Share

Bab 66 Ada Yang Membantu

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-21 05:44:07

Rigel memang berkantor di hotel Maxton pusat. Jadi dia adalah dapat mengendalikan semuanya. Hanya untuk melihat CCTV saja itu adalah hal mudah untuknya.

Kean dan Jerick segera mengikuti Rigel. Kean berjalan dengan kruk miliknya. Kakinya sebelah masih sakit. Jadi memang masih butuh alat bantu jalan.

Mereka bertiga ke ruangan Rigel. Rigel menanyakan waktu kejadian dan pakaian apa yang dipakai. Alih-alih menyebutkan, Jerick justru menunjukan rekaman CCTV dari hotel Maxton sebelumnya yang didapatkannya.

Rigel segera meminta bagian petugas keamanan untuk mencari tanggal dan orang yang berada di layar CCTV. Saat mendapatkannya, petugas keamanan ke ruangan Rigel untuk memberikan hasilnya.

“CCTV menunjukan jika dia turun di tempat parkir.” Petugas keamanan memperlihatkan rekaman CCTV.

Jerick memerhatikan rekaman CCTV. Benar yang dilihatnya jika Kenaya turun dari mobil Maxton. Mobil yang sama dengan yang dilihatnya waktu itu.

“Sepertinya dia keluar dari tempat parkir. Jadi kami mengecek
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 67 Urusan Apa?

    “Kamu di mana? Aku sudah bilang bukan jika kita akan ke salon.” Gemma di seberang sana menggerutu pada Anka karena saat dijemput dia tidak ada di rumah“Aku tidak bisa ikut, Kak. Kak Gemma berangkat saja dengan Kak Ailee.” Anka memberikan alasan pada Gemma di seberang sana. “Memang kamu sedang ada urusan apa?” Anka selalu mengatakan jika ada urusan. Jadi dia merasa aneh jika dia tidak tahu apa yang dilakukan sepupunya. “Urusan kali ini aku tidak bisa cerita. Pokoknya aku sedang ada urusan penting.” Anka tidak mau mengatakannya. “Baiklah kalau kamu tidak mau mengatakannya. Aku akan pergi dengan Ailee saja. Nanti aku mau makan kue di toko Mommy Freya, mau aku antarkan?” “Mau-mau, antarkan ke apartemen Kak Kean ya.” Seketika Anka lupa jika sudah urusan makanan. “Belikan aku cheesecake, blueberry cake, dan coklat lava.” “Baiklah.” Gemma langsung mematikan sambungan telepon. Saat sambungan telepon mati, seketika Anka menelan salivanya. Baru saja dia membocorkan di mana dirinya berada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 68 Demi Kamu dan Anak Kita

    “Iya, Anka tadi sedang bersih-bersih. Karena Kak Kean mau make over apartemen sendiri.” Rigel pun memberikan alasan pada Gemma. Gemma masih belum percaya. Karena dia tahu sekali jika Anka bukan tipe yang suka bersih-bersih. Namun, dia memilih untuk pura-pura saja. Agar tidak membuat curiga. Nanti dia akan mencari tahu. “Apa kamu butuh bantuan?” tanya Gemma menatap Kean. “Tidak, sepertinya sudah semua. Nanti aku akan beli peralatan untuk make over apartemen ini.” Kean akhirnya ikut alur yang dibuat Anka dan Rigel. “Baiklah, kalau begitu kita makan kue bersama-sama saja.” Gemma pun memilih untuk duduk. Dia tak langsung pulang. Meletakkan kue yang niatnya hendak dibawa pulang. Kean, Rigel, dan Anka saling pandang. Mereka merasa bingung. Karena ternyata Gemma dan Ailee akan di apartemen. Agar tidak membuat curiga, mereka membiarkan saja. “Lee, bukannya tadi Lean akan menjemput. Suruh saja dia ke sini.” Gemma memberikan ide pada Ailee. “Baiklah.” Ailee pun segera mengirimkan pesan p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 69 Kean Berciuman

