dan mengawasi apa saja yang mereka berdua lakukan. 'Yaampun, bisa nggak sih m
Setelah melewati alunan melodi lagu ketiga, dengan sopan Diamond menghentikan dansanya. Dia pun mengajak paduka ratu, Nefrit untuk beranjak dari lantai dansa ke tepi ruangan di lantai tiga istana. Perdana menteri Kunzite, ayah Diamond sudah tujuh kali mengacungkan tinju kepadanya. Sementara ibu, paman-paman dan bibi-bibi, serta para mentri dan kerabat istana lainnya sudah tertawa geli melihat ulah Diamond. Ulah yang benar-benar nekat sampai berani mengajak sang ratu kerajaan Almekia untuk berdansa bersama. Padahal Diamond awalnya cuma iseng mengajak Nefrit yang terlihat sedang memandang sendu pasangan-pasangan yang sedang berdansa di lantai tiga. "Aku pasti akan mendapatkan pasangan dansa yang hebat." Berdasarkan tekad itu Diamond pun terpikirkan sebuah ide gila. Karena wanita lain yang bisa menyamai kemilau Amethys baginya hanyalah Nefrit dan Garnet yang masih sangat menawan dalam usia mereka saat ini. Akan tetapi tentu saja dia tidak segila itu mengajak Garnet, bisa-bisa akan d
Cukup lama Diamond berdiri terdiam di balkon istana yang menghadap ke hanggar Gear istana. Membiarkan angin malam yang sejuk menjernihkan pikiran butek di dalam kepalanya. Tentang misi darurat yang besok akan mulai dia jalankan."Semua aja baik-baik saja." Diamond mengingatkan dirinya sendiri. "Aku bahkan sudah pernah menghadapi misi yang lebih sulit dan berbahaya dari pada misi ini."Kolonel muda itu mencoba menghalau segala kekhawatirannya dengan menghirup udara dalam-dalam. Untuk memasukkan oksigen sebanyak mungkin ke dalam otaknya.Harum! Diamond tersentak kaget dan langsung membuka mata saat indra penciumannya menangkap aroma wangi. Dia pun membalikkan badan dan dikagetkan oleh sumber dari aroma wangi itu. Wangi bunga lavender, aroma khas tubuh seorang wanita cantik, Amethys."Amy?" Diamond menyapa Amethys dengan panggilan akrabnya. Untuk meyakinkan bahwa dia tidak salah lihat atau sedang berhalusinasi.“Pemandangan disini bagus juga ya?” Amy balik bertanya, sambil mengambil tempa
Perayaan pesta natal tahun ini terasa sangat mengesankan bagi Opal. Pesta rakyat yang besar-besaran, mendapatkan banyak hadiah, lalu ditambah lagi bisa berhasil mengajak Platina berdansa. Kerajaan Almekia bukanlah penganut salah satu agama tertentu, namun demikian kerajaan itu tetap merayakan natal. Terutama dikarenakan hari natal tepat bersamaan dengan hari kemerdekaan kerajaan Almekia. Jadi tiap tahunnya selalu diadakan pesta kemerdekaan atau lebih sering disebut sebagai pesta natal. Untuk masalah Tuhan dan kepercayaan, meskipun hidup di jaman modern serba mesin, rakyat Kerajaan Almekia tetap percaya adanya Tuhan yang mengatur segalanya. Meskipun cara-cara beribadah mereka mungkin berbeda dengan jaman sebelumnya yang menganut sistem agama."Yah semoga saja, aku akan bisa terus berlanjut merayakan pesta natal di istana untuk tahun-tahun yang akan datang." Opal memanjatkan doa dalam hati.Tahun lalu Opal harus melewatkan liburan akhir tahun di markas, perbatasan South Line. Waktu itu
