Nasib buruk menghampiri anak-anak mendiang Alphonse Roches. Ironisnya, nasib buruk itu berasal dari tangan dan kaki saudara sedarah mereka. Daniel tertembak peluru beracun. Pelakunya adalah anak buah ayahnya. Hendrik terbakar di dapur rumahnya, membuat tubuhnya terluka parah. Kalau bukan karena teknologi medis maju milik CRYNO, dia tidak akan terselamatkan. Garam terkena bom. Walaupun berhasil selamat dan hanya menderita luka kecil, Garam tetap mengalami trauma yang membuatnya tidak mau lagi tinggal sedarat dengan saudara-saudaranya. Tulang rusuk Laros juga patah beberapa, saat berhadapan dengan Weapon X rahasia Austria.
Mari sedikit mengintip ke kejadian di masa lalu. Saat Pangeran Garam terkena bom bunuh diri Santorino. Pangeran yang sudah kenyang makan asam garam perang saudara itu tentu saja sudah menduga hal semacam ini akan terjadi. Garam melompat ke belakang meja besi yang kaki tertanam di tanah. Di bawah meja itu ada sebuah lubang yang muat dimasuki beberapa orang. Di lPsikopat mana yang menggantung potongan tubuh manusia di lemari yang sama dengan daging-daging hewan? Apa mereka tidak jijik?Pada titik ini si ahli hipnotis merasa bayaran ratusan juta dolar yang dijanjikan permaisuri Prim sudah pergi dari tangannya.Tujuannya telah berubah. Si ahli hipnotis hanya ingin keluar hidup-hidup dari rumah setan ini.“Kenapa tuan hipnotis? Kau menemukan rahasia kelam rumah ini atau apa?” Tanya Mimika dengan nada mengejek.“Aku menyerah!” Teriakan putus asa terdengar.Mimika adalah seorang pemburu. Gadis itu lahir di daratan besar Rusia. Ayahnya adalah pemburu beruang, ibunya pemerhati lingkungan. Sejak kecil ia dekat dengan alam liar. Itulah faktor utama pembentuk jiwa pemburu di internal Mimika.Saat buruannya menyerah, saat itulah Mimika merasa gagal.Si ahli hipnotis mendekat dengan tangan terangkat ke atas. Moncong senjata yang dingin dan bengis menyambutnya dengan sekali letusan yang menghancurkan pergelangan kakiny
Seolah tidak cukup kejutan yang muncul, orang yang berdiri di tengah mereka ternyata adalah sosok penting dalam pemerintahan yang jarang diketahui.Wanita berkemeja putih dan bercelana hitam panjang ini adalah mantan sekretaris Yang Mulia Raja. Visualnya yang mirip artis Korea membuat iman para tentara goyah. Terutama yang belum punya pasangan.Jaina Branchette dan Lucas Branchette sampai di depan rumah Karina. Kedua orang itu tidak berani bicara mendahului wanita itu.“Daniel Roches. Bagaimana kabarmu hari ini?”Daniel terkejut dengan sikap santai perempuan itu. Tanyanya dengan angkuh, “siapa kau berani bertanya begitu padaku?”Perempuan tampak kesal. Sebelah tangannya memegang dahinya yang tiba-tiba terasa nyeri. Dengan sabar Daniel menunggu, “aku beri dia menit. Jika tidak ada yang mau dikatakan, silakan pergi. Ini demi keselamatanmu juga.”Perempuan itu tersenyum kecut. Dia mengumpat dalam hati. Mengumpati Daniel ya
Jangan kasar begitu pangeran Laros. Kau lupa? Dulu aku pernah memandikanmu karena waktu itu kau habis jatuh ke got. Saat itu penismu kecil dan bulat seperti testis kucing. Obat apa yang kau gunakan sampai para wanita mengaku tidak sanggup menghadapi kegarangan senjatamu?Aku tidak punya waktu untuk ini.Jangan blokir aku pangeran. Kecuali kau ingin Weapon X [Frankenstein Storm] jadi milik Pangeran Daniel.Laros terdiam. Bisa-bisanya orang random mengancamnya sampai seperti ini.“Apa maumu?”“Haha, aku tahu kau akan mendengarkanku. Terlepas dari masa lalumu yang lucu, kamu orang yang bijaksana.”Laros mencoba bersabar tapi tidak bisa.“Bacot! Cepat katakan atau aku cari kau dan akan kuseret ke kakiku.”“Death Match ronde kedua akan dilaksanakan di kota Wisteria. Bersiaplah. Jika kau kalah lagi, akan ada konsekuensi. Jika Daniel menang lagi, kami akan menyerahkan [Frankenstein Storm] ke putra mahkota kebanggaan kita.”Laros menghela nafas p
