Share

Masa Lalu Yang Kembali

Penulis: Ukhty Ijah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-23 15:18:33

POV AUTHOR

"Hei, Manda," tegur Ayu ketika melihat sahabatnya bersikap aneh.

"Ha?" sahut Manda tersadar dari lamunannya.

"Kamu kenapa? Dari tadi senyum-senyum sendiri. Kamu dengar gak tadi yang kubicarakan?"

"Maaf, Yu. Tadi kamu bilang apa?" ujar Manda dengan malu.

"Hmmm capek deh. Aku bicara panjang lebar gak kamu dengerin," gerutu Ayu.

"Maaf, Yu. Pikiranku sedang tertuju ke yang lain,"

"Sedang mikirin apa? Apa terjadi sesuatu?"

"Eng-gak terjadi apa-apa," bantah Manda dengan gugup.

"Bohong ya? Pasti terjadi sesuatu. Ayo katakan," desak Ayu dengan penasaran.

Pipi Manda memerah mengingat kejadian semalam bersama Arman.

"A-aku mau ke pantry," dalih Manda. Dia bergegas meninggalkan Ayu di ruang kerjanya.

"Nda, cerita dulu," rengek Ayu sambil menyusul Manda.

***

Daniel dan Arman berada di dalam lift kantor. Daniel mengamati sikap Arman yang tidak biasanya har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Janji Suci Yang Terbagi   Masa Lalu Yang Kembali (2)

    POV AUTHORManda terkejut melihat Bram ada di sampingnya. Begitu pula dengan Bram. Sejak mereka berpisah, Manda dan Bram tidak pernah bertemu lagi, hingga saat ini.Manda sedikit menjauh dari Bram. Dia menundukkan kepalanya karena merasa canggung."... apa kabar, Nda?" sapa Bram kemudian."B-baik, Mas," jawab Manda dengan gugup.Kerinduan terpancar dari pandangan mata Bram saat melihat Manda. Dia tidak menyangka bisa bertemu dengan cinta pertamanya lagi."Lama tidak berjumpa,"Manda hanya menganggukkan kepala.Manda tidak berani menatap wajah Bram saat berbicara. Perpisahannya dengan Bram saat itu, masih meninggalkan luka di hati Manda. Dia merasa sedih dan bersalah karena memutuskan hubungan mereka secara sepihak."Kamu tinggal di Jakarta?"Manda mengangguk."Aku juga. Aku bekerja dan tinggal di sini sekarang," Manda mengangguk lagi.Bram menghela nafas. Dia mu

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-23
  • Janji Suci Yang Terbagi   Pertemuan Di Bakery

    POV AUTHORTok ... tok ..."Eh, Mas Arman," sapa Ayu, mengalihkan pandangannya dari layar laptop."Sendirian, Yu?""Iya. Manda sedang keluar, Mas. Janjian makan siang ya sama Manda?""Enggak. Hanya ingin mampir saja,""Ooh. Tunggu aja dulu, Mas. Sebentar lagi Manda balik,""Kamu sedang apa?" tanya Arman sembari duduk."Ini lagi masukin data penjualan," jawab Ayu sambil mengetik dengan keyboard."Bagaimana penjualannya bulan ini?""Alhamdulillah, Mas. Lebih baik dari bulan lalu,""Syukurlah,""Mas Arman mau dibuatkan teh atau kopi?""Gak usah. Lanjutkan saja kerjaanmu, Yu,""Oke,""Hmmm, Yu. Boleh aku bertanya sesuatu?""Iya, Mas. Mau tanya apa?" jawab Ayu sambil mengerjakan tugasnya."Kamu satu sekolah dengan Bram?"Pertanyaan Arman membuat Ayu berhenti mengetik seketika."Mas Bram?" Ayu menoleh perlahan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-24
  • Janji Suci Yang Terbagi   Di Rumah Daniel