Halo semuanya, salam kenal. Aku Die-din.. Sebenarnya udah kenalan juga sih dikit-dikit di author note (itu juga kalau kalian baca, hehe).Seperti yang aku pernah bilang bahwa ini adalah novel fantasi pertamaku serta novel pertama juga di rumah ini. Kalau novel romance aku sudah ada beberapa yang sudah tamat di rumah sebelah dengan cat ungu atau biru merah. Kalau penasaran bisa dikepoin di sana dengan nama pena sama Die-din.Alasan utama beralih ke genre fantasy, karena memang aku suka membaca novel bergenre fantasy dan petualangan. Aku juga suka main game online dengan genre RPG juga hahaha ... Karena novel fantasy ini memiliki world building sesuka hati dan imajinasi Author. So aku penasaran banget kira-kira ceritaku ini bisa dimengerti apa nggak oleh pembaca? Bisa difahami setting dan alurnya apa nggak?Jadi please kasih komen ya. Aku kepengen denger pendapat dan masukan kalian sebagai pembaca ...Untuk bulan februari aku akan coba update dua episode perhari. Pada jam 7 pagi dan 7 m
Opal ikut duduk di lantai bersama Diamond. Hanya diam di sana tanpa bertanya atau berkata apapun lagi. Menunggu sampai Diamond mau membuka suara sendiri. “Semua salahku, Opal … Aku yang telah menyakiti mereka." "Aku, aku bahkan telah berbuat jahat dan membuat Amy menangis …” Diamond akhirnya mau membuka suara setelah cukup lama terdiam. Opal tetap terdiam, menunggu Diamond melanjutkan kata-katanya. Dia tidak pernah melihat Diamond sekacau ini sebelumnya. Diamond yang dikenal Opal adalah pria penuh percaya diri dan sangat berprestasi. Dia juga pandai bergaul dan dapat memiliki posisi dan jabatan bagus. Rupanya perasaan Diamond pada kakaknya sejak bertahun-tahun tidak berubah sampai sekarang. Diamond masih sangat mencintai Amethys sampai saat ini. "Aku memang berengsek, sudah sepantasnya jika Zircon menghajarku." Opal mengangguk menyetujui ucapan Diamond. Sebagai pria mereka memang mempunyai cara-cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah. Salah satunya adalah dengan beradu jotosa
Akhirnya buku pertama dari petualangan Jasper dapat selesai juga. Seneng banget rasanya aku bisa namatin novel bergenre fantasy pertamaku ini. Genre yang sangat berbeda dengan beberapa novelku lainnya, yang biasanya bergenre romance modern.Terima kasih banyak buat yang sudah mengikuti, membaca, memakai koin, bahkan memberikan vote untuk buku ini. I Love you all!Oiya kalian juga bisa baca novel karyaku di aplikasi ini dengan judul 'Menjadi istri Milyuner'. Serta beberapa novel lainnya yang tersebar di berbagai platform yang lain. Nama penaku tetap sama kok di aplikasi manapun, Die-din.Sebagai masukan, aku kepengen banget dengerin pendapat kalian tentang novel pertama Jasper ini. Apakah kalian sudah puas dengan endingnya? Apa masih penasaran dengan buku keduanya? Karena masih banyak misteri yang belum terpecahkan dari petualangan ini. Dan buku pertama memang hanya fokus untuk mengungkap tentang misteri sang raja kerajaan Almekia.Untuk buku kedua masih menjadi wacana, tapi aku sudah b
Tepat setelah matahari tenggelam dan malam mulai menjelang, pesta pertunangan antara Zircon dan Ruby resmi dilaksanakan. Pesta yang cukup meriah dan dihadiri oleh cukup banyak orang. Sebagian besar tamu yang hadir adalah para peserta turnamen, terutama mereka yang berhasil memasuki babak kedua, babak Gear battle. Dan sebagian lainnya tentu saja panitia turnamen dan warga kota middle part ini. Keseruan pesta pertunangan diawali dengan Pesta keakraban. Acara ngobrol santai dengan para tamu dan makan-makan segala hidangan yang telah disiapkan oleh panitia acara. Konsep Private party yang dipakai dalam pesta kali ini begitu rapi serta sangat manis. Dekorasi rumah kemenangan dihiasi dengan berbagai pernak pernik yang bernuansa pink. Bebungaan segar ditata indah di seluruh ruangan. Pita-pita dan kain sutra pun ikut mempercantik suasana.Background musik pun tak ketinggalan telah dipilih sesuai dengan nuansa Padang pasir. Serta sajian makanan dan minuman melimpah untuk menjamu para tamu und