    Gemma termangu. Baru saja dia melihat blue film. Tentu saja itu membuat dua shock. Suara bel pintu yang terdengar, mengalihkan pandangan Rigel, Anka, dan Ailee. Namun, saat mengalihkan pandangan Anka dan Rigel yang mendapati Gemma tidak ada di dekat mereka, Anka dan Rigel saling pandang. Dengan segera mereka mencari Gemma. Di saat Anka dan Rigel mencari Gemma, Ailee membuka pintu. Sudah bisa dipastikan jika itu adalah Lean. Anka dan Rigel mendapatkan Gemma di depan pintu kamar Kenaya. Wajahnya tampak pucat seperti baru saja melihat hantu. Anka dan Rigel saling pandang. Mereka menduga jika pasti Gemma baru saja melihat sesuatu. “Kak Anka kenapa?” Anka melemparkan pertanyaan seraya menatap Anka. Bersamaan dengan pertanyaan yang meluncur dari mulut Anka, Lean dan Ailee berada tepat di belakang Anka dan Rigel. “Aku baru lihat Kean berciuman.” Gemma menceritakan apa yang dilihatnya. “Ciuman dengan siapa?” Lean yang berada di belakang Anka dan Rigel menerobos di antara tubuh Anka da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 70 Menjaga Rahasia

    “Tidak jika aku bisa menyembunyikan Kenaya dengan baik.” Kean tidak akan pernah membiarkan Kenaya jatuh ke tangan Jerick lagi. Lean merasa ini sangat berisiko sekali. Apalagi Kenaya masih istri orang. Artinya Kean menyembunyikan istri orang. “Dengar, Le. Aku tidak setuju dengan kamu menyembunyikan Kenaya. Ini sangat berbahaya. Jelas akan menimbulkan masalah baru.” Lean masih memberikan penolakannya. “Aku tahu, Le. Karena itu aku harus berhati-hati. Karena aku tidak mau Kenaya jatuh ke tangan suaminya, dan aku tidak mau anakku kenapa-kenapa.” Kean sadar jika keputusannya sangat berbahaya. “Karena kalian sudah tahu semua, tentu saja aku harap kalian menjaga rahasia ini.” Kean menatap satu per satu saudaranya. “Kami jelas akan menjaga rahasia ini.” Gemma yang sedari tadi mendengar cerita itu pun langsung ikut bicara. “Gemma benar. Kita akan jaga rahasia ini. Sampai semua benar-benar aman.” Ailee menambahkan. Saat dua wanita di sebelahnya mendukung Kean, Lean tidak bisa berbuat apa-

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 71 Kakek Genit

    Kean menyamar menjadi kakek-kakek lagi. Memakai rambut palsu berwarna putih. Tak lupa juga dia memakai wajah latex kakek-kakek. Tongkat untuk menjaga kakinya tetap seimbang pun digunakannya untuk menyempurnakan penyamarannya. Kenaya pun juga sama. Dia menyamar juga. Memakai rambut palsu pendek dan kacamata. “Kita benar-benar seperti cucu dan kakek.” Kenaya tertawa. Melihat dirinya dari pantulan cermin membuatnya tak hentinya tertawa. “Kakek mana yang setampan aku.” Kean menarik tubuh Kenaya. Membuat tubuhnya menempel sempurna di tubuhnya. “Ich ... aku takut kakek-kakek genit.” Kenaya pura-pura takut. Kean yang mendengar itu justru mendaratkan kecupan di pipi Kenaya. Kenaya justru tertawa. Wajah latex Kean membuatnya tidak nyaman. “Ayo, cepat kita harus cepat berangkat.” Kenaya mendorong tubuh Kean. Terpaksa Kean melepaskan Kenaya. Karena dia harus segera ke mal mencari pakaian bayi. Mereka berdua pergi di mal yang berada di kawasan apartemen juga. Mereka berdua benar-b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 72 Bertemu

    “Grandpa dan Grandma-ku.” Kean menjelaskan apa yang membuatnya menghentikan langkah. Kenaya langsung mengalihkan pandangan ke arah di mana Kean memandang. Dari kejauhan terlihat sepasang kakek dan nenek duduk di kursi panjang menunggu pintu teater terbuka. Kenaya yakin jika itu adalah kakek dan nenek Kean. “Lalu kita harus bagaimana? Apa kita tidak jadi menonton saja?” Kenaya menatap Kean yang berada di sampingnya. Kean memikirkan sesuatu. “Bukankah aku sedang menjadi kakek-kakek. Kenapa harus takut grandpa tahu.” Tiba-tiba dia memikirkan hal itu.Kenaya mengalihkan pandangan ke arahnya. Dia juga sedang dalam penyamaran. Jadi tentu saja dia tidak akan tahu. “Kalau begitu tidak apa-apa jika kita menonton?” tanya Kenaya memastikan.“Iya, sepertinya. Ayo.” Dengan percaya diri Kean mengajak Kenaya menunggu di depan teater. Kean berjalan ke arah kursi ruang tunggu. Sayangnya, tidak ada kursi lagi selain di samping kursi Grandpa Bryan. Terpaksa dia mengajak Kenaya duduk di sana. “Perm