    POV AUTHOR"Papa dan Mama beneran gak mau ikut ke rumah Kak Daniel?" ajak Arman pada orang tuanya, yang sedang duduk santai di ruang tengah sambil menonton TV."Gak, Sayang. Kamu sama Sarah saja yang ke sana. Mama masih capek karena perjalanan kemarin," jawab Mama Andien."Papa juga di rumah saja, menemani Mama," sahut Papa Hendra."Lagipula ini acaranya anak-anak muda. Kalau Papa dan Mama ikut, nanti kalian jadi segan untuk mengobrol dan bercanda," ujar Mama Andien."Mama kan masih muda. Masih bisalah ngikutin obrolan kami,""Ihh, kamu ini. Ngeledek Mama ya," gerutu Mama Andien."Arman gak ngeledek Ma. Bener kan, Pa?""Hmm," jawab Papa sembari menahan tawa."Papa dan anak sama aja," Mama Andien cemberut."Aku sudah siap, Sayang," Sarah sudah berdandan rapi untuk acara malam ini."Oh ya, Manda mana? Daritadi Papa belum lihat dia pulang?""Manda sudah di rumah Kak Daniel.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-24
  • Janji Suci Yang Terbagi   Perkelahian Arman Dan Bram

    POV AUTHORBram masuk ke dalam rumah Daniel setelah selesai menelpon. Bram menoleh ke arah tangga, ketika mendengar suara langkah. Pandangannya terpaku pada sosok wanita cantik yang dirindukannya.Manda menghentikan langkah kakinya di anak tangga terakhir, saat dia terkejut melihat Bram."Mas Bram?"Perlahan Bram berjalan mendekatinya."Manda," sapanya dengan lembut."Mas di sini?""Iya, aku datang sama Windy. Dia mengajakku untuk makan malam di rumah kakaknya,""Ooh,""Malam ini kamu cantik. Kamu sudah banyak berubah, Nda," puji Bram.Pujian Bram membuat pipi Manda merah merona karena tersipu malu."... Mas Bram juga sudah banyak berubah," puji balik Manda."Apa aku tambah ganteng?" canda Bram.Manda tertawa kecil."Dan pinter melucu," imbuh Manda.Bram tersenyum melihat tawa Manda, yang sudah lama tak dilihatnya. Dia merindukan tawa itu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-24
  • Janji Suci Yang Terbagi   Kisah Bram

    POV BRAMAku masih ingat pertemuan pertamaku dengan Manda. Saat itu usiaku 10 tahun dan Manda 8 tahun.Aku dan kedua orang tuaku berkunjung ke rumah Nenek. Rumah Nenekku satu kampung dengan rumah Simbahnya Manda.Sebenarnya aku dan keluargaku tinggal di Kebumen. Tapi dalam waktu dekat, Bapak memiliki rencana untuk kembali ke kampung halamannya, yaitu di Purworejo.Hari itu aku sedang bermain bersama sepupuku. Kami berkeliling kampung dengan naik sepeda. Saking asyiknya berkeliling, membuat kami kecapekan. Maklum kampung Nenekku ini luas.Laju sepeda kami berhenti di sebuah warung kecil. Aku menunggu sambil duduk di atas sadel sepeda, sementara sepupuku membeli minuman.Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Aku menoleh, lalu melihat dua orang gadis kecil."Namamu siapa?" tanya salah satunya."Bram," jawabku."Namaku Ayu dan ini sahabatku, Manda,"Manda yang kulihat waktu itu,

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-26
  • Janji Suci Yang Terbagi   Kisah Bram (2)

    POV BRAMHari ini rasanya aku tidak bersemangat untuk belajar di sekolah. Pertengkaranku dengan Bapak dan Ibu semalam membuatku lesu.Aku masih tidak habis pikir. Kenapa mereka menjodohkanku dengan Amalia tanpa sepengetahuanku. Aku memang kenal Amalia. Dulu sewaktu kecil, kami sering bermain bersama. Tapi setelah aku pindah ke Purworejo, aku tidak pernah lagi berhubungan dengannya. Lagipula, aku sama sekali tidak punya perasaan padanya. Bagaimana bisa aku akan menikahinya?***Kriiiinggg .... suara bel istirahat sekolah berbunyi.Aku pergi ke kantin sekolah bersama teman sebangku-ku. Dari kejauhan, aku melihat Manda dan Ayu sedang berjalan menuju ke kantin.Ayu melihatku. Dia melambaikan tangannya padaku. Ayu mengajak Manda menghampiriku.Aku meminta temanku untuk memesankan makanan untukku, sementara aku menunggu Ayu dan Manda."Manda," sapaku."Mas Bram," sapa balik Manda."Kapan pulang

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-26
  • Janji Suci Yang Terbagi   Salah Faham