Sudah semingguan Diamond dan kawan-kawannya berada dan tinggal di kawasan middle part kota Bloody Hell ini. Wilayah yang sebenarnya sangat menyenangkan dan damai untuk memulai hidup baru. Kegiatan yang di lakukan bersama para pemenang turnamen selama seminggu ini cukup sibuk. Hampir setiap hari mereka menghadiri pertemuan dengan beberapa tetua di kota BloodyHell ini untuk menyapa, beramah-tamah atau sekedar mengenalkan kepada seluruh penduduk kota. Para pemenang turnamen dianggap seperti pahlawan di kota ini. Kota yang lebih menghargai kekuatan dibandingkan apapun, yang kuat lah yang berkuasa di kota ini. Persiapan pernikahan Ruby dan Zircon sedikit tertunda. Karena para panitia dan anak buah Ruby gagal untuk menemukan keberadaan Jade dan Obsidian Nightray. Hal ini membuat Ruby jadi tidak memiliki wali untuk memberikan restu pada pernikahannya. Dan sesuai adat di daerah ini pernikahan mereka tak bisa dianggap sah tanpa adanya seorang wali. Alhasil sebagai alternatif, Ruby dan pani
Saphir mengambil beberapa lembar foto yang sedang dipegang erat di tangan Jasper. Dia mengamati foto-foto itu satu persatu. Sama halnya dengan Jasper, tangan gadis itu sedikit bergetar karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihantya saat ini. "Ini? Ini adalah foto pernikahan paduka raja dan ratu?" Saphir bertanya dengan nada dan pandangan tak percaya. Dan jasper hanya mengangguk sebagai jawaban kepada gadis itu."Jadi ini wajah mendiang paduka raja?...""Wajah beliau mirip sekali denganmu, Jez!" Saphir melemparkan pandangannya ke arah Jasper dan ke foto-foto itu bergantian. Seakan ingin mencari persamaan dan perbedaan di antara wajah Jasper dan wajah mendiang raja."Tidak hanya mirip. Kalian malah hampir sama persis, kau memang benar putra mereka Jez." Saphir sekali lagi memberikan komentar dengan takjub.Jasper sekali lagi hanya bisa mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Saphir. Jasper memnag sudah tidak kaget lagi dengan wajah me
*Dengan segala cinta dan kejayaan yang semoga selalu melingkupi kerajaan Almekia.Atas nama cinta abadi yang mengalir dalam aliran darah dan mengiringi setiap hembusan napas, kami putra putri Kerajaan Almekia berjanji akan mengikat janji pernikahan yang suci :Jasper Soltnse DurchlaucthdanNefrit Mesyats MountbattenHope our love will last forever. Happily ever after ... For the glory of Almekia Kingdom.*Di bagian bawah untaian kata-kata indah itu, kedua mempelai membubuhkan tanda tangannya. Tanda tangan sang ratu yang sangat Jasper kenal dan satu lagi tanda tangan milik ayahandanya. Tak ketinggalan kedua mempelai juga membubuhkan cap jarinya, cap jempol dengan tinta emas yang berdampingan."Ibunda ... Ayahanda ..." Jasper bergumam lirih sambil membaca lagi, lagi dan sekali lagi. Menghayati se
Jasper mengajak Saphir berjalan menyusuri kuil, mengamati setiap sudutnya lekat-lekat. Bentuk dan desain bangunan kuil ini sama persis dengan yang ada di mimpinya. Semakin membuat Jasper yakin bahwa ini adalah kuil itu, kuil sakral tempat pernikahan kedua orang tuanya. Seorang biarawati wanita keluar dari salah satu ruangan kuil dan menghampiri kedua anak muda itu Biarawati itu masih cukup muda, tetapi wajahnya sudah dapat menunjukkan ketenangan spiritual yang dimilikinya. Orang suci yang tidak memikirkan tentang segala hal duniawi, hanya mengabdikan dirinya kepada Tuhan atau Dewa yang dia percayai. Sang biarawati sedikit heran melihat kedatangan Jasper dan Saphir. Sehingga dia bertanya dengan sopan kepada mereka. "Mohon maaf Tuan dan Nona, kalau boleh tahu kalian berdua datang kemari untuk apa? Apakah ingin mendaftarakan pernikahan kalian?" Baik Jasper maupun Saphir kontan terkejut mendengar pertanyaan tak terduga itu. Saphir bahkan sudah salah tingkah