DANIEL melangkah lambat di tengah hiruk-piruk jalanan kota Wina yang penuh tokoh-tokoh kriminal. Dari kriminal kecil yang pernah muncul di layar TV sekilas sampai penjahat kelas kakap yang pernah bebas dari hukuman mati.Tang tang tang!Buk! Buk! Buk!Bak! Bak! Bak!Bak! Bak! Bak!Suara-suara pertempuran dan jeritan kesakitan mewarnai jalanan kota Wina. Jalanan ini adalah jalanan yang berbeda dari yang Shaggy lewati tempo hari. Disini lebih ramai, kacau, brutal, dan terlarang bagi turis.“Aku harus menemukan tempat persembunyian yang terpencil sebelum melawan Laros. 1 kilometer dari lokasi tujuan. Aku harus membuat tempat persembunyian di sekitar sana.” Daniel menyiapkan rencana jitu dalam pikirannya.Daniel memilih jalan yang tak terlalu ramai. Menghindari bahaya. Itulah yang dilakukan Daniel saat ini. Tapi bagaimana pun kerasnya dia mencoba menghindar, Daniel tetap menghadapi bahaya dan kekerasan jalanan.Langkahnya diikuti oleh sekelo
SATU persatu mafia tumbang di tangan Daniel. Pangeran itu mengamuk sejadi-jadinya setelah melihat tumpukan jasad bayi yang menggunung di tengah kota. "Maju kalian semuanya! Aku pangeran Daniel akan membasmi kutu-kutu busuk seperti kalian!" Tantangan Daniel ditanggapi dengan penuh semangat. Belasan, puluhan, hingga ratusan orang mengejarnya. Daniel tidak patah semangat meski ratusan orang mengekori dirinya. Daniel naik ke sebuah kontainer. "Tempat yang sempurna untuk bertahan," gumam Daniel sambil menyeka keringat di leher, wajah, dan pelipisnya. Bajunya sudah basah oleh keringat. Membuat warna baju itu berubah total. Daniel melemaskan otot-ototnya yang pegal. Daniel sudah menebas sebanyak 400 kali sejak masuk ke zona perang. Sekitar 50 orang kehilangan nyawa di tangannya, 25 lainnya diperkirakan
Sebelum mereka berpisah, si biarawati memberi Daniel hadiah. "Apa ini?" "Sneakers. Makanlah saat anda lapar." Daniel terkekeh geli. Ada-ada saja biarawati tak berhidung ini. Daniel menerima pemberian si biarawati lalu melanjutkan perjalanannya melewati 2 kilometer terakhir. "Hahhahhahaa! Tenagaku sudah pulih. Semuanya maju!" Jetman tiba-tiba menghubungi Daniel lewat alat komunikasi yang terpasang di rompi baju sang pangeran. Daniel mengangkat, "ada apa, teman-teman?" "Bagaimana kondisi anda setelah keluar dari biara Branc?" "Sangat baik dan bersemangat." Daniel mendekatkan tangannya ke alat komunikasi itu lalu menekuk jari telunjuknya. Jetman pun mendengar suara Daniel menekuk jari. "Saya senang anda baik-baik saja." "Bagaimana dengan Karina?" "Kami menghubungi permaisuri setiap dua jam sekali. Beliau baik-baik saja di bawah pengawasan Agensi
“Huff ... Huff ... “Laros menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya.Tangan kanan Laros terluka parah sehingga tidak memungkinkan untuk mengangkat tombak.“Aku harus melawan Daniel dengan satu tangan. RencanaNya (tuhan) memang tidak bisa ditebak.”Laros bersusah payah berdiri dengan kedua kakinya yang terluka parah.Musuh terakhir yang dia lawan adalah yang terkuat. Dia seorang master bela diri Kungfu. Setiap tinjunya dapat meremukkan tulang lawan.Tangan kanan, kaki kanan, dan kaki kiri Laros jadi korban keganasan tinju musuhnya.“Lain kali akan kucari perguruan yang mengajarkan ilmu orang itu.” Batin Laros.Tak putus-putus dia berdoa, berharap tidak muncul musuh sekuat itu lagi.***👑⚔️👑***Daniel datang dalam keadaan perut berlubang. Hanya perban sederhana yang membalut lukanya. Luka itu membuat Daniel kehilangan banyak sekali darah. Jadi kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk berta
Ini adalah situasi terburuk dalam sejarah kerajaan Austria. Dimana tidak ada satu pun orang yang bisa mengisi tahta raja yang sedang kosong.Satu hari tanpa raja mungkin terdengar sepele di telinga, tapi bagi orang-orang yang tinggal di negara itu, keadaan tersebut sama seperti saat kita menonton film horor abad 21. Kita bisa terkena jumpscare hantu kapan saja.“Kita harus mengangkat seseorang di antara kita. Nyalakan api semangat kalian! Kita harus berani mengambil alih! Siapa yang bisa?”Dari semua menteri yang hadir tidak ada yang mengangkat tangan. Mereka adalah pejabat-pejabat jujur yang tidak pernah melanggar peraturan negara. Dan peraturan negara melarang siapa saja yang bukan anggota keluarga kerajaan, mengambil alih tahta.“Menurutku, lebih baik kita serahkan masalah ini pada keluarga pangeran Daniel.” Akhirnya setelah lama diam, salah satu menteri angkat bicara.“Kepada permaisuri Karina? Kau pikir wanita yang tumbuh d