    POV AUTHOR"Mas ...," Manda berlari menghampiri Arman di teras depan.Arman tidak menggubris panggilan Manda, hingga Manda harus berdiri di depannya untuk menghentikan langkah kaki Arman."Nanti siang ... apa Manda bisa menemui Mas di kantor? Ada yang ingin Manda bicarakan soal semalam," pinta Manda dengan gugup."Hari ini Mas akan sibuk seharian. Gak ada waktu," jawab Arman dengan dingin.Arman melanjutkan langkahnya menuju ke mobil. Kemudian dia melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah.Manda hanya bisa berdiri melihatnya dengan perasaan galau.Sejak kejadian semalam di rumah Daniel, Arman tidak mau berbicara dengannya. Dia marah karena Manda sudah membohonginya soal Bram."Kasihan sekali. Apa Arman mengabaikanmu?" ledek Sarah yang berdiri di dekat pintu masuk.Manda berjalan kembali masuk ke dalam rumah, tanpa memedulikan omongan Sarah."Mama ingin bicara padamu," ucap Sarah.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-26
  • Janji Suci Yang Terbagi   Pengakuan Manda

    POV AUTHORPara anggota keluarga sedang berkumpul untuk makan malam bersama di meja makan.Suasana hening sesaat sebelum Mama Andien memulai pembicaraan."Sarah, are you okay? Kamu terlihat lesu. Kamu gak nafsu makan?" tanya Mama Andien setelah memerhatikan Sarah yang hanya memainkan sendok di atas makanannya."Arman gak mau mengajakku pergi bersamanya, Ma. Masa aku mau ditinggal selama sebulan," gerutu Sarah."Pergi sebulan?!" pekik Manda yang terkejut.Mama Andien dan Sarah menatap Manda dengan pandangan sinis."Besok Mas akan pergi ke Perancis selama sebulan," sahut Arman dengan nada dingin, tanpa melihat ke arah Manda.Manda merasa kecewa dan sedih karena baru mengetahui kabar ini."Karena itu aku boleh ikut ya, Sayang? Aku gak bisa pisah lama darimu," bujuk Sarah."Ajak saja, Man. Kasihan Sarah. Dulu Mama juga sering ikut Papa business trip. Lagipula kamu juga gak bakal kerja seharian

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28

Bab terbaru

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 17

    Mobil Toyota Alphard dan Mercedes-Benz terpakir di halaman rumah keluarga Hadiwijaya.Pak Setya sedang berdiri di depan mobil Alphard, menunggu kedua majikan kecilnya muncul dari dalam rumah.Tak lama berselang, Chandra dan Tya yang sudah rapi dalam balutan seragam sekolahnya, berjalan dengan riang menuju teras depan rumah.Mereka didampingi oleh kedua orang tua, oma, dan babysitter barunya."Chandra, Tya, belajar yang rajin ya. Jangan nakal di sekolah," ujar Manda mengusap lembut kepala kedua anaknya."Iya, Ma," jawab si kembar hampir bersamaan. Kemudian mereka mengecup punggung tangan mamanya."Have fun at school." Arman memeluk hangat kedua anaknya."Okay, Pa," si kembar membalas pelukan Arman.Chandra dan Tya menghampiri Nyonya Adele untuk mengecup punggung tangannya."Cucu Oma yang cantik dan ganteng," puji Nyonya Adele sembari memeluk kedua cucunya.Setelah selesai berpamitan, Chandra dan Tya segera menghampiri mobil yang akan mereka tumpangi."Nyonya, saya berangkat dulu mengan

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 16

    Arman masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat Manda sedang berbaring di atas ranjang, dengan posisi tidur membelakanginya.Manda menoleh ketika suaminya duduk di tepi ranjang."Anak-anak sudah tidur, Mas?" tanyanya sembari beranjak duduk."Sudah. Kamu belum tidur?""Manda menunggu Mas Arman,""Mau ditimang-timang ya biar bisa tidur?" ucap Arman dengan memainkan mata genitnya."Iih, Mas," Manda tersipu malu.Arman bergerak mendekati istrinya. Dia merangkul tubuh Manda."Gak usah malu. Bilang saja kalau pelukanku bikin kamu nyaman, kan," goda Arman."Genit, ah," Manda menepuk lembut dada suaminya.Arman menyandarkan punggungnya ke headboard bed sambil mendekap istri tercintanya di dada.Keduanya diam sejenak, menikmati kehangatan satu sama lain."Mas lama sekali tadi? Anak-anak susah ya disuruh tidur?" tanya Manda kemudian."Enggak. Abis dari kamar mereka, Mas mengobrol sebentar sama Tante,"Manda mengangkat setengah badannya untuk menatap wajah Arman."Apa Mas berhasil membujuk Tante?" t