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 73 Kakek-Kakek Hebat

    “Ada Mommy dan Daddy.” Kean menjawab dengan suara lirih. Ternyata tidak hanya sang mommy saja yang datang. Ternyata sang daddy juga turut serta. Jika sudah begini tentu saja Kean harus berhati-hati. Karena takut penyamarannya terbongkar. Kenaya langsung mengalihkan pandangan pada wanita yang sedang menghampiri grandpa dan grandma Kean. Ini kali pertama bertemu dengan mommy Kean. Selama ini Kenaya memang belum pernah bertemu. Pendapat Kenaya saat pertama kali melihat mommy Kean adalah wanita yang cantik meski di usia setengah abad. “Sudah, daddy sudah selesai, filmnya bagus.” Grandpa Bryan menceritakan sedikit tentang apa yang dilihatnya. “Ayo.” Kean menarik tangan Kenaya untuk mengajaknya menjauh dari mommy-nya. Tak mau sampai sang mommy tahu. “Tapi, arah kita pulang ke sana.” Kenaya melemparkan protes.“Sudah ayo.” Terpaksa Kean menarik Kenaya. Suara perdebatan itu menarik pandangan Mommy Freya dan Daddy El. Mereka sampai memiringkan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi. Gr

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 74 Anak Kesayangn

    “Belum.” Kenaya menggeleng. Dia belum punya nama untuk anaknya. Terlebih lagi dia tidak tahu jenis kelamin anaknya. “Bagaimana jika kita pilih berdua?” Kean memberikan ide. “Boleh.” Kean setuju. Sambil menikmati pijatan Kean, Kenaya membuka ponselnya. Mencari nama bayi di laman pencarian. Dia mencari nama yang pas untuk anak perempuan. “Aku bingung.” Kenaya melihat ribuan nama anaknya. Namun, dia justru pusing. “Nama kita berawalan dengan huruf K, bagaimana jika agar lebih mudah kita cari.” Kean memberikan ide. “Ide bagus.” Kenaya merasa terbantu dengan ide Kean. Dia mencari di ponselnya nama anak perempuan dengan huruf awalan K. “Kaitlyn, artinya anak kesayangan yang mungil. Kalea artinya terang. Kalena artinya murni. Kalyca artinya kuncup bunga mawar.” Kenaya menyebut nama yang ditemukan itu. “Kaitlyn Audrea Adion, Kalea Audrea Adion, Kalena Audrea Adion, atau Kalyca Audrea Adion.” Kean menyelipkan nama Kenaya dan juga nama keluarganya. “Semua bagus. Lalu mana yang harus aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 120 Kasus Semakin Ramai

    “Siapa dia? Kenapa bawa-bawa keluarga Adion?” Grandpa Bryan langsung mengomentari. “Hendrik Arkan-walikota.” Grandpa Felix membaca nama yang tertera di bagian bawah. “Apa dia adalah mertua Kenaya?” tanya Grandpa Bryan. “Sepertinya begitu.”“Apa dia sengaja mengadakan konferensi pers untuk membangun opini publik?” Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. “Sepertinya dia sengaja menyebut nama Adion.” Grandpa Felix merasa jika yang dilakukan orang yang sedang melakukan konferensi pers sengaja sekali. Setelah selesai berita tersebut, pembawa acara mengomentari keluarga Adion. Dari mulai siapa keluarga Adion. Apa saja bisnisnya. Tentu saja itu membuat Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. Mereka menceritakan kasus yang terjadi beberapa bulan lalu juga. Di mana Lean dan Kean menangkap penyelundupan perusahaan. Di rumah sebelah, Mommy Ghea mencari keberadaan daddy-nya. Memastikan jika sang daddy tidak akan menonton berita. Namun, saat mencari sang daddy, dia tidak menemukan sang daddy

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 119 Konfrensi Pers

    “Lihat ada konferensi pers dari walikota.” Rigel baru saja membuka media sosialnya. Tanpa sengaja dia melihat konferensi pers yang dilakukan walikota. Daddy El segera meraih ponsel Rigel. Melihat konferensi pers yang dilakukan oleh walikota yang merupakan papa Jerick. Dia benar-benar terkejut sekali dengan yang dilakukan oleh Hendrik. Daddy El, Daddy Dean, Lean, Mommy Freya, dan Kenaya langsung ikut melihat berita itu di ponsel mereka. Mereka semua tak kalah terkejut dengan yang baru saja mereka lihat. Walikota seolah menegaskan jika anaknya melakukan itu karena adanya perselingkuhan. “Sepertinya dia sengaja melakukan konferensi pers ini untuk mengiring opini publik.” Daddy Dean memberikan pendapatannya. “Iya, sepertinya begitu.” Daddy El melihat jika yang dilakukan walikota memang sengaja untuk menguntungkannya. Kenaya melihat postingan dari walikota itu, tetapi dia justru dikejutkan dengan komentar-komentar di dalam video. Miss gosip: Jelas saja suaminya melakukan kekerasan da

