Share

Back

Aina melenguh dengan mata masih setengah terpejam. Lalu detik berikutnya, dia meringis saat merasakan perih di sekujur tubuh. Pagi ini badannya terasa sakit semua. Terutama bagian kaki. Dari paha sampai telapak kaki terasa pegal sekali.

Dia menguap untuk menghilangkan sisa kantuk yang masih menguasai. Sepersekian detik kemudian, dia terdiam. Ingatan tadi malam menjadi semacam peluru yang membombardir otaknya bertubi-tubi. Tiba-tiba, rasa takut kembali menyergap relung hatinya.

Aina menggeleng pelan. Mengusir segala pikiran buruk yang menghinggap. Saat menoleh ke kanan, dia baru sadar bahwa wajah Dipta berjarak begitu dekat dengannya. Ternyata semalaman Dipta tidur sambil memeluknya.

Rasa aneh tiba-tiba menjalar di seluruh tubuh. Aina menggigil, lalu refleks menarik tubuh menjauh dari Dipta.

"Eugh ... Aina. Sudah bangun?" Dipta berucap sambil membuka mata. Gerakan tiba-tiba Aina ternyata tanpa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status