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 15

    "Kamu beruntung bisa bekerja di sini. Gajinya besar. Bahkan lebih besar dari gaji di tempat kerjamu dulu, kan," sambut Santi dengan riang."Iya, aku bersyukur bisa diterima kerja di sini," jawab Rianti sembari tersenyum senang."Kamu harus berterima kasih sama Nyonya Adele. Kalau bukan karena dia, kamu gak akan bisa bekerja di rumah ini. Manda kan sudah menolakmu,""Nyonya Manda," Kiki yang tiba-tiba muncul di depan kamar Rianti, mengoreksi ucapan Santi.Kemudian Kiki masuk ke dalam kamar Rianti, dan ikut bergabung untuk mengobrol."Kamu aja yang anggap dia Nyonya. Aku sih gak mau. Cuman di depannya aja aku terpaksa panggil dia Nyonya, daripada aku dipecat. Males banget!" cibir Santi.Rianti heran dengan sikap tak sopan Santi pada majikannya."Kenapa ... kamu hanya memanggil namanya?" tanya Rianti."Untuk apa aku memanggilnya Nyonya? Dia dan aku sama. Kami satu level. Nasibnya aja yang mujur karena dinikahi Tuan Arman," cemooh Santi."Maksudnya?""Manda itu perempuan kampung, sama sep

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 14

    "Jahat sekali Tante Adele bikin persyaratan seperti itu?!" ucap kesal Ayu dari balik telpon."Manda rasa Tante sengaja melakukannya. Dia tahu kalau Manda gak akan membiarkan Kiki dipecat. Jadi mau tak mau, Manda terpaksa menerima babysitter itu," ujar Manda dengan sedih."Lalu Arman?""Mas Arman sudah berusaha membujuk Tante Adele, tapi percuma saja. Tante gak mau mengubah keputusannya,""Menyebalkan sekali!" umpat Ayu."Sepertinya kami harus mengalah. Daripada masalahnya makin besar," ujar Manda dengan pasrah."Manda, aku boleh tanya sesuatu?" ucap Ayu."Soal apa?""Kamu pernah bilang kalau kamu takut si kembar akan lebih sayang sama babysitter mereka, makanya kamu gak mau memakai jasanya. Tapi aku rasa itu bukan satu-satunya alasan," ujar Ayu dengan curiga.Manda mengangkat punggungnya yang bersandar di headboard bed. Dia terkejut dengan pernyataan sahabatnya itu."Memangnya ... ada alasan apa lagi? Pertanyaanmu aneh," ujar Manda dengan gugup."Beberapa waktu yang lalu, aku gak seng

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 13

    Keesokan harinya ...."Bi, Pak Setya dan anak-anak sudah pulang?" tanya Manda saat berpapasan dengan Bibi Sari."Belum, Nyonya,""Manda tunggu saja di ruang tengah," jawab Manda sambil melihat ke jam di layar ponselnya."A-anu ... Nyonya. Di ruang tengah sedang ada tamu,""Tamu siapa?""Hmmm ...," Bibi Sari ragu untuk menjawab pertanyaan Manda."Siapa, Bi?" selidik Manda."Tamunya Nyonya Adele,""Kenapa raut wajah Bibi jadi gugup begitu? Memang siapa tamunya?" tanya Manda penasaran."I-itu ... dia ... babysitter yang waktu itu,""Ha?" Manda terkejut.Kemudian Manda bergegas menuju ke ruang tengah untuk menemui tamu Nyonya Adele.Bibi Sari yang merasa khawatir, ikut menyusul Manda ke ruang tengah.Manda menghentikan langkahnya seketika setelah melihat Rianti sedang mengobrol dengan Nyonya Adele di ruangan."Bu Manda," Rianti segera bangun dari duduknya untuk menyapanya.Sementara Nyonya Adele mengabaikan kehadiran istri keponakannya itu."Kamu sudah paham aturan rumah yang saya sampaik

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 12

    "Alhamdulillah Nyonya sudah pulang," sambut hangat Bi Sari."Iya, Bi. Senang rasanya bisa pulang," sahut Manda dengan tersenyum lega."Anak-anak belum pulang sekolah, Bi?" tanya Arman."Belum, Tuan. Tapi Pak Setya sudah jemput ke sana,""Baguslah. Sayang, kamu istirahat dulu di kamar, ya," ujar Arman."Manda mau ke ruang tengah saja, Mas. Nungguin anak-anak,""Mas antar ke sana," jawab Arman sambil menggandeng tangan istrinya."Tasnya biar saya taruh di kamar, Tuan,""Makasih, Bi," Arman menyerahkan travel bagnya pada Bibi Sari.Kemudian dia mengajak Manda pergi ke ruang tengah."Duduklah di sini. Mau nonton tv?" tanya Arman sambil menata bantal sofa."Gak usah, Mas," jawab Manda sembari duduk."Selamat datang, Nyonya Manda. Nyonya mau minum teh?" Kiki menyusul ke ruang tengah."Kok kamu gak ikut jemput anak-anak, Ki?" tanya heran Manda."Gak, Nyonya. Soalnya Nyonya Adele minta Kiki di rumah saja," jawab Kiki dengan salah tingkah."Pak Setya yang jemput sendirian?""Gak, Nya. Tadi pag

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 11

    Arman berjalan menuju ke ruang tengah sambil menenteng travel bag kecil di tangannya."Bagaimana si kembar?" tanya Nyonya Adele yang sedang duduk di sofa sambil membaca majalah."Mereka baik-baik saja, Tan. Arman sudah menidurkan mereka,""Kamu mau kemana bawa tas?""Arman mau ke rumah sakit,""Kamu mau meninggalkan anak-anak setelah kejadian tadi?" Nyonya Adele mengerutkan keningnya."Si kembar gak apa-apa, Tan. Makanya Arman berani pergi. Lagipula di sini ada Tante. Arman minta tolong jaga anak-anak malam ini. Besok Arman sudah kembali,""Ini bukan masalah mereka gak apa-apa atau ada Tante yang jaga di sini. Si kembar butuh kamu, Arman. Bagaimana kalau tengah malam mereka merengek kesakitan dan mencarimu? Lagipula Manda itu udah dewasa. Dia bisa jaga dirinya sendiri. Gak perlu kamu manjakan seperti ini!" ucap kesal Nyonya Adele.Arman menghela nafas. Dia meletakkan travel bagnya di bawah, lalu duduk di samping

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 10

    "Tante Adele di rumah?" Manda terkejut."Iya. Tante memberi kabar mendadak. Karena Mas gak bisa menjemput, Mas minta Pak Setya yang datang ke bandara," jawab Arman sambil menyuapkan sesendok nasi ke mulut istrinya."Sudah, Mas. Manda sudah kenyang," tolak halus Manda."Tinggal satu sendok lagi. Sayang kalau dibuang. Ayo," bujuk Arman."Gak mau. Rasanya mual," Manda menutup mulutnya dengan tangan."Ya, sudah," Arman melahap satu sendok nasi terakhir."Berapa lama Tante akan tinggal di rumah, Mas?""Mas gak tahu. Kan Mas belum sempat mengobrol sama Tante," jawab Arman setelah selesai menelan makanannya."Ooh," ujar Manda dengan nada lesu."Kenapa? Kok wajahmu jadi murung?" tanya Arman sembari memberikan segelas air putih pada Manda."Gak apa-apa, Mas," jawab Manda sembari tersenyum tipis.Manda menerima gelas itu, lalu meminum airnya

  • Janji Suci Yang Terbagi   Chapter 9

    Arman mempercepat langkahnya menyusuri koridor rumah sakit. Raut wajahnya cemas setelah mendengar kabar buruk yang menimpa istrinya.Arman mengecek satu persatu nomor yang tertera di depan pintu kamar pasien.Dia berhenti di depan pintu kamar yang dicarinya. Arman pun segera masuk ke dalam tanpa mengetuk terlebih dulu.Perhatian Arman tertuju pada istrinya yang sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit."Mas," sapa Manda."Ada apa? Apa yang terjadi? Bagaimana keadaanmu? Bagaimana bayi kita?" tanya Arman dengan panik."Mas, Manda gak apa-apa. Anak kita juga baik-baik saja," jawab Manda menenangkan suaminya."Kamu yakin? Dokter bilang apa?" tanya Arman yang masih ragu."Kata dokter, gak ada yang perlu dikhawatirkan. Manda hanya kaget saja karena itu perut Manda jadi sakit,""Syukurlah," Arman bernafas lega."Apa yang sebenarnya terjadi di rumah

DMCA.com Protection Status