Sudah beberapa hari berlalu sejak turnamen Bloody Hell berakhir. Jasper dan teman-temannya semua telah pindah dari daerah perifer kota BloodyHell yang kumuh menuju daerah middle part kota BloodyHell yang lebih bersih, tertata dan teratur.Setelah kemenangan Zircon dan Diamond, mereka mendapatkan fasilitas dua buah rumah yang dapat ditempati bersama. Mereka pun membagi penghuni rumah itu agar dapat tinggal dengan nyaman. Jasper dan Amethys ikut menetap di rumah Diamond. Sementara Opal, Saphir dan Platina tinggal di rumah Zircon yang lebih besar.Pembagian ini berdasarkan jumlah kamar yang hanya ada dua per rumah. Jadi mereka mengatur agar dapat berpasang-pasangan tidurnya untuk keamanan dan kenyaman semua pihak. Jasper mendapat kamar bersama Diamond, sementara Amethys sendirian. Saphir akan tidur bersama Platina sementra Opal akan tidur sekamar dengan Zircon.Untuk para pemenang turnamen masih diharuskan mengikuti beberapa kegiatan ramah tamah atau pertemuan-pertemuan yang tidak jelas
Dengan sangat amat dongkol Zircon berjalan perlahan memenuhi panggilan pembawa acara itu, ke tengah arena dan menaiki podium penghargaan. Dia memasang pocket face untuk tidak menghiraukan segala respon dan sambutan di sekelilingnya. Menempati mimbar paling tinggi untuk juara satu, dan berdiri tegak di sana. "Baiklah, terakhir mari kita panggilkan Nona Ruby Nightray yang merupakan ketua penyelenggara turnamen BloodyHell sekaligus menjadi hadiah utama turnamen tahun ini." Sang pembawa acara kali ini memanggil Ruby untuk ikut bergabung ke tengah arena. "Nona Ruby adalah putri dari Jendral Obsidian Nightray. Nona Ruby memiliki wajah yang sangat cantik ditambah lagi beliau juga ahli beladiri dan mengendalikan Gear. Sungguh beruntung sekali pria yang bisa mendapatkannya. Tetapi tentu saja tak mudah, karena harus memenangkan dulu turnamen BloodyHell tahun ini." Tiba-tiba suasana arena menjadi heboh karena teriakan dan pekikan bersemangat dari segala penjuru. T
Panitia turnamen sudah berlarian ke sana ke mari mengatur segala keperluan dan peralatan untuk membuat podium penghargan di arena. Arena pertandingan Gear yang tadinya polos dengan hanya mimbar persegi dari bahan beton yang tidak menyenangkan. Kini telah disulap seketika menjadi lebih hidup dan meriah. Dengan berbagai pernak pernik podium. Mimbar penghargaan tiga tingkat telah berdiri di tengah arena pertandingan. Back drop setinggi dua meter yang dikelilingi vas berisi bebungaan kering pun telah ada di sana. Bertuliskan tentang acara turnamen dan berbagai macam brand yang mendukung dan mensuponsori jalannya turnamen.Seluruh juara tiga besar turnamen telah hadir pula di sudut arena pertandingan. Zircon sebagai juara pertama, Jade sebagai runner up, serta Diamond dan Simone yang menjadi juara tiga berdua sekaligus. Mereka semua dikumpulkan sambil menunggu jalannya prosesi penghargaan dan pembagian hadiah. "Hei ganteng, tak kusangka kau bisa mengalahkan Tuan Jade." sapa Simone kepada