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 118 Menabuh Genderang Perang

    “Saya akan mengurusnya, Pak. Untuk sementara waktu, Pak Kean akan di sini. Mungkin jika kasus ini dilimpahkan pada kejaksaan negeri, persidangan akan dilaksanakan dua puluh hari lagi.” Pengacara mencoba menjelaskan. Berapa lama Kean akan berada di dalam penjara. “Baiklah, aku tidak masalah jika berada di sini dalam jangka waktu lama.” Mommy Freya langsung menangis. Dia memeluk sang suami. Tidak bisa dibayangkan sang anak akan mendekam di penjara dalam jangka waktu yang lama. Kean segera menghampiri sang mommy. Membawanya ke dalam pelukannya. “Mommy jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja di sini. Aku harus membuat orang yang sudah membuat anakku meninggal, masuk penjara. Dia tidak boleh bebas begitu saja.” Dia mencoba memberikan pengertian pada sang mommy. Mommy Freya tahu jika anaknya pasti akan bertarung mati-matian. “Baiklah, Mommy percaya padamu.”Kean menjauhkan tubuhnya untuk melihat wajah sang mommy. Kean menghapus air mata yang membasahi wajah sang mommy. “Kean titip Kena

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 117 Negosiasi

    “Ada apa Anda menghubungi saya?” Daddy El benar-benar geram sekali mendengar suara walikota. “Bisakah kita bertemu?” “Saya tidak bisa bertemu dengan Anda. Bicarakan saja di telepon.” Daddy El tidak mau mengambil risiko dengan bertemu dengan walikota. Apalagi ini adalah wilayahnya. Tentu saja itu akan sangat bahaya. Hendrik tertawa. “Begitu rupanya. Baiklah kalau begitu kita bicarakan saja di sini.” Dia pun mengalah. Tidak masalah jika memang harus dibicarakan ditelepon. “Anak Anda sekarang di penjara, begitu pula dengan anak saya. Media juga sudah mulai mencium kasus ini. Kasus ini akan menjadi lebar jika kita melanjutkanya. Anda dan saya tentunya adalah orang yang paling dirugikan. Jadi saya ingin mengajukan negosiasi untuk kasus ini. Silakan Anda minta menantu saya mencabut laporan kekerasan dalam rumah tangga, dan saya akan mencabut semua laporan yang anak Anda dapatkan.” Hendrik Arkan mencoba menjelaskan niatnya untuk berbicara. Daddy El terdiam mendengar itu. Dia tidak bisa m

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 116 Kenaya Bersaksi

    Daddy El menunggu Kenaya dan sang istri di hotel. Sekaligus membicarakan kasus yang menimpa Kean. Pengacara menjelaskan jika Jerick ternyata tidak bisa lari dari jerat hukum karena bukti-bukti kekerasan dalam rumah tangga jelas. “Apa mereka sengaja memasukkan Kean ke penjara?” Daddy El bertanya pada pengacara. “Bisa jadi, Pak. Mereka mencari celah dengan tuduhan perselingkuhan. Berlindung dari kasus perselingkuhan itu, agar dapat memutar balik fakta. Dengan tuduhan perselingkuhan, mereka akan membuat tuduhan perselingkuhan itu adalah alasan kekerasan rumah tangga yang menimpa Bu Kenaya.” Pengacara mencoba menjelaskan. Daddy El merasa jika apa yang dikatakan pengacara ada benarnya. Mungkin mereka memang sengaja melakukan hal itu. “Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?” “Kita hanya bisa mengandalkan kesaksian Bu Kenaya. Menceritakan semua. Dengan begitu Pak Kean akan bisa bebas dari tuduhan.” Daddy El hanya berharap jika Kenaya akan memberikan kesaksian untuk membebaskan Kean

