Share

Bab 58 - Tobat

Jalinan waktu terus bergulir. Minggu terlewati dengan kecepatan maksimal. Jumat siang itu, seusai salat di masjid terdekat, Hisyam dan teman-temannya kembali ke kantor.

Mereka keluar dari lift di lantai tiga, kemudian berbelok ke kiri. Hisyam mengerutkan dahi melihat antrean panjang di lorong depan kantor PBK. Dia bergegas melintas di pinggir kiri dan memasuki ruangan besar yang juga ramai orang.

Leon dan Juan yang menjadi petugas penerimaan calon pengawal, tampak kewalahan mengecek body setiap peserta yang mendaftar.

Utari, Dreena dan Vanessa yang turut membantu di bagian pendaftaran, bekerjasama mendata puluhan peserta.

"Yang mana yang belum di-cek?" tanya Hisyam seusai mendekati Utari.

"Dari nomor 15 dan seterusnya," jawab Utari sembari menengadah.

"Oke, biar aku yang cek 4 orang. Sisanya, serahkan ke Syafid, Kurniawan dan Fattah."

"Abang nggak makan dulu?"

"Nanti aja. Aku punya roti, bisa buat ganjal perut sampai ini selesai." Hisyam mengalihkan pandangan pada keempat pria
Olivia Yoyet

Alhamdulilah. Anwar dapat hidayah. Semangat, Anwar!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mispri Yani
sok lah Anwar sekarang kukuhkan hatimu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status