Share

Naga Terbang

“Ukhti, kau tidak apa-apa?” tanya lelaki yang tidak dikenal oleh Nuwa.

“Tidak apa-apa.” Wanita Suku Mui itu memegang jidatnya yang memerah, kentara sekali di kulitnya yang putih pucat.

“Ukhti, aku sudah membawa bunga lotus, semua demi kau. Aku serius ingin menjadi suamimu.”

“Mati aku, kupikir di sini tak ada bunga lotus, hu hu, bagaimana ini?” Nuwa mulai terisak.

Nuwa sadar saat itu juga. Membawa bunga lotus bukanlah hal yang mudah. Agar tetap bertahan hidup harus ada pot yang besar di dalamnya ada tanah lumpur dan air yang banyak. Namun, lelaki itu tidak membawa apa-apa, curiga Nuwa jadinya.

“Ehm, bunga lotusnya mana?” Nuwa melirik kiri dan kanan tidak ada pot bunga satu pun.

“Ini dia untukmu, menikah ya denganku.” Lelaki itu menyodorkan apa yang ia bawa. Satu bunga lotus berwarna merah besar sekali. Nuwa tertawa.

“Astaghfirullah.” Hampir emosi wanita itu jadinya. “Bunga plastik! Yang asli, yang asliiiii dengan lumpurnya sekalian. Ini palsu, lebih baik kau bawa bunga bank dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status