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 115 Urus Cepat

    “El, apa benar Kean ditangkap?” “Daddy tahu dari mana?” Daddy El di seberang sana begitu terkejut. Dia belum memberitahu siapa pun, tetapi daddy-nya sudah tahu. “Aku lihat di berita. Cucu Adion di penjara.” “Berita?” Daddy El begitu terkejut. Bagaimana bisa kasus ini suda tercium oleh media. Padahal pihaknya belum membocorkan sama sekali. “Iya, Dad, tetapi Daddy tenang saja. Aku sedang mengurusnya. Kean akan segera bebas.”“Baiklah, cepat urus, ini akan berdampak buruk untuk perusahaan juga jika berlarut-larut.” Grandpa Bryan mengingatkan anaknya. “Baiklah.” Daddy El segera mematikan sambungan telepon. Suara ketukan pintu terdengar. Daddy El pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu. Ternyata itu adalah Lean dan Rigel. “Dad, ada berita tentang Kean.” Lean langsung menunjukan ponselnya. Daddy El meraih ponsel Lean. Melihat berita yang ramai di media. Hal itu tentu membuat Daddy El cukup terkejut. Jika berita ini semakin digoreng, tentu saja akan berdampak

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 114 Berita

    “Saya cek tadi ternyata Pak Hendrik-walikota yang merupakan papa Jerick Arkan yang melaporkan hal itu.” Daddy El mengeratkan rahangnya. Ternyata keluarga Jerick Arkan sudah mulai turun tangan. Tentu saja dia tidak akan membiarkan anaknya sendiri.Di dalam kantor polisi, Kean ditanya beberapa pertanyaan. Kean menjelaskan apa adanya. Dia memang tidak menculik Kenaya. Kenaya dengan kesadaran ikut dengannya karena lari dari kejaran suaminya yang memukulinya. Kenaya waktu itu memang benar menabrakkan mobilnya, itu karena melihat Kenaya jatuh dan setelah itu membawa Kenaya ke rumah sakit. Kean memiliki alibi kuat menyangkal tuduhan itu. Sayangnya, tuduhan perselingkuhan tidak bisa dia elakkan. Karena memang ada hubungan di antara mereka. Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, Kean akhirnya dimasukan ke dalam penjara. Dia akan bermalam di penjara. Pengacara menegaskan akan menjamin Kean tidak akan pergi. Meminta Kean untuk dibebaskan. Namun, sayangnya polisi tidak menyetujui permohonan

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 113 Kean Ditangkap

    Kean membaca surat penangkapan atas dirinya itu. Tentu saja itu membuatnya merasa heran. Bagaimana bisa dia dituduh menculik. Apalagi di dalam surat penangkapan tertulis jelas jika korban penculikan adalah Kenaya. “Tuduhan lucu apa ini? Penculikan?” Kean merasa aneh dengan segala tuduhan yang dilayangkan padanya. Jelas ini menggelitik sekali. “Silakan ikut kami. Jelaskan semua di kantor polisi.” “Korban penculikannya saja ada di sini aman dan terjaga. Bagaimana bisa dikatakan penculikan?” Kean masih mengelak. “Sebaiknya, Anda jelaskan saja di kantor polisi.” Polisi yang melihat Kean terus menjawab, akhirnya menangkap paksa Kean. “Lepaskan dia? Saya tidak merasa diculik.” Kenaya yang berada di belakang, menerobos ke depan. Mencegah apa yang dilakukan polisi. Dia menarik tangan Kean. “Silakan melakukan pembelaan di pengadilan.” Polisi tetap tidak peduli dengan apa yang dilakukan Kenaya. “Tenanglah, aku akan keluar. Kamu harus disini dan jangan ke mana-mana. Tetaplah bersama kelua

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 112 Polisi Lagi

    Saat sampai, Kenaya langsung disambut oleh Mommy Freya dan Daddy El. Mereka meminta Kenaya untuk beristirahat di kamar yang pernah ditempatinya.Kenaya pun memanfaatkan waktu untuk beristirahat. Tubuhnya belum benar-benar sembuh. Bekas luka prosesi kuret masih terasa sakit sesekali.Di saat Kenaya beristirahat, Kean dan Daddy El mengobrol di ruang keluarga. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan jika proyek ini jadi sasaran walikota. “Mereka tidak akan mengusik sebenarnya karena kita punya surat tanah dan izin yang kuat. Lagi pula sebelum dibangun, kita sudah cek di tata kota. Jadi harusnya mereka tidak akan sejauh itu.” Daddy El memberikan pendapatnya tentang proyek yang sedang dikerjakan anaknya itu.Kean memahami apa yang dikatakan sangat daddy. Dia juga berpikir, jika walikota tidak mungkin bisa mengusik proyeknya. Apalagi dia sudah sangat berhati-hati dengan masalah legalitas. Saat sedang mengobrol, pengacara menghubungi Kean. Dengan segera Kean mengangkat sambungan